Anda di halaman 1dari 88

Analisis dan Intervensi Lanjut

PIS-PK (Program Indonesia Sehat


Dengan Pendekatan Keluarga)

Trihono
Health Policy Unit, Setjen Kemkes

Semarang, 24 Oktober 2019


1
Perjalanan PISPK  sudahkah berdampak?
Implementasi 514 Kab/Kota
30% Puskesmas

Implementasi 9 Prov Implementasi 514 Kab/Kota


64 Kab/Kota 60% Puskesmas

Disain & uji coba Implementasi 514 Kab/Kota


di lapangan 100% Puskesmas
2015 2016 2017 2018 2019

• Dampak PISPK dilihat di tingkat Analisis 1:


operasional: Puskesmas Sept 18 – Feb 19
• Dari Pusat dapat dilihat perubahan
IKS dan status kesehatan keluarga Analisis 2:
Sept 18 – Juni 19
Analisis Lanjut PISPK
September 2018 – Februari 2019
Analisis kecenderungan
• Dilihat kecenderungan status keluarga sehat dari September 2018
sampai Februari 2019, tanpa melihat cakupan kunjungan keluarga
• Pergeseran dinilai positif bila proporsi keluarga sehat meningkat,
proporsi keluarga tidak sehat menurun.
• Pergeseran dinilai negatif bila proporsi keluarga sehat menurun,
proporsi keluarga tidak sehat meningkat, atau keduanya.
• Besarnya pergeseran dapat dihitung dari (kenaikan proporsi keluarga
sehat + penurunan proporsi keluarga tidak sehat)  dapat dibuat
peringkat provinsi atau kab/kota berdasarkan besarnya pergeseran
status keluarga.
Persentase keluarga sehat, pra sehat, tidak sehat
Indonesia 2018-2019
70% 65.78% 65.49%

60%

50%

40%

30%

20% 16.71% 17.28% 17.51% 17.23%

10%

0%
Sehat Pra sehat Tidak sehat

Sep-18 Feb-19
Pergeseran status keluarga sehat, Nasional
September 2018 Februari 2019
Provinsi Perubahan
Sehat Pra-Sehat Tidak Sehat Sehat Pra-Sehat Tidak Sehat
BANTEN 14.0% 63.7% 22.3% 15.3% 64.1% 21.2% 2.4%
SULAWESI UTARA 18.5% 64.3% 17.2% 19.6% 65.1% 16.0% 2.2%
JAWA TIMUR 16.7% 66.9% 16.4% 18.2% 66.5% 16.0% 1.9%
KEP. RIAU 23.6% 65.8% 10.6% 25.0% 65.2% 10.2% 1.8%
BALI 33.0% 61.6% 5.5% 34.2% 61.1% 5.0% 1.7%
DI. YOGYAKARTA 28.6% 64.8% 6.6% 29.8% 64.6% 6.2% 1.6%
SUMATERA BARAT 13.2% 61.0% 25.8% 13.9% 61.1% 25.0% 1.5%
SULAWESI BARAT 14.3% 62.9% 22.8% 15.0% 63.6% 22.1% 1.4%
NTT 11.7% 66.9% 21.3% 12.4% 67.4% 20.9% 1.1%
GORONTALO 16.5% 67.2% 16.3% 16.8% 68.0% 15.7% 1.0%
ACEH 25.6% 61.9% 12.4% 26.1% 61.9% 12.1% 0.8%
KEP. BANGKA BELITUNG 19.6% 67.3% 13.1% 20.6% 66.8% 13.3% 0.8%
SUMATERA UTARA 12.9% 67.2% 20.0% 13.7% 66.2% 20.1% 0.7%
JAWA TENGAH 19.2% 66.7% 14.2% 19.5% 67.2% 13.9% 0.7%
JAWA BARAT 14.8% 66.2% 19.0% 15.4% 66.3% 18.9% 0.6%
KALIMANTAN TENGAH 16.3% 60.0% 23.7% 16.6% 60.4% 23.4% 0.6%
PAPUA BARAT 13.1% 62.5% 24.4% 13.0% 63.4% 24.0% 0.3%
SULAWESI SELATAN 20.5% 66.4% 13.1% 20.7% 66.9% 13.0% 0.3%
INDONESIA 16.7% 65.8% 17.5% 17.3% 65.8% 17.4% 0.7%
Pergeseran status keluarga sehat, Nasional
September 2018 Februari 2019
Provinsi Perubahan
Sehat Pra-Sehat Tidak Sehat Sehat Pra-Sehat Tidak Sehat
LAMPUNG 12.3% 69.6% 18.2% 12.4% 70.1% 18.3% -0.1%
DKI JAKARTA 34.1% 61.6% 4.3% 34.2% 62.2% 4.5% -0.1%
PAPUA 14.2% 66.6% 19.1% 14.6% 66.0% 19.6% -0.1%
KALIMANTAN SELATAN 17.7% 62.9% 19.4% 17.9% 62.9% 19.7% -0.2%
SULAWESI TENGAH 15.1% 65.6% 19.4% 15.1% 65.8% 19.6% -0.2%
SUMATERA SELATAN 16.7% 63.7% 19.6% 16.6% 63.6% 19.8% -0.3%
KALIMANTAN TIMUR 23.5% 63.1% 13.4% 23.3% 63.4% 13.7% -0.5%
RIAU 12.6% 65.0% 22.5% 12.5% 64.7% 22.9% -0.5%
JAMBI 13.0% 61.9% 25.1% 13.1% 60.9% 26.0% -0.8%
BENGKULU 16.3% 67.5% 16.2% 16.3% 67.2% 17.2% -1.0%
MALUKU 8.5% 60.1% 31.3% 8.4% 59.8% 32.3% -1.0%
NTB 14.5% 69.4% 16.0% 14.0% 69.7% 16.6% -1.1%
MALUKU UTARA 13.4% 67.4% 19.2% 13.2% 67.2% 20.1% -1.2%
KALIMANTAN UTARA 21.3% 61.8% 16.9% 20.7% 62.5% 17.5% -1.2%
KALIMANTAN BARAT 12.8% 59.4% 27.8% 12.1% 59.4% 29.1% -2.0%
SULAWESI TENGGARA 14.1% 67.9% 18.0% 13.4% 67.4% 19.8% -2.6%
INDONESIA 16.7% 65.8% 17.5% 17.3% 65.8% 17.4% 0.7%

Arah perubahan: 18 Provinsi positif, 16 provinsi negatif


Analisis Lanjut PISPK
September 2018 – Juni 2019
TREN PERSENTASE KUNJUNGAN KELUARGA DAN
INTERVENSI AWAL NASIONAL

Indonesia: 56,88%

NASIONAL

Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat, Juni 2019 dan Juli 2019 ; Jumlah KK sumber dari e-monev STBM
Daftar Kab/Kota dengan cakupan kunjungan keluarga tertinggi, Juni 2019
KABUPATEN / KOTA PROVINSI CAKUPAN PERINGKAT
KOTA PALU SULAWESI TENGAH 144.19% 1
KOTA BANDAR LAMPUNG LAMPUNG 131.17% 2
MOROWALI SULAWESI TENGAH 130.79% 3
ACEH JAYA ACEH 126.31% 4
BURU MALUKU 121.51% 5
SERAM BAGIAN TIMUR MALUKU 121.01% 6
KOTA BENGKULU BENGKULU 115.29% 7
HALMAHERA TENGAH MALUKU UTARA 115.05% 8
BANGGAI SULAWESI TENGAH 114.94% 9
KOTA DUMAI RIAU 111.26% 10
MAMASA SULAWESI BARAT 109.12% 11
KOTA TIDORE KEPULAUAN MALUKU UTARA 106.42% 12
TEMANGGUNG JAWA TENGAH 105.29% 13
BURU SELATAN MALUKU 103.43% 14
KOTA BIMA NUSA TENGGARA BARAT 103.41% 15
BANGKA BANGKA BELITUNG 103.28% 16
BELITUNG TIMUR BANGKA BELITUNG 102.49% 17
KOTA SUKABUMI JAWA BARAT 101.83% 18
REMBANG JAWA TENGAH 100.78% 19
HUMBANG HASUNDUTAN SUMATERA UTARA 100.42% 20
Daftar Kab/Kota dengan cakupan kunjungan keluarga tertinggi, Juni 2019
KABUPATEN / KOTA PROVINSI CAKUPAN PERINGKAT
SIJUNJUNG SUMATERA BARAT 99.54% 21
KOTA SOLOK SUMATERA BARAT 99.11% 22
SOLOK SELATAN SUMATERA BARAT 98.39% 23
REJANG LEBONG BENGKULU 97.65% 24
KONAWE SELATAN SULAWESI TENGGARA 97.37% 25
TRENGGALEK JAWA TIMUR 96.70% 26
PINRANG SULAWESI SELATAN 96.67% 27
LEBAK BANTEN 96.64% 28
KOTA SAWAHLUNTO SUMATERA BARAT 96.24% 29
KOLAKA TIMUR SULAWESI TENGGARA 96.16% 30
HALMAHERA BARAT MALUKU UTARA 96.09% 31
KAYONG UTARA KALIMANTAN BARAT 95.84% 32
KOTA SEMARANG JAWA TENGAH 95.62% 33
INDRAGIRI HULU RIAU 94.87% 34
KENDAL JAWA TENGAH 94.45% 35
KOLAKA SULAWESI TENGGARA 93.66% 36
MAMUJU TENGAH SULAWESI BARAT 93.58% 37
KAMPAR RIAU 93.36% 38
BENGKULU UTARA BENGKULU 92.42% 39
KEPULAUAN MERANTI RIAU 92.17% 40
Hal yang menjadi perhatian
• Banyak kab/kota yang telah mencapai cakupan >100%. Ini
menunjukkan bahwa data kependudukan yang menggunakan
proyeksi tentu tidak tepat. Saat ini yang paling up date adalah data
PISPK  oleh karena itu bila kunjungan keluarga sudah mencapai
100%, maka data itulah yang menjadi sasaran riil SPM Kesehatan di
Kab/Kota tsb.
• Bisa jadi kab/kota dengan cakupan sekitar 90%, sebenarnya sudah
menjangkau seluruh keluarga, namun karena proyeksi penduduk yang
terlalu tinggi, sehingga cakupannya belum 100%  oleh karena itu
bila digunakan proyeksi penduduk sebagai sasaran SPM, maka
sebaiknya tagetnya >90% (tidak perlu 100%, mengantisipasi proyeksi
Analisis pergeseran status keluarga sehat Kab/Kota
• Kabupaten/kota yang cakupan kunjungan keluarga telah mencapai
>50% diperkirakan bila telah ada intervensi, akan mulai tampak
hasilnya: pergeseran status keluarga sehat
• Untuk melihat lebih detail, dibandingkan proporsi keluarga sehat, pra
sehat dan tidak sehat, pada bulan September 2018 dengan bulan
Februari 2019 (5 bulan)
• Selanjutnya dianalisis kabupaten/kota yang cakupan kunjungan
keluarga >60% pada bulan Juni 2019, dilihat pergeseran keluarga
sehat dari September 2018 – Juni 2019 (9 bulan)
INDEKS KELUARGA SEHAT (IKS) NASIONAL

INDONESIA 0,18
Yang berarti 18% dari keluarga yang telah dikunjungi dan
dientry datanya ke Aplikasi KS merupakan keluarga sehat

Sumber: Dashboard Indikator Keluarga Sehat, Juli 2019


14
Pergeseran status keluarga sehat Sept 18 – Juni 19, Nasional
KUNJUNGAN
SEHAT PRASEHAT TIDAK SEHAT
KELUARGA DAN (%) PERING-
PROVINSI TOTAL
KAT
Sep-18 Jun-19 Sep-18 Jun-19 Sep-18 Jun-19 Sep-18 Jun-19
SULAWESI UTARA 11.72% 30.74% 18.55% 20.64% 64.27% 64.77% 17.19% 14.59% 4.69% 1
BALI 21.42% 51.30% 32.98% 35.62% 61.56% 59.81% 5.46% 4.57% 3.52% 2
DI YOGYAKARTA 20.20% 61.95% 28.59% 31.05% 64.82% 63.16% 6.59% 5.79% 3.25% 3
MALUKU 9.33% 35.83% 8.52% 10.06% 60.13% 60.28% 31.35% 29.66% 3.23% 4
BANTEN 27.02% 54.80% 14.01% 15.76% 63.65% 63.38% 22.34% 20.86% 3.23% 5
SUMATERA BARAT 36.52% 65.82% 13.24% 14.45% 61.00% 61.36% 25.76% 24.19% 2.79% 6
KEPULAUAN RIAU 18.56% 49.77% 23.64% 25.46% 65.76% 64.32% 10.60% 10.22% 2.21% 7
KALIMANTAN UTARA 27.88% 54.02% 21.30% 22.38% 61.81% 61.79% 16.89% 15.83% 2.15% 8
SUMATERA SELATAN 22.52% 55.24% 16.71% 17.61% 63.69% 63.85% 19.60% 18.54% 1.96% 9
JAWA TIMUR 24.53% 57.50% 16.68% 17.85% 66.91% 66.30% 16.42% 15.85% 1.75% 10
SULAWESI BARAT 61.17% 84.54% 14.31% 15.08% 62.90% 63.11% 22.79% 21.82% 1.74% 11
PAPUA BARAT 7.46% 16.74% 13.06% 13.29% 62.53% 63.53% 24.41% 23.18% 1.46% 12
GORONTALO 30.75% 57.60% 16.50% 16.91% 67.15% 67.70% 16.34% 15.39% 1.36% 13
SUMATERA UTARA 31.08% 54.03% 12.87% 14.07% 67.15% 65.91% 19.98% 20.02% 1.16% 14
JAWA TENGAH 29.81% 64.77% 19.16% 19.62% 66.67% 66.72% 14.16% 13.65% 0.97% 15
JAWA BARAT 17.41% 46.18% 14.84% 15.35% 66.16% 65.90% 19.00% 18.75% 0.77% 16
ACEH 25.04% 55.25% 25.61% 26.02% 61.94% 61.85% 12.44% 12.13% 0.71% 17
INDONESIA 53.93% 16.71% 17.51% 65.78% 65.45% 17.51% 17.04% 1.25%  
Pergeseran status keluarga sehat Sept 18 – Juni 19, Nasional
KUNJUNGAN
SEHAT PRASEHAT TIDAK SEHAT
KELUARGA DAN (%) PERING-
PROVINSI TOTAL
KAT
Sep-18 Jun-19 Sep-18 Jun-19 Sep-18 Jun-19 Sep-18 Jun-19
LAMPUNG 29.56% 71.59% 12.28% 12.66% 69.57% 69.51% 18.15% 17.83% 0.70% 18
SULAWESI SELATAN 36.52% 65.09% 20.52% 20.77% 66.38% 66.36% 13.10% 12.87% 0.48% 19
BANGKA BELITUNG 46.66% 70.34% 19.61% 20.63% 67.34% 65.75% 13.05% 13.62% 0.46% 20
SULAWESI TENGAH 39.59% 67.17% 15.05% 15.41% 65.56% 65.23% 19.38% 19.35% 0.39% 21
JAMBI 25.15% 58.17% 13.05% 13.58% 61.89% 60.80% 25.06% 25.61% -0.02% 22
KALIMANTAN TENGAH 22.15% 47.02% 16.27% 16.69% 60.00% 59.02% 23.73% 24.29% -0.15% 23
KALIMANTAN SELATAN 29.85% 60.89% 17.74% 18.04% 62.91% 62.10% 19.35% 19.86% -0.20% 24
DKI JAKARTA 2.17% 2.27% 34.11% 33.84% 61.57% 61.75% 4.32% 4.41% -0.36% 25
RIAU 50.74% 77.78% 12.56% 12.59% 64.98% 64.52% 22.45% 22.89% -0.40% 26
NUSA TENGGARA TIMUR 7.32% 27.84% 11.74% 11.65% 66.91% 66.62% 21.35% 21.73% -0.47% 27
KALIMANTAN TIMUR 11.70% 35.17% 23.51% 23.09% 63.07% 63.19% 13.41% 13.72% -0.73% 28
PAPUA 3.91% 14.91% 14.24% 14.41% 66.61% 65.41% 19.15% 20.18% -0.86% 29
BENGKULU 39.27% 82.60% 16.32% 16.24% 67.46% 66.68% 16.22% 17.09% -0.94% 30
MALUKU UTARA 35.15% 66.03% 13.44% 12.96% 67.36% 66.80% 19.20% 20.24% -1.52% 31
NUSA TENGGARA BARAT 25.98% 57.91% 14.52% 13.64% 69.45% 69.35% 16.03% 17.02% -1.87% 32
SULAWESI TENGGARA 22.77% 66.08% 14.14% 13.40% 67.88% 66.87% 17.98% 19.73% -2.49% 33
KALIMANTAN BARAT 18.99% 49.58% 12.80% 11.74% 59.39% 58.83% 27.81% 29.44% -2.69% 34
INDONESIA 53.93% 16.71% 17.51% 65.78% 65.45% 17.51% 17.04% 1.25%  
Arah perubahan: 21 Provinsi positif, 13 provinsi negatif
Kemajuan cakupan dan perubahan status keluarga sehat
Jumlah (%)
Analisis perubahan status keluarga Sept 2018 - Feb 2019
Jumlah Kab/Kota yang dianalisis (cak >50%) 54 10,5%
Kab/Kota dengan perubahan positif 27 50.0%
Provinsi dengan perubahan positif 18 52.9%
Analisis perubahan status keluarga Sept 2018 - Juni 2019
Jumlah Kab/Kota yang dianalisis (cak >50%) 297 57,2%
Kab/Kota dengan perubahan positif 185 62.3%
Provinsi dengan perubahan positif 23 67.6%
Peringkat Kab/Kota Cak >60% menurut Delta Perubahan: Sept 18 – Juni 19
CAKUPAN SEHAT PRASEHAT TIDAK SEHAT
KABUPATEN/KOTA DELTA RANK
Jun-19 Sep-18 Jun-19 Sep-18 Jun-19 Sep-18 Jun-19
KEPULAUAN ANAMBAS 76.12% 15.19% 19.77% 61.66% 69.58% 23.14% 10.65% 17.07% 1
TOBA SAMOSIR 84.44% 10.27% 15.05% 61.04% 68.49% 28.69% 16.46% 17.01% 2
KOTA SURABAYA 85.14% 31.94% 39.23% 60.61% 55.45% 7.45% 5.31% 9.44% 3
HULU SUNGAI UTARA 69.96% 18.78% 23.74% 63.91% 63.00% 17.31% 13.26% 9.01% 4
MOJOKERTO 69.38% 18.06% 23.38% 68.81% 67.03% 13.13% 9.59% 8.86% 5
SANGGAU 64.45% 7.10% 9.33% 53.65% 57.94% 39.25% 32.74% 8.74% 6
SLEMAN 90.35% 27.21% 32.57% 65.54% 61.87% 7.25% 5.56% 7.05% 7
BULUNGAN 87.90% 16.06% 18.86% 60.71% 61.40% 23.23% 19.74% 6.28% 8
MUSI RAWAS 87.20% 8.14% 9.85% 58.37% 60.66% 33.49% 29.49% 5.71% 9
LAMONGAN 74.75% 21.17% 24.50% 69.07% 67.94% 9.76% 7.56% 5.53% 10
KENDAL 94.45% 16.90% 18.82% 68.06% 69.67% 15.04% 11.50% 5.46% 11
KLUNGKUNG 69.89% 42.28% 47.00% 54.18% 50.14% 3.54% 2.87% 5.39% 12
KOTA PEMATANG SIANTAR 60.51% 15.16% 17.80% 68.05% 68.10% 16.78% 14.10% 5.31% 13
KOTA TERNATE 63.95% 13.48% 15.64% 67.14% 67.88% 19.38% 16.47% 5.06% 14
SELUMA 77.35% 11.32% 13.53% 63.59% 64.20% 25.09% 22.26% 5.05% 15
Peringkat Kab/Kota Cak >60% menurut Delta Perubahan: Sept 18 – Juni 19
CAKUPAN SEHAT PRASEHAT TIDAK SEHAT
KABUPATEN/KOTA DELTA RANK
Jun-19 Sep-18 Jun-19 Sep-18 Jun-19 Sep-18 Jun-19
KOTA LUBUK LINGGAU 68.83% 21.19% 22.30% 62.62% 65.35% 16.19% 12.36% 4.94% 16
KOTA METRO 87.95% 20.42% 22.74% 67.54% 67.74% 12.04% 9.52% 4.85% 17
ACEH JAYA 126.31% 28.43% 32.10% 62.63% 60.14% 8.94% 7.76% 4.84% 18
BENGKULU TENGAH 60.86% 13.29% 15.24% 64.84% 65.73% 21.86% 19.03% 4.79% 19
NATUNA 68.96% 22.99% 26.15% 64.53% 62.90% 12.49% 10.95% 4.71% 20
BELITUNG TIMUR 102.49% 22.48% 25.45% 64.01% 62.65% 13.51% 11.90% 4.57% 21
KAYONG UTARA 95.84% 4.06% 5.30% 42.72% 44.79% 53.23% 49.90% 4.57% 22
DHARMASRAYA 66.10% 10.69% 12.22% 66.37% 67.76% 22.94% 20.03% 4.45% 23
KEP. SIAU TAG. BIARO 89.63% 13.46% 15.60% 66.67% 66.83% 19.87% 17.56% 4.45% 24
BIMA 61.46% 9.70% 10.18% 66.63% 70.05% 23.67% 19.77% 4.38% 25
SIJUNJUNG 99.54% 8.67% 10.57% 60.57% 61.11% 30.76% 28.32% 4.33% 26
LUWU TIMUR 72.29% 31.27% 34.17% 63.24% 61.65% 5.48% 4.19% 4.19% 27
TAPIN 77.94% 13.52% 14.91% 62.39% 63.78% 24.09% 21.31% 4.17% 28
KOTA SOLOK 99.11% 22.67% 25.52% 67.27% 65.71% 10.06% 8.77% 4.13% 29
WAY KANAN 78.78% 10.68% 12.60% 69.06% 69.05% 20.25% 18.35% 3.82% 30
Perubahan status keluarga sehat
di Provinsi Jawa Tengah
September 2018 – Juni 2019
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta:
Pergeseran status keluarga sehat Sept 18 – Juni 19
KUNJUNGAN
KABUPATEN/KOTA SEHAT PRASEHAT TIDAK SEHAT DELTA RANK
KELUARGA

  Jun-19 Sep-18 Jun-19 Sep-18 Jun-19 Sep-18 Jun-19    

SLEMAN 90.35% 27.21% 32.57% 65.54% 61.87% 7.25% 5.56% 7.05% 30

KOTA YOGYAKARTA 43.15% 38.64% 40.29% 57.88% 56.67% 3.48% 3.04% 2.09% 184

BANTUL 62.63% 29.91% 30.28% 64.29% 64.32% 5.79% 5.40% 0.75% 263

GUNUNGKIDUL 19.12% 22.02% 21.84% 68.41% 68.46% 9.56% 9.70% -0.32% 348

KULON PROGO 79.38% 26.68% 26.32% 66.47% 66.49% 6.85% 7.19% -0.69% 363
Provinsi Jawa Barat:
Pergeseran status keluarga sehat Sept 18 – Juni 19
KUNJUNGAN
KABUPATEN/KOTA SEHAT PRASEHAT TIDAK SEHAT DELTA RANK
KELUARGA

  Jun-19 Sep-18 Jun-19 Sep-18 Jun-19 Sep-18 Jun-19    


KOTA BEKASI 22.90% 21.66% 24.65% 68.39% 67.26% 9.96% 8.09% 4.87% 60
BEKASI 29.25% 21.48% 23.13% 61.94% 63.41% 16.58% 13.45% 4.78% 64
KOTA DEPOK 28.44% 25.41% 28.31% 65.60% 64.45% 9.00% 7.24% 4.67% 68
SUMEDANG 47.31% 11.77% 12.87% 69.70% 71.49% 18.54% 15.64% 4.00% 90
CIAMIS 55.66% 11.47% 12.83% 64.28% 64.76% 24.26% 22.41% 3.21% 123
SUKABUMI 44.22% 9.59% 10.55% 65.12% 65.95% 25.29% 23.50% 2.74% 149
KOTA BOGOR 78.47% 23.65% 24.90% 65.02% 64.92% 11.33% 10.17% 2.40% 170
CIREBON 58.58% 18.17% 19.34% 67.32% 67.17% 14.50% 13.49% 2.17% 182
Provinsi Jawa Barat:
Pergeseran status keluarga sehat Sept 18 – Juni 19
KUNJUNGAN
KABUPATEN/KOTA SEHAT PRASEHAT TIDAK SEHAT DELTA RANK
KELUARGA
  Jun-19 Sep-18 Jun-19 Sep-18 Jun-19 Sep-18 Jun-19    
TASIKMALAYA 45.49% 6.76% 7.30% 59.47% 60.33% 33.77% 32.37% 1.95% 193
KARAWANG 57.92% 14.50% 15.52% 62.38% 62.20% 23.12% 22.28% 1.86% 195
BANDUNG BARAT 44.65% 10.81% 11.01% 68.98% 70.11% 20.22% 18.88% 1.54% 219
BOGOR 34.66% 15.42% 15.99% 64.09% 64.40% 20.49% 19.61% 1.45% 223
KUNINGAN 87.87% 17.71% 18.15% 68.32% 68.61% 13.97% 13.24% 1.16% 242
KOTA TASIKMALAYA 90.63% 9.30% 9.19% 64.13% 65.11% 26.57% 25.69% 0.77% 261
GARUT 60.98% 8.55% 9.16% 68.54% 67.99% 22.91% 22.85% 0.67% 268
KOTA BANJAR 32.79% 10.38% 10.93% 64.35% 63.64% 25.27% 25.43% 0.39% 288
KOTA CIREBON 64.17% 33.51% 33.66% 61.57% 61.52% 4.92% 4.82% 0.25% 306
SUBANG 28.78% 12.81% 12.59% 68.90% 69.59% 18.29% 17.82% 0.25% 307
MAJALENGKA 85.70% 10.84% 10.83% 68.74% 69.01% 20.42% 20.16% 0.25% 308
Provinsi Jawa Barat:
Pergeseran status keluarga sehat Sept 18 – Juni 19
KUNJUNGAN
KABUPATEN/KOTA SEHAT PRASEHAT TIDAK SEHAT DELTA RANK
KELUARGA

  Jun-19 Sep-18 Jun-19 Sep-18 Jun-19 Sep-18 Jun-19    


PANGANDARAN 63.06% 9.28% 9.11% 66.23% 66.12% 24.50% 24.76% -0.43% 354
INDRAMAYU 29.21% 9.58% 9.91% 68.60% 67.21% 21.82% 22.88% -0.73% 365
KOTA SUKABUMI 101.83% 17.61% 17.12% 67.10% 67.15% 15.29% 15.72% -0.92% 375
KOTA CIMAHI 91.76% 28.82% 28.31% 63.40% 63.35% 7.78% 8.34% -1.07% 387
PURWAKARTA 61.98% 17.90% 16.69% 66.95% 67.79% 15.16% 15.52% -1.57% 408
KOTA BANDUNG 61.79% 20.01% 19.62% 65.90% 64.94% 14.09% 15.44% -1.73% 412
CIANJUR 30.03% 10.16% 9.57% 61.99% 61.35% 27.85% 29.08% -1.81% 413
BANDUNG 22.33% 15.90% 14.24% 65.91% 66.62% 18.20% 19.14% -2.61% 430
Provinsi Jawa Tengah:
Pergeseran status keluarga sehat Sept 18 – Juni 19
KUNJUNGAN
KABUPATEN/KOTA SEHAT PRASEHAT TIDAK SEHAT DELTA RANK
KELUARGA
  Jun-19 Sep-18 Jun-19 Sep-18 Jun-19 Sep-18 Jun-19    
KENDAL 94.45% 16.90% 18.82% 68.06% 69.67% 15.04% 11.50% 5.46% 50
BREBES 50.28% 10.53% 12.29% 66.65% 67.73% 22.82% 19.98% 4.59% 70
DEMAK 38.11% 21.15% 23.81% 67.91% 67.10% 10.94% 9.09% 4.52% 74
KOTA SURAKARTA 75.76% 43.22% 46.35% 53.63% 51.09% 3.14% 2.56% 3.70% 98
KARANGANYAR 60.57% 21.23% 23.29% 68.54% 67.97% 10.23% 8.74% 3.56% 103
SEMARANG 61.08% 20.08% 21.78% 67.59% 67.72% 12.32% 10.50% 3.52% 106
PURWOREJO 73.06% 15.70% 17.31% 65.01% 65.16% 19.29% 17.53% 3.38% 114
SUKOHARJO 67.61% 26.19% 27.92% 66.19% 65.54% 7.62% 6.54% 2.82% 144
TEGAL 74.42% 11.75% 12.98% 67.87% 68.13% 20.38% 18.88% 2.73% 152
KOTA PEKALONGAN 88.17% 16.01% 17.43% 68.41% 68.21% 15.58% 14.36% 2.63% 157
JEPARA 45.85% 18.40% 19.30% 66.81% 67.61% 14.79% 13.09% 2.60% 159
GROBOGAN 44.68% 15.52% 16.43% 69.81% 70.53% 14.67% 13.04% 2.54% 162
PATI 78.88% 23.60% 25.21% 68.56% 67.75% 7.84% 7.05% 2.40% 169
Provinsi Jawa Tengah:
Pergeseran status keluarga sehat Sept 18 – Juni 19
KUNJUNGAN
KABUPATEN/KOTA SEHAT PRASEHAT TIDAK SEHAT DELTA RANK
KELUARGA
  Jun-19 Sep-18 Jun-19 Sep-18 Jun-19 Sep-18 Jun-19    
CILACAP 71.32% 11.49% 12.04% 64.20% 65.01% 24.31% 22.95% 1.92% 194
REMBANG 100.78% 25.68% 26.70% 67.16% 66.97% 7.16% 6.33% 1.84% 196
BLORA 66.50% 15.49% 16.19% 68.69% 69.12% 15.82% 14.68% 1.84% 197
WONOSOBO 77.30% 8.96% 9.35% 64.04% 64.77% 27.00% 25.88% 1.52% 220
BANJARNEGARA 57.84% 7.68% 8.95% 61.67% 60.56% 30.65% 30.49% 1.43% 225
KOTA MAGELANG 65.43% 31.34% 32.25% 62.31% 61.72% 6.35% 6.03% 1.24% 235
BANYUMAS 61.11% 14.53% 14.84% 64.15% 64.73% 21.32% 20.43% 1.21% 237
KOTA SEMARANG 95.62% 34.96% 35.87% 60.57% 59.58% 4.47% 4.55% 0.84% 258
KUDUS 63.01% 21.55% 21.83% 67.88% 68.01% 10.57% 10.16% 0.69% 265
KLATEN 66.70% 26.82% 27.16% 65.92% 65.75% 7.27% 7.09% 0.52% 277
BATANG 57.23% 15.17% 15.48% 69.08% 68.94% 15.74% 15.58% 0.47% 281
KOTA TEGAL 53.19% 28.56% 28.79% 63.33% 63.30% 8.11% 7.91% 0.43% 283
MAGELANG 58.51% 14.00% 14.13% 68.27% 68.40% 17.73% 17.46% 0.39% 290
SRAGEN 69.95% 20.04% 19.96% 68.48% 68.97% 11.48% 11.08% 0.32% 297
Provinsi Jawa Tengah:
Pergeseran status keluarga sehat Sept 18 – Juni 19
KUNJUNGAN
KABUPATEN/KOTA SEHAT PRASEHAT TIDAK SEHAT DELTA RANK
KELUARGA

  Jun-19 Sep-18 Jun-19 Sep-18 Jun-19 Sep-18 Jun-19    


PEKALONGAN 68.15% 13.62% 13.82% 68.79% 68.34% 17.59% 17.85% -0.05% 329
KOTA SALATIGA 52.32% 30.67% 30.51% 63.57% 63.81% 5.76% 5.69% -0.08% 333
PEMALANG 33.18% 15.33% 15.47% 67.46% 66.97% 17.22% 17.55% -0.19% 339
BOYOLALI 74.91% 22.33% 21.99% 70.32% 70.34% 7.34% 7.67% -0.68% 361
TEMANGGUNG 105.29% 13.25% 12.94% 71.70% 71.37% 15.05% 15.69% -0.96% 377
KEBUMEN 66.85% 17.61% 16.63% 68.62% 68.22% 13.77% 15.15% -2.35% 426
WONOGIRI 44.63% 17.13% 16.36% 71.56% 70.74% 11.31% 12.90% -2.36% 427
PURBALINGGA 41.92% 20.12% 18.40% 68.57% 67.46% 11.31% 14.14% -4.55% 464
Provinsi Jawa Timur:
Pergeseran status keluarga sehat Sept 18 – Juni 19
KUNJUNGAN
KABUPATEN/KOTA SEHAT PRASEHAT TIDAK SEHAT DELTA RANK
KELUARGA
  Jun-19 Sep-18 Jun-19 Sep-18 Jun-19 Sep-18 Jun-19    
KOTA SURABAYA 85.14% 31.94% 39.23% 60.61% 55.45% 7.45% 5.31% 9.44% 14
MOJOKERTO 69.38% 18.06% 23.38% 68.81% 67.03% 13.13% 9.59% 8.86% 19
KOTA BLITAR 36.34% 15.73% 20.21% 69.35% 68.53% 14.91% 11.26% 8.12% 22
KOTA MALANG 28.75% 16.28% 20.36% 64.79% 64.66% 18.93% 14.99% 8.02% 24
LAMONGAN 74.75% 21.17% 24.50% 69.07% 67.94% 9.76% 7.56% 5.53% 48
KOTA PROBOLINGGO 38.42% 16.92% 18.96% 66.93% 67.10% 16.15% 13.94% 4.24% 81
SIDOARJO 56.89% 22.61% 25.30% 67.10% 65.75% 10.29% 8.94% 4.04% 89
BANYUWANGI 68.68% 8.04% 9.02% 69.38% 71.06% 22.58% 19.92% 3.65% 99
KOTA BATU 22.22% 11.78% 13.10% 71.09% 71.91% 17.13% 14.99% 3.47% 108
NGANJUK 44.83% 15.88% 17.34% 70.07% 70.13% 14.04% 12.52% 2.98% 135
KOTA PASURUAN 81.74% 20.84% 23.19% 68.60% 66.70% 10.56% 10.12% 2.79% 145
MALANG 45.22% 10.14% 11.03% 66.99% 67.95% 22.86% 21.02% 2.73% 150
PROBOLINGGO 74.57% 9.46% 10.27% 61.61% 62.72% 28.93% 27.01% 2.73% 153
GRESIK 54.66% 23.46% 25.20% 67.69% 66.75% 8.85% 8.05% 2.54% 163
Provinsi Jawa Timur:
Pergeseran status keluarga sehat Sept 18 – Juni 19
KUNJUNGAN
KABUPATEN/KOTA SEHAT PRASEHAT TIDAK SEHAT DELTA RANK
KELUARGA
  Jun-19 Sep-18 Jun-19 Sep-18 Jun-19 Sep-18 Jun-19    
JOMBANG 48.65% 15.61% 16.71% 69.41% 69.17% 14.98% 14.11% 1.98% 192
TULUNGAGUNG 63.61% 11.88% 12.68% 70.82% 70.97% 17.30% 16.35% 1.75% 206
MADIUN 67.05% 18.46% 19.61% 69.60% 68.95% 11.94% 11.44% 1.64% 213
KOTA MOJOKERTO 29.16% 30.49% 31.24% 62.52% 62.58% 6.99% 6.17% 1.57% 215
KOTA MADIUN 79.90% 33.14% 34.41% 65.13% 63.79% 1.73% 1.80% 1.20% 239
MAGETAN 88.17% 21.19% 21.68% 67.02% 67.06% 11.79% 11.26% 1.02% 248
BOJONEGORO 63.00% 17.78% 18.53% 72.47% 71.62% 9.75% 9.85% 0.65% 269
BONDOWOSO 58.09% 8.74% 9.07% 59.38% 59.30% 31.87% 31.63% 0.56% 275
KOTA KEDIRI 80.35% 33.83% 34.17% 61.79% 61.60% 4.37% 4.23% 0.48% 280
PAMEKASAN 55.11% 18.00% 17.19% 67.27% 69.31% 14.73% 13.51% 0.40% 286
KEDIRI 84.19% 14.61% 14.93% 69.29% 69.00% 16.11% 16.07% 0.36% 293
PASURUAN 38.96% 13.19% 12.99% 67.11% 67.82% 19.70% 19.19% 0.30% 300
PACITAN 63.38% 11.06% 11.39% 71.04% 70.55% 17.90% 18.05% 0.18% 313
TRENGGALEK 96.70% 8.48% 8.65% 71.35% 71.14% 20.17% 20.21% 0.12% 319
Provinsi Jawa Timur:
Pergeseran status keluarga sehat Sept 18 – Juni 19
KUNJUNGAN
KABUPATEN/KOTA SEHAT PRASEHAT TIDAK SEHAT DELTA RANK
KELUARGA
  Jun-19 Sep-18 Jun-19 Sep-18 Jun-19 Sep-18 Jun-19    
TUBAN 65.81% 14.31% 13.89% 67.61% 68.20% 18.08% 17.91% -0.24% 342
SITUBONDO 28.68% 9.28% 9.43% 63.44% 62.89% 27.28% 27.68% -0.25% 343
BLITAR 60.19% 12.65% 12.34% 69.71% 69.50% 17.64% 18.16% -0.83% 369
SAMPANG 40.97% 8.42% 7.81% 66.48% 66.85% 25.11% 25.34% -0.84% 370
JEMBER 25.03% 7.76% 7.44% 64.83% 64.30% 27.41% 28.26% -1.16% 392
PONOROGO 66.21% 14.66% 14.36% 70.05% 68.99% 15.29% 16.65% -1.65% 411
NGAWI 12.53% 16.40% 15.73% 68.55% 67.88% 15.06% 16.39% -2.00% 417
BANGKALAN 40.19% 8.65% 8.60% 70.50% 68.40% 20.85% 23.00% -2.20% 424
LUMAJANG 31.82% 12.25% 11.07% 67.36% 66.96% 20.39% 21.97% -2.76% 433
SUMENEP 80.91% 9.06% 7.49% 64.01% 62.95% 26.93% 29.56% -4.19% 457
Rekaptulasi arah pergeseran status kesehatan keluarga
kab/kota per provinsi, Sept 18 – Juni 19
No. Provinsi Arah Positif (%) Arah Negatif (%) Jumlah Kab/Kota
1 Bali 9 100.0% 0 0.0% 9
2 Banten 8 100.0% 0 0.0% 8
3 Kalimantan Timur 9 90.0% 1 10.0% 10
4 Sumatera Barat 16 84.2% 3 15.8% 19
5 Gorontalo 5 83.3% 1 16.7% 6
6 Maluku 9 81.8% 2 18.2% 11
7 Sulawesi Utara 12 80.0% 3 20.0% 15
8 Jawa Tengah 27 77.1% 8 22.9% 35
9 Papua Barat 10 76.9% 3 23.1% 13
10 Jawa Timur 28 73.7% 10 26.3% 38
11 Kalimantan Tengah 10 71.4% 4 28.6% 14
12 Kepulauan Riau 5 71.4% 2 28.6% 7
13 Jawa Barat 19 70.4% 8 29.6% 27
14 Bengkulu 7 70.0% 3 30.0% 10
15 Sulawesi Barat 4 66.7% 2 33.3% 6
16 Sumatera Selatan 11 64.7% 6 35.3% 17
17 Sumatera Utara 21 63.6% 12 36.4% 33
Indonesia 335 64.9% 181 35.1% 516
Rekaptulasi arah pergeseran status kesehatan keluarga
kab/kota per provinsi, Sept 18 – Juni 19
No. Provinsi Arah Positif (%) Arah Negatif (%) Jumlah Kab/Kota
18 Sulawesi Tengah 8 61.5% 5 38.5% 13
19 Aceh 15 60.0% 10 40.0% 25
20 DIY 3 60.0% 2 40.0% 5
21 Kalimantan Utara 3 60.0% 2 40.0% 5
22 Sulawesi Selatan 14 58.3% 10 41.7% 24
23 Babel 4 57.1% 3 42.9% 7
24 Nusa Tenggara Timur 12 54.5% 10 45.5% 22
25 Kalimantan Selatan 7 53.8% 6 46.2% 13
26 Lampung 8 53.3% 7 46.7% 15
27 Sulawesi Tenggara 9 52.9% 8 47.1% 17
28 Maluku Utara 5 50.0% 5 50.0% 10
29 Jambi 5 45.5% 6 54.5% 11
30 Kalimantan Barat 6 42.9% 8 57.1% 14
31 Riau 5 41.7% 7 58.3% 12
32 Nusa Tenggara Barat 4 40.0% 6 60.0% 10
33 Papua 11 37.9% 18 62.1% 29
34 DKI Jakarta NA NA NA NA 6
Indonesia 335 64.9% 181 35.1% 516
Proporsi kab/kota dengan perubahan positif PISPK menurrut provinsi
120.0%

100.0%

80.0%

64.9%

60.0%

40.0%

20.0%

0.0%
ali en ur rat lo ku ra ah rat ur ah au rat lu rat sia an ra ah eh IY ra an el ur an ng ra ra bi rat au rat ua
B nt im a nta lu ta ng a im ng Ri Ba ku a ne lat ta ng Ac D ta lat ab im at pu ga ta am a Ri a ap
a T B o a
B an ra or M si a T ua aU e B T e n g i
T u a wa e n e s d
B o e U
a iTe U e B T el m ng u U J n B a B P
e n S r a n i S r a S a e k a r
t te G
an ma aw aw Pap Jaw nta ula Ja B w
a
In era te es
t a ant e s g ga tan L si T alu ant g ga
l im Su S ul J
m
a ep S ul m
a um law l im ulaw en ma
n
w M
e
l im Ten
i K S u a T i l a a
Ka Ka
l Su S K S sa Kal Su K
usa
N u N
Catatan: DKI Jakarta not applicable
Analisis lanjut data berbasis individu
• Bila kita mendapatkan data-base PISPK, maka analisis lanjut berbasis
data individu bisa dilakukan dengan memperoleh hasil:
– Rincian sasaran SPM: ibu hamil, bayi, balita, anak pendidikan
dasar, usia produktif dan lansia  denominator indikator SPM
menggunakan data penduduk riil, bukan proyeksi.
– Jumlah individu yang menderita penyakit tertentu misalnya: orang
yang menderita suspek TB, orang yang menderita hipertensi baik
yang belum berobat maupun yang sudah berobat teratur, jumlah
ODGJ yang belum maupun sudah berobat, jumlah orang yang
belum menjadi anggota JKN, dst.
ANALISIS DATA INDIVIDU PIS-PK
PUSKESMAS BANJARNEGARA 1

Diolah oleh:
Eva Sulistiowati (Balitbangkes)
Puskesmas Banjarnegara 1 (November 2018)
• Desa yang sudah di data= 3 Desa (Desa Karangtengah,
Kutabanjarnegara & Argasoka)
• Desa yang didampingi dalam rangka Riset Implementasi PIS-PK
hanya satu (Desa Argasoka):
– Jumlah KK =1401
– Jumlah keluarga terdata=1300 KK
– Jumlah individu terdata= 2458 orang
Karakteristik keluarga di Desa Argasoka
Puskesmas Banjarnegara (N = 2.458)

No Variabel n %

1 Jumlah Anggota Keluarga Dewasa (≥ 15 tahun) 1864 75.8

2 Jumlah PUS (15 – 49 tahun) 1283 52.2

3 Jumlah Balita (12-59 bulan) 151 6.1

4 Jumlah Bayi (0-11 bulan) 49 1.9

5 Jumlah Keluarga yang memiliki Ibu Hamil 8 0.3


TABEL GAMBARAN PENDERITA HIPERTENSI
DI DESA ARGASOKA - PUSKESMAS BANJARNEGARA 1
Hipertensi Ya % Tidak % Total
Didiagnosis Hipertensi oleh Petugas 104 4.2 1760 71.6 1864
Kesehatan
Didiagnosis hipertensi oleh Petugas 37 35.6 67 64.4 104
Kesehatan dan minum obat secara
terartur
Tidak Pernah didiagnosis menderita 522 29.7 1238 70.3 1760
hipertensi dan diukur tekanan darah
Tidak Pernah didiagnosis menderita 149 28.55 373 71.45 522
hipertensi tetapi mempunyai tekanan
darah sistole ≥ 140 mm Hg dan atau
diastole ≥ 90 mm Hg
TABEL GAMBARAN PENDERITA HIPERTENSI BERDASARKAN HASIL
PENGUKURAN DI DESA ARGASOKA -PUSKESMAS BANJARNEGARA 1
MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN
HIPERTENSI
Pendidikan
Ya % Tidak % Total
- Tidak pernah sekolah 0 0 8 100 8
- Tidak tamat SD/MI 48 13.9 297 86.1 345
- Tamat SD/MI 47 12.9 316 87.1 363
- Tamat SLTP/MTS 24 6.1 369 93.9 393
- Tamat SLTA/MA 26 3.9 641 96.1 667
- Tamat D1/D2/D3 2 15.4 11 84.6 13
- Tamat PT 0 0.0 22 100.0 22
- Lainnya 2 3.8 51 96.2 53
Total 149 8.0 1715 92.0 1864
Jumlah Individu dengan gejala TB
menurut provinsi tahun 2019
FEBRUARI 2019
30000

25000

20000 INDONESIA = 156.852


(Cakupan 40%)
15000

10000

5000

0
I I
AT UR AH RA AN EN IAU AT NG EH AT TB AN AH TA AN AT LU MB LO AH RA RA AL RA UA NT T NG UR IAU KU TA RA AT
A R IM G TA T T R AR U C R N AT G R T AR KU A TA G TA A B TA P U IM . R LU AR TA AR
N A N P A A N A A J N G A IT
B T E U
A A T A SE B
L A B
A LAM N
B E L
T
L
E A K E I B NG O
N E IU G
T N
U P
E L N T E P MA A K U A B
R S I Y S ES E R N ES E U A K J AN U
W AW A E R S I T A A S G N B O T K B T I
K T P
JA J AW AT E A TE N E R E YO TA A W
W G TA A W SI LU K A N
A D AN PA
J M W A L N A G IM
A U
M IM .
AT LA DI AN SU A U L WE M N L IM
U
S U L S L M U M IM S A A A L
S KA SU
S
A LI A L
U
L
P .B K KA
K K S
KE
Jumlah Hipertensi berdasarkan diagnosis
menurut provinsi tahun 2019
FEBRUARI 2019
600,000

500,000

400,000
INDONESIA = 3.068.375
(Cakupan 40%)
300,000

200,000

100,000

-
R T H N A N U N N B T H A T I H I T H R A U A T U A A A U A
U RA A TA AR TE IA NG TA TA NT RA CE RT RA AL A MB RA A U AR UL NG AR ALO NT IA AR RT PU UK AR
G R PU A A B G G
M
TI BA E N L A UT A N L L B A A A A
K B E N JA BA EN TIM UT GK ITU G NT P . R U T K A PA AL U T
M L G
W
A A T SE A B
R
E E
LA N S A S R
A YA AN I T SI N T A N S I E N B E E N RO K E U JA
K I
M N
W A I
J A J A AW E S T E A R T E O
G
N
T E S
W
E A N WT E B A I T O
L U DK TA
T TE A Y A W T
A N A LA K S G N
J W MA N M I. M A L A IM G E M
A A
A A A D L I L U U N IM
U
L SU
IM UM SU A U S IM AL S
B A AW A L
S L K S L K . L K
KA
S KA E P SU
K
Jumlah penderita Hipertensi yang berobat teratur
menurut provinsi tahun 2019
FEBRUARI 2019
400,000
350,000
300,000 INDONESIA = 1.864.350
250,000 (Cakupan 40%)
200,000
150,000
100,000
50,000
-
I I
AT UR AH AN RA EN IAU AN NG AN EH TB AT AT AL AH TA AT MB RA AH UR LU NG RA LO IAU NTT RA TA UA KU RA
A R IM G T A T R
A T A T U AT C N AR AR B G AR AR A TA G IM KU U A TA R T A AR A P L U T A
B T N L N L P L A B B N K B J N T IT G . U AK P A U
E
A A T SE A B
U A
S E AM SE N A TE YA S I S I U T E N NG EL N G O N E P U J M N
W A I R L A A ER I A E B TE O R K K I
W A N T S G E E N T B U DK TA
J A J AW E S A T E T A E R N
A A
T E O W
W . Y LA
W
A N A T A N A
K S I G A L
A N
J W M N T M M A I L A IM G E M M
A A A I L D S U U N I
U
L SU
IM M A L SU U S IM AL B A AW A L
S L U K S L K . L K
KA
S KA E P SU
K
Jumlah hipertensi berdasarkan pengukuran
menurut provinsi tahun 2019
FEBRUARI 2019
600,000

500,000
INDONESIA = 2.636.191
400,000 (Cakupan 40%)
300,000

200,000

100,000

-
R H T N A N A U B G T N T I N H R A I O T H T G H U A A A U A U T
U GA RA TE AR TA RT IA NT N RA TA RA BAL TA GA U AR MB AL RA GA NT N CE UL AR AR PU IA RT UK RA
M
TI E N B A A N U T LA K A
R P U B A LA B A IM A
LA EN T GG J NT I BA EN IT
U A
G
K
U
T
U
T
P A . R K A A L BA
A T A B A S YA E
L
M
A AN S RA E E
S I T AN EN R
O S T E L
E N S I U K EP JA M A
W B
A
JA AW JA
W
T
R I
E ES OG T A N TE R
S
A E NT I T
G
O W E A N
A B W E
L U
K KI A PU
N A E S T K D
J A
M AW DI.
Y A
M AN U M
T A TE LAW IM LA A N N
G LA MA P
U L I
L M S A L W U
S LIM U
S U
K A A LI
M S U A LA
K U BA S
S SU S K A P .
K KE
Jumlah ODGJ yang dipasung
menurut provinsi tahun 2019
FEBRUARI 2019
4,000

3,500

3,000
INDONESIA = 22.296
2,500 (Cakupan 40%)
2,000

1,500

1,000

500

0
R T H A G N N U T B N H I T H U A I A N T T A G H A O R U U A A A
U RA GA AR N TA TE IA RA NT TA CE BAL RA GA UL RT MB AR TA RA NT AR N GA AR AL U UK IA PU RT AR
M U R A U M R
TI A N T P LA N BA LA A BA EN GK AK
A J G A
G EL I B
A T T T
U LIT EN I U ON N T A P. PA AK
I L A T
A A B T E A U AM S E BA A E T N E T M E
U
A W W A R L I R A
S
T AN SI BE GY T EN N S ES KU B N ES OR TA K I J TAN
J A W E S E E I W U A A W G AN K
J A AT
J M W
E AT T ER AN AW . YO E S TA L A AL GK NT LA D AN
M M I N M A IM IM
SU LA SU M
A LI U L D
A W A SU
M A N M
I S U
A L L
U A I
S SU K S L L . B AL K KA
SU KA P K
KE
Catatan penting
• Data Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi hipertensi dan hampir
separuh tidak berobat teratur
• Data PISPK menunjukkan serupa, dan dapat ditelusuri siapa dan
dimana mereka. Hampir sepauh tidak minum obat secara teratur
menunjukkan “case management” belum optimal.
• Penderita hipertensi dengan pengukuran, tidak akan ketemu kalau
tidak dilakukan PISPK. Ini menunjukkan selama ini “public health
management” juga belum optimal.
• Demikian pula dengan suspek tuberkulosis dan ODGJ yang dipasung,
dapat ditemukan karena proses kunjungan keluaga pada PISPK
Provinsi Jawa Tengah: Analisis berbasis individu
Suspek ODGJ Hipertensi Hipertensi Hipertensi
Kabupten / Kota
Tuberkulosis dipasung Diagnosis berobat Pengukuran
CILACAP 1.116 149 26.831 13.385 26.547
BANYUMAS 1.455 140 20.498 11.617 18.506
PURBALINGGA 211 35 5.231 2.232 5.000
BANJARNEGARA 288 21 4.859 2.383 2.637
KEBUMEN 1.016 113 15.171 7.622 23.741
PURWOREJO 552 114 18.010 8.535 26.154
WONOSOBO 688 77 20.525 9.997 23.119
MAGELANG 565 109 .12.882 5.164 21.801
BOYOLALI 489 109 22.005 9.396 17.351
KLATEN 610 91 24.920 11.939 18.983
SUKOHARJO 316 46 12.866 7.710 7.655
WONOGIRI 333 40 17.383 5.953 15.131
KARANGANYAR 450 95 11.475 5.219 14.092
SRAGEN 468 131 10.876 5.924 13.437
GROBOGAN 414 134 13.740 7.570 9.837
BLORA 706 110 11.887 5.226 18.800
REMBANG 534 126 10.850 5.411 14.891
PATI 518 79 21.754 12.332 11.710
Provinsi Jawa Tengah: Analisis berbasis individu
Suspek ODGJ Hipertensi Hipertensi Hipertensi
Kabupten / Kota
Tuberkulosis dipasung Diagnosis berobat Pengukuran
KUDUS 446 40 17.134 8.122 18.576
JEPARA 643 75 10.889 4.924 10.053
DEMAK 374 94 5.626 3.057 9.338
SEMARANG 447 71 11.256 5.447 10.722
TEMANGGUNG 599 59 24.090 8.970 15.243
KENDAL 648 73 21.522 12.832 24.684
BATANG 313 51 6.006 2.917 5.442
PEKALONGAN 322 20 4.346 2.447 2.231
PEMALANG 421 36 6.504 4.020 3.439
TEGAL 1.207 90 17.667 10.760 22.686
BREBES 921 71 11.509 6.273 13.525
KOTA MAGELANG 177 20 4.799 3.116 2.761
KOTA SURAKARTA 283 36 16.729 12.193 7.207
KOTA SALATIGA 112 19 3747 1948 2993
KOTA SEMARANG 982 178 37517 26732 35479
KOTA PEKALONGAN 276 55 7009 3678 8016
KOTA TEGAL 266 24 5342 3554 2995
Harmonisasi
SPM Kesehatan, PISPK, Germas
dan Penghargaan Kab/Kota
Sehat
SPM bidang kesehatan
1. Dasar:
– Peraturan Pemerintah nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal
– Permenkes nomer 4 tahun 2019 tentang SPM bidang Kesehatan
2. Pemda wajib memenuhi hak dasar rakyatnya
– Meliputi seluruh kelompok umur (bumil, bulin, bayi, balita, usia
sekolah, usia produksi dan usia lanjut)
– Meliputi 5 penyakit utama: TB, HIV/AIDS, Hipertensi, DM, ODGJ
3. Sifatnya: promotif, preventif & deteksi dini
4. Cakupan harus 100% (berbasis hak azasi manusia)
SPM Kesehatan Kab/Kota
Jenis pelayanan dasar pada SPM Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota terdiri atas:
1. Pelayanan kesehatan ibu hamil; 
2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin;
3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir;
4. Pelayanan kesehatan balita;
5. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar;
6. Pelayanan kesehatan pada usia produktif;
7. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut;
8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi;
9. Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus;
10. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat
11. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis; dan
12. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan
tubuh manusia (Human Immunodeficiency Virus).
Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat

Penduduk kurang aktivitas fisik (26,1%)


 Tingkatkan aktivitas fisik

Penyakit tidak menular:


• Hipertensi (25,8% dewasa >15 tahun)
• Diabetes (6,9% dewasa >15 tahun)
• Kanker (1,4%o semua umur)
 Deteksi dini penyakit tidak menular
 Kendalikan faktor risiko51

Penduduk >10 th kurang konsumsi buah


dan sayur (93,5%)
 Tingkatkan makan sayur & buah
Sumber Data Riskesdas 2013
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat adalah:
• Suatu tindakan yang sistematis dan terencana yang
dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen
bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan
berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup
• Regulasi: Inpres nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat
• Salah satu bentuk operasional di lapangan adalah UKBM
(Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat)
Gambaran implementasi GERMAS
Dan seterusnya
Pertanian
Pendidikan
Kesehatan
Regulasi
Advokasi
Pusat Sosialisasi
Provinsi Gerakan masal
Kab/Kota
Kec/Puskesmas
Operasionalisasi
Desa/Kelurahan Pembudayaan
Gerakan masyarakat
UKBM
Keluarga
Aktivitas Pangan PHBS Kesling Cegah
Fisik Sehat Deteksi dini
Harmonisasi SPM –PISPK – Germas – Kab/Kota Sehat
• Germas adalah wujud lintas sektor meningkatkan kesehatan
masyarakat, jadi ruang lingkupnya luas: PTM, PM, Stunting, Yankes,
KB, Kesehatan Reproduksi, Kesehatan Kerja, dll
• Peran dari setiap sektor dapat diwujudkan secara operasional sampai
ke tingkat bawah: kelompok masyarakat dan keluarga
• Program kesehatan yang harus dilaksanakan minimal adalah sesuai
SPM  SPM bidang kesehatan yang meliputi 12 jenis:
– 7 jenis merupakan siklus kehidupan dari ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita,
usia pendidikan dasar, usia produktif dan usia lanjut
– 5 jenis tentang pengendalian penyakit utama (2 PM: TB & HIV/AIDS dan
3 PTM (Hipertensi, DM dan ODGJ)
Harmonisasi SPM –PISPK – Germas – Kab/Kota Sehat
• Untuk melaksanakan SPM bidang Kesehatan, bisa melalui keluarga
(PISPK), masyarakat (berbagai bentuk UKBM: Posyandu, Posbindu
PTM, Poskestren, UKS/M, UKK / Cerdik di tempat kerja, Prolanis, dll),
LSM (Peduli AIDS, Peduli TB, dll), FKTP / Puskesmas.
• Germas yang merupakan wujud partisipasi sektor lain dalam
membangun bidang kesehatan  diarahkan mengembangkan
kawasan / tatanan sehat dan UKBM berkualitas (Sekolah sehat,
tempat ibadah sehat, pasar sehat, lokasi wisata sehat, posyandu aktif,
posbidnu PTM aktif, poskestren aktif, dll)
• Bila semua kawasan/tatanan sehat dan IKS (Indeks Keluarga Sehat)
bagus  mendapat penghargaan Kab/Kota Sehat
Keterkaitan SPM - Germas – PISPK di tingkat operasional / masyarakat

SPM Filosofi & tujuan


1. Memenuhi hak dasar Bumil, Bulin, Bayi, Balita, Usisek,
2. Cakupan 100% Usiprod, Usila + PM & PTM

PISPK Metoda
1. Proaktif menjangkau 100% keluarga Keluarga
2. Promotif, preventif, deteksi dini

Germas Metoda
RDS UKS/M UKK IKS
Dukungan lintas sektor
Indikator Cak. Program
Untuk implementasi SPM Kesehatan
• Ada beberapa jalur implementasi:
– Jalur PISPK untuk semua umur
– Jalur Germas melalui:
• UKS/M untuk usia pendidikan dasar  perlu transformasi UKS
• UKK (Upaya Kesehatan Kerja)  perlu dikembangkan lebih lanjut untuk
menjangkau para pekerja terutama kaum lelaki
• UKBM lain (Posyandu, Posbindu PTM, Posyandu lansia, dll)
– Jalur program untuk menuntaskan intervensi sampai seperti yang
diinginkan SPM Kesehatan
• PISPK: sudah dilaksanakan oleh hamper seluruh Puskesmas di
Indonesia
Keterpaduan SPM –PISPK – Germas – Kab/Kota Sehat

SPM Jalur
PISPK
Posyandu
Posbindu PTM
Transformasi UKS
SPM Bidang Tempat ibadah
Kesehatan Pasar
Upaya Kesehatan kerja
FKTP swasta
Puskesmas
Keterpaduan SPM –PISPK – Germas – Kab/Kota Sehat

SPM Jalur Capaian terbaik


PISPK IKS baik
Posyandu Purnama + mandiri
Posbindu PTM Purnama + mandiri
Transformasi UKS Sekolah Sehat
SPM Bidang Tempat ibadah Tempat ibadah sehat
Kesehatan Pasar Pasar sehat
Upaya Kesehatan kerja Purnama + mandiri
FKTP swasta Terakreditasi
Puskesmas Terakreditasi
Keterpaduan SPM –PISPK – Germas – Kab/Kota Sehat

SPM Jalur Capaian terbaik Penghargaan


PISPK IKS baik
Posyandu Purnama + mandiri
Posbindu PTM Purnama + mandiri
Transformasi UKS Sekolah Sehat
SPM Bidang Tempat ibadah Tempat ibadah sehat
Kabupaten
Kesehatan Pasar Pasar sehat Kota Sehat
Upaya Kesehatan kerja Purnama + mandiri
FKTP swasta Terakreditasi
Puskesmas Terakreditasi
Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M)
Waktu masuk
SPM  hasil skrining:
Stunting 20%
Obese 10%
Anemia 30%
Visus abnormal 1 5%
Pendengaran kurang 5%
Pingsan saat upacara
Angka absensi
Rerata nilai
Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M)
Waktu masuk Selama sekolah
SPM  hasil skrining: Transformasi UKS/M:
Stunting 20% Sarapan bareng 1x/mg + TTD
Obese 10% Berdoa + cuci tangan sebelum sarapan
Anemia 30% Sikat gigi setelah sarapan
Visus abnormal 1 5% Literasi gizi + kesehatan (36 sesi)
Pendengaran kurang 5% SBCC (Social & Behavioral Change Comm.)
Pingsan saat upacara Sholat lohor bersama
Angka absensi Bersepeda ke sekolah
Rerata nilai Buku Rapor Kesehatanku

Tranformasi UKS/M:
Implementasi 5 kluster Germas
pada tatanan Sekolah/Madrasah
Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M)
Waktu masuk Selama sekolah Waktu lulus
SPM  hasil skrining: Transformasi UKS/M: SPM  hasil skrining:
Stunting 20% Sarapan bareng 1x/mg + TTD Stunting 10%
Obese 10% Berdoa + cuci tangan sebelum sarapan Obese 5%
Anemia 30% Sikat gigi setelah sarapan Anemia 5%
Visus abnormal 1 5% Literasi gizi + kesehatan (36 sesi) Visus terkoreksi semua
Pendengaran kurang 5% SBCC (Social & Behavioral Change Comm.) Pendengaran terkoreksi
Pingsan saat upacara Sholat lohor bersama Tidak ada yang pingsn
Angka absensi Bersepeda ke sekolah Angka absensi turun
Rerata nilai Buku Rapor Kesehatanku Rerata nilai membaik

Tranformasi UKS/M:
Implementasi 5 kluster Germas
pada tatanan Sekolah/Madrasah
Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M)
Waktu masuk Selama sekolah Waktu lulus
SPM  hasil skrining: Transformasi UKS/M: SPM  hasil skrining:
Stunting 20% Sarapan bareng 1x/mg + TTD Stunting 10%
Obese 10% Berdoa + cuci tangan sebelum sarapan Obese 5%
Anemia 30% Sikat gigi setelah sarapan Anemia 5% Sekolah
Visus abnormal 1 5% Literasi gizi + kesehatan (36 sesi) Visus terkoreksi semua Sehat
Pendengaran kurang 5% SBCC (Social & Behavioral Change Comm.) Pendengaran terkoreksi
Pingsan saat upacara Sholat lohor bersama Tidak ada yang pingsn
Angka absensi Bersepeda ke sekolah Angka absensi turun
Rerata nilai Buku Rapor Kesehatanku Rerata nilai membaik

Tranformasi UKS/M:
Implementasi 5 kluster Germas
pada tatanan Sekolah/Madrasah
Indikator sekolah sehat
• Sarana dan prasarana lengkap (air bersih, jamban, ruang UKS,
mushola/masjid, peralatan, dll)
• Kebersihan dan kekrapian bagus
• Kawasan tanpa rokok diterapkan konsisten
• Ada kegiatan UKS rutin (Dokter kecil/PMR, minum TTD, sarapan
bareng, aktivitas fisik/olah raga, bersepeda ke sekolah, pemeriksaan
berkala, dll)
• Hasil UKS selama 3 tahun:
– Perbaikan status gizi (stunting dan obese menurun)
– Proporsi penderita anemia menurun
– Kelainan visus sudah dikoreksi
– Indeks DMF (decay, missing, filling) gigi geligi membaik
Indikator Pasar Sehat
Indikator pasar sehat:
• Penataan pedagang yang rapi
• Pasar bersih, tidak ada air tergenang
• Lorong untuk pelanggan berbelanja cukup lebar dan ramah lansia
• Pencahayaan cukup
• Kebisingan masih dalam toleransi
• Sarana air bersih memadai
• Sanitasi dasar jumlahnya cukup dan bersih
• Ada mushola
• Tersedia ruang laktasi
• Kegiatan deteksi dini penyakit
• Bebas pungutan liar, dst
Tempat Ibadah: Masjid Sehat
Indikator Masjid Sehat:
• Kawasan Tanpa Rokok
• Sarana air bersih memadai
• Sanitasi layak
• Air wudhu berupa air bersih yang mengalir (bukan dari kolam)
• Tersedia tempat sampah
• Tidak ada air tergenang
• Lantai bersih
• Ventilasi cukup
• Ada kegiatan deteksi dini penyakit
• Dan seterusnya
Indikator keberhasilan Germas
Sektor Indikator
Partisipasi masyarakat Jumlah dan strata UKBM: posyandu starta baik, posbindu PTM strata baik, dst
Pendidikan Jumlah dan proporsi Sekolah Sehat
Agama Jumlah dan proporsi Madrasah Sehat, Tempat ibadah sehat, dst
Pemuda & Olah Raga Jumlah klub olah raga, proporsi kecamatan mempunyai lapangan bola, dst
Perdagangan Jumlah dan proporsi pasar sehat
Perindustrian Jumlah dan proporsi industry rumah tangga yang sehat
Pertanian Jumlah dan proporsi pemanfaatan pekarangan untuk sayur, buah, ternak, dll
Kelautan & peerikanan Jumlah dan proporsi Tempat Pelelangan Ikan yang sehat
Jumlah dan proporsi terminal/stasiun/bandara sehat dan ramah lansia
Perhubungan
Moda transportasi yang bebas asap rokok
Ketenaga-kerjaan Jumlah dan proposi perusahaan yang menerapkan CERDIK / posbindu PTM
Pemda Provinsi Regulasi berwawasan kesehatan
Pemda Kab/Kota Regulasi KTR (Kawasan Tanpa Rokok), regulasi berwawasan kesehatan
Dan seterusnya
Rangkuman
• Ditinjau dari HIAP (Health in All Policies): GERMAS terbukti menjadi
kegiatan prioritas, banyak sektor baik di tingkat nasional, provinsi
maupun kab/kota mengalokasikan anggaran untuk mendukung
GERMAS yang sesuai dengan tupoksinya.
• Pada umumnya kegiatan berupa: Regulasi, sosialisasi dan gerakan
masal sampai memecahkan rekor MURI.
• Ini layak diapresiasi pada tahap awal
• Namun untuk pembudayaan GERMAS  harus diikuti dengan
operasionalisasi kegiatan GERMAS di tingkat masyarakat.
• Bentuknya antara lain: menumbuh-kembangkan UKBM (Upaya
Kesehatan Berbasis Masyarakat)
Kesimpulan
• PISPK sudah menampakkan hasilnya berupa perubahan status
kesehatan keluarga ke arah yang positif: 2/3 provinsi dan 2/3
kaab/kota telah bergerak ke arah yang positif.
• Sebaiknya cakupan kunjungan keluarga segera mencapai 100%, agar
SPM kesehatan menggunakan data riil.
• GERMAS sudah bagus untuk sosialisasi, namun untuk pembudayaan
GERMAS yang akan datan, perlu operasionalisasi di tingkat
operasional, salah satunya melalui UKBM
• SPM merupakan dukungan regulasi yang kuat buat sektor kesehatan,
untuk implementasi lebih lanjut perlu harmonisasi yang lebih baik di
masa yang akan datang.
Contoh Hasil Intervensi PISPK
dari Puskesmas Arut Selatan
Kab. Kowabar, Kalteng
Puskesmas Arut Selatan Kab. Kowabar Kalteng
• PISPK dimulai 2018
• Dilakukan kunjungan keluarga cakupan 100%  terdapat perbedaan
data kerja dan data hasil PISPK
• Diketahui kondisi 12 indikator keluarga sehat dan besarnya IKS
• Dirancang intervensi lanjut untuk 12 indikator keluarga sehat 
terjadi kenaikan IKS
• Dibuat data PISPK terintegrasi dengan google map  disajikan di
depan Bupati  dukungan kuat  intervensi lintas sektor menguat
• Perbaikan kesehatan lingkungan: air bersih dan jamban
• Mindset diubah: pinggir sungai menjadi area wisata: “Kampung
Berame”
Puskesmas Arut Selatan Kab. Kowabar Kalteng
• Penyajian PISPK memotivasi para lurah untuk pengin tahu lebih lanjut
 minta sosialisasi dan intervensi PISPK antar RT, dibiayai oleh
dana kelurahan
• Sosialisasi dilakukan di tiap RT dibarengi dengan “mobile” posbindu
PTM  Terjadi kenaikan IKS yang signifikan pada tingkat RT
• Mereka yang berhasil diberi piagam penghargaan dari Pemda yang
diserahkan oleh Pak Camat kepada Ketua RT
• Pengalaman menangani ODGJ, ada yang sembuh dan sekarang
menjadi penjual makanan di Kampung Berame: senyumnya waktu
menyambut staf Puskesmas membuat haru keluarga dan petugas
Data awal: Data kerja vs data riil PISPK
Puskesmas Arut Selatan
Data kerja Data Riil PISPK
Jumlah keluarga 1.759 1.791
Jumlah PUS 1.393 1.388
Ibu bersalin 195 196
Penderita hipertensi 1.409
Penderita hipertensi yang berobat teratur 761
Penderita TB 13 65
Penderita ODGJ 8 13
Hasil kunjungan keluarga tahap awal
NO CAKUPAN INDIKATOR (%) TARGET KEL RAJA RAJA SEB PUSKESMAS
1. Keluarga mengikuti program KB 65 78,4% 72,7% 76,9%
2. Ibu melakukan persalinan di fassilitas kesehatan 100 95,6% 71% 91,8%
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 100 93,4% 83,3% 91,3%
4. Bayi mendapatkan ASI Eksklusif 100 48,8% 88 % 57 %
5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan 100 53,2 % 66,7 % 57,2%
6. Penderita TB paru berobat sesuai standar 100 58,5 % 60% 58,6%
7. Penderita hipertensi berobat secara teratur 100 24,1% 7,6% 18,9%
8. ODGJ mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan 100 33,3% 50 % 40 %
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok 70 61,4 % 36,2 % 55 %
10. Sekeluarga sudah menjadi anggota JKN 100 43,7 % 36,2% 41,9%
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 100 95.1% 55,8% 84,7 %
12. Keluarga mempunyai akses/menggunakan jamban sehat 100 93.7% 38,4% 79,8%
Contoh intervensi yang dilakukan:
• Pembentukan 2 posbindu PTM dan 1 posbindu lansia, integrasi posbindu PTM
dengan program rujuk balik (PRB)
• Penbentukan posyandu baru, refreshing kader posyandu dan sweeping ke
keluarga yang balitanya tidak ditimbang
• Pelatihan kesehatan jiwa bagi dokter dan staf pengelola kesehatan jiwa
• Koordinasi dengan Dinas PU dan CSR Perusahaan untuk pembuatan sarana air
bersih dan jamban
• Bersama Ketua RT mengajukan kepesertaan PBI ke kelurahan untuk diusulkan
ke Dinas Sosial agar diusulkan menjadi anggota JKN
• Untuk rokok, edukasi saat kunjungan keluarga dan pemasangan asbak di luar
rumah
• Dan kegiatan lainnya
Peningkatan IKS dan indikator program
Puskesmas Arut Selatan
0.3 0.28
0.27

0.25 0.23
0.22

0.2

IKS AWAL/ JUNI


0.15 IKS PERUB/OKT

0.1 0.08
0.07

0.05

0
RAJA RAJA SEB PKM
Inovasi Puskesmas Arut Selatan, Kalteng
• Publikasi PIS-PK melalui google map https://bit.ly/2vSFydF
Peta keluarga dengan masalah air bersih, Kel. Raja
Peta keluarga dengan masalah jamban, Kel. Raja
Keluarga dengan masalah JKN
Peta keluarga dengan masalah rokok, Kel. Raja
Jamban Terapung  Area Wisata Baru
Semulan jamban terapung di tepi sungai 
sepakat untuk dirubuhkan, diganti jamban
saniter

Runtuhnya jamban diganti area wisata,


dibuat menjadi tempat kuliner dan wisata
sungai “Kampung Berame”
Kampung Berame

• Ada café, warung, kuliner khas


setempat, kapal klothok hias
untuk menyusuri sungai
• Mind-set warga berubah: jamban
girli bisa jadi sumber penghasilan
baru: berjualan di “river side
tourism”
Memanusiakan ODGJ berat
PISPK menemukan ODGJ yang disembunyikan keluarganya,
ajakan tim Puskesmas, keluarga bersedia kerjasama, ODGJ
diobati dan kembali bisa bersosialisasi

Sekarang yg bersangkutan
bisa menjalani hidup wajar
dan berjualan makanan di
kampung berame.
Sosialisasi PISPK + mobile Posbindu PTM antar RT
Warga pengin tahu lebih lanjut tentang keluarga
sehat, Lurah minta Puskesmas bersafari dari RT ke
RT menggunakan dana kelurahan

• Setelah sosialisasi, dilanjutkan dengan


kegiatan Posbindu PTM Bergerak:
memeriksa tekanan darah dan gula darah
• Terjadi peningkatan IKS secara signifikan
Hasil sosialisasi dan intervensi antar RT
RT 3 Kel Raja RT 5 Kel Raja
NO INDIKATOR
JUNI 2018 AGT 2019 JUNI 2018 AGT 2019
1 Keluarga mengikuti program KB 52,2 % 92,86% 78% 79,66%
2 Ibu bersalin di faskes 75 % 100% 87% 95,65%
3 Bayi mendapat IDL TAS TAS 85,7% 100%
4 Bayi mendapat ASI eksklusif TAS TAS 12,5% 60%
5 Balita di pantau pertumbuhannya 50 % 50 % 63,2% 68,42%
6 Penderita TB paru berobat sesuai standar TAS TAS 87,5% 87,5%
7 Penderita hipertensi berobat teratur 15 % 90,48% 30,8% 41,03%
8 ODGJ diobati 100% 100 % TAS TAS
9 Anggota keluarga tidak merokok 82,14 % 77,42% 67,42% 67,42%
10 Keluarga menjadi anggota JKN 35,5% 48,39% 51,7% 51,7%
11 Keluarga mempunyai akses air bersih 90,3% 100 % 75,3% 75,3%
12 Keluarga mempunyai akses jamban 87,1% 100 % 67,4% 83,15%
  IKS 0,194 0,54 0,247 0,326
Terima kasih
Trihono
HP: 08118894414
Email: trihonor2014@gmail.com
Portal: kanal-kesehatan.com

Anda mungkin juga menyukai