O Identifikasi
Menggunakan sediaan herbal yang salah dapat menimbulkan efek yang tidak
diinginkan atau keracunan
O Peralatan
Peralatan panci/wadah yang digunakan sebaiknya dari bahan gelas/kaca, keramik,
atau porselen, email atau stainless steel. Gunakan pisau atau spatula/pengaduk
yang terbuat dari bahan kayu atau baja, saringan dari bahan plastik atau nilon.
Jangan menggunakan peralatan dari bahan aluminium karena dapat bereaksi
dengan kandungan kimia tertentu dari tanaman yang mungkin menjadi toksis.
O Penimbangan dan pengukuran
Apabila mendapat kesukaran dalam menimbang jumlah yang sedikit/kecil seperti
10 g, maka dapat dilakukan dengan penimbangan 20 g, kemudian hasil
penimbangan dibagi dua
O Derajat kehalusan bahan tumbuhan obat
Dalam penyarian bahan berkhasiat yang terdapat dalam bahan tumbuhan obat,
derajat kehalusan merupakan hal yang terpenting.
Derajat kehalusan bukan merupakan faktor tunggal yang mempengaruhi
proses pelepasan bahan berkhasiat, tetapi jumlah dan sifat alami dari
bahan pendamping/metabolit primer lain yang terdapat dalam bahan obat
juga memegang peranan penting
O Penyimpanan
Simpanlah infus atau dekok didalam lemari pendingin atau pada tempat yang
teduh. Infus harus dibuat segar setiap hari (24 jam) dan dekok harus
digunakan dalam waktu 48 jam
Tingtur dan sediaan cair lannya seperti sirup dan minyak atsiri perlu
disimpan dalam botol berwarna gelap pada tempat yang teduh terlindung
dari cahaya matahari dan dapat bertahan selama beberapa bulan atau tahun.
Macam Sediaan Herbal
O Infus
sediaan cair yang dibuat dengan cara mengekstraksi simplisia nabati dengan
air pada suhu 90°C selama 15 menit.
bahan lunak seperti daun dan bunga, Dapat diminum panas atau dingin,
minyak atsiri akan berkurang khasiatnya apabila tidak menggunakan
penutup pada pembuatan infus
O Pembuatan:
Campur simplisia dengan derajat halus yang sesuai dalam panci dengan air
secukupnya, panaskan di atas tangas air selama 15 menit terhitung mulai
suhu mencapai 90°C sambil sekali-sekali diaduk-aduk. Saring selagi panas
melalui kain flanel, tambahkan air panas secukupnya melalui ampas
hingga diperoleh volume infus yang dikehendaki. Infus simplisia yang
mengandung minyak atsiri disaring setelah dingin. Infus simplisia yang
mengandung lendir tidak boleh diperas
O Dekokta (Dekok)
sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi sediaan herbal
dengan air pada suhu 90°C selama 30 menit.
O Pembuatan:
O Campur simplisia dengan derajat halus yang sesuai dalam
panci dengan air secukupnya, panaskan diatas tangas air
selama 30 menit terhitung mulai suhu 90°C sambil sekali-
sekali diaduk. Saring selagi panas melalui kain flanel,
tambahkan air panas secukupnya melalui ampas hingga
diperoleh volume dekok yang dikehendaki, kecuali dekok dari
simplisia Condurango Cortex yang harus disaring setelah
didinginkan terlebih dahulu
O Tea (Teh)
Pembuatan sediaan teh untuk tujuan pengobatan banyak dilakukan berdasarkan
pengalaman seperti pada pembuatan infus yang dilakukan pada teh hitam
sebagai minuman
Pembuatan:
Air mendidih dituangkan ke simplisia, diamkan selama 5-10 menit
dan saring. Pada pembuatan sediaan teh, beberapa hal perlu diperhatikan yaitu
jumlah simplisia dan air.
O Gargarisma dan Kolutorium (Obat Kumur dan Obat Cuci Mulut)
Obat kumur dan cuci mulut umumnya mengandung bahan tanaman yang berkhasiat
sebagai astringen yang dapat mengencangkan atau melapisi selaput lendir dan
tenggorokan dan tidak dimaksudkan agar obat menjadi pelindung selaput lendir.
etiket harus juga tertera: Petunjuk pengenceran sebelum digunakan, Hanya untuk
kumur, tidak boleh ditelan.
O Sirupi (Sirup)
Sediaan berupa larutan dari atau yang mengandung sakarosa. Kecuali
dinyatakan lain, kadar sakarosa tidak kurang dari 64,0% dan tidak
lebih dari 66,0%.
O Tinctura (Tingtur)
sediaan cair yang dibuat dengan cara maserasi atau perkolasi simplisia
dalam pelarut yang tertera pada masing-masing monografi. Kecuali
dinyatakan lain, tingtur dibuat menggunakan 20% zat khasiat dan
10% untuk zat khasiat keras
O Extracta (Ekstrak)
Sediaan kering, kental atau cair dibuat dengan penyari simplisia
menurut cara yang cocok, di luar pengaruh cahaya matahari
langsung. Ekstrak kering harus mudah digerus menjadi serbuk.
Sesuai batasan obat asli Indonesia, obat
tradisional maka bahan bakunya adalah bahan
alamiah (tumbuhan, hewan dan mineral)
O Bahan alamiah :
1. bahan nabati, flora, tumbuhan
2. bahan hewani, fauna
3. bahan pelikan, mineral
SIMPLISIA
O KULIT BATANG
- umur sudah cukup tua, jangan terlalu tua, memiliki banyak gabus
(tidak ada zat aktif)
- jangan mengganggu pertumbuhan, panen menjelang musim
kemarau
- panen batang utama dan cabang, ukuran tertentu
- mengandung fenol, hindari logam
- kadar air ≤ 8%
O BATANG
- dari cabang dengan diameter tertentu
- potong dengan panjang tertentu
- kadar air ≤ 10%
O DAUN:
- daun tua : telah membuka sempurna, pada cabang, batang,
misal : sembung, Blumea balsamifera L.
- daun muda, pucuk : saat mengalami perubahan
pertumbuhan dari vegetatif ke generatif
misal : kumis kucing, Orthosiphon stamineus
- kadar air ≤ 5%
O KAYU: dari batang atau cabang, kelupas kulit, potong-potong
kecil, diserut, kadar air ≤ 10%
O BUNGA : Tergantung yang dimaksud : kuncup, bunga
mekar, mahkota bunga, daun bunga, kadar air ≤ 5%,
dipetik dengan tangan
O AKAR : bagian bawah tanah, potong-potong, ukuran
tertentu, kadar air ≤ 10%
O RIMPANG : panen musim kering, bag. atas tan.
Kering, cabut tanaman, bersihkan rimpang, potong
melintang, tebal tertentu, kadar air ≤ 8%
O BUAH
Tergantung yang dimaksud : buah masak, matang, muda,
dipetik dengan tangan
- umum buah masak, ditandai perubahan pada buah :
tingkat kekerasan;labu merah, Cucurbita moschata L.
warna; asam, Tamarindus indica L.
jeruk nipis, Citrus aurantifolia L.
bentuk; mentimun, Cucumis sativus L.
pare, Momordica charantia L.
- kadar air ≤ 8%
O BIJI
- buah mengering; kedawung, Parkia roxbugii
- sebelum kering benar, sebelum pecah secara alami; jarak, Ricinus
communis L.
- buah dipetik (manual, alat)
- kupas kulit buah
- kadar air ≤ 10%
O Umbi
- umbi lapis maksimal besar, pertumbuhan di atas berhenti; bawang
merah, Allium cepa L.
- tanaman cabut, bulbus pisah dari daun dan akar
- cuci
SUMBER SIMPLISIA
1. TUMBUHAN LIAR
- Kerugian: a. umur dan bagian tanaman
b. jenis (species)
c. lingkungan tempat tumbuh
- Keuntungan : ekonomis
A. OBAT DALAM
1. Rajangan yang diseduh dengan air panas sebelum
digunakan :
-Uji organoleptik(warna, bau, rasa)
-Kadar air ≤ 10%
-Cemaran mikroba (Escherichia coli, Salmonella spp)
-Aflatoksin total (B1 ≤ 5 μg/kg )
-Cemaran logam berat(Pb,Cd,As)
-Bahan Tambahan(Tidak boleh mengandung pengawet,
pengharum, dan pewarna)
2. Rajangan yang direbus sebelum digunakan
-Uji organoleptik(warna, bau, rasa)
-Kadar air ≤ 10%
-Cemaran mikroba (Escherichia coli, Salmonella spp)
-Aflatoksin total (B1 ≤ 5 μg/kg )
-Cemaran logam berat(Pb,Cd,As)
-Bahan Tambahan(Tidak boleh mengandung pengawet,
pengharum, dan pewarna)
3. Serbuk Simplisia yang diseduh dengan air panas sebelum
digunakan
-Uji organoleptik(warna, bau, rasa)
-Kadar air ≤ 10%
-Cemaran mikroba (Escherichia coli, Salmonella spp)
-Aflatoksin total (B1 ≤ 5 μg/kg )
-Cemaran logam berat(Pb,Cd,As)
-Bahan Tambahan(Tidak boleh mengandung pengawet,
pengharum, dan pewarna).
4. Sediaan lainnya
•Waktu hancur (pil, kapsul, kapsul lunak, tablet/kaplet tdk
bersalut, tablet/kaplet salut gula/film, salut enterik)
•Keseragaman bobot (serbuk instan, serbuk efervesen, granul,
pil, kapsul, kapsul lunak, tablet/kaplet, tablet hisap, tablet
efervesen, pastiles, dodol/jenang)
•Volume terpindahkan (cairan obat dalam)
•Kadar air
•Cemaran mikroba (ALT, AKK, MikPatogen)
•Cemaran logam berat
•Aflatoksin
•Bahan tambahan yang dijinkan
B. OBAT LUAR
1.Sediaan Cair
OUji organoleptik(warna, bau, rasa)
OVolume terpindahkan
OCemaran mikroba
OBahan Tambahan (pewarna)
2. Sediaan Semi Padat (Salep, Krim)
OUji organoleptik(warna, bau, rasa)
OCemaran mikroba
OBahan Tambahan (pewarna)
3. Sediaan Padat (Parem, Pilis, Tapel, Koyok/Plester,
Supositoria untuk wasir ).
-Uji organoleptik(warna, bau, rasa)
-Kadar air ≤ 10%
-Waktu hancur(suppositoria tdk lbh dr 30 menit)
-Keseragaman bobot (Supositoria untuk wasir, Parem, Pilis,
Tapel, Koyok/Plester Tidak dipersyaratkan)
-Cemaran mikroba (Angka Kapang Khamir )
-Bahan Tambahan (Param, Pilis, Tapel Penggunaan pengawet
yang diizinkan )
O KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR
HK.01.07/MENKES/187/2017 TENTANG
FORMULARIUM RAMUAN OBAT
TRADISIONAL INDONESIA
Satuan takar dalam penggunaan ramuan obat
tradisional