Anda di halaman 1dari 7

Konsep Garis Beban

By
Nama :MEISI YULIA PUTRI
NIM :21130070
PRODI :d4 teknik elektro industri
Mata kuliah : rangkaian listrik
Transistor
 Transistor merupakan salah satu komponen aktif karena dapat memperkuat
suatu sinyal masukan dan menghasilkan suatu sinyal keluaran yang lebih
besar. Transistor harus dioperasikan di daerah linier agar diperoleh sinyal
keluaran yang tidak mengalami distorsi (cacat). Untuk membuat transistor
berfungsi dengan baik kita perlu mengetahui karakteristik transistor dengan
mengetahui bentuk kurva transistor dan garis bebannya.
Gambar 1. (a) Rangkaian untuk mendapatkan kurva arus
kolektor.
(b) Kurva arus kolektor
Garis Beban
 Garis beban dapat dibangun apabila kita mengetahui arus
beban pada rangkaian dan tegangan operasinya.
 Garis beban menunjukkan hubungan antara VCE pada sumbu-x

dan IC pada sumbu-y


 Garis beban diperoleh dengan cara membuat arah arus yang

berlawanan sehingga diperoleh suatu garis yang berlawanan


sehingga diperoleh suatu garis dengan kemiringan -1/R
 Garis beban transistor digunakan untuk mencari dengan mudah

tegangan yang ada pada beban tersebut dengan cara mencari


titik potong antara garis beban dan karakteristik yang
diinginkan.
 Kemiringan garis beban ac lebih tinggi dibanding garis beban

dc, maka nilai puncak ke puncak maksimum atau maximum


peak to peak (MPP) yang dihasilkan tidak mungkin melebihi
sumber tegangan dc (VCC).
 Garis Beban sangat penting dalam menggambarkan
karakteristik sebuah transistor. Garis beban mencakup setiap
kemungkinan titik operasi rangkaian (digambar sebagai garis
yang menghubungkan antara titik cutoff degan titik saturasi).
Dengan kata lain bila hambatan pada Basis bervariasi mulai
dari nol sampai tak terhingga maka akan menyebabkan arus
Basis (IB) menjadi berubah sehingga arus Kolector (IC) dan
VCE pun akan bervariasi pada daerah masing-masing.
 Garis beban akan memotong sekelompok kurva arus basis
konstan IB. Dengan IB tertentu (yang diatur rangkaian bias),
garis beban akan memotong kurva IB tersebtu di titik Q. Titik
ini disebut titik kerja transistor. Titik kerja (tegangan dan
arus) menjadi kondisi awal pengoperasian transistor sebelum
diberi sinyal untuk diproses. Sinyal yang diterapkan ke
transistor kelak, akan menggeser titik kerja awal (Q) dari
posisi semula
Titik Jenuh Terjadi ketika hambatan pada Basis terlalu
kecil sehingga arus kolektor menjadi sangat besar dan
tegangan kolektor emitor menjadi rendah mendekati nol.
Pada keadaan ini transistor berada pada kondisi jenuh
artinya arus kolektor meningkat mendekati nilai
maksimum.

Titik Cutoff Keadaan pada saat garis beban berpotongan


dengan daerah Cutoff kurva kolektor. Hal ini disebabkan
karena arus kolektor sangat kecil, sehingga titik cutoff
hampir menyentuh ujung bawah garis beban. Dengan
kata lain, titik cutoff menyatakan tegangan Kolektor
Emitor maksimum yang mungkin dalam rangkaian

Anda mungkin juga menyukai