MATERI:
Komunikasi Lintas Budaya dalam Organisasi
KELOMPOK 8
DISUSUN OLEH :
1. BOBI LESMANA
2. DONI HARDIANSYAH
Komunikasi
Organisasi
1. mengendalikan perilaku
anggotanya
1. Arus ke bawah
a. Menyampaikan informasi mengenai cara melakukan pekerjaan
b. Menyampaikan informasi mengenai dasar pemikiran untuk
melakukan pekerjaan;
c. Menyampaikan informasi mengenai kebijakan dan praktik–praktik
organisasi
d. Menyampaikan informasi mengenai kinerja bawahan dan
e. Menyampaikan informasi untuk mengembangkan rasa memiliki
tugas
2. Arus ke atas
a. Menerima laporan hasil pekerjaan dari bawahan
b. Menerima saran perbaikan dari bawahan
c. Mendengarkan kendala yang dihadapi oleh bawahan.
Iklim komunikasi dan organisasi merupakan hal
yang perlu menjadi perhatian seorang pimpinan
organisasi karena faktor tersebut mempengaruhi
tingkah laku karyawan.Penelitian yang dilakukan
Redding menunjukkan bahwa iklim komunikasi
lebih luas dari sekedar persepsi karyawan
terhadap kualitas hubungan dan komunikasi
dalam organisasi serta tingka pengaruh dan
keterlibatan.
Iklim Komunikasi
Organisasi
Mengemukakan lima dimensi penting iklim
komunikasi
• Supportiveness .
• Partisipasi.
• Kepercayaan.
• Keterbukaan dan keterusterangan.
• Tujuan kinerja yang tinggi.
perilaku komunikasi tertentu dari anggota organisasi mengarahkan
kepada iklim supportiveness, yang nampak pada perilaku
Robbin, SP. (2002:17) menejelaskan bahwa komunikasi yang efektif seringkali sulit
dicapai meskipun berada dalam kondisi terbaik, misalnya berasal dari budaya yang
sama dan diantara anggota organisasi memiliki bnayak kesamaan.
Komunikasi bisnis antar budaya sangat membantu dalam
membangun kecerdasan budaya melalui pembinaan dan
pelatihan dalam komunikasi antar budaya, antar-budaya
negosiasi, multikultural resolusi konflik, layanan pelanggan,
bisnis, dan komunikasi organisasi.
Proses kerja teori budaya
• Dalam bentuk paling umum, proses kerja teori komunikasi
budaya mengacu pada interaksi antara pihak yang kurag
terwakili dengan dominan anggota kelompok. Proses kerja
teori budaya termasuk didalamnya tetapi tidak membatasi
orang-orang dari berbagai warna kulit, wanita, orang-orang
cacat, laki-laki gay dan lesbian, dan orang-orang dalam kelas
sosial bawah.
Komunikasi lintas budaya kompeten ketika ia
menyelesaikan tujuan dengan cara yang sesuai
dengan konteks dan hubungan. Komunikasi lintas
budaya menjadi kebutuhan untuk menjembatani
dikotomi antara kesesuaian dan efektivitas.