Anda di halaman 1dari 17

A.

KOMPETENSI DASAR
Menggunakan kurva perubahan harga pH pada titrasi asam
basa untuk menjelaskan larutan penyangga dan hidrolisis.

B. INDIKATOR
1. Menguraikan tentang titrasi.
2. Membuat kurva titrasi.
3. Menjelaskan macam-macam untuk menjelaskan larutan
penyangga dan hidrolisis
C. MATERI

Titrasi adalah menambahkan/meneteskan larutan standar ke dalam


larutan yang ingin ditentukan konsentrasinya.

Istilah-istilah dalam titrasi :


 Larutan standar
Larutan yang telah diketahui konsentrasinya.
 Indikator
Zat uang memberikan tanda perubahan pada saat titrasi berakhir.
 Titik Akhir Titrasi
Kondisi pada saat terjadi perubahan warna dari indikator.
 Titik Ekivalen
Kondisi pada saat larutan asam tepat bereaksi dengan larutan basa.
Macam-macam Indikator
Indikator Trayek pH Perubahan Warna

Lakmus 5,3 – 8,2 Merah – Biru


Metil Jingga (MJ) 3,2 – 4,4 Merah – Kuning
Metil Merah (mm) 4,4, - 6,2 Merah – Kuning
Fenolftalein (PP) 8,3 – 10,0 Tak berwarna – Merah
Muda

Bromtimol Biru (BTB) 6,0 – 7,6 Kuning - Biru


Macam-macam Kurva
Titrasi Asam - Basa

1. Titrasi Asam Kuat oleh Basa Kuat

2. Titrasi Basa Kuat oleh Asam Kuat

3. Titrasi Asam Lemah oleh Basa Kuat

4. Titrasi Basa Lemah oleh Asam Kuat


1. Kurva Titrasi Asam Kuat oleh Basa Kuat
Misal : Kurva Titrasi HCl 0,1 M dengan
NaOH 0,1 M
Volume
pH
NaOH 0,1 M (ml)
0 1,00
10 1,17
20 1,37
30 1,60
40 1,95
50 7,00
60 11,96
70 12,22
80 12,36
90 12,46
100 12,56
 Indikator yang digunakan adalah Fenolftalein (trayek
perubahan warna pH = 8,0 – 9,6)

 Titik ekivalen tepat pada pH 7


2. Kurva titrasi basa kuat oleh asam kuat
Misal : Kurva Titrasi KOH 0,1 M dengan HCl 0,1 M
Volume
pH
HCl 0,1 M (ml)
0 13,00
10 12,83
20 12,63
30 12,40
40 12,05
50 7,00
60 2,04
70 1,78
80 1,64
90 1,54
100 1,48
 Indikator yang digunakan adalah metil merah
(trayek pH = 4,2 – 6,3)
 Titik ekivalen tepat pada pH 7
3. Kurva titrasi asam lemah oleh basa kuat
Misal : kurva titrasi CH3COOH 0,1 M dengan NaOH 0,1 M

• Garis hitam tebal memperlihatkan


kurva titrasi asam lemah dengan
basa kuat, dalam hal ini
CH3COOH dengan NaOH. Garis
putus-putus memperlihatkan kurva
titasi 50 mL asam kuat 0,1 M oleh
basa kuat 0,1 M
Indikator yang digunakan
Fenolftalein
Titik ekivalen berada diatas 7
(antara 8 dan 9)
4. Kurva titrasi basa lemah oleh asam kuat
Misal : kurva titrasi NH3 0,1 M dengan HCl 0,1 M

Garis hitam tebal menunjukkan


kurva titrasi basa lemah oleh asam
kuat, dalam hal ini larutan NH3 oleh
larutan HCl. Garis putus-putus
merupakan kurva titrasi 50 mL
basa kuat 0,1 M oleh asam kuat
0,1 M.
Indikator yang digunakan Fmetil
merah (trayek pH = 4,2 – 6,3)
Titik ekivalen berada dibawah 7
(antara 5 dan 6)
Kurva titrasi asam basa  Larutan penyangga dan Hidrolisis

Larutan penyangga :
larutan yang dapat mempertahankan harga pHnya agar tetap
meskipun ditambah sedikit asam, basa maupun diencerkan

Hidrolisis garam :
reaksi antara air dan ion-ion yang berasal dari asam lemah atau
basa lemah suatu garam.
Contoh :
Titrasi 50 ml CH3COOH 0,1 M (Ka = 1,8.10-5) dengan NaOH 0,1 M
Proses yang akan terjadi adalah sebagai berikut :
1). Pada titrasi awal
Belum ada NaOH yang diteteskan, jadi hanya ada CH3COOH, sehingga
[H+] = Ka[asam]

= 1,8.10 5 (0,1)

= 0,013 = 1,3 . 10-3 M


Jadi pH = -log [H+]
= -log 1,3 . 10-3
= 3 – log 1,3 = 2,87
Pada kurva titrasi, daerah pada kurva ini merupakan daerah bukan penyangga.
2) Daerah kurva setelah penetesan larutan NaOH 0,1 M (walaupun hanya
satu tetes) merupakan daerah penyangga. Daerah sebelum titik
ekivalen
Misalnya pada saat penetesan 1 ml NaOH 0,1 M

CH3COOH(aq) + NaOH(aq)  CH3COONa (aq) + H2O(l)

Mula-mula 50 ml 0,1 M 1 ml 0,1 M - -


mmol = 5 mmol mmol = 0,1 mmol

Bereaksi 0,1 mmol 0,1 mmol 0,1 mmol 0,1 mmol

Sisa 4,9 mmol 0 0,1 mmol 0,1 mmol

a
[H ]
+
= Ka. bk
4,9
= 1,8 . 10-5 . 0,1
= 8,8 . 10-4
Jadi pH = -log [H+]
= -log 8,8 . 10-4
= 4 – log 8,8 = 3,05
Daerah kurva dengan pH 3,05 masih termasuk daerah penyangga. Perusahaan
bahan pH terjadi secara bertahap, dapat digambarkan seperti kurva titrasi berikut :
Kurva titrasi asam lemah oleh basa kuat, 50 CH, COOH 0,1 M oleh
NaOH 0,1 M
Fenolftalen adalah indikator yang cocok untuk titrasi ini. Pada saat setengah
dari asam dinetralkan [CH3COOH] = [CH3COO-], maka pH = pka = 4,76

CH3COOH(aq) + NaOH(aq)  H3COONa (aq) + H2O(l)

Mula-mula 50 ml 0,1 M 25 ml 0,1 M - -


mmol = 5 mmol mmol = 2,5 mmol
Bereaksi 2,5 mmol 0,1 mmol 2,5 mmol 2,5 mmol

Sisa 2,5 mmol 0 2,5 mmol 2,5 mmol

a
[H+] = Ka. bk
= 1,8 . 10-5 . 22,,55
= 1,8 . 10-5
Jadi pH = -log [H+]
= -log 1,8 . 10-5
= 5 – log 1,8 = 4,76

Demikian, proses titrasi terus masih dalam proses penyangga. Pada saat
penambahan NaOH 0,1 M mencapai 50 ml tidak terjadi lagi penyangga tetapi
terjadi hidrolisis.
D. TUGAS

1. Buatlah kurva perubahan harga pH untuk titrasi 100 ml


CH3COOH 0,1 M (Ka = 1,8.10-5) dengan NaOH 0,1 M.
Jelaskan proses penyangga dan hidrolisi yang terjadi!
2. Buatlah kurva perubahan harga pH untuk titrasi 50 ml NH3 0,1
M (Kb = 1,0.10-5) dengan HCl 0,1 M.
Jelaskan proses penyangga dan hidrolisi yang terjadi!

Anda mungkin juga menyukai