AGAMA – AGAMA
DI INDONESIA TERHADAP
TINDAKAN MEDIS KEBIDANAN
TENTANG EUTHANASIA
PEMBAHASAN
Definisi Euthanasia
Jenis – jenis euthanasia
Bagaimana euthanasia menurut agama Islam
Bagaimana euthanasia menurut agama Khatolik
Bagaimana euthanasia menurut agama Kristen Protestan
Bagaimana euthanasia menurut agama Buddha
Bagaimana euthanasia menurut agama Hindu
DEFINISI EUTHANASIA
Istilah euthanasia berasal dari bahasa yunani yaitu
“Euthanatos”. Eu berarti baik, tanpa penderitaan
dan Thanatos berarti mati.
Dapat disimpulkan bahwa Euthanasia artinya
mati dengan baik, mati tanpa penderitaan/cepat
tanpa derita.
JENIS – JENIS EUTHANASIA
Euthanasia aktif
Euthanasia aktif adalah perbuatan yang dilakukan dengan sengaja secara medis
melalui intervensi atau tindakan aktif oleh seorang petugas medis (dokter), bertujuan
untuk mengakhiri hidup pasien.
JENIS – JENIS EUTHANASIA
2. Ditinjau dari permintaan
Euthanasia voluntir
Euthanasia voluntir adalah euthanasia yang dilakukan oleh petugas medis
berdasarkan permintaan dari pasien sendiri. Permintaan ini dilakukan oleh
pasien dalam kondisi sadar dan berulang-ulang, tanpa tekanan dari
siapapun.
Euthanasia involuntir
Euthanasia involuntir ini dilakukan oleh petugas medis kepada pasien yang
sudah tidak sadar.
EUTHANASIA MENURUT AGAMA ISLAM
Berikut ini adalah fatwa MUI mengenai Euthanasia yaitu:
1. Euthanasia merupakan suatu tindakan bunuh diri yang
diharamkan oleh Allah SWT sebagaimana telah difirmankan
dalam surat an-Nisa’, ayat 29 :
“Dan jangan kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang kepadamu.”[ An-Nisa’, 4 : 29]
EUTHANASIA MENURUT AGAMA ISLAM
Berikut ini adalah fatwa MUI mengenai Euthanasia yaitu:
2. Seseorang yang menderita suatu penyakit, betapapun
parahnya dan sekalipun tidak ada harapan untuk disembuhkan
adalah sedang diuji oleh Allah SWT; apakah dia bersabar
dalam menghadapi musibah atau tidak. Demikian juga
keluarganya. Oleh karena itu ia tidak boleh meminta kepada
dokter atau orang lain agar dipercepat kematiannya.
EUTHANASIA MENURUT AGAMA KATHOLIK
Pada ensiklik Paus Yohanes Paulus II “Evangelium Vitae” pada tahun
1995, Gereja menegaskan kembali pentingnya membela kehidupan
manusia yang telah dirusak oleh manusia itu sendiri melalui tindakan
eutanasia. Oleh karena itu, Gereja menolak dengan tegas eutanasia ini.