Anda di halaman 1dari 30

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER

(UAS)
Tugas ini disusun guna memenuhi ujian akhir semester (UAS) mata kuliah
Kebidanan Komunitas (KESMAS)
Dosen Pengampu : Zahrotunnisa Putri, M.Tr. Keb

Disusun Oleh :

1. Ati Cahyati : 200113004


2. Mimin Minkhatul Maula : 200113017
3. Rifa Yulis Tiara : 200113023

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BREBES
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,

Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan

makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Atas rahmat dan

hidayah – Nya lah kami dapat menyelesaikan Tugas UAS tepat waktu. Makalah ini

disusun guna memenuhi tugas dosen mata kuliah Kesehatan Masyarakat dosen

pengampu Zahrotunnisa Putri, M. Tr. Keb.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi

makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Kami ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada ibu selaku dosen mata

kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami

miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk

memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan

makalah ini

Cirebon, 22 Des 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i

DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS ................................................................. 1

A. Pengkajian Keluarga ........................................................................................ 1

B. Analisa Masalah ............................................................................................... 8

C. Prioritas Masalah .............................................................................................. 9

D. Implementasi .................................................................................................. 10

E. Evaluasi .......................................................................................................... 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ........................................................... 12

A. SAP Nyeri Haid .............................................................................................. 12

B. SAP Anemia ................................................................................................... 19

BERITA ACARA ..................................................................................................... 26

ii
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA Tn. K
KHUSUSNYA Nn. D DENGAN DISMENORHEA DAN ANEMIA
DESA SERANG KECAMATAN BABAKAN
KABUPATEN CIREBON
TAHUN 2022

I. PENGKAJIAN KELUARGA
A. Struktur Dan Sifat Keluarga
Nama KK : Ny. “k “
Umur : 53 tahun
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh Tani
Lamanya nikah : ± 27 tahun
Alamat : Desa serang

B. Daftar anggota keluarga


No Nama Umur Hub Pendidikan Status KB Ket
Lk Pr keluarga Kesehatan
1 Bp. kardi 53 Bapak SD Baik - -
thn
2 Ny. Muryati 52 Ibu SD Baik Suntik -
thn 3
bulan
3 Cahnia wati 26 Anak 1 SMA Baik - -
thn
4 Fiyan 20 Anak 2 SMA Baik - -

1
andriyan thn
5 Tatia 16 Anak 3 SMA Baik - -
Anjellika th
6 Diana 14 SMP Baik - -
apriliyani th
7 Siti alisya 8 SD Baik - -
fitri thn

C. Genogram

Bapak

Ibu

Anak 1 Anak ke Anak 3 Anak 4 Anak 5


2

Keterangan :
Simbol Keterangan
Bapak
Ibu
Anak laki – laki
Anak perempuan

2
D. Sifat keluarga
1) Anggota kelurga yang paling berperan dalam pengambilan keputusan
adalah bapak
2) Hubungan antar keluarga cukup baik
E. Kegiatan sehari-hari
1) Kebiasaan makan
a. Makanan pokok berupa nasi
b. Komposisi makanannya berupa nasi, sayur dan lauk
c. Pola makan 2x sehari (sarapan pagi, malam)
2) Kebiasaan tidur/istirahat
a. Kebiasaan tidur / istirahat baik dan teratur
b. Tidur siang keluarga tidak menentu
c. Malam hari keluarga tidur pukul 21-23.00 WIB dan bangun pagi pukul
05.00 wib
3) Kebiasaan rekreasi
Keluarga jarang atau tidak pernah melakukan rekreasi, waktu luang
dimanfaatkan untuk menonton televisi.
4) Kebersihan diri/personal hygiene
a. Kebiasaan madi 2x sehari dengan memakai sabun mandi
b. Keluarga mengganti pakaian 2x sehari
c. Keluarga mencuci rambut 3 - 4x seminggu memakai shampoo
F. Sosial Ekonomi dan Budaya
1) Pengasilan dan pengeluaran
a. Pekerjaan kepala keluarga adalah buruh tani dimana kerja mulai jam
06.00 WIB sampai jam 18.00 – 19.00 WIB.
b. Penghasilan perbulan ± 1.000.000
c. Pemenuhan kebutuhan keluarga cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari
d. Uang simpanan keluarga disimpan oleh Ny. Muryati

3
e. Penentu keuangan dan bertanggung jawab mengurus kebutuhan sehari
– hari adalah ibunya.
2) Suku dan agama
Ibu Sunipah dan keluarga cukup taat melaksanakan ajaran agama islam
yang dianutnya.
3) Personal anggota dalam keluarga
a. Bapak sebagai pencari nafkah utama
b. Istri mengatur urusan rumah tangga
c. Anak pertama bekerja sebagai asisten rumah tangga di luar negeri
d. Anak kedua bekerja sebagai karyawan di luar negeri
e. Anak ketiga sekolah jenjang SMA
f. Anak keempat sekolah jenjang SMP
g. Anak kelima sekolah jenjang SD
4) Hubungan keluarga dengan masyarakat
Hubungan keluarga dengan masyarakat setempat cukup baik dan akrab
satu sama lain.
G. Factor Lingkungan
1. Keluarga menempati rumah sendiri dengan bentuk rumah batu ukuran luas
14 x 15 m dengan kontruksi rumah terbuat dari batu bata.
Denah Rumah

II I

III IV

VII VI V
VIII IX

4
Keterangan :
I. Kamar 1
II. Ruang 1
III. Kamar 2
IV. Ruang TV
V. Gudang
VI. Ruang makan
VII. Dapur
VIII. Kamar mandi
IX. WC

a. Ventilasi rumah cukup baik, pertukaran udara keluar masuk baik


b. Ruangan dalam rumah cukup mendapat cahaya sinar matahari kecuali
di bagian kamar ke 3 dan ruang TV.
c. Pengaturan perabot dalam rumah baik, sehingga rumah terlihat agak
luas
d. Keluarga mandi di kamar mand dan tempat cuci piring dan baju yang
berada di dekat dapur.
e. Pekarangan rumah ditanami pohon manga.
2. Sumber Air bersih.
Sumber air bersih keluarga diambil dari pdam yang keadaan air cukup
jernih,tidak berbau, tidak terasa, sehingga air digunakan untuk mandi,
mencuci dan minum.
3. Tempat pembuangan
a. Tinja keluarga dibuang di WC dalam rumah yang keadannya cukup
bersih.
b. Pembuangan sampah
Sampah dibuang ditempat sampah

5
c. Pembuangan air limbah
Air limbah dibuang melalui selokan yang cukup baik kepembuangan
yang berada didepan rumah
d. Lingkungan rumah
Disekitar rumah halamannya cukup bersih, didepan rumah merupakan
jalan umum yang agak sempit dan sering dilalui motor dan sepeda.
Suasana tidak menentu kadang sepi dan ramai, lingkungan rumah juga
cukup aman dari gangguan kejahatan
4. Fasilitas Hiburan
Keluarga memiliki televise 21 inchi sebagai sarana hiburan dan informasi
bagi keluarga yang terletak diruang keluarga.
5. Lingkungan social dan kesehatan keluarga
Lingkungan social keluarga cukup ramah, keluarga berobat ke klinik bila
ada sakit diberi obat dari dokter.
H. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan anggota keluarga
Kondisi kesehatan anggota kelurga umumnya cukup baik, ibu sehat dan
anak laki-lakinya merokok, kondisi ibu dan anaknya cukup baik.
2. Keluarga berencana
Ibu masih mendapatkan haid dan masih memakai KB suntik 3 bulan.
3. Pengkajian / Pemeriksaan Fisik
a) Tn. Kardi
TD : 130/90 mmHg
N : 80x/menit
b) Ny. Muryati
TD : 130/90 mmHg
N : 80 x/menit
c) Cahniawati
TD : 120/80 mmHg

6
N : 80 x/menit
d) Fiyan Andriyan
TD : 110/80 mmHg
N : 80x/menit
e) Tatia Anjellika
TD : 110/70 mmHg
N : 80x/menit
f) Diana Apriliyani
TD : 110/70 mmHg
N : 80x/menit
g) Siti Alisya Fitri
TD : 90/60 mmHg
N : 90x/menit
4. Pengkajian Psikososial
a. Status emosi
Tingkat emosional anggota keluarga cukup baik,bila ada masalah
biasanya dapat diselesaikan.
b. Konsep diri
Tn. Kardi mempunyai kesibukan sebagai buruh tani dan Ny. Muryati
sebagai ibu rumah tangga dianggap baik oleh masing-masing anaknya,
ibu sering merasa cemas jika anaknya sakit.
c. Pola interaksi dan komunikasi
Pola interaksi antar keluarga cukup baik, bahasa yang digunakan
sehari-hari adalah bahasa Jawa
d. Pola pertahanan dalam keluarga
Bapak dan Ibu disegani oleh anggota keluarga, permasalahan
diselesaikan secara musyawarah.

7
5. Pengkajian pengetahuan keluarga tentang tumbuh kembang atau kesehatan
Keluarga mengetahui dan menyadari bahwa setiap orang akan mudah
diserang penyakit bila lingkungan kurang sehat dan kurang makan (gizi)
serta pentingnya gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
6. Harapan keluarga terhadap Bidan
Keluarga berharap kepada tenaga kesehatan supaya dapat membantu
mengatasi masalahnya dalam bidang kesehatan dan lebih banyak
memberikan motivasi dan mendukung perkembangan masyarakat.

II. ANALISA MASALAH


A. DS :
1. Ibu mengatakan ventilasi dan jendela dirumahnya cukup baik kecuali
dapur dan ruang TV sehingga cahaya yang masuk tidak cukup.
2. Anak keempat mengatakan sering pusing, lemas, mengantuk dan dada nya
terasa sesak jika berada di ruangan sempit.
3. Anak keempat mengatakan sering nyeri pada saat haid

B. DO :
1. Tampak diruang TV dan dapur gelap dan cukup lembab dikarenakan
pohon menghalangi cahaya yang masuk.
2. Tampak pucat pada wajah dan konjungtiva, terdapat hasil riwayat
pemeriksaan Hb 5 hari yang lalu yaitu 9,5 gr/dl.
3. Tampak cemas dan gelisah tentang kondisi kesehatannya.

C. Analisa data
Kurangnya pengetahuan tentang rumah sehat, kurangnya pengetahuan tentang
pencegahan anemia dan cara mengatasi nyeri haid.

8
III. PERIORITAS MASALAH
A. Kurangnya pengetahuan tentang rumah sehat, kurangnya pengetahuan
tentang pencegahan anemia dan cara mengatasi nyeri haid.
B. Perioritas Masalah
Berdasarkan hasil perumusan masalah, maka timbulah masalah keluarga
sebagai berikut:
1. Kurangnya pengetahuan tentang rumah sehat
DS : Ibu mengatakan ventilasi dan jendela dirumahnya cukup baik
namun terhalang terhalang pohon sehingga cahaya yang masuk
tidak ada.
DO : Tampak ruang TV dan dapur dalam rumah gelap dan lembab.
Tujuan : Agar keluarga mengerti dampak kurangnya cahaya kurang
masuk rumah sehingga akan mempengaruhi kesehatan dalam
keluarga.
Kriteria : Keluarga dapat memotong atau memangkas dahan atau
ranting yang menghalangi cahaya masuk dan membuka jendela
dan pintu rumah agar cahaya dapat masuk.
 Anjurkan kepada keluarga untuk membuka jendela dan pintu rumah
pada siang hari. Rasional: ventilasi rumah yang kurang akan
menyebabkan penghuni rumah terkena berbagai penyakit contohnya
penyakit TBC.
2. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit anemia
DS :anak keempat mengatakan sering pusing, lemas, sering
mengantuk dan sesak pada saat berada di ruangan yang sempit.
DO : Tampak pucat pada wajah dan konjungtiva, terdapat hasil
pemeriksaan lab 5 hari yang lalu yaitu HB : 9,5 gr/dl.
Tujuan : Agar keluarga dan anak mengerti pentingnya pencegahan dan
pengobatan anemia.

9
 Anjurkan kepada Keluarga Khususnya anak keempat untuk
mengkonsumsi makanan yang tinggi akan zat besi dan vitamin
C dan memahami tanda gejala anemia yang dapat dicegah
dengan pola makan sehat dan seimbang.Rasional:
mengkonsumsi makanan kaya akan vitamin C akan membantu
penyerapan zat besi karea zat besi merupakannkomponen utama
pembentuk sel darah merah.
3. Kurangnya pengetahuan tentang mengatasi nyeri haid.
DS : anak keempat mengatakan sering nyeri pada saat haid
DO : Tampak cemas dan khawatir tentang kondisi kesehatannya.
Tujuan : Agar keluarga khususnya anak keempat mengerti tentang cara
menangani nyeri pada saat menstruasi.
 Anjurkan kepada keluarga untuk istirahat yang cukup pada
saat nyeri haid, kompres dengan air hangat serta minum
obat pereda nyeri haid bila perlu. Rasional: untuk
meredakan nyeri pada saat menstruasi datang.

IV. IMPLEMENTASI
Rabu, 23 Desember 2022
1. Kurangnya pengetahuan tentang rumah sehat
a. Menganjurkan keluarga memotong atau memangkas dahan atau ranting
yang menghalangi cahaya masuk.
b. Menganjurkan membuka jendela dan pintu rumah agar cahaya dapat
masuk.
2. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit anemia yang diderita
a. Menganjurkan Nn. D mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi
seperti daging, telur, sayuran hijau, susu dll.
b. Menganjurkan Nn. D mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin
C seperti buah jeruk, kiwi, tomat dan buah berry.
c. Menganjurkan Nn. D suplemen penambah zat besi seperti tablet Fe.

10
3. Kurangnya pengetahuan tentang mengatasi nyeri haid.
a. Menganjurkan Nn. D berbaring dan istirahat apabila nyeri haid sedang
berlangsung
b. Menganjurkan Nn. D untuk menggunakan bantal penghangat atau
kompres hangat untuk meredakan nyeri haid.
c. Menganjurkan Nn. D untuk mengkonsumsi obat pereda nyeri yang
tersedia di apotek dan apabila sakit tak kunjung hilang bahkan berhari –
hari anjurkan untuk berobat ke dokter.
V. EVALUASI
1. Keluarga mengerti tentang pentingnya kesehatan diri dalam keluarga dan akan
membuka jendela dan pintu rumah serta memangkas atau memotong dahan
atau batang pohon yang menghalangi masuknya cahaya ke dalam rumah.
2. Keluarga mengerti khususnya Nn. D untuk mengatasi anemia yang
dideritanya serta bersedia makan makanan yang dianjurkan.
3. Keluarga mengerti khususnya Nn. D untuk mengatasi nyei haid yang di
dideritanya dan bersedia untuk beristtirahat serta kompres air hangat apabila
sedang mengalami nyeri haid dan bersedia ke dokter apabila sakit tak kunjung
hilang.

11
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Pokok bahasan : Penyuluhan pada Remaja


Sub pokok bahasan : Nyeri haid (Dismenorhea)
Sasaran : Remaja Nn. D
Hari / tanggal : Rabu, 21 Desember 2022
Waktu : 09.30 WIB
Tempat : Dirumah Tn. K Desa Serang Kecamatan Babakan

1. Tujuan instruksi umum (TIU)


Setelah penyuluhan Remaja diharapkan mampu memahami pentingnya
menangani nyeri haid dan menjaga kebersihan area genital.
2. Tujuan instruksi Khusus (TIK)
Setelah penyuluhan Remaja diharapkan mampu
a. Mampu menjelaskan pengertian menstruasi
b. Mampu menjelaskan gejala pada menstruasi
c. Mampu menjelaskan tentang pengobatan pada nyeri menstruasi
d. Mampu menjelaskan cara mencegah pada nyeri menstruasi
e. Mamapu menjelaskan kembali tentang penananganan pada nyeri menstruasi
3. Materi
a. Pengertian nyeri menstruasi
b. Gejala nyeri menstruasi
c. Pengobatan nyeri menstruasi
d. Pencegahan nyeri menstruasi
e. penanganan nyeri menstruasi di rumah.

12
4. Metode
Ceramah
5. Media
Lisan
Leaflet
6. Evaluasi
Setelah diadakan penyuluhan Remaja Nn. D mampu memahami

13
NYERI MENSTRUASI (DISMENORHEA)
A. Pengertian Nyeri Menstruasi
Nyeri haid atau dismenore adalah nyeri perut yang biasanya terjadi pada awal
menstruasi. Bagi beberapa wanita, keluhan nyeri perut ini sangat mengganggu
sehingga mengganggu aktivitas. Pada wanita muda, tidak ada penyebab nyeri
haid secara khusus. Namun, keluhan nyeri haid bisa menjadi pertanda
berbagai gangguan organ kewanitaan, atau dikenal dengan dismenore
sekunder. Dismenore sekunder adalah nyeri haid yang disebabkan oleh
gangguan anatomi pelvis, yang terdiri dari:
 Endometriosis
 Pelvic inflammatory disease (PID)
 Kista ovarium dan tumor
 Stenosis servix
 Adenomyosis
 Fibroids
 Polip uterus
 Perlengketan intrauterus
 Gangguan kongenital
Pada sebagian besar kasus dismenore, tidak ditemukan penyebab nyeri saat
haid yang jelas. Hal inilah yang disebut dengan dismenore primer. Pada
dismenore primer, terjadi peningkatan zat prostaglandin yang diduga berperan
dalam keluhan nyeri perut. Karena itu, pemberian obat untuk menekan
prostaglandin dapat mengurangi gejala nyeri perut yang dialami.
B. Gejala Nyeri Menstruasi
Gejala nyeri haid yang utama adalah nyeri pada perut bagian bawah atau
pelvis. Nyeri dapat menjalar ke derah paha dan punggung bawah. Nyeri
digambarkan sebagai sensasi berdenyut dan kram pada perut bagian bawah.
Gejala nyeri perut ini dapat berlangsung selama tiga sampai lima hari dan
disertai nyeri punggung, diare atau mual, hingga sakit kepala.

14
Pola yang berbeda diamati pada nyeri haid yang termasuk dismenore
sekunder, dimana nyeri tidak terbatas pada waktu menstruasi. Gejala nyeri
haid tambahan lain yang dapat dikeluhkan adalah adanya perasaan perut
penuh, panggul yang terasa berat dan nyeri tulang belakang. Beberapa gejala
nyeri haid yang mengarah kepada dismenore sekunder adalah:
 Dismenore yang dimulai pada usia 20 atau 30, dirasakan setelah periode
menstruasi yang tidak nyeri di masa lalu.
 Perdarahan menstruasi yang berat.
 Dismenore yang terjadi pada siklus pertama atau kedua setelah menstruasi
pertama. Hal ini dapat menandakan adanya gangguan jalur keluar
menstruasi
 Gangguan pada panggul saat pemeriksaan fisik oleh dokter
 Tidak responsif dengan pemberian obat penghilang rasa sakit.
 Adanya infertilitas
 Nyeri saat berhubungan
 Keluarnya cairan vagina
C. Pengobatan Nyeri Menstruasi
Penanganan dari nyeri haid yang termasuk dismenore primer adalah dengan
pemberian obat untuk mengurangi nyeri atau kram perut. Sampai saat ini,
pengobatan nyeri haid merupakan cara paling ampuh untuk mengurangi nyeri
akibat dismenore. Pengobatan yang mengarah pada prostaglandin adalah obat
nyeri haid yang paling umum digunakan. Pemberian obat pengurang nyeri
seperti obat nonsteroid dan anti inflamasi merupakan salah satu terapi yang
paling umum digunakan. Namun, pemberian obat ini lebih baik dihindari pada
seorang dengan gangguan ginjal, gastritis (peradangan lambung), gangguan
perdarahan atau pasien yang alergi terhadap obat-obat ini.

15
D. Pencegahan Nyeri Menstruasi
Istirahatlah dengan cukup selama periode menstruasi. Cara ini cukup ampuh
untuk membantu mengurangi timbulnya rasa nyeri. Selain itu, yoga juga dapat
membantu menghambat rasa nyeri yang luar biasa
E. Penanganan Nyeri menstruasi di Rumah
Apabila Anda mengalami gejala nyeri haid, ada beberapa hal yang dapat Anda
lakukan untuk pertolongan pertama di rumah. Cobalah berbaring dan
tenangkan pikiran.
Siapkan secangkir teh hangat dan Anda dapat mencoba obat penghilang sakit
yang tersedia di pasaran. Gunakanlah bantal penghangat dan letakkan diatas
perut untuk mengurangi nyeri perut.

16
17
18
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Pokok bahasan : Penyuluhan pada Remaja


Sub pokok bahasan : Anemia
Sasaran : Remaja Nn. D
Hari / tanggal : kamis, 22 Desember 2022
Waktu : 10.30 WIB
Tempat : Dirumah Tn. K Desa Serang Kecamatan Babakan

1. Tujuan instruksi umum (TIU)


Setelah penyuluhan Remaja diharapkan mampu memahami pentingnya
menangani dan mencegah penyakit anemia.
2. Tujuan instruksi Khusus (TIK)
Setelah penyuluhan Remaja diharapkan mampu
a. Mampu menjelaskan pengertian anemia
b. Mampu menjelaskan gejala pada anemia
c. Mampu menjelaskan tentang pencegahan anemia
d. Mampu menjelaskan klasifikasi anemia
e. Mampu menjelaskan penyebab anemia
f. Mampu menjelaskan pengobatan atau penanganan anemia.
3. Materi
a. Pengertian anemia
b. Gejala pada anemia
c. Pencegahan anemia
d. Klasifikasi anemia
e. Penyebab anemia
f. Pengobatan atau penanganan anemia.

19
4. Metode
Ceramah
5. Media
Lisan
Leaflet
6. Evaluasi
Setelah diadakan penyuluhan Remaja Nn. D mampu memahami.

20
ANEMIA
A. Pengertian Anemia
Kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah
merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik.
Akibatnya, organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen sehingga membuat
penderita anemia pucat dan mudah lelah.
B. Gejala pada anemia
Gejala anemia secara umum, termasuk gejala anemia pada remaja menurut
University of North Calorina (2002) dalam Briawan (2014), antara lain sebagai
berikut.
1) Pucat pada bibir, kuku, gusi, mata, dan telapak tangan.
2) Cepat lelah
3) Jantung berdenyut kencang dan napas tersengal atau pendek meski hanya
melakukan aktivitas ringan.
4) Nyeri dada.
5) Pusing.
6) Mata berkunang.
7) Tangan dan kaki dingin atau mati rasa.
8) Sulit berkonsentrasi.
9) Mudah marah.
C. Pencegahan anemia
Terdapat empat cara yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengatasi
terjadinya anemia pada remaja, antara lain adalah sebgai berikut
1) Mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi
Zat besi merupakan komponen utama dalam pembentukan sel darah merah.
Dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, dengan sendirinya
kondisi anemia bisa dihindari. Bahan makanan yang kaya akan zat besi
antara lain adalah daging, ikan, ayam, hati, telur, kacang-kacangan, serta

21
sayuran yang berwarna hijau tua. Buah bit juga merupakan salah satu bahan
makanan yang sangat direkomendasikan bagi penderita anemia.
2) Mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin
Tidak hanya makanan yang kaya akan zat besi, namun makanan yang
mengandung vitamin C juga wajib dikonsumsi, karena vitamin C dapat
membantu tubuh untuk bisa menyerap zat besi dengan lebih baik. Contoh
makanan yang merupakan sumber vitamin C antara lain, cabai, tomat, buah
berry, kiwi, dan jeruk.
3) Mengonsumsi suplemen penambah zat besi
Anemia banyak diderita oleh remaja putri karena siklus haid atau menstruasi
yang dialami setiap bulannya. Pada saat haid, tubuh mengeluarkan darah
dalam jumlah yang cukup banyak, sehingga tubuh harus segera kembali
memproduksi sel darah merah yang cukup. Meminum suplemen tambah
darah atau penambah zat besi seperti Ferospat dari Pyfa Health adalah salah
satu cara yang direkomendasikan untuk memenuhi kebutuhan zat besi
harian, khususnya bagi remaja putri yang sedang mengalami menstruasi.
4) Berobat ke dokteApabila merasakan tanda dan gejala anemia yang tidak
kunjung mereda padahal sudah makan seimbang dan kaya akan vitamin C
dan juga zat besi, serta sudah mengonsumsi suplemen penambah darah, ada
baiknya penderita anemia, termasuk remaja, untuk segera
mengonsultasikannya pada dokter untuk diberikan penanganan yang lebih
profesional.
D. Klasifikasi anemia
Klasifikasi Anemia Anemia dapat dikelompokkan menjadi kedalam tiga kategori
yakni, dikatakan anemia ringan apabila kadar hemoglobin dalam darah berkisar
pada 9-10 gr % , anemia sedang apabila kadar hemoglobin dalam darah berkisar
pada 7-8 gr %, dan anemia berat apabila kadar hemoglobin dalamdarah kurang
dari 7 gr % .

22
E. Penyebab anemia
Terdapat faktor-faktor yang menyebabkan seseorang terkena anemia, misalnya
saja sebagai berikut.
1) Kekurangan zat besi dan zat gizi lainnya. Kekurangan zat besi dan gizi ini
disebabkan oleh rendahnya konsumsi makanan yang mengandung zat gizi,
seperti kurang vitamin A, C, asam folat dan juga terutama zat besi.
2) Penyerapan zat besi yang rendah. Rendahnya penyerapan zat besi pada tubuh
disebabkan oleh kandungan zat besi yang terlampau rendah dalam makanan.
3) Infeksi penyakit. Adanya penyakit seperti demam berdarah, malaria juga
merupakan salah satu faktor terjadinya anemia.
.

23
24
25
BERITA ACARA

1. Pada hari sabtu, 17 Desember telah dilakukan pengkajian 1 kartu keluarga pada
Tn. Kardi di desa serang, kec. Babakan, kab. Cirebon. Tentang kesehatan
keluarga ( rumah sehat)

2. Pada hari rabu, 21 Desember telah dilakukan pemeriksaan TTV pada anggota
keluarga Tn. Kardi di desa serang, kec. Babakan, kab. Cirebon.

26
3. Pada hari rabu, 21 desember telah dilaakukaan penyuluhan kesehatan terhadap
remaja anak keempat Tn. Kardi yang memiliki keluhan nyeri pada saat
menstruasi.

4. Pada hari kamis, 22 Desember telah dilakukan penyuluhan kesehatan terhadap


remaja anak keempat Tn. Kardi yang memiliki keluhan dan gejala anemia.

27

Anda mungkin juga menyukai