MOTOR

SINKRON KELOMPOK 4

3 FASA
DADANG VERDIANSYAH 2020110021
ALFARUQ FITRAH 2020110022
AGAM PRASETYA G 2020110027
SUTARMAN 2020110033
YUDI ADITYA N H 2020110034
PEMBAHASAN

 Motor Sinkron adalah mesin sinkron yang digunakan untuk

mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Mesin sinkron
mempunyai kumparan jangkar pada stator dan kumparan medan pada
rotor. Kumparan jangkarnya berbentuk sama dengan mesin induksi,
sedangkan kumparan medan mesin sinkron dapat berbentuk kutub
sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara sama rata (rotor
silinder). Arus searah (DC) untuk menghasilkan fluks pada kumparan
medan dialirkan ke rotor melalui cincin dan sikat.
GAMBAR MOTOR SINKRON
RANGKAIAN EKIVALEN MOTOR
SINKRON
 KECEPATAN SINKRON,SLIP DAN
FREKUENSI PADA MOTOR

Hubungan frekuensi sumber

120. f dan frekuensi rotor adalah:
Ns 
p Ns. p
f1 
Kecepatan slip = Ns – Nr
120
maka slip (s): ( Ns  Nr ) p
f2 
Ns  Nr 120
s f2 ( Ns  Nr )
Ns  s
f1 Ns
maka : f 2  s. f 1
ANALISA MOTOR SINKRON HUBUNGAN Y
PADA FASA R

E A( fasa R )  VRN  I A( R ) .( RA( R )  jX S ( R ) )

dengan : VRN  VLN  O
ANALISA PADA FASA S DAN T (HUBUNGAN
Y)

E A( fasa S )  VSN  I A( S ) .( R A( S )  jX S ( S ) )
dengan : VSN  VLN (  240) O

E A( fasaT )  VTN  I A(T ) .( R A (T )  jX S (T ) )

dengan : VTN  VLN (  120) O

dengan : VLN  VLL / 3

VLL  VRS  VST  VTR
ANALISA HUBUNGAN DELTA PADA FASA
RS

E A( fasa RS )  VRS  I A( RS ) .( RA( RS )  jX S ( RS ) )

dengan : VRS  VLL  O
ANALISA PADA FASA YANG LAIN
(HUBUNGAN DELTA)

E A( fasa S )  VST  I A( ST ) .( R A ( ST )  jX S ( ST ) )
dengan : VST  VLL (  240) O
E A( fasaTR )  VTR  I A(TR ) .( RA(TR )  jX S (TR ) )
dengan : VTR  VLL (  120) O

dengan : I A  I L / 3
 GGL DAN REAKTANSI INDUKTIF PADA
MOTOR

Ns. p f2 ( Ns  Nr )
 s
f1  f1 Ns
120 maka : f 2  s. f 1
GGL induksi pada motor
Reaktansi induktif pada motor

E1  4,44. f1.N1.m X 1  2. . f1

E2 S  4,44. f 2 .N 2 .m X 2 S  2. .s. f1  s. X 2
E2 S  4,44.s. f1.N 2 .m  s.E2
RANGKAIAN EKIVALEN MOTOR INDUKSI
PERFASA

Arus pada rotor:

sE2 sE2 E2
i2   
Z2 2
[r2  ( sX 2 ) 2 2
 r2  2
 s   ( X 2 )
ILUSTRASI DAYA DAN EFISIENSI PADA
MOTOR

POUT
efisiensi ( )  x100%
PIN
 TORSI PADA MOTOR

Torsi elektromagnetik atau internal torsi:

Tm = Pm / r = (I’2)2.(r’2/s). (1 – s) / r (Nm)
Tg = (I’2)2.(r’2/s) / s (Nm)
Te = Tm = Tg
Torsi output:
Tout = (Pm- Po)/ r (Nm)
R1 jX1 jX’2 R’2
Dengan: r = 2nr
I1 I2 ’
nr = putaran rotor perdetik V1 Im jXm
R'2
1  s 
s
RANGKAIAN EKIVALEN MOTOR INDUKSI
3 FASA PERFASA

Arus input I1 = V1 / Zt Ampere (A)

dengan:
Zt= impedansi total motor perfasa
Faktor daya motor: Cos 1 = Rt/Zt
Arus pada rotor
dilihat dari stator: Daya input riil : PI = V1 I1 Cos 1 (Watt)
Daya reaktif input : Q1 = V1 I1Sin 1 (VAR)
sE '2 sE '2 E '2
i '2   
Z '2 2
[r '2 ( sX '2 ) 2
2
 r '2  2
 s   ( X ' 2 )
SEKIAN TERIMA KASIH