Anda di halaman 1dari 26

Kampus Merdeka

Merdeka Belajar bagi


MahasiswaAris Ju
naidi

Prof.
Aris Junaidi
Nizam
Direktur Pembelajaran
Plt. Direktur dan Kemahasiswaan
Jenderal Pendidikan
Tinggi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
AIABI, 4 June
2020 1
Transformasi digital mengguncang dunia dan membawa pada revolusi industri
ke-4
Revolusi Industri Revolusi Industri Revolusi Industri Revolusi Industri
Revolusi Industri Revolusi Industri Revolusi Industri Revolusi Industri
ke - 1 ke - 2 ke - 3 ke - 4
Abad
ke - 118 ke - 19
Abad 2 ke - 20
Abad 3 Abad
ke - 421

Abad 18 Abad 19 Abad 20 Abad 21

TI, Komputasi Sistem cerdas memungkinkan


Mesin Uap Tenaga Listrik konvergensi dunia digital dan
merubah dan Komunikasi
menggerakkan Tenaga Listrik TI, Komputasi fisik: Internet
Sistem of Things, Data,
cerdas
Mesin Uap industri People dan Services.
industri
memungkinkan
Elektrifikasi Otomasi konvergensi dunia digital dan
Otonomi
Mekanisasi
menggerakkan merubah dan Komunikasi fisik: Internet of Things,
Data,
Revolusi industri
industri kali ini lebih komprehensif
industri dan masuk ke dalam semua aspek People
kehidupan kita.
dan Services.
Dampak TransformasiDigital
Source: WEF Global Agenda Council on Future of Software &
Society Survey Report: Deep Shift 21 Ways Software will Transform Global Society,
Nov 2015

Perubahan kerja dan pekerjaan:


• Banyak pekerjaan digantikan oleh robot dan mesin cerdas, dengan laju yang
lebih cepat disbanding penciptaan lapangan kerja baru
• Harus belajar pengetahuan baru, ketrampilan baru sepanjang hayat
(Lifelong
learning)

Ekonomi Inovasi:
• Mata uang baru : Informasi & Data
• Modal baru : talenta kreatif & linntas disiplin
• Kecakapan baru : AI, Data Analytics & 3D Printing
• Perusahaan baru : Mass customization (vs Mass production)

Pemberdayaan individu (empowering the


Individual:
Orang kebanyakan mendapat akses pada jejaring digital untuk
mendapatkan pengetahuan, berkomunikasi global, dan menjalankan
bisnis 3
7
Revolusi
pendidikan

Student centeredlearning
Student Co-creation
activelearning Ubiquitous learning

Teacher centered
Student as Studentcenteredlearning
passiverecipient Teacher as facilitator
5
Kebijakan Kemendikbud
Penciptaan Karakter Unggul, Budaya Akademik Kolaboratif &
Kompetitif
di Perguruan Tinggi
4
1 2 3
General Pengembanga Pendampinga Civic Intelligence,
Education n n Dosen responsibility
Pemahaman Wawasan Kepemimpinan (Dosen and
Kebangsaan dan Bela Kegiatan ekstra kurikuler Penggerak) participation
Negara (UUD 1945, untuk pengembangan Pengembangan
dalam berbagai
Pancasila, Bhinneka kepemimpinan dan kegiatan (keagamaan, kecerdasan (civic
Tunggal Ika, dan sosbud, olahraga, intelligence),
bekerja dalam tim agar
NKRI). penelitian, dll). tanggungjawab (civic
5 terus dikembangkan.
6 responsibility), dan
partisipasi (civic
participation) warga
Entrepreneurial Pembelajar Sepanjang Hayat negara sebagai landasan
Mindset Sadar bahwa dirinya harus menjadi pembelajar sepanjang pengembangan nilai
Semangat juang, pantang hayat untuk tetap survive di setiap perkembangan zaman. dan perilaku demokrasi.
menyerah.
6
IntiDasar Capaian
Pendidikan

Akhlak Spiritualitas (Spirituality)


Mulia Nilai-nilai kehidupan (Lifevalues)
Pengetahuan (knowledge)
Visi Merdeka Keterampilan (Skills)
Belajar Sikap Mental & EtikaProfesi
Iptek
Entrepreneurial, Innovative &
(Attitude)
Sinyal intrapreneurial, & creativeskills
pasar data analysisskills
Lifelong learning, Global
self & orientation
knowledge
directed& (openmindset)
adaptive skills

Dimodifikasi dari Majelis Pendidikan, DPT,2019

7
Kampus
Merdeka
1 2 3 4
Sistem Perguruan Hak belajar tiga
Pembukaan
program akreditasi Tinggi semester di
studi baru perguruan tinggi Badan
Negeri luar program
Hukum studi

 Permendikbud No. 7 Tahun 2020 Permendikbud No. 5 Tahun 2020  Permendikbud No. 4 Tahun2020 Permendikbud No. 3 Tahun2020
tentang Pendirian, Perubahan, tentang Akreditasi Program Studi tentang Perubahan Perguruan tentang Standar Nasional
Pembubaran Perguruan Tinggi dan Perguruan Tinggi Tinggi Negeri menjadi Perguruan Pendidikan Tinggi
Negeri, dan Pendirian, Perubahan, Tinggi Negeri Badan Hukum
Pencabutan Izin Perguruan Tinggi  Permendikbud Nomor 6 Tahun
Swasta 2020 tentang Penerimaan
 Permendikbud No. 5 Tahun 2020 Mahasiswa Baru Program
tentang Akreditasi Program Studi Sarjana pada Perguruan Tinggi
dan Perguruan Tinggi Negeri

8
Kampus Merdeka, Merdeka
Belajar
Merdeka dalam
BELAJAR
Perguruan Tinggi wajib memberikan hak bagi mahasiswa untuk
secara sukarela (dapatdiambil atautidak):
 Dapat mengambil sks di luar perguruan tinggi sebanyak 2
semester (setara dengan 40 sks)
 Ditambah lagi, dapat mengambil sks di prodi yang
berbeda di PTyang sama sebanyak1 semester (setara
dengan 20 sks)
Dengan kata lain sks yang wajib diambil di prodi asal
adalah sebanyak 5 semester daritotal semesteryang
harus dijalankan (tidak berlaku untuk prodiKesehatan1) Dosen sebagai
Perubahan definisi sks: PENGGERAK
 diartikan sebagai
Setiap sks , bukan
“jam kegiatan” “jambelajar”. Dosen memfasilitasi pembelajaran
pertukaran pelajar,Belajar
Definisi “kegiatan”: di kelas, praktik kerja (magang),
proyek didesa, wirausaha, riset, studi
mahasiswanya secara independen.
Gunakan bentuk-bentuk non-kuliah:
independen, dan kegiatan mengajar di daerah magang, KKN, menghadirkan praktisi
terpencil.Semua jenis kegiatan terpilih harus dibimbing (dosen dari industri; bila perlu di RPL-
seorang dosen (dosen ditentukan olehPT)
kan), project melibatkan mahasiswa.
 Daftar “kegiatan” yang dapat diambil oleh mahasiswa(dalam
3 semester diatas) dapatdipilih dari: (a) program yang 9
Tabel 1.
Contoh kegiatan pembelajaran dalam Program Studi lain pada Perguruan Tinggi yang sama

Capaian Pembelajran Lulusan


Prodi (CPL) Kompetensi Tambahan Prodi

Desain Produk 1. Mampu merancang produk Mampu menyusun, Akuntansi


2. Mampu mengevaluasi obyek menganalisis dan
desain menginterpretasi rencana
3. Mampu menyusun dan keuangan
menyampaikan solusi desain
secara visual
Mampu melaksanakan Manajemen
fungsi pemasaran

Mampu merancang program Komunikasi


dalam bidang periklanan

Penjelasan Tabel 1.
Mahasiswa Desain Produk harus mampu menguasai minimal ketiga CPL prodi tersebut, namun memerlukan
kompetensi tambahan yang dapat diambil dari prodi lain yang menunjang kompetensi lulusan. Maka dapat
mengambil mata kuliah di program studi akuntansi, manajemen dan komunikasi.
Tabel 2.
Contoh kegiatan pembelajaran dalam Program Studi yang sama pada Perguruan Tinggi yang berbeda

Prodi CPL Prodi MK Prodi PT A MK Prodi PT B

Kehutanan 1. Mampu merancang 1. Pengelolaan Ekosistem 1. Pengelolaan


dan mengelola Hutan Mangrove, Ekosistem
suatu ekosistem Hutan Dataran
hutan Rendah
2. Pengelolaan Ekosistem
2. Pengelolaan
Hutan Pegunungan Ekosistem
Hutan Pantai

Penjelasan Tabel 2.
Prodi Kehutanan pada PT A dan PT B mempunyai salah satu CPL yaitu mampu merancang dan mengelola
suatu ekosistem hutan. Mahasiswa PT A dapat mengambil mata kuliah yang ditawarkan oleh PT B atau
sebaliknya.
Tabel 3.
Contoh kegiatan pembelajaran dalam Program Studi lain pada Perguruan Tinggi yang berbeda
Prodi MK Prodi Lain PT
CPL Prodi Kompetensi Tambahan
(PT A) Lain

Teknik Mampu merancang Mampu merancang produk Energi dan Mesin


Industri sistem/komponen, proses untuk kebutuhan pertanian Pertanian (PT B)
dan produk industri untuk
memenuhi kebutuhan Mampu membangun model Pemodelan
dalam batasan-batasan untuk menganalisis sumber Ekonomi Sumber
realistis (misalnya daya dan lingkungan Daya dan
ekonomi, lingkungan, Lingkungan (PT C)
kesehatan)

Penjelasan Tabel 3.
Mahasiswa TI pada PT A harus mampu menguasai CPL untuk merancang sistem/komponen, proses dan
produk industri (misalnya ekonomi, lingkungan, kesehatan), namun memerlukan kompetensi tambahan yang
dapat diambil dari prodi lain pada PT berbeda. Maka mahasiswa yang bersangkutan dapat mengambil mata
kuliah PT B, dan mata kuliah PT C.
13
Kegiatan mahasiswa yang dapat dilakukan di luar kampus
asal
Kegiatan Penjelasan Catatan
1 Kegiatan magang di sebuah perusahaan, yayasan nirlaba, organisasi
Magang / praktik kerja multilateral, institusi pemerintah, maupun perusahaan rintisan (startup)
Wajib dibimbing oleh seorang dosen / pengajar

2 Proyek sosial untuk membantu masyarakat di pedesaan atau daerah Dapat dilakukan bersama dengan aparatur desa (kepala
Proyek di desa terpencil dalam membangun ekonomi rakyat, infrastruktur, dan lainnya desa), BUMDes, Koperasi, atau organisasi desa lainnya

Kegiatan mengajar di sekolah dasar, menengah, maupun atas selama


3 Mengajar di sekolah beberapa bulan. Sekolah dapat berada di lokasi kota maupun tepencil
Program ini akan difasilitasi oleh Kemendikbud

Mengambil kelas atau semester di perguruan tinggi luar negeri maupun Nilai dan sks yang diambil di PT luar akan disetarakan
4 Pertukaran pelajar dalam negeri, berdasarkan perjanjian kerjasama yang sudah diadakan oleh PT masing-masing
Pemerintah

5 Kegiatan riset akademik, baik sains maupun sosial humaniora, yang


Penelitian / riset dilakukan di bawah pengawasan dosen atau peneliti
Dapat dilakukan untuk lembaga riset seperti LIPI / BRIN

Mahasiswa mengembangkan kegiatan kewirausahaan secara mandiri –


6 Kegiatan wirausaha dibuktikan dengan penjelasan/ proposal kegiatan kewirausahaan dan bukti Wajib dibimbing oleh seorang dosen / pengajar
transaksi konsumen atau slip gaji pegawai
Mahasiswa dapat mengembangkan sebuah proyek berdasarkan topik
7 Studi / proyek independen sosial khusus dan dapat dikerjakan bersama-sama dengan mahasiswa lain Wajib dibimbing oleh seorang dosen / pengajar

Kegiatan sosial untuk sebuah yayasan atau organisasi kemanusiaan yang Contoh organisasi formal yang dapat disetujui Rektor:
8 Proyek kemanusiaan disetujui Perguruan Tinggi, baik di dalam maupun luar negeri Palang Merah Indonesia, Mercy Corps, dan lain-lain

Catatan:
 Semua kegiatan wajib dibimbing oleh seorang dosen / pengajar
 Kegiatan yang berada di luar Perguruan Tinggi asal (misalnya magang atau proyek di desa) dapat diambil sebanyak dua semester atau setara dengan 40 sks
14

Mahasiswa Magang di Industri selama 6


•Bulan
Hard skills:
• merumuskan permasalahan keteknikan : 3 SKS A
• menyelesaikan permasalahan teknis di lapangan : 3 SKS B
• kemampuan sintesa dalam bentuk design : 4 SKS A

• Soft skills:
• kemampuan berkomunikasi : 2 SKS A
• kemampuan bekerjasama : 2 SKS A
• kerja keras : 2 SKS A
• kepemimpinan : 2 SKS A
• kreativitas : 2 SKS B

• Selain dalam bentuk penilaian capaian, pengalaman/kompetensi yang diperoleh selama
kegiatan magang dapat juga dituliskan dalam bentuk portofolio sebagai SKPI
(surat keterangan pendamping ijazah).
Simulasi Proses Merdeka
Belajar

Mahasiswa mendaftar Magang Mahasiswa mengikuti Mahasiswa LULUS Mahasiswa Magang/Kuliah di


(memilih MK pada sistem KRS Seleksi administratif dan Seleksi yang dilakukan PT Lain/Prodi Lain
yang bisa diambil di akademik sesuai dengan oleh Industri/PT Lain
Luar PT/Magang/Luar Prodi) Mekanisme Perusahaan/PT
Lain

KHS

PT Asal melaporkan Nilai Konversi nilai Mahasiswa Proses Penilaian


ke PDDikti diinput dan Pengakuan mendapatkan dilakukan oleh Dosen
dalam KHS SKS nilai dari PT/Prodi Pembimbing
lain/ Industri dan bersamadengan
dapat Sertifikat Pembimbing
Magang Industri/Dosen dari PT 15
Penerima/Prodi Penerima
Tabel Contoh Capaian Pembelajaran Mahasiswa Ilmu Komunikasi
yang Mengikuti Kegiatan Wirausaha (Bentuk Blended)

Jumlah
Prodi CPL Wirausaha Ekuivalensi MK SKS
Ilmu Komunikasi Mampu melakukan praktik awal Kewirausahaan Sosial 3
wirausaha dengan pemahaman Etika Bisnis 2
konsep wirausaha yang
komprehensif Pengantar Manajemen dan Bisnis 2
Pemasaran Digital 3
Wirausaha
1. Desain Wirausaha dan Presentasi 3
2. Praktik Wirausaha 4
3. Laporan Pelaksanaan Wirausaha 3
dan Presentasi

Jumlah 6 MK 20 SKS
Penjelasan Tabel
Mahasiswa Ilmu Komunikasi mengambil bentuk kegiatan pembelajaran berupa Kewirausahaan untuk menambah kompetensinya di bidang
wirausaha. Kompetensi yang telah dicapai melalui serangkaian proses kegiatan pembelajaran kewirausahaan ini sesuai dengan CPL, proses
pencapaian CPL tersebut dapat diekuivalensikan kedalam mata kuliah Kewirausahaan Sosial, Etika Bisnis, Pengantar Manajemen dan Bisnis,
Pemasaran Digital, Desain Wirausaha dan Presentasi, Praktik Wirausaha, serta Laporan Wirausaha dan Presentasi yang setara dengan 20 SKS.
Proses Program Wirausaha
Ekivalensi 20
• Bagaimana caranya
SKS
• Focus pada learning outcomes, kurikulum bukan sekedar kumpulan
mata kuliah, tapi serangkaian proses Pendidikan/pembelajaran untuk
menghasilkan suatu learning outcomes (capaian pembelajaran)
(a curriculum is broadly defined as the totality of student experiencesthat
occur in the educational process, Kelly 2009)
• Free form:
• Magang 6 bulan = 20 SKS dengan CP tertentu atau hard & soft skills tertentu, contoh
• Kemampuan merumuskan complex engineering problem
• Kemampuan menganalisa dan menyelesaikan engineering problem Asesmen
• Kemampuan untuk berkomunikasi dalam lingkungan kerja profesi :• Log book
• Assignments
• Structured form: • Monthly report
• Magang 6 bulan – ekivalen dengan 20 SKS mata kuliah/kompetensi tertentu • End of project
sesuai kurikulum, contoh:
• Mahasiswa T Kimia magang di Industri Petrokimia selama 6 bulan belajar:
report
• Fenomenatransport ~ 2 SKS unit operasi ~ 3 SKS
• Industri proses kimia ~ 3 rekayasa reaksi kimia ~ 3
SKS SKS
•• Kontrol
Laporanproses kimjia ~pengganti
akhir sebagai 3 skripsi : 4 separasi ~ 2 SKS
SKS
SKS
Mahasiswa
melakukanwirausaha
• Latar Belakang dan Tujuan
• Entrepreneurialship lulusan kita masih rendah,
orientasi mahasiswa masih pada mencari tempat kerja
• Lapangan kerja terbatas sehingga banyak
pengangguran intelektual

• Bagaimana caranya
• Mahasiswa merancang proyek start up dan mengajukan
ke pusat inkubasi
• Dalam 6 – 12 bulan mahasiswa mendapatkan pelatihan,
bimbingan dan pendampingan hingga
dapatmewujudkan startupnya
• Di akhir program mahasiswa dinilai berdasar
keberhasilan wirausahanya
Mahasiswa membuat project
independent
• Latar Belakang dan Tujuan
• Banyak mahasiswa yang memiliki passion untuk
mewujudkan karya besar yang dilombakan di
tingkat internasional atau karya dari ide yang
inovatif

• Bagaimana caranya
• Di bawah bimbingan dosen, mahasiswa membentuk
tim (lintas prodi, lintas fakultas) untuk merancang dan
mewujudkan karya nya dalam 6 – 12 bulan
• Contoh:
• Bimasakti
• Arjuna
• Semar
• Gamaforce, dll.
Merdeka Belajar semasa
pandemi
• Pembelajaran dari rumah selama
pandemicdapat diwujudkan dalam:
– Pembelajaran daring: dari kampus sendiri maupun dari
kampus lain;
– Proyek mandiri: pengembangan alat kesehatan,
kajian pandemic, kajian response sosial-ekonomi;
– Program relawan kemanusiaan; atau
– Penelitian bersama dosen/peneliti
Pembelajaran
Daring
Program
Kemanusiaan
• Mahasiswa Relawan Kesehatan
• Mahasiswa relawan Teknik
• Mahasiswa relawan sosial
• Kegiatan-kegiatan
kemanusiaan
• KKN masa pandemi
Merdeka Belajar masa Pandemi COVID-
Relawan
19 mahasiswa
Kesehatan
• Pendaftaran relawan dilakukan 3 hari,
terdaftar 15.000 relawan mahasiswa,
terutama bidang kesehatan (kedokteran,
keperawatan, kesehatan masyarakat,farmasi,
kedokteran gigi, kebidanan, vokasi
keperawatan, psikologi, dll)
• Dilakukan pelatihan berbasis daring selama
3 hari dari WHO,Kemenkes, dan ikatan
dokter spesialis
• Penerjunan relawan untuk:
– Membantu Wisma Atlet Kemayoran
– Membantu call center Kemenkes
– Disebar ke 6 wilayah AIPKI untuk KIE,
promotive
dan preventive, tracing, screening, dsb.
• Kegiatan relawan dihargai SKS
Merdeka Belajar masa Pandemi COVID-
relawan
19 PKM penelitian & proyek mandiri
dibimbingdosen
Relawan perang melawan Pandemi COVID-19
• Ribuan mahasiswa melakukan
kegiatan relawan COVID-19:
• Mendesinfeksi fasilitas umum: Rumah Sakit,
tempat ibadah, sekolah, pasar, terminal
• Membuat disinfectant, hand sanitizer,masker,
face shield, APD, dsb
• Bersama dosen meneliti dan
mengembangkan alat-alat kesehatan, serta
penelitian yang relevan

36
“Ilmu untuk Amal
Kebijakan untuk
Kebajikan”

Terima

Anda mungkin juga menyukai