KOMPETENSI DASAR
Menggunakan kurva perubahan harga pH pada titrasi asam
basa untuk menjelaskan larutan penyangga dan hidrolisis.
B. INDIKATOR
1. Menguraikan tentang titrasi.
2. Membuat kurva titrasi.
3. Menjelaskan macam-macam untuk menjelaskan larutan
penyangga dan hidrolisis
C. MATERI
Larutan penyangga :
larutan yang dapat mempertahankan harga pHnya agar tetap
meskipun ditambah sedikit asam, basa maupun diencerkan
Hidrolisis garam :
reaksi antara air dan ion-ion yang berasal dari asam lemah atau
basa lemah suatu garam.
Contoh :
Titrasi 50 ml CH3COOH 0,1 M (Ka = 1,8.10-5) dengan NaOH 0,1 M
Proses yang akan terjadi adalah sebagai berikut :
1). Pada titrasi awal
Belum ada NaOH yang diteteskan, jadi hanya ada CH3COOH, sehingga
[H+] = Ka[asam]
= 1,8.10 5 (0,1)
a
[H ]
+
= Ka. bk
4,9
= 1,8 . 10-5 . 0,1
= 8,8 . 10-4
Jadi pH = -log [H+]
= -log 8,8 . 10-4
= 4 – log 8,8 = 3,05
Daerah kurva dengan pH 3,05 masih termasuk daerah penyangga. Perusahaan
bahan pH terjadi secara bertahap, dapat digambarkan seperti kurva titrasi berikut :
Kurva titrasi asam lemah oleh basa kuat, 50 CH, COOH 0,1 M oleh
NaOH 0,1 M
Fenolftalen adalah indikator yang cocok untuk titrasi ini. Pada saat setengah
dari asam dinetralkan [CH3COOH] = [CH3COO-], maka pH = pka = 4,76
a
[H+] = Ka. bk
= 1,8 . 10-5 . 22,,55
= 1,8 . 10-5
Jadi pH = -log [H+]
= -log 1,8 . 10-5
= 5 – log 1,8 = 4,76
Demikian, proses titrasi terus masih dalam proses penyangga. Pada saat
penambahan NaOH 0,1 M mencapai 50 ml tidak terjadi lagi penyangga tetapi
terjadi hidrolisis.
D. TUGAS