Anda di halaman 1dari 16

PEMANFAATAN BIJI NANGKA

(A. heterophyllus) SEBAGAI “PIKPE HEPHY


(KERIPIK TEMPE HETEROPHYLLUS)”

XII IPA 4

ARINI FITRIA ZAIN


SATYA AYU NURLTA ASRI
VIONA REZA MAULINDA
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sumber daya alam hayati di Indonesia yang beranekaragam dan melimpah ruah
melengkapi kekayaan alam Indonesia. Sumber daya alam merupakan segala
sesuatu yang dapat diperoleh dari lingkungan untuk keperluan hidup manusia.
Sumber daya alam hayati ini dikelola untuk kesejahteraan manusia dan berperan
penting dalam mendukung perekonomian negara.
Salah satu pemanfaatan sumber daya alam hayati oleh manusia adalah sebagai
sumber makanan. Sumber daya alam hayati merupakan sumber gizi bagi manusia
yaitu sebagai sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Salah
satunya ialah sumber daya alam hayati dari tanaman,
Salah satu sumber daya alam hayati dari tanaman yang dijadikan sebagai
sumber vitamin adalah buah nangka. Umumnya, buah nangka tumbuh di daerah
tropis. Selain di Indonesia, Negara penghasil buah nangka antara lain India,
Thailand dan Malaysia. Banyak cara untuk menikmati buah nangka, bisa di makan
mentah, dibuat es campur, diolah menjadi gulai atau asinan, keripik bahkan bijinya
juga kerap dijadikan kudapan lezat. Buah nangka mengandung vitamin A, Vitamin
C, Vitamin B dalam senyawa thiamin, riboflavin, niacin, serta mengandung mineral
seperti kalsium, potassium, ferrum (zat besi) dan fosfor.
Manfaat buah nangka untuk kesehatan juga terlihat dari kandungan
kalsiumnya yang cukup besar dan sangat berguna untuk mengatasi hipertensi
dan mencegah infeksi. Selain buahnya, bagian nangka yang juga banyak
mengandung gizi yang sangat berguna bagi kesehatan ialah biji nangka.
Namun kenyataannya biji nangka yang memiliki banyak manfaat justru
masih belum bisa dioptimalkan dan cenderung menjadi limbah. Padahal pohon
nangka itu sendiri dapat ditemui di SMA Negeri 2 Jombang yang berada tepat
di depan kelas XI IPA 4, dimana ketika pohon ini menghasilkan buah, biji
buah nangka tersebut dibuang secara berserakan di lingkungan sekolah. Hal
ini tidak sesuai dengan keadaan SMA Negeri 2 Jombang yang saat ini sedang
dalam proses menjadi sekolah adiwiyata. Sehingga seharusnya Sampah-
sampah biji yang tidak bermanfaat tersebut hendaknya diolah menjadi sesuatu
yang lebih bermanfaat mengingat kandungan gizi dari biji buah nangka yang
tinggi. Berkenaan dengan hal tersebut kami berinovasi memanfaatkan biji
nangka yang dianggap tidak berguna sebagai pengganti kedelai pada
pembuatan tempe. Untuk dapat mengoptimalkan olahan tempe dari biji
nangka, kami mengemas tempe ini dalam bentuk keripik. Keripik tempe ini
kami beri judul “PIKPE HEPHY (KERIPIK TEMPE HETEROPHYLLUS)”.
1.2 Rumusan Masalah
1.Apakah biji nangka bisa dijadikan bahan baku pembuatan keripik tempe ?
2.Apa kandungan dari biji nangka ?
3.Apa manfaat dari biji nangka ?
4.Bagaimana cara mengolah biji nangka menjadi keripik tempe ?
1.3 Tujuan Penilitian
5. Mengetahui cara pembuatan keripik tempe dari biji nangka
6. Mengetahui kandungan dari biji nangka
7. Mengetahui manfaat keripik tempe dari biji nangka
8. Untuk mendapatkan kwalitas tempe yang unggul dari biji nangka
1.4 Manfaat Penelitian
9. Mengurangi limbah atau sampah yang ada di SMA Negeri 2 Jombang.
10. Menjadikan biji nangka sebagai alternatif pengganti kedelai.
11. Mengurangi produksi tempe kedelai dengan menggatinya menggunakan biji
nangka.
1.5 Metode Penelitian
1.5.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Dusun Blimbing Desa Kwaron Diwek
Jombang tanggal 29 Oktober-1 November 2014.
1.5.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah nangka yang memiliki spesies Arthocarphus
heterophilus, Genus Arthocarpus, Familia Moracea, Ordo Urtilcales, dan
Subklas Dicotyledonae.
1.5.3 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian berupa biji nangka yang langsung diambil dari
buahnya.
1.5.4 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menggumpulkan biji nangka yang langsung diambil dari buahnya.
2. Mengolah biji nangka menjadi tempe
3. Mengemas biji nangka menjadi keripik tempe
4. Memasarkan keripik tempe dari biji nagka
BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Biji Nangka


2.1.1 Pengertian Biji Nangka
Biji nangka dikenal oleh masyarakat sekitar dengan
sebutan “BETON”. Biji ini di dapat dari buah nangka.
2.1.2 Morfologi Biji Nangka
Biji nangka memiliki morfologi sebagai berikut : bentuk
bulat lonjong dengan panjang 2-4 cm, berwarna kuning
kecoklatan,  endokarp yang keras keputihan, dan eksokarp
yang lunak, keeping bijinya tidak setangkup, memiliki
permukaan biji yang licin dan kesat.
2.1.3 Kandungan Gizi Biji Nangka
Protein, karbohidrat, lemak, kalsium, fosfor, zat besi,
vitamin B1, vitamin C, air.
2.1.4 Klasifikasi Nangka
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : A. heterophyllus
BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pemanfaatan Biji Nangka Sebagai Bahan Dasar Tempe

Pembuatan PIKPE HEPHY ini hampir sama dengan


pembuatan tempe dari kedelai. Dalam pembuatan PIKPE HEPHY
harus memperhatikan ukuran ragi tempe yang digunakan,
karena banyak sedikitnya ragi dapat mempengaruhi rasa dari
tempe tersebut. Memanfaatkan biji nagka menjadi bahan dasar
dalam pengolahan makanan akan memberi keuntungan bagi
manusia itu sendiri, yaitu sebagai sember gizi dan memperkaya
ragam makanan di Indonesia, Selain itu bagi lingkungan juga
dapat mengurangi jumlah limbah.
3.2 Proses Pembuatan Keripik Biji Nangka Menjadi Tempe
Alat :
1. Pisau
2. Daun pisang yang masih muda
3. Alat penggorengan
4. Plastik
Bahan :
1. 250 gram biji nangka
2. 1/4 sendok teh ragi tempe
3. 4 gelas air
4. tepung terigu
3.2 Cara Membuat :
1. Biji nangka dicuci bersih lalu direndam selama 1 jam.
2. Rebus hingga berbuih.
3. Saring dan kupas kulit ari biji nangka yang telah
direbus dan potong kecil-kecil .
4. Aduk biji nangka dengan 1/4 sendok teh ragi sampai
rata.
5. Bungkus biji nangka yang telah berisi ragi dengan
daun pisang yang telah dilubangi dengan lidi.
6. Tutup rapat adonan tempe dan simpanlah tempe
didalam lemari selama 24jam.
7. Setelah tempe siap, potong tempe tipis-tipis
8. Baluri tempe dengan tepung terigu
9. Goreng tempe hingga berwarna coklat keemasan
10. Setelah itu tiriskan dan kemas kedalam plastik
Perbandingan Komponen Gizi Biji Nangka Per 100 gram
Nutrisi Sari biji Sari Susu Susu Gandum
nangka kedelai sapi kambing
Karbohidrat 17,74 2,9 4,5 4,4 49,7
(gr)
Protein (gr) 0,29 3,6 3,2 3,5 7,9
Lemak (gr) 0,23 2 3,5 4,1 1,5
Kalsium (gr) 39,39 15 100 133 40
Kadar air (gr) 80,74 90,8 88,5 87 20
Kalori (kkal) 74,96 44 59 68 249
Fosfor (mg) 400 49 90 110 140
Perbandingan Nutrisi Sari Biji Nangka Per 100 gram
Komponen gizi Biji Nangka muda Nangka matang
Nangka
Energi (kkal) 165 51 106
Protein (g) 4,2 2,0 1,2
Lemak (g) 0,1 0,4 0,3
Karbohidrat (g) 36,7 11,3 27,6
Kalsium (mg) 33 45 20
Fosfor (mg) 200 29 19
Besi (mg) 1,0 0,5 0,9
Vitamin A (SI) 0 25 330
Vitamin B1 (mg) 0,20 0,07 0,07
Manfaat PIKPE HEPHY
Antioksidan, antikanker, untuk memperkuat tulang dan gigi
karena kaya akan kalsium, fosfor dan zat besi,
melancarkan pencernaan, obat batuk dan tonik.

Keunggulan Tempe dari Biji Nangka Dibandingkan dari


Kedelai
1. Proses pembuatan tempe biji nangka lebih singkat
karena biji nangka cukup direndam selama 1 jam,
sedangkan kedelai direndam selama sekitar 24 jam.
2. Biaya pembuatan tempe biji nagka jauh lebih murah jika
dibandingkan dengan tempe dari kedelai.
3. Nutrisi dan gizi dalam tempe biji nangka lebih banyak
dari pada tempe dari kedelai.
BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut
1. Biji nangka dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan tempe.
2. Biji nangka memiliki banyak kandungan yang bermanfaat, diantaranya kaya akan
mineral, vitamin C, Vitamin B1, phosphor dan kalsium.
3. Proses pembuatan tempe dari biji nagka hampir sama dengan pembuatan tempe dari
kedelai
4.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
4. Bagi produsen tempe dapat memanfaatkan biji nangka sebagai pengganti kedelai
dalam pembuatan tempe dengan biaya produksi yang lebih efisien dan terjangkau.
5. Bagi masyarakat sekitar dapat mengembangkan pohon buah nangka tanpa merasa
khawatir akan limbah (biji nangka) yang dihasilkan.
3. BPOM dapat meninjau lebih lanjut mengenai kandungan
tempe dari biji nangka dan dapat mensosialisasikannya
kepada masyarakat.
4. Para peneliti dapat memanfaatkan penelitian ini sebagai
kajian awal untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
5. Bagi pihak BEA CUKAI dapat mengurangi jumlah inport
kedelai dari luar negeri dengan alternatif biji nangka.
6. Dapat menjadikan SMAN 2 Jombang menjadi sekolah
yang mampu mencetak siswanya untuk berwirausaha
dalam pengolahan limbah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai