Anda di halaman 1dari 39

PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT

OLEH
AGUS NUGROHO, SIP, M.Kes
KABID KESMAS DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS
PENDAHULUAN
Tahun Tonggak sejarah
1980 Pendekatan kota sehat di Eropa menyongsong Ottawa Charter
1996 Tema HKS: “Healthy Cities for Better Lifes”
1998 Pilot Proyek Kota Sehat di 6 kota/kab: Kab. Cianjur, Kota Balikpapan, Kota Bandar Lampung,
Kota Pekalongan, Kota Malang dan Kota Jakarta Timur
1999 Tambahan 8 kab/kota khususnya kawasan wisata: Anyer Kab. Serang, Baturaden Kab.
Banyumas, Kotagede Kota Yogyakarta, Brastagi Kab. Karo, Pantai Senggigi Kab. Lombok
Barat, Laut Bunaken Kota Manado, Kab. Tana Toraja dan Kota Batam.
2000 Kab/Kota Sehat atas dasar komitmen Walikota/Bupati dan DPRD guna mendukung
pembangunan berwawasan kesehatan tahun 2010
2005 Peraturan Bersama Mendagri dan Menkes Kesehatan, Nomor 34 tahun 2005 dan Nomor
1138/Menkes/PB/VIII/2005 tentang Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat.
Kini Verifikasi Kab/Kota Sehat dilaksanakan setiap 2 tahun
REGULASI PENYELENGGARAAN KKS
Permen Bersama Nomor 34 tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Kab/Kota Sehat
dan Nomor:1138/Menkes/PB/VIII/2005
• Pasal 1
1) KABUPATEN/KOTA SEHAT (KKS) adalah suatu kondisi kabupaten/kota yang bersih, nyaman, aman
dan sehat untuk dihuni penduduk, yang dicapai melalui terselenggaranya penerapan beberapa tatanan
dengan kegiatan yang terintegrasi yang disepakati masyarakat dan pemerintah daerah
5) SWASTISABA ADALAH penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah kepada Masyarakat melalui
Bupati/Walikota atas keberhasilan dalam menyelenggarakan Kabupaten/Kota Sehat.
• Pasal 2
1) Penyelenggaraan Kabupaten/kota Sehat dilakukan melalui berbagai kegiatan (TATANAN) dengan
memberdayakan masyarakat yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten/Kota untuk mewujudkan
Kabupaten/Kota Sehat
2) Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat dilaksanakan melalui forum dan atau memfungsikan
lembaga masyarakat yang ada
• Pasal 3
1) Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat dengan membentuk Tim Pembina Kabupaten/Kota Sehat
untuk menyelaraskan kebutuhan masyarakat sesuai dengan arah pembangunan daerah
REGULASI PENYELENGGARAAN KKS (2)
Permen Bersama Nomor 34 tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Kab/Kota Sehat
dan Nomor:1138/Menkes/PB/VIII/2005
• Pasal 8
1) Penilaian Penyelenggaraan Kab/Kota Sehat, dilakukan oleh Tim Penilai Pusat yang anggotanya
terdiri dari unsur Departemen Kesehatan, Departemen Dalam Negeri dan Departemen terkait
2) Penilai Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
• Pasal 10
1) Kabupaten/Kota Sehat diberikan penghargaan SWASTISABA;
2) Penghargaan Swastisaba sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
a. PADAPA untuk Kab/Kota Sehat Kualifikasi PEMANTAPAN.
b. WIWERDA untuk Kab/Kota Sehat Kualifikasi PEMBINAAN.
c. WISTARA untuk Kab/Kota Sehat Kualifikasi PENGEMBANGAN.
• Pasal 11
1) Penghargaan Kabupaten/Kota Sehat dilaksanakan setiap 2 TAHUN SEKALI;
2) Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikan oleh Pemerintah pada BULAN
NOVEMBER dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Nasional.
PENYELENGGARAAN
KABUPATEN/KOTA SEHAT
KELEMBAGAAN DALAM PROGRAM KABUPATEN KOTA SEHAT
Tim Pembina Provinsi
Anggotanya terdiri dari OPD terkait & instansi terkait

Tim Pembina Kabupaten Kota Sehat


Diketuai oleh Kepala Bappeda dengan anggota dari
Hendaknya setiap 3 instansi terkait
Ditetapkan dengan
tahun sekali setiap
Keputusan KDH, Camat,
lembaga dapat Kabupaten/Kota-Forum Kabupaten Kota Sehat
& Kades/Lurah
dilakukan penyegaran
pengurus
Atau memfungsikan lembaga lain yang ada dengan
nama lain yang disepakati

Kecamatan-Forum Komunikasi Desa/Kelurahan

Atau memfungsikan lembaga lain yang ada dengan nama


lain yang disepakati

Desa/Kelurahan-Kelompok Kerja (Pokja)

Atau nama lain yang disepakati masyarakat


Top down support

Bupati/ Walikota/
SKPD (Lintas
Sektor Terkait)

Foto : Dokumentasi Verifikasi Lapangan Rumah


Singgah Barak Semampir Kota Kediri

Pengusaha,
Pekerja,
Masyarakat

Bottom up approach
PRINSIP KAB/ KOTA SEHAT
1. Bukan Lomba antar kab/kota (OR : Tinju, Sepakbola
dsb) , tetapi lomba terhadap diri sendiri (OR : Lari
marathon, Renang dsb)
2. Selain kegiatan inovatif yang menjadi unggulan, juga
kegiatan rutin terkait program masing2 sektor sesuai
tatanan, namun perlu didokumentasikan dengan baik
3. Mengembangkan luasnya wilayah cakupan di setiap
tatanan (dalam level yang sama) lebih diutamakan
daripada sekedar menaikkan level, namun kegiatan yang
lama tidak dipertahankan dengan baik
KEMEN KEMEN
9 TATANAN KO PMK DAGRI

KABUPATEN/KOTA SEHAT KLHK


KEMEN
KES
1. Pemukiman,
DAN LINTAS SEKTOR Sarana & KEMEN
Prasarana HUB
YANG TERKAIT Umum 2. Sarana Tata
9. Kehidupan Tertib Lalu Lintas
KPPPA Sosial Sehat & Pelayanan
Transportasi
KEMEN
PERIN
8. Kehidupan 5 Kawasan
masyarakat Industri &
KEMEN
Sehat yang Perkantoran
PORA
Mandiri Sehat

KEMEN
DAG

KEMENS 7. Ketahanan 6. Kawasan


OS Pariwisata
Tatanan yang sudah tidak relevan Pangan & Gizi
Sehat
dengan UU 23 Tahun 2014: KEMEN
KEMEND PAR
3. Kawasan Pertambangan Sehat IKBUD KEMEN
4. Kawasan Hutan Sehat TAN
SINERGITAS INDIKATOR KKS, GERMAS DAN KELUARGA SEHAT
INDIKATOR GERMAS
TATANAN DALAM KAB/KOTA 1) Udara bersih; 1. Peningkatan Aktivitas Fisik
SEHAT: 2)
3)
Air sungai bersih;
Penyediaan air bersih individu dan umum; 2. Peningkatan Perilaku Hidup Sehat
1.Kawasan permukiman, 4)
5)
Pembuangan Air Limbah domestik;
Pengelolaan Sampah; 3. Penyediaan Pangan Sehat dan Percepatan
6) Perumahan dan permukiman; Perbaikan Gizi
sarana dan prasarana 7) Pertamanan dan hutan kota;
8) Sekolah; 4. Peningkatan Pencegahan dan Deteksi Dini
umum 9) Pasar; Penyakit
10) Sarana olah raga;
2.Kawasan sarana lalu lintas 11)
12)
tempat bermain anak
Penataan sektor informal/pedagang kaki5
5. Peningkatan Kualitas Lingkungan

tertib dan pelayanan 6. Peningkatan Edukasi Hidup Sehat

transportasi INDIKATOR KELUARGA SEHAT


1) Perilaku hidup bersih dan sehat
3.Kawasan pertambangan 2) Tempat-tempat umum 1. Keluarga mengikuti KB
3) Permukiman, perumahan dan bangunan sehat
sehat 4) Penyediaan air bersih
2. Ibu Bersalin di Faskes
5) Kesehatan dan keselamatan kerja, pencegahan 3. Bayi mendapat imunisasi lengkap
4.Kawasan hutan sehat kecelakaan
6) Kesehatan keluarga, reproduksi, KB 4. Bayi diberi ASI ekslusif selama 6 Bulan
5.Kawasan industri dan 7) Pembinaan kesehatan jiwa masyarakat dan pola 5. Pertumbuhan Balita di pantau tiap bulan
asuh anak
perkantoran sehat 8) Kesehatan olah raga 6. Penderita TB Paru berobat sesuai standar
9) Program anti tembakau
6.Kawasan pariwisata sehat 10) Immunisasi 7. Penderita Hypertensi berobat teratur
11) Pelayanan pengobatan dan perawatan
7.Ketahanan pangan dan gizi 12) Pemberantasan Malaria
8. Gangguan jiwa berat diobati dan tidak ditelantarkan
13) Pemberantasan penyakit DBD 9. Tidak ada anggota keluarga yang merokok
8.Kehidupan masyarakat 14) Pemberantasan TB Paru
15) Pemberantasan Diare
10. Keluarga memiliki/memakai air bersih
sehat yang mandiri 16) Pencegahan penyakit degeratif 11. Keluarga memiliki/memakai jamban sehat
17) Gizi
9.Kehidupan sosial yang sehat 18) JKN 12. Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
TATANAN KAB/KOTA SEHAT DIKELOMPOKKAN BERDASARKAN KAWASAN
DAN PERMASALAHAN KHUSUS

1. Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Umum


2. Kawasan Sarana Lalu Lintas Tertib dan Pelayanan Transportasi
3. Kawasan Pertambangan Sehat
Beralih kewenangannya berdasarkan
4. Kawasan Hutan Sehat
UU 23/2014 tentang Pemerintahan
5. Kawasan Industri dan Perkantoran Sehat Daerah
6. Kawasan Pariwisata Sehat
7. Ketahanan Pangan dan Gizi
8. Kehidupan Masyarakat Yang Mandiri
9. Kehidupan Sosial Yang Sehat

Langkah konkrit yang dapat dilakukan Daerah dalam pelaksanaan KKS dengan membuat Kebijakan
Daerah terkait program Kabupaten/Kota Sehat, sehingga menjadi dasar pengalokasian anggaran
dalam APBD
DASAR KEBIJAKAN INTEGRASI KKS DALAM DOKUMEN PERENCANAAN
Permendagri Nomor 22/2018 tentang Penyusunan RKPD Tahun 2019

• Dalam rangka pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak


menular serta peningkatan penyehatan lingkungan, maka diharapkan
kebijakan ini dapat meningkatkan tindakan pencegahan dan pengendalian
penyakit menular dan tidak menular, yang didukung dengan meningkatnya
kualitas lingkungan yang memenuhi syarat kualitas kesehatan lingkungan.
• Menindaklanjuti hal ini maka pemerintah Kabupaten/Kota perlu
menyelenggarakan Kabupaten/Kota Sehat. Untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan pada seluruh lapisan masyarakat maka salah satu upaya yang perlu
dilakukan adalah peningkatan penduduk yang menjadi peserta BPJS Kesehatan
dan penduduk yang menjadi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) melalui
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS); Jumlah
penduduk yang menjadi peserta PBI melalui Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS) diluar beban APBN. (lampiran Permendagri
No 22/2018)
DASAR KEBIJAKAN INTEGRASI KKS DALAM DOKUMEN
PERENCANAAN
Permendagri Nomor 31/2019 tentang Penyusunan RKPD Tahun 2020
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
NASIONAL
PRIORITAS BID. ARAH KEBIJ. DASAR HUKUM TUJUAN/SASARAN KETERANGAN
PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN
NASIONAL DAERAH
Pembangunan Pencegahan dan 1. UU No. 36 Tahun 2009 1. Meningkatnya 1. Memperhatikan
Manusia pengendalian tentang kesehatan. pencegahan dan NSPK yang
penyakit menular 2. UU No. 32 Tahun 2010 pengendalian penyakit telah diterbitkan
dan tidak menular tentang larangan menular. oleh K/L terkait.
serta peningkatan merokok. 2. Meningkatnya 2. Memperhatikan
penyehatan 3. UU No. 23 Tahun 2014 pencegahan dan indikator dan
lingkungan. tentang Pemerintahan pengendalian penyakit target pada
Daerah. tidak menular. sasaran
4. Permenkes No. 5 Tahun 3. Meningkatnya kualitas RPJMN
2013 tentang Pedoman lingkungan yang
Tata Laksana Malaria memenuhi syarat
kualitas kesehatan
lingkungan
DASAR KEBIJAKAN INTEGRASI KKS DALAM DOKUMEN
PERENCANAAN
Permendagri Nomor 31/2019 tentang Penyusunan RKPD Tahun 2020
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
NASIONAL
PRIORITAS BID. ARAH KEBIJ. DASAR HUKUM TUJUAN/SASARAN KETERANGAN
PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN
NASIONAL DAERAH
Pembangunan Pencegahan dan 5. Permenkes No. 94 Tahun 2014 4. Meningkatnya 1. Memperhatikan
Manusia pengendalian tentang Penanggulangan jumlah kab/kota NSPK yang
penyakit menular Filariasis. yang telah
dan tidak menular 6. Perpres No. 2 Tahun 2015 tentang menyelenggarak diterbitkan oleh
serta peningkatan RPJMN 2015-2019. an kab/kota K/L terkait.
penyehatan 7. Permenkes No. 67 Tahun 2016 Sehat. 2. Memperhatikan
lingkungan. tentang Penanggulangan TB. indikator dan
8. Permenkes No. 82 Tahun 2014 target pada
tentang Penanggulangan Penyakit sasaran
Menular. RPJMN
9. Peraturan Bersama Mendagri &
Menkes No.: 34 Tahun 2005 No.:
1138/Menkes/P B/VIII/2005.
KLASIFIKASI PENYELENGGARAAN & PENGHARGAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT

JUMLAH
NO KLASIFIKASI KRITERIA
TATANAN
1 PADAPA Minimal 2 1. Sekurang-kurangnya memilih tatanan wajib
(Pemantapan) tatanan 2. Cakupan Kecamatan 51-60% Kecamatan
(tatanan 3. Setiap tatanan melaksanakan 51-60% kegiatan
wajib) 4. Kegiatan yang dipilih sekurang-kurangnya adanya program pemda
dan adanya gerakan masyarakat

2 WIWERDA 2 – 4 tatanan 1. Sekurang-kurangnya memilih 3-4 tatanan sesuai potensi daerah


(Pembinaan) 2. Cakupan Kecamatan 61-70% Kecamatan
3. Setiap tatanan melaksanakan 61-70% kegiatan
4. Tiap tatanan telah terintegrasi aspek fisik, sosial/budaya, ekonomi
dan kesehatan
5. Kegiatan yang dipilih sekurang-kurangnya adanya program pemda
dan adanya gerakan masyarakat

3 WISTARA > 5 tatanan 1. Sekurang-kurangnya memilih 5 tatanan sesuai dengan potensi


(Pengembangan) daerah
2. Cakupan Kecamatan 70% Kecamatan
3. Setiap tatanan melaksanakan 70% kegiatan
4. Tiap tatanan telah terintegrasi aspek fisik, sosial/budaya, ekonomi
dan kesehatan
5. Kegiatan yang dipilih sekurang-kurangnya adanya program pemda
dan adanya gerakan masyarakat
Verifikasi Kabupaten/Kota Sehat
(KKS) Tahun 2019

PADAPA WIWERDA WISTARA


Surat Menteri Dalam Negeri
tentang Pemberitahuan Awal
Pelaksanaan Verifikasi
Kabupaten/Kota Sehat
Tahun 2019
SURAT MENTERI DALAM NEGERI TENTANG
PELAKSANAAN VERIFIKASI KABUPATEN/KOTA
SEHAT TAHUN 2019
PENYELENGGARAAN VERIFIKASI KABUPATEN/KOTA SEHAT TH 2019
(Surat Mendagri No 440/731/Bangda tgl 30 Nov’ 2018 dan No 440/1135/Bangda tgl 17 Des’ 2018

bersama anggota TP KKS Kabupaten/Kota Mengusulkan


BAPPEDA/SETDA
Provinsi melakukan untuk mengikuti
Sebagai Ketua Tim VERIFIKASI TK PROVINSI Penyelenggaraan Verifikasi
Pembina Provinsi berdasarkan usulan Kab/Kota KKS Tk Nasional (Dokumen
dan Nilai Usulan Form 1A
dan 1B Th 2019

Kab/Kota yg pertama Kab/Kota yg sudah mendapatkan Swasti


kali mengusulkan KKS Saba sebelumnya wajib : CATATAN:
 Prasyarat Wistara Pertama
wajib dengan usulan 1. Meningkatkan Jumlah Kegiatan dr
kali  AKSES SANITASI
PADAPA (tatanan setiap Tatanan 60%
Pemukiman dan tatanan 2. Memperluas Wilayah Cakupan  Prasyarat Wistara Kedua
sehat mandiri Penyelenggaraan kali  AKSES SANITASI
80%
 Prasyarat Wistara Ketiga
Dokumen Kab/Kota yg telah diverifikasi oleh Tim kali dst. AKSES
SANITASI 100%
Pembina Provinsi dan siap dikirimkan ke Pusat  AKSES SANITASI
berdasarkan pada aplikasi
STBM SMART
TIDAK ADA PENURUNAN PENGHARGAAN
PENYELENGGARAAN VERIFIKASI KABUPATEN/KOTA SEHAT TH 2019
(Surat Mendagri No 440/731/Bangda tgl 30 Nov’ 2018 dan No 440/1135/Bangda tgl 17 Des’ 2018

Melampirkan Surat Pengantar GUBERNUR


tentang Kab/Kota yang menyelenggarakan
Dokumen Verifikasi KKS Tingkat Nasional
Kab/Kota yg telah Dikirim
diverifikasi oleh Melampirkan Surat Pernyataan Kebenaran
telah dilakukan Verifkasi KKS Tingkat oleh TP
Tim Pembina Provinsi
Provinsi dan siap Provinsi yg ditanda tangani oleh Ketua
Tim Pembina Provinsi paling
dikirimkan ke lambat
Pusat, perlu tanggal 31
Melampirkan hasil verifikasi tingkat
memperhatikan Provinsi (Form 1A dan 1B) yg ditanda Maret
hal berikut : tangani oleh Tim Verifikator Provinsi 2019 pkl
23.59
Dokumen berbentuk Softcopy

Dokumen tersusun berdasarkan


Sistematika Penyusunan Dokumen
(lampiran 1)
PENYELENGGARAAN VERIFIKASI KABUPATEN/KOTA SEHAT TH 2019
(Surat Mendagri No 440/731/Bangda tgl 30 Nov’ 2018 dan No 440/1135/Bangda tgl 17 Des’ 2018

Data Kab/Kota yg menyelenggarakan KKS


Th 2005-sekarang :
 SK Tim Pembina Provinsi
 SK Tim Pembina Kab/Kota
 SK Forum Kab/Kota
Verifikasi Tim Dikirim
Pembina Provinsi Rencana Kerja Tim Pembina Provinsi Th paling
Terbaik, dengan 2018-2019 lambat
melampirkan tanggal 31
dokumen : Data rekapitulasi kegiatan pembinaan yang
dilakukan Tim Pembina Provinsi dalam
Maret
pelaksanaan Kabupaten/Kota Sehat 2019 pkl
Dokumen 23.59
berbentuk Inovasi Tim Pembina Provinsi dalam
Softcopy penyelenggaraan pembinaan KKS kepada
Kabupaten Kota di wilayahnya
Proses seleksi Pembina Kabupaten/Kota
Sehat terhadap Kabupaten/Kota
diwilayahnya
Sebaran Swasti Saba di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2005 - 2017
NO KAB/KOTA 2005 2007 2009 2011 2013 2015 2017
1 KAB. CILACAP              
2 KAB. BANYUMAS WIWERDA PADAPA          
3 KAB. PURBALINGGA WIWERDA WIWERDA          
4 KAB. BANJARNEGARA              
5 KAB. KEBUMEN              
6 KAB. PURWOREJO              
7 KAB. WONOSOBO              
8 KAB. MAGELANG              
9 KAB. BOYOLALI              
10 KAB. KLATEN              
11 KAB. SUKOHARJO              
12 KAB. WONOGIRI              
13 KAB. KARANGANYAR              
14 KAB. SRAGEN     PADAPA        
15 KAB. GROBOGAN              
Sebaran Swasti Saba di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2005 - 2017
NO KAB/KOTA 2005 2007 2009 2011 2013 2015 2017
16 KAB. REMBANG              
17 KAB. PATI              
18 KAB. KUDUS              
19 KAB. JEPARA     PADAPA WIWERDA WIWERDA WIWERDA  
20 KAB. DEMAK              
21 KAB. SEMARANG              
22 KAB. TEMANGGUNG              
23 KAB. KENDAL PADAPA WIWERDA          
24 KAB. BATANG              
25 KAB. PEKALONGAN              
26 KAB. PEMALANG         PADAPA WIWERDA  
27 KAB. TEGAL              
28 KAB. BREBES              
29 KOTA MAGELANG              
30 KAB. BLORA    
Sebaran Swasti Saba di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2005 - 2017
NO KAB/KOTA 2005 2007 2009 2011 2013 2015 2017
31 KOTA SURAKARTA              
32 KOTA SALATIGA     PADAPA WIWERDA WISTARA  
33 KOTA SEMARANG           PADAPA WIWERDA
34 KOTA PEKALONGAN WISTARA            
35 KOTA TEGAL              
PENGHARGAAN SWASTI SABA KKS TAHUN 2005 - 2017

8 Provinsi yg
Kab/Kota Belum
Dapat Swasti Saba

26 Provinsi yg Kab/Kota
Sudah Dapat Swasti
Saba
PENERIMA PENGHARGAAN SWASTI SABA

Tim Pembina Provinsi


Jumlah Kabupaten/Kota Terbaik
2015 Sulawesi Selatan
PADAPA 46 36 60 Jawa Timur
Sumatera Barat
Sulawesi Selatan
2017 Jawa Barat
WIWERDA 42 56 29
D.I. Yogyakarta

2019 Sulawesi Selatan


WISTARA 59 80 88 D.I. Yogyakarta
Jawa Barat
Sulawesi Utara
KLASIFIKASI TH.2015 TH.2017 TH.2019 Jambi
Sumatera Barat
SAMBUTAN
MENTERI DALAM NEGERI
PADA ACARA
PENGANUGERAHAN SWASTI SABA KABUPATEN/KOTA SEHAT (KKS) TAHUN 2019
Jakarta, 19 November 2019

•dilihat dari kegiatannya saling bersinergi dengan program strategis nasional


lainnya seperti Standar Pelayanan Minimal (SPM), Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat (Germas), Penurunan Prevalensi Stunting
•Pemerintah Daerah dan masyarakat harus membangun komitmen bersama
untuk meningkatkan lingkungan fisik, sosial, budaya, perilaku dan pelayanan
publik yang dilaksanakan secara adil, merata dan terjangkau dengan
memaksimalkan seluruh potensi sumber daya yang ada di daerah secara
mandiri dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat
•tidak terlepas dari tugas politik seorang Kepala Daerah. Implementasi
Kabupaten/Kota sehat sangat bergantung pada political will dari Kepala
Daerah yang tentunya harus didukung oleh keputusan politik dari para
anggota DPRD melalui penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) dan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah
(APBD).
•daerah yang sukses menyelenggarakan Kabupaten/Kota Sehat mempunyai
Kepala Daerah yang peduli dengan keadaan kesehatan dan lingkungan serta
faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan, demikian pula sebaliknya.
•Daerah yang sukses mewujudkan Kabupaten/Kota Sehat memiliki Kepala Daerah
yang mempunyai visi dan misi yang kuat berpihak pada masyarakat dan
peduli terhadap keadaan kesehatan masyarakatnya dengan
mempertimbangkan dampak-dampak kesehatan yang ditimbulkan bagi
masyarakatnya.
•Perlu diingat bahwa mewujudkan pembangunan dibidang kesehatan dapat
dijadikan tolak ukur keberhasilan dalam pelaksanaan otonomi
•Kepala Daerah penerima penghargaan, jangan hanya antusias demi
mendapatkan penghargaan saja, melainkan harus mampu memberikan dampak
dan manfaat bagi masyarakat melalui penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat.
SAMBUTAN
MENTERI KESEHATAN
PADA ACARA
PEMBERIAN PENGHARGAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT TAHUN 2019
JAKARTA, 19 NOVEMBER 2019

• Penyelenggaraan Kabupaten Kota Sehat merupakan kerja


bersama antara pemerintah dan masyarakat secara
harmonis, integrasi antar sektor untuk memenuhi
kepentingan masyarakat dalam upaya promotif dan preventif
agar masyarakat tetap sehat dan produktif. Tentu, semua itu
membutuhkan dedikasi dan profesionalitas kinerja segenap
pemangku kepentingan.
• Saat ini angka stunting telah dapat diturunkan dari 37,2%
(2013) menjadi 27,67% (2019) dalam waktu 6 tahun. Untuk
percepatan penurunan angka stunting, penyelenggaraan
Kabupaten/Kota Sehat menjadi salah satu wujud nyata
upaya konvergensi intervensi spesifik dan intervensi
sensitif karena didalamnya terdapat indikator ketahanan
pangan dan gizi serta menyediakan layanan dasar dan sanitasi
serta pemenuhan pelayanan kesehatan yang merata di
masyarakat.
• Semoga momentum Penghargaan Swasti Saba ini akan
memberikan manfaat dan pemahaman yang sama akan arah
dan kebijakan pembangunan kesehatan di seluruh
Kabupaten/Kota di Indonesia dan semoga kita semua
mendapatkan ridho Tuhan Yang Maha Esa mewujudkan
Kabupaten Kota Sehat untuk menuju Indonesia Sehat.
Tingkatan Penghargaan KKS dengan Indeks terkait Kesehatan dan
Beberapa Cakupan Kesling, 2018
Indikator TIDAK PADAPA WIWERDA WISTARA Total
IPKM 2013** 0.504 0.552 0.559 0.578 0.526
Sub-indeks Kesehatan Lingkungan 0.420 0.530 0.570 0.630 0.482
IPKM 2018 0.576 0.624 0.630 0.649 0.609
Sub-indeks Kesehatan Lingkungan 2018 0.673 0.790 0.799 0.848 0.795
IKS 2018 0.124 0.154 0.163 0.203 0.168
Keluarga mempunyai akses air bersih 83.05 93.87 94.9 96.8 87.5
Keluarga mempunyai akses jamban sehat 78.9 88.6 89.3 94.4 83.3
Cakupan Akses Sanitasi 2018 64.8 74.0 75.3 80.0 69.1
Cakupan Akses dan sumber air bersih 2018 70.3 84.3 84.8 89.9 76.2
Hubungan Penghargaan Swasti Saba dengan
Indikator Kesehatan
• IPKM (Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat) adalah indikator
komposit yang menggambarkan kemajuan pembangunan kesehatan,
dirumuskan dari data kesehatan berbasis komunitas yaitu: Riskesdas (Riset
Kesehatan Dasar), Susenas (Survei Ekonomi Nasional) dan Survei Podes
(Potensi Desa). IPKM merupakan indeks komposit yang dirumuskan dari 30
indikator kesehatan

• Sub-Indeks Kesehatan Lingkungan merupakan komposit indeks dari akses


terhadap air bersih dan sanitasi

• IKS (Indeks Keluarga Sehat) adalah indeks komposit dari 12 indikator


keluarga sehat pada PISPK (Program Indonesia Sehat dengan pendekatan
Keluarga)

• Tampak bahwa KKS mampu meningkatkan beberapa indeks kesehatan


masyarakat dan kesehatan lingkungan seperti di bawah ini.
REVIEW
1
PENYELENGGARAAN KKS
PROSES & PENILAIAN KKS
2021
SELEKSI TINGKAT DISAMPAIKAN KE PENILAIAN I PENILAIAN II
PROVINSI – GUBERNUR MENTERI KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SEHAT KABUPATEN/KOTA SEHAT
OLEH – TIM PEMBINA TEMBUSAN - MENTERI DALAM PENILAIAN – TIM PENILAI PENILAIAN – TIM PENILAI
PROVINSI NEGERI PUSAT PUSAT

SOSIALISASI PENGIRIMAN PENJURIAN


TEKNIS DOKUMEN FINALIS

PENILAIAN RAPAT
1 BEDAH DOKUMEN PLENO

VERIFIKASI PENETAPAN
2 LAPANGAN PEMENANG

3 EVALUASI PELAKSANAAN KKS 2019 DAN USULAN KE DEPAN


KKS 2021 & KE DEPAN
SOSIALISASI & PEMBINAAN
PELAKSANAAN 2021 USULAN TINDAKAN KE DEPAN
 Penyajian dokumen/data belum  Pembuatan prosedur untuk
semuanya terstruktur, kurang
sistematis standarisasi dokumen/data KKS
 Format dan isi data belum standar, (Template, dll)
berbeda-beda antar kabupaten
kota
 Sosialisasi KKS:
 Isian data tidak semuanya lengkap,
bahkan pada bagian-bagian yang  Standarisasi dokumen/data KKS
dinilai penting  Teknis penyajian dan penyusunan
 Masih ada beberapa data yang
kurang informatif. Misal: data lokasi
formulir dan lampiran data
wilayah/lokus per tatanan pendukung
 Masih ditemukan lampiran data
pendukung (khususnya foto) tidak
update/kurang sesuai dengan
 Pembuatan website khusus KKS atau
kondisi di lapangan aplikasi mobile KKS
KKS 2021 & KE DEPAN
PENGIRIMAN DOKUMEN
PELAKSANAAN 2021 USULAN TINDAKAN KE DEPAN

 Pembuatan prosedur pengiriman


dokumen/data KKS

 Menyediakan alternatif cara


 Pengiriman dokumen melalui pengiriman dokumen
email, whatsapp, disk atau
flashdisk
 Upload via web
 Upload via aplikasi
 Email
 Penyerahan fisik via flash/hard
disk
KKS 2021 & KE DEPAN
BEDAH DOKUMEN
PELAKSANAAN 2021 USULAN TINDAKAN KE DEPAN

 Penyajian dokumen/data belum


semuanya terstruktur, kurang
sistematis  Pembuatan Juklak/Juknis Bedah
 Format dan isi data belum standar, Dokumen KKS terbaru
berbeda-beda antar kabupaten
kota  Sosialisasi dan workshop persyaratan
 Ada sebagian dokumen/data yang dokumen/data KKS
corrupt sehingga susah dilakukan
penilaian  himbauan ke Kab/Kota untuk
 Kepastian teknis treatment untuk menjawab isian data secara
nilai self assessment yang tidak terstruktur, lengkap dan
didukung data
memasukkan hanya dokumen yang
 Ukuran data/dokumen terlalu
besar, kurang praktis untuk
relevan, agar tidak over size
transfer
/sharing data
KKS 2021 & KE DEPAN
VERIFIKASI LAPANGAN
PELAKSANAAN 2021 USULAN TINDAKAN KE DEPAN

 Pembuatan Juklak/Juknis verifikasi


 Informasi lokus tatanan banyak
yang tidak spesifik
lapangan
 Tidak semua data/indikator bisa  Pembuatan aplikasi Verlap KKS berbasis
diobservasi langsung
mobile app
 Standar penilaian beberapa
indikator perlu lebih obyektif  Proses Verlap dibuat lebih simple, jelas
 Pemilihan obyek verifikasi (untuk dan terstruktur
obyek verifikasi yang tersedia lebih
dari satu) belum ada ketentuan  Proses Verlap dilakukan secara serentak,
 Waktu observasi kurang optimal dan bersifat Incognito
 Tidak semua tatanan di lapangan  Bisa juga ditambahkan Verlap Cognito,
bersifat alami (tidak apa adanya,
dipersiapkan khusus)
khususnya yang dilakukan oleh tim
verifikator pusat
INDONESIA SEHAT

V
V V
V
V V
V V
PROVINSI SEHAT V V
V
V

V V
V V
V
V V

V KABUPATEN / KOTA SEHAT


PROSES PERUBAHAN KKS
• Sebagai indikator Prioritas Nasional dalam RPJMN 2020 -
2024
• Regulasi menjadi Perpres (Kemendagri)
• Penghargaan Kabupaten sehat dan Kota sehat
• 9 Tatanan
• Indikator yang mengakomodir indikator SPM Kab/Kota
semua bidang, PIS-PK, Germas dan Indikator strategis
LP/LS
• Verifikasi lapangan dan silent verifikasi
• Koordinator Forum KKS di tk. Provinsi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai