Anda di halaman 1dari 34

Dasar mempelajari

Teori Peluang dalam Genetika


• Semua peristiwa di alam semesta terjadi secara acak
(random)
• Hukum Mendel II :
Pada pembentukan gamet, alel-alel dari gen yang
berbeda memisah secara bebas satu sama lain

Selama meiosis I, pada saat metafase I, kromosom-kromosom (diikuti gen di


dalamnya) akan mengalami pemisahan secara bebas di sepanjang plate metafase,
sehingga pemisahan ini terjadi secara acak (random) & mengarahkan pada
keanekaragaman (variasi) genetik. Lalu, pada anafase I, kromosom homolog yang
memisah bergerak pada kutub yang berlawanan.
MENIT KE 0 – 04.14 = Hukum Mendel I (Hukum Segregasi)
MENIT KE 04.14 – 09.29 = Randomness (pemisahan secara acak) kromosom dan gen pada Hukum Mendel II
MENIT KE 09.20 – selesia = Hukum Mendel III
Genetika Tumbuhan

Teori Peluang
Peluang
• Analisis peluang sangat berguna untuk mempelajari sifat-sifat
kualitatif
• Peluang adalah suatu kemungkinan yang akan terjadi/timbul
• Peluang dinyatakan dengan nilai antara 0-1
• Kejadian yang mustahil terjadi  nilai 0 / 0%
• Kejadian yang pasti terjadi  nilai 1 / 100%
Peluang
• Mata uang logam :
– P = gambar
– Q = angka
– Maka: P + Q = 1
– Jadi:
• Peluang P = ½
• Peluang Q = ½
Peluang
• Pada genetika, peluang digunakan dalam menduga berapa
peluang gamet Ab dari individu AaBb (hukum Mendel II):
– P (A) = ½ P (b) = ½
– P (Ab) = P (A) x P (b) = ½ x ½ = ¼
• Dapat juga digunakan untuk menduga berapa peluang untuk
mendapatkan genotip aabb dari genotip AaBb tersebut?
– P (aabb) = P (aa) x P(bb)
= P (a) x P (a) x P (b) x P (b)
=½x½x½x½
= 1/16
Peluang
• Bila genotip AaBbCcDDEeFf x aaBbCcDdeeFf, berapa
peluang untuk mendapatkan keturunan yang bergenotip
berikut:

1. P (aabbccDDeeff)? =
2. P (AaBBCcDdEeFf)?
3. P (AaBbCcddEeff)?
JAWAB
Persilangan antara AaBbCcDDEeFf x aaBbCcDdeeFf ,
A a B b C C D D E e F f
a Aa aa B BB Bb C CC CC D DD DD e Ee ee F FF Ff
a Aa aa b Bb bb c Cc Cc d Dd Dd e Ee ee f Ff ff

P (Aa) = 2/4 = ½ P(CC) =2/4 = ½ P(Ee) = 2/4 = ½


P (aa) = 2/4 = ½ P(Cc) = 2/4 = ½ P(ee) = 2/4 = ½
P(BB) = ¼ P(DD) = 2/4 = ½ P(FF) = ¼
P (Bb) = 2/4 = ½ P(Dd) = 2/4 = ½ P(Ff) = 2/4 = ½
P (bb) = ¼ P(ff) = ¼

MAKA:
P (aabbccDDeeff) =
P (aa) x P(bb) x P(cc) x P(DD) x P(ee) x P(ff) = ½ x ¼ x ¼ x ½ x ½ x ¼
= 1/512 \
YANG LAIN KERJAKAN SENDIRI YAA...!!!
Peluang
• Tabel macam kombinasi persilangan dan hasilnya
No Kombinasi persilangan Hasil persilangan
1 AA x AA 1 AA
2 AA x Aa ½ AA : ½ Aa
3 AA x aa 1 Aa
4 Aa x Aa ¼ AA : ½ Aa : ¼ aa
5 Aa x aa ½ Aa : ½ aa
6 aa x aa 1 aa
Peluang
• Persilangan antara organisme heterosigot gen yang berpadu
bebas
Jumlah Jumlah gamet Jumlah klas Jumlah klas
pasangan gen yang dibentuk genotip F2 fenotip F2
n 2n 3n 2n
1 2 3 2
2 4 9 4
3 8 27 8
dst dst dst dst
CHI SQUARE (X2)
Chi Square (X2)

Penggunaan
• Penggunaan
– Pengujian data kualitatif (Sidik Data Atribut)
• menguji rasio hasil pengamatan terhadap suatu karakter kualitatif apakah
mengikuti suatu pola rasio tertentu.
– Pengujian kehomogenan ragam (Uji Kehomogenan Ragam)
• menguji kesamaan/kehomogenan beberapa ragam/variasi. Pada genetika,
biasanya materi yang diuji terdiri dari berbagai genotipe yang berasal dari
berbagai generasi turun-temurun
– Pengujian homogenitas (Uji Kebaikan Suai)
• menguji apakah suatu gugus data hasil pengamatan mengikuti sebaran
tertentu (misalkan distribusi normal)
Chi Square (X2)
 
•  Asumsi : Catatan:
– Dominan/resesif Jika kelas fenotip = 2
– Segregasi (db = 1) maka diterapkan
– Berpadu bebas koreksi yates, sehingga
– Pembuahan bersifat acak rumus menjadi
• Formulasi : atau
• Dimana :
– o = pengamatan
– e = harapan
Chi Square (X2)
Langkah analisis
• Rumuskan Hipotesis
– H0 = rasio pengamatan sesuai rasio harapan
– H1 = rasio pengamatan tidak sesuai harapan
• Menentukan db kelas fenotip
– Tentukan taraf derajat bebas kelas dengan cara jumlah kelas fenotip
dikurangi 1
– Keturunan F2 dengan 3 kelas fenotip (1:2:1) maka db-nya = 3-1 = 2
– Keturunan F2 dengan 4 kelas fenotip (9:3:3:1) maka db-nya = 4-1 = 3
Chi Square (X2)
Langkah analisis
•  Menghitung nilai X2 dengan formulasi :
– atau
– Dimana :
• o = pengamatan
• e = harapan
• d = penyimpangan
– Jika kelas fenotip ≤ 2 maka diterapkan koreksi yates, sehingga
rumus menjadi atau
Chi Square (X2)
Langkah analisis
• Menarik kesimpulan
– Jika X2 hitung < X2 tabel maka Ho terima dan H1 ditolak, artinya rasio
pengamatan sesuai dengan rasio harapan
– Jika X2 hitung > X2 tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima, artinya
rasio pengamatan tidak sesuai dengan rasio harapan
• Cara membaca X2 tabel
– Menggunakan tabel X2
– Tentukan taraf signifikansinya, biasanya pada α = 5%
– Tentukan taraf derajat bebas kelas dengan cara jumlah kelas fenotip
dikurangi 1
– Keturunan F2 dengan 3 kelas fenotip (1:2:1) maka db-nya = 3-1 = 2
– Keturunan F2 dengan 4 kelas fenotip (9:3:3:1) maka db-nya = 4-1 = 3
Chi Square (X2)
Langkah analisis
• Cara membaca X2 tabel
Chi Square (X2) Contoh 1: Dua Kelas Fenotip

• Menurut hukum Mendel persilangan antara 2 jenis kacang


kapri akan memberikan perbandingan kuning : hijau = 3 : 1
(hukum dominan). Suatu penelitian memberikan hasil
persilangan pada F2 sebanyak 240 kacang, dengan 167
kuning dan 73 hijau. Ujilah dengan α = 5% apakah hasil
penelitian tersebut sesuai hukum Mendel.
Chi Square (X2) Contoh 1: Dua Kelas Fenotip

• Diketahui:
– Hasil pengamatan:
• Rasio = 0,69 : 0,31
• Biji kuning = 167
• Biji hijau = 73
• Jumlah = 240
• Apakah hasil pengamatan ini sesuai dengan perbandingan yang
diharapkan 3 : 1
• Hipotesis
– H0 = rasio pengamatan sesuai rasio harapan 3:1
– H1 = rasio pengamatan tidak sesuai harapan 3:1
Chi Square (X2) Contoh 1: Dua Kelas Fenotip

• db kelas fenotip
– db = k-1
– = 2-1 = 1
• Menentukan nilai X2 tabel pada db = 1, α = 5%
Chi Square (X2) Contoh 1: Dua Kelas Fenotip

• Cara membaca X2 tabel


Chi Square (X2) Contoh 1: Dua Kelas Fenotip

•  db kelas fenotip


– db = k-1
– = 2-1 = 1
• Menentukan nilai X2 tabel pada db = 1, α = 5% = 3,84
• Menghitung nilai X2 dengan formulasi :
– atau
Chi Square (X2) Contoh 1: Dua Kelas Fenotip

• Menghitung nilai X2

Kategori Oi Ei (Oi – Ei) |Oi-Ei|-0,5 {|Oi-Ei|-0,5}²/Ei


Chi Square (X2) Contoh 1: Dua Kelas Fenotip

• Menghitung nilai X2
Kategori Oi Ei (Oi – Ei) |Oi-Ei|-0,5 {|Oi-Ei|-0,5}²/Ei

Kuning 167 ¾ x 240 = 180 -13 12,5 0,8681

Hijau 73 ¼ x 240 = 60 13 12,5 2,6047

Jumlah 240 240 0 25 3,4728


Chi Square (X2) Contoh 1: Dua Kelas Fenotip

• Menghitung nilai X2
Kategori Oi Ei (Oi – Ei) |Oi-Ei|-0,5 {|Oi-Ei|-0,5}²/Ei

Kuning 167 ¾ x 240 = 180 -13 12,5 0,8681

Hijau 73 ¼ x 240 = 60 13 12,5 2,6047

Jumlah 240 240 0 25 3,4728


Chi Square (X2) Contoh 1: Dua Kelas Fenotip

• Menarik kesimpulan
– Pada taraf nyata (α) 5%, X2 hitung (3,4728) < X2 tabel (3,84),
maka H0 diterima dan H1 ditolak
– Artinya, rasio pengamatan sesuai dengan rasio 3:1 pada taraf
nyata (α) 5%.
Chi Square (X2) Contoh 2: Tiga Kelas Fenotip

• Contoh
– Seorang pemulia tanaman sedang mengamati generasi
F2 dari hasil persilangan bunga sepatu warna merah dan
putih. Berdasarkan pola pewarisan sifatnya, diduga warna
bunganya (merah : merah muda : putih) akan mengikuti
rasio 1 : 2 : 1. Hasil pengamatan terhadap 300 keturunan
yang ada, diketahui 69 memiliki bunga berwarna merah
sedangkan 159 berbunga merah muda, dan sisanya
berbunga putih. Apakah hasil pengamatan sesuai dengan
rasio yang diharapkan?
Chi Square (X2) Contoh 2: Tiga Kelas Fenotip

• Diketahui:
– Hasil pengamatan:
• Rasio = 0,23 : 0,53 : 0,24
Kalo dijumlahkan 0,23 + 0,53 + 0,24 = 1
Semua kalikan 4 maka agar jumlahnya 4 mjd 0,92 : 2,12 : 0,96
• Bunga berwarna merah = 69
• Bunga berwarna merah muda = 159
• Bunga berwarna putih = 72
Total = 300
Rasio pengamatan di atas apakah mendekati rasio Mendel 1 : 2 : 1
• Hipotesis
– H0 = rasio pengamatan sesuai rasio harapan 1:2:1
– H1 = rasio pengamatan tidak sesuai harapan 1:2:1
Chi Square (X2) Contoh 2: Tiga Kelas Fenotip

• db kelas fenotip
– db = k-1
– = 3-1 = 2
• Menentukan nilai X2 tabel pada db = 2, α = 5%
Chi Square (X2) Contoh 2: Tiga Kelas Fenotip

• Cara membaca X2 tabel


Chi Square (X2) Contoh 2: Tiga Kelas Fenotip

•  db kelas fenotip


– db = k-1
– = 3-1 = 2
• Menetukan nilai X2 tabel pada db = 2, α = 5% = 5,99
• Menghitung nilai X2 dengan formulasi :
– atau
Chi Square (X2) Contoh 2: Tiga Kelas Fenotip

• Menghitung nilai X2
Kategori Oi Ei (Oi – Ei) (Oi-Ei)²/Ei
Merah 69 ¼ x 300 = 75 -6 0,48
Merah Muda 159 ½ x 300 = 150 9 0,54
Putih 72 ¼ x 300 = 75 -3 0,12
Jumlah 300 300 0 1,14
Chi Square (X2) Contoh 2: Tiga Kelas Fenotip

• Menarik kesimpulan
– Pada taraf nyata (α) 5%, X2 hitung (1,14) < X2 tabel (5,99),
maka H0 diterima dan H1 ditolak
– Artinya, rasio pengamatan sesuai dengan rasio 1:2:1 pada taraf
nyata (α) 5%.
Chi Square (X2) Latihan Soal

• Apakah rasio hasil pengamatan berikut ini


menyimpang dari rasio yang diharapkan?
• Pengamatan Harapan
• 33 : 67 1 : 3
• 22 : 57 : 21 1 : 2 : 1
• 79 : 11 : 14 : 6 9 : 3 : 3 :1

Anda mungkin juga menyukai