Trihono
Health Policy Unit, Setjen Kemkes
1
Hasil Sementara PIS-PK
Tanggal 3 September 2018
Laju cakupan kunjungan keluarga (nasional)
Jumlah keluarga Cakupan
yang dikunjungi kunjungan (%)
30 Januari 2018 5.884.791 8,99
28 Februari 2018 7.688.375 11,72
25 Maret 2018 8.567.097 13,06
4 April 2018 9.032.406 13,77
8 Mei 2018 10.790.288 16,45
7 Juni 2018 12.259.382 18,61
7 Juli 2018 13.334.099 20,24
5 Agustus 14,722,809 22.35
3 September 16,035,797 24.35
PELALAWAN 0.18
KAMPAR 0.11
BENGKALIS 0.1
SIAK 0.06
IKS dan 12 indikator menurut Kab/Kota
BENG- INDRAGI INDRAGI KAM-
Riau
KALIS RI HILIR RI HULU PAR
Keluarga mengikuti KB 28.4% 44.2% 39.6% 38.8% 41.1%
Keluarga, ibu melakukan Linfaskes 95.9% 61.4% 85.0% 85.9% 84.4%
Keluarga, bayinya mendapat IDL 93.4% 83.0% 84.8% 87.4% 88.7%
Keluarga, Bayi ASI eksklusif 81.6% 69.2% 70.0% 73.7% 76.7%
Keluarga: Balita ditimbang 87.9% 78.5% 76.5% 80.2% 76.2%
Keluarga, Penderita TB berobat
32.4% 22.6% 29.1% 37.3% 25.4%
sesuai standar
Keluarga, Penderita hipertensi
27.8% 29.9% 16.0% 34.0% 23.1%
berobat teratur
Keluarga, ODGJ berobat teratur dan
14.7% 5.3% 7.2% 20.7% 11.1%
tidak ditelantarkan
Keluarga tidak ada yang merokok 34.8% 37.9% 39.4% 35.5% 41.9%
Keluarga sudah anggota JKN 28.3% 28.8% 30.0% 39.9% 38.2%
Keluarga akses sarana air bersih 98.1% 84.6% 91.9% 89.9% 91.7%
Keluarga akses jamban sehat 98.9% 88.7% 87.8% 88.7% 94.1%
IKS 0.097 0.082 0.104 0.114 0.125
IKS dan 12 indikator menurut Kab/Kota
KEP. KOTA KOTA PEKAN- KUANTAN
RIAU
MERANTI DUMAI BARU SINGINGI
Keluarga mengikuti KB 50.9% 41.0% 40.2% 55.6% 41.1%
Keluarga, ibu melakukan Linfaskes 82.0% 95.2% 94.7% 64.2% 84.4%
Keluarga, bayinya mendapat IDL 97.5% 94.1% 89.2% 85.4% 88.7%
Keluarga, Bayi mendapat ASI eksklusif 67.7% 80.5% 84.4% 68.3% 76.7%
Keluarga: Balita ditimbang 86.7% 86.0% 73.8% 93.4% 76.2%
Keluarga, Penderita TB berobat sesuai
27.9% 26.8% 36.4% 15.8% 25.4%
standar
Keluarga, Penderita hipertensi berobat
19.8% 33.7% 28.0% 21.3% 23.1%
secara teratur
Keluarga, ODGJ berobat teratur dan tidak
11.1% 8.3% 11.6% 0.0% 11.1%
ditelantarkan
Keluarga, tidak ada yang merokok 28.3% 35.2% 48.7% 32.5% 41.9%
Keluarga menjadi anggota JKN 41.4% 65.5% 53.2% 35.6% 38.2%
Keluarga mempunyai akses air bersih 98.1% 94.7% 98.7% 89.9% 91.7%
Keluarga mempunyai akses jamban 97.7% 98.7% 99.0% 86.4% 94.1%
IKS 0.135 0.187 0.219 0.140 0.125
IKS dan 12 indikator menurut Kab/Kota
PELA- ROKAN ROKAN
SIAK RIAU
LAWAN HILIR HULU
Keluarga mengikuti KB 57.5% 53.5% 47.4% 30.5% 41.1%
Keluarga, ibu melakukan Linfaskes 82.5% 83.2% 87.6% 82.3% 84.4%
Keluarga, bayinya mendapat IDL 87.8% 89.8% 91.3% 88.9% 88.7%
Keluarga, Bayi ASI eksklusif 73.0% 80.9% 67.7% 70.3% 76.7%
Keluarga: Balita ditimbang 79.0% 71.8% 91.3% 69.3% 76.2%
Keluarga, Penderita TB berobat sesuai
21.4% 26.5% 18.1% 31.1% 25.4%
standar
Keluarga, Penderita hipertensi berobat
19.7% 28.6% 26.0% 16.4% 23.1%
secara teratur
Keluarga, ODGJ berobat teratur dan tidak
11.1% 7.2% 7.6% 22.6% 11.1%
ditelantarkan
Keluarga, tidak ada yang merokok 38.2% 29.8% 36.9% 39.5% 41.9%
Keluarga menjadi anggota JKN 50.5% 18.5% 29.0% 30.6% 38.2%
Keluarga mempunyai akses air bersih 74.1% 84.6% 97.7% 69.5% 91.7%
Keluarga mempunyai akses jamban 88.8% 93.9% 93.1% 95.4% 94.1%
IKS 0.184 0.069 0.107 0.062 0.125
Menentukan target IKS dan 12 indikator KS
Data 2019 2020 2021 2022 2023
Dasar
IKS
Keluarga ikut KB
Keluarga: Linfaskes
Keluarrga: bayi dengan IDL
Keluaga: bayi dengan ASI Exklusif
Keluarga: penimbangan balita
Keluarga: tb berobat standar
Keluarga: hioertensi berobat teratur
Keluarga: ODGJ berobat teratur
Keluarga tidak ada yg merokok
Keluarga: anggota JKN
Keluarga: akses air bersih
Keluarga: akses jamban sehat
Kota Dumai: Target IKS dan 12 indikator KS
Data 2019 2020 2021 2022 2023
Dasar
IKS 0,187 0,250 0,300 0,350 0,400 0,450
Keluarga ikut KB 41.0%
Keluarga: Linfaskes 95.2%
Keluarrga: bayi dengan IDL 94.1%
Keluaga: bayi dengan ASI Exklusif 80.5%
Keluarga: penimbangan balita 86.0%
Keluarga: tb berobat standar 26.8%
Keluarga: hioertensi berobat teratur 33.7%
Keluarga: ODGJ berobat teratur 8.3%
Keluarga tidak ada yg merokok 35.2%
Keluarga: anggota JKN 65.5%
Keluarga: akses air bersih 94.7%
Keluarga: akses jamban sehat 98.7%
KB
• Inikator di tingkat keluarga, tetapi batasan umur
yang diambil berbeda (PISPK mulau usia 10 tahun)
• Perbedaan pencapaian Program dan PISPK tidak
begitu banyak, PISPK cenderung lebih rendah
• Perhatian ditujukan kepada perbedaan yang besar
antara data Program dan PISPK
• Solusi perbaikan bisakah batasan disetarakan
dengan program?
• Perlu perbaikan batan usia produktif? Banyak anak
usia <15 tahun sudah kawin.
KB
RIAU 41.05%
PELALAWAN 57.48%
KAMPAR 38.79%
SIAK 30.49%
BENGKALIS 28.43%
KB
INDIKATOR
KOTA / KABUPATEN
KB (PSIPK) CPR (Program)
BENGKALIS 28.43% 58%
INDRAGIRI HILIR 44.20% 18%
INDRAGIRI HULU 39.59% 57%
KAMPAR 38.79% 67%
KEPULAUAN MERANTI 50.85% 74%
KOTA DUMAI 40.95% 69%
KOTA PEKANBARU 40.20% 70%
KUANTAN SINGINGI 55.61% 35%
PELALAWAN 57.48% 70%
ROKAN HILIR 53.52% 59%
ROKAN HULU 47.40% 67%
SIAK 30.49% 77%
RIAU 41.05% 60%
Persentase perempuan pernah kawin usia 20 – 24 tahun
yang menikah sebelum usia 15, 16 dan 18 tahun
Dikutip dari BPS: Perkawinan Usia Anak di Indonesia, 2013 dan 2015
Linfaskes
• Indikator di tingkat individu, tetapi dalam satu
keluarga hampir semuanya hanya ada satu (untuk
sang ibu)
• Perbedaan pencapaian program dan PISPK relative
kecil
• Bila pencapaian sudah tinggi, tetap kerja keras
karena tahun depan subyeknya berganti dan target
harus 100% (perintah SPM Kesehatan)
• Program seharusnya mengembangkan indikator
kualitas yankes maternal
Linfaskes
RIAU 84.35%
SIAK 82.25%
PELALAWAN 82.50%
KAMPAR 85.90%
BENGKALIS 95.93%
Linfaskes
Linfaskes Linfaskes
KABUPATEN/KOTA PISPK Program
BENGKALIS 95.93% 66.95
INDRAGIRI HILIR 61.38% 30.60
INDRAGIRI HULU 85.02% 68.96
KAMPAR 85.90% 66.77
KEPULAUAN MERANTI 82.01% 58.07
KOTA DUMAI 95.20% 99.40
KOTA PEKANBARU 94.73% 89.04
KUANTAN SINGINGI 64.18% 51.85
PELALAWAN 82.50% 49.60
ROKAN HILIR 83.21% 43.46
ROKAN HULU 87.57% 57.04
SIAK 82.25% 61.92
RIAU 84.35% 62.27
PERSENTASE JENIS KOMPONEN ANC YANG
DITERIMA IBU SELAMA HAMIL ANAK TERAKHIR
Cakupan ANC K4 telah mencapai target, namun apabila dilihat menurut persentase komponen ANC yang
diterima masih sangat bervariasi
PERSENTASE PUSKESMAS YANG
MELAKSANAKAN KELAS IBU HAMIL
Persentase Puskesmas yang melaksanakan Kelas Ibu Hamil
Sumber data:
Survei Fasilitas -
97 94
Puskesmas 91
Responden:
Penanggungjawab
Program KIA
6
Jumlah = 400 Puskesmas
Perkotaan Perdesaan Melaksanakan KIH Tidak melaksanakan
60
100
40
80
20
60
* Survei
0
komunitas
40 1 2 3 4 5+ Tdk Ikut
22.2 19.2 Frekuensi mengikuti KIH
20 16.2
Perkotaan Pedesaan Indonesia
0
Perkotaan Pedesaan INDONESIA
Meskipun indikator Puskesmas yang telah melaksanakan program Kelas Ibu Hamil
mencapai 94%, namun di masyarakat hanya 19,2% ibu, yang saat hamil anak terakhir
mengikuti program kelas ibu hamil. Ibu di perdesaan lebih banyak yang mengikuti Kelas
Ibu Hamil. Frekuensi paling banyak 1x mengikuti kelas ibu hamil
Imunisasi Dasar Lengkap
• Indikator tingkat individu, tetapi jarang keluarga inti
mempunya >1 bayi
• Pencapaian program relative sama dengan PISPK
• Bila sudah tinggi harus tetap kerja cerdas karena
tahun depan cakupan harus 100% (SPM bidang
Kesehatan) dan subyeknya berganti.
• Ada gerakan anti imunisasi yang harus
dikendalikan
• Aspek kualitas vaksin harus dijaga (manajemen
rantai dingin)
Imunisasi Dasar Lengkap
RIAU 88.73%
KAMPAR 87.43%
PELALAWAN 87.75%
SIAK 88.94%
BENGKALIS 93.44%
79
ASI Eksklusif
• Indikator individu, tetapi jarang keluarga yang
mempunyai >1 bayi
• Pencapaian program seharusnya relative sesuai
dengan PISPK
• Kenyataannya PISPK lebih tinggi dari data
Riskesdas kuesioner tanpa probing?
• Program tidak punya pelaporan rutin tentang ini
• Bagaimana memantau kemajuan indikator ASI
Eksklusif? Menggunakan PSG (Pemantauan Status
Gizi) atau Riskesdas (5 tahun sekali)
ASI Eksklusif
RIAU 76.74%
SIAK 70.27%
PELALAWAN 73.02%
KAMPAR 73.68%
BENGKALIS 81.60%
SIAK 69.29%
PELALAWAN 78.99%
KAMPAR 80.23%
BENGKALIS 87.93%
60.0
50.0
45.4 44.6
40.0
34.3
30.0 29.1
25.5
21.1
20.0
10.0
0.0
≥ 4 kali 1 – 3 kali Tidak Pernah
2007 2013
Tuberkulosis
• Indikator tingkat keluarga, dalam 1 keluarga bisa
ditemukan >1 orang
• Pencapaian PISPK < Program
• Pencapaian PISPK bukan SR (success rate), tetapi
jumlah yang berobat sesuai standar dengan
denominator adalah seluruh penderita + suspek
penderita tuberkulosis
• Program harus memastikan temuan suspek pada
PISPK
• Bila sudah ditindak-lanjuti, pencapaian PISPK akan
setara dengan program
Tuberkulosis
RIAU 25.41%
KAMPAR 37.32%
BENGKALIS 32.41%
SIAK 31.05%
PELALAWAN 21.38%
90.0
Puskesmas
80.0 76.0
70.0 68.0
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
Pemeriksaan protein dalam urin Pemeriksaan dahak untuk TB
90.0 88.8
80.0
70.0
60.0
53.4
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
Kombipak atau Fixed Dose Combination (FDC) dengan jumlah cukup
KAMPAR 33.98%
BENGKALIS 27.77%
PELALAWAN 19.72%
SIAK 16.44%
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
Amlodipine 5 mg Amlodipine 10 mg Captopril 12,5 mg Captopril 25 mg
40.0
30.0
20.9
20.0
10.0
0.0
2013
Note:
• Cakupan hipertensi oleh nakes 36.8%
• Cakupan diabetes mellitus oleh nakes 30.4%
• Sekitar 2/3 penderita tidak tahu bahwa dirinya menderita PTM
Source: Riskesdas 2013
Kesehatan Jiwa
• Indikator tingkat individu, dalam 1 keluarga bisa
terdapat >1 ODGJ berat
• Obat kurang tersedia di Puskesmas
• Indikator pencapaian program perlu dipertajam
• ODGJ berat adalah indikator hilir, sementara
intervensi seharusnya mencegah jangan sampai
bertambah ODGJ berat
• Apa rencana pemanfaatan data PISPK untuk
pengembangan program selanjutnya?
ODGJ
RIAU 11.08%
SIAK 22.61%
KAMPAR 20.69%
BENGKALIS 14.71%
PELALAWAN 11.14%
KUANTAN SINGINGI
0.00%
ODGJ
PISPK
BENGKALIS 14.71% PROVINSI RIAU
INDRAGIRI HILIR 5.29%
INDRAGIRI HULU 7.17% Jumlah kasus pasung 41
KAMPAR 20.69% sampai Desember 2016
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90100
SIAK 39.50%
PELALAWAN 38.19%
KAMPAR 35.48%
BENGKALIS 34.75%
PELALAWAN 50.51%
KAMPAR 39.94%
SIAK 30.57%
BENGKALIS 28.33%
BENGKALIS 98.08%
KAMPAR 89.94%
PELALAWAN 74.10%
SIAK 69.46%
Air bersih
Akses air besih JUMLAH Jumlah Memenuhi
(PISPK) SARANA Sampel Syarat
BENGKALIS 98.08% 198 6 1
INDRAGIRI HILIR 84.59% 233 27 18
INDRAGIRI HULU 91.91% 159 20 14
KAMPAR 89.94% 708 215 200
KEPULAUAN MERANTI 98.10% 7 5 4
KOTA DUMAI 94.72% 423 132 111
KOTA PEKANBARU 98.68% 563 201 189
KUANTAN SINGINGI 89.85% 193 38 20
PELALAWAN 74.10% 193 115 92
ROKAN HILIR 84.57% 138 24 16
ROKAN HULU 97.72% 2111 5 5
SIAK 69.46% 339 46 28
RIAU 91.71% 5261 824 689
Jamban
• Indikator keluarga, pencapaian program relative
sama dengan PISPK
• Berlaku untuk semua keluarga berpengaruh
besar pada peningkatan IKS
• Bila selisih terlalu banyak, perlu analisis lebih lanjut
• Di lapangan masih ada yang bertanya batasan
jamban sehat
Jamban
RIAU 94.08%
BENGKALIS 98.88%
SIAK 95.39%
PELALAWAN 88.84%
KAMPAR 88.68%
60.0%
50.0%
50.0%
40.0%
0.0%
Tikupon Sepa Pisou
TS 1 TS 2 PS 1 PS 2 S1 S2
Terima kasih
Trihono
HP: 08118894414
Email: trihonor2014@gmil.com
Portal: kanal-kesehatan.com
TERIMA KASIH
Trihono
Health Policy Unit (HPU) Setjen Kemkes
Gedung Adhyatma Lantai 6 Ruang 612
Jl HR Rasuna Said Jakata
HP: 08118894414
Emial: trihonor2014@gmail.com
Portal: kanal-kesehatan.com