Anda di halaman 1dari 8

 Kontrol Kecepatan Motor Induksi Hubungan Seri

 Pada hubungan seri 2 motor induksi dengan jumlah kutub yang berbeda (motor utama
dan motor bantu), keduanya terhubung secara mekanis dalam 1 poros. Sumber
tegangan terhubung pada stator di motor utama.

 Slip ring motor utama terhubung pada stator dari motor bantu. Alternatif lain yaitu
slip ring motor utama terhubung dengan slip ring motor bantu

(a) Suplai dari slip ring I ke stator motor bantu

(b) Suplai dari slip ring I ke slip ring II

Jika p1 dan p2 merupakan jumlah kutub dari motor utama dan motor bantu, dan f merupakan
frekuensi sumber, maka kecepatan sinkron pada motor utama adalah:

2f
N 1=
p1

Frekuensi f2 pada motor utama dan motor bantu adalah:


p1
f 2=( n1 −n )
2
Dimana n = kopel kecepatan dalam rps.

Medan putar motor bantu memiliki kecepatan sinkon yaitu:


2f 2 p1
n2 = =(n1−n)
p2 p2

Pada kondisi tanpa beban, frekuensi short circuit motor bantu yaitu
p2
( n 2−n ) ≅0
2
Sehingga:
n2 ≅ n
p
n ≅ ( n1−n ) 1
p2
p1
n ≅ n1
p 1+ p 2

Dengan demikian, kecepatan motor pada kondisi tanpa beban hampir mendekati kecepatan
motor yang memiliki jumlah kutub sama dengan dihubungkan secara seri (1 poros) /
bersama-sama.

Kedua torsi motor akan berada pada arah yang sama, namun pada khasus tertentu torsi motor
akan berlawanan. Jika torsi antara 2 motor berlawanan dan p1 ≠ p2 , maka:
n1. p1
n=
p1 + p2
Daya elektris yang diperoleh dari daya motor utama diberikan kepada rotor dan dibagi
menjadi 2 bagian. Daya elektris pertama dikonversi menjadi daya mekanis yang bernilai
sebanding dengan n. Sedangkan yang ke-2, frekuensi slip yang sebanding dengan ( n1 −n)
yang diberikan ke motor bantu.

 Hubungan Rangkaian pada Motor Induksi

No Hubungan Motor n (r.p.s) Daya


.
1 Motor Utama (tunggal) 2 f/p1 P1
2 Motor Bantu (tunggal) 2 f/p2 P2
3 Motor Seri (Penjumlahan) 2f/( p1 + p2) P1 + P2
4 Motor Paralel (Pengurangan) 2f/( p1 - p2) P1 - P2

 Kontrol Kecepatan Slip Ring Motor Induksi dengan Resistansi / Reaktansi pada
Rotor

a) Meningkatkan resistansi pada rotor


Rr / s pada torsi yang mana Rr = resistansi pada rotor dan s = slip. Pada torsi yang
sama, jika Rr bertambah, s (slip) juga akan bertambah secara proporsional. Dengan
demikian, torsi maksimum tidak akan berubah apabila resistansi ditingkatkan, namun
hanya slip yang dapat berubah / dapat dikontrol.

b) Meningkatkan reaktansi pada rotor


Meningkatkan reaktansi pada rotor hanya memberikan sedikit peningkatan
dibandingkan dengan meningkatkan resistansi. Jika slip semakin besar, maka
maksimum & torsi start akan semakin kecil. Efek akan semakin besar ketika frekuensi
slip naik.

c) Menambah & meningkatkan kapasitansi pada rotor


Pengaruh kapasitansi dapat dilhat pada rangkaian ekivalen berikut ini:
Efek kapasitansi akan relatif kecil ketika slip semakin besar. Dilihat pada
Xc
suplai frekuensinya (sisi stator), − j 2 dimana s = slip dan resistansi = Rr /s.
s
Resistansi rotor dan reaktansi sama dengan stator pada rangkaian ekivalen.
Ketika R per fasa dimasukkan ke rotor, resistansi pada stator akan menjadi (r 2
+ R)’, jika x per fasa dimasukkan ke rotor, maka pada stator akan menjadi (x 2 + x).
Sedangkan jika Xcdimasukkan ke rotor, maka pada stator akan menjadi (x2’ – xc’/s2).
Torsi pada slip s didapatkan dari solusi rangkaian ekivalen setelah merepresentasikan
parameter rangkaian berdasarkan kondisi sebenarnya.
Dari rangkaian ekivalen dengan rotor konstan tanpa resistansi eksternal,
impedansi rangkaian paralel magnetisasi dan cabang rotor yaitu:
r '2 r '2
j X m ( + j x 2) j X m ( + j x '2 )
'
s s
'
= '
r2 r2
( s )
+ j x '2 + j X m
s
+ j Xr( )
Dimana:
X r=x m + x '2

Impedansi total per fasa:


r '2
j X m ( + j x'2 )
s
Z=r 1 + j x 1+ '
r2
s (
+ jXr )
V
Arus dari sumber: I 1=
Z
j Xm
I '2=I 1 + '
r
( s
2
)
+ j x'2 + j X m

r '2
Torsi per fasa = I '22 . daya sinkron. Subtitusi hasil persamaan torsi, maka torsi
s
didapat:
r '2
V 2 X 2m
s
T= daya sinkron
r '2 2
2 r '2 2
(r 1 − X s X r + X m ) +(r 1 X r + X s )
s s
Dimana: X s=x 1+ X m ; X r=x '2 + X m

Daya Sinkron
Torsi= N-m
ω

Dimana: ω = kecepatan angular dalam rad/s

N
ω=2 π dimana: N = r.p.m
60

Dengan kapasitansi yang terhubung ke rotor persamaan torsi akan tetap namun X r
Xc
(
diganti dengan X r− 2
s )
r '2
2 2
V X m
s
T= daya sinkron
r '2 2
Xc 2 Xc r '2 2
(r 1 − X s (X r− 2 )+ X m) +(r 1 ( X r − 2 )+ X s )
s s s s

Hasil tersebut dapat dikonversi kedalam N-m dengan membagi persamaan tersebut
dengan ω rad/s. Metode perhitungan dan bentuk kurva torsi kecepatan slip ring motor
induksi pada operasi yang berbeda dapat dilihat pada contoh soal berikut:

Contoh 4.5
Sebuah tegangan 415 V, 4 kutub, 3 ∅ dan 50 Hz untuk motor induksi tipe slip ring dengan
stator dan motor terhubung dengan hubungan bintang memiliki konstan sebagai berikut

r1 = resistansi stator perfasa 8 Ω


x1 = reaktansi stator perfasa 20 Ω
r2 = resistansi rotor perfasa 6 Ω
x2 = resistansi rotor perfasa 15 Ω
1,2
rasio belitan stator ke rotor =
1
xm = reaktansi magnetisasi perfasa 900 Ω

hitung dan plot grafik kecepatan- torsi untuk kondisi operasi dibawah ini
a) Untuk operasi normal, dengan belitan rotor short circuit
b) Dengan resistansi 10 Ω perfasa terkoneksi di sirkuit belitan rotor
c) Dengan reaktansi 20 Ω perfasa terkoneksi di sirkuit rotor
d) Dengan kapasitor terhubung delta 70,73 μF perfasa terkoneksi di sirkuit rotor
a. Operasi normal
Mesin 4 kutub
1500
ω=2πx = 157 rad/sec
60
( 1,2 )2
'
r 2= { }1
x 6=8,64 Ω

( 1,2 )2
x '2={ } 1
x ( 15 ) =21,6Ω
x s=x 1 + x m= j92 0
x r=x '2 + x m= j 921,6

Torsi untuk 3 ∅ dapat diperoleh dengan persamaan berikut :


r'
3V 2 X 2m 2
s
T= ' ' 2
r1 r2 Xc X 'c X s r '2 2
ω (
[ s s
2
−X s ( X r − 2 )+ X m ) +(r 1 ( X r− 2 )+
s s ] )

Maka didapatkan

8,64
T=
( s )
4152 .900 2 .
2 2
8 x 8,64 8,64
157 [(
s )]
−920 x 921,6+900 ) + ( 8 x 921,6+920 x
2
s
126 s
T= 2
Nm
23,36 s +1,74 s+ 0,99

Dengan mengasumsikan nilai s, maka torsi diperoleh


S S2 Torque Speed (pu)
1 1 4,62 0
0,75 0,5625 5,86 0,25
0,5 0,25 7,83 0,50
0,25 0,0625 10,45 0,75
0,1 0,01 8,61 0,9
0,05 0,0025 5,31 0,95
0,025 0,0006 2,87 0,975
0,0 0,0 0,00 1,0
b. resistansi seri pada sirkuit rotor perfasa (R = 10 Ω)
x s=x 1 + x m= j92 0
x r=x '2 + x m= j 921,6
( 1,2 )2
(r2 + R )’ = (6+10) x { } 1
= 23 Ω

( 1,2 )2
x '2= { }1
x ( 15 ) =21,6Ω

Substitusi dengan persamaan tadi


8,64
T=
( s )
4152 . 9002 .
2 2
8 x 23 23
157 [( −920 x 921,6+ 900 ) +( 8 x 921,6+ 920 x ) ]
2
s s
204,4 s
T= Nm
14,88 s2 +2,9 s+ 4,48

Dengan mengasumsikan nilai s, maka torsi diperoleh


S S2 Torque Speed (pu)
1 1 4,62 0
0,75 0,5625 5,86 0,25
0,5 0,25 7,83 0,50
0,25 0,0625 10,45 0,75
0,1 0,01 8,61 0,9
0,05 0,0025 5,31 0,95
Dengan mengasumsikan nilai s, maka torsi diperoleh (Data Lanjutan)
S S2 Torque Speed (pu)
0,025 0,0006 2,87 0,975
0,0 0,0 0,00 1,0

c. Reaktansi 20 Ω terkoneksi pada sirkuit rotor


( 1,2 )2
r '2={ } 1
x 6=8,64 ohm s

( 1,2 )2
'
x=
2 { } 1
x ( 15+20 )=50.4 ohm s
x s=x 1 + x m= j92 0
x r=x '2 + x m= j 950 , 4

8,64
T=
( s )
4152 . 9002 .
2 2
8 x 8,64 8,64
157 [(
s )]
−920 x 950+900 ) + (8 x 950,4+920 x
2
s
76.8 s
T= 2
Nm
42 s + 1,29+ 0,63

Dengan mengasumsikan nilai s, maka torsi diperoleh


S S2 Torque Speed (pu)
1 1 4,62 0
0,75 0,5625 5,86 0,25
0,5 0,25 7,83 0,50
0,25 0,0625 10,45 0,75
0,1 0,01 8,61 0,9
0,05 0,0025 5,31 0,95
0,025 0,0006 2,87 0,975
0,0 0,0 0,00 1,0

d. kapasitor terhubung delta 70,73 μF pada sirkuit rotor


106
X c= (2 π x 50 x 70.73 )
=45 ohms (nilai ekivalen terhubung delta)
45
X c = =15 ohms per fasa
3
1.22
X 'c =15 x
1 ( )
=21.6 ohms

Persamaan dapat diekspresikan dalam bentuk berikut


'
2 2 r2
3V X m
s
T= ' ' 2
r1 r2 Xc X 'c X s r '2 2
ω (
[s s
2
−X s ( X r − 2 )+ X m ) +(r 1 ( X r− 2 )+
s s
)
]

,,Maka dapat dilakukan perhitungan

T=
4152 .900 2 . ( 8.64s )
2 2
8 x 8.64 21.6 21.6 8.64
157
[( s s )(
−920 x (921.6− 2 )+9002 + 8 x (921.6− 2 )+920 x
s s )]
76.8 s3
T= Nm
(3.7872 s 2−0.006912 s−1.9872)2+(0.7373 s 2−0.07949 s−0.0173)2

Dengan mengasumsikan nilai s, maka torsi diperoleh


S S2 Torque Speed (pu)
1 1 4,62 0
0,75 0,5625 5,86 0,25
0,5 0,25 7,83 0,50
0,25 0,0625 10,45 0,75
0,1 0,01 8,61 0,9
0,05 0,0025 5,31 0,95
0,025 0,0006 2,87 0,975
0,0 0,0 0,00 1,0

Kurva kecepatan torsi (a),(b),(c),dan (d)

Anda mungkin juga menyukai