Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KELOMPOK

LATSAR CPNS 2023 ANGKATAN


16
KELOMPOK 4

AGENDA 3
45 POIN PENTING DALAM SMART ASN

OLEH :

Wulandari
(A16.4.35)

TUTOR AGENDA 3
YATMIKO, S. STP., M. Si
TEMUKAN 10 POINT PENTING DALAM MODUL SMART ASN LATSAR CPNS

No. 45 Poin Penting SMART ASN Penjelasan


1. Literasi Digital (Pemerintahan Digital, Literasi digital banyak menekankan pada kecakapan
Masyarakat Digital, Ekonomi Digital) pengguna media digital dalam melakukan proses mediasi
media digital yang dilakukan secara produktif.
2. Konsep Literasi Digital Konsep literasi digital telah lama berkembang seiring dengan
perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Menurut Gilster (1997) literasi digital mengacu kepada
kemampuan untuk memahami, mengevaluasi dan
mengintegrasi ke dalam berbagai format (multiple formats)
dalam bentuk digital.
3. Peta Jalan Literasi Digital Dalam peta jalan ini, dirumuskan kurikulum literasi digital
yang terbagi atas empat area kompetensi yaitu: kecakapan
digital (digital skills), budaya digital (digital culture), etika
digital (digital ethics) dan keamanan digital (digital safety).
4. Kompetensi Literasi Digital - Digital Skill
- Digital Culture
- Digital Ethics
- Digital Safety
5. Pemerintahan Digital Pemerintah digital meliputi regulasi, kebijakan, dan
pengendalian sistem digital.
6. Masyarakat Digital Masyarakat digital meliputi aktivitas, penggunaan aplikasi,
dan penggunaan infrastruktur digital. Pemerintah digital
meliputi regulasi, kebijakan, dan pengendalian sistem digital.
7. Ekonomi Digital Ekonomi digital meliputi aspek SDM digital, teknologi
penunjang, dan riset inovasi digital.
8. Transformasi Digital Transformasi digital memberikan lebih banyak informasi,
komputasi, komunikasi, dan konektivitas yang
memungkinkan berbagai bentuk kolaborasi baru di dalam
jaringan dengan aktor yang terdiversifikasi.
9. Karakteristik Transformasi Digital - Dorongan: Masyarakat dan tren industri; keputusan
organisasi.
- Entitas: Target Organisasi, platform, ekosistem, industri,
masyarakat.
- Jangkauan: Transformasi dapat bersifat mendalam dan
memiliki implikasi di luar jaringan nilai langsung
organisasi (misalnya, masyarakat, pelanggan).
- Sarana: Kombinasi teknologi digital (misalnya analitik,
seluler, dan aplikasi).
- Hasil yang Diharapkan: Proses bisnis diubah dan fokus
model bisnis organisasi diubah; dalam beberapa kasus
proses bisnis dioptimalkan.
- Lokus ketidakpastian: Eksternal (pertama): terletak di
luar organisasi. Internal (kedua): terletak di dalam
organisasi.
10. 5 Visi Presiden Untuk Indonesia 1. Pembangunan infrastruktur
2. Pembangunan SDM
3. Keterbukaan Investasi
4. Reformasi Birokrasi
5. Penggunaan APBN fokus & tepas sasaran
11. 5 Arahan Presiden untuk Percepatan 1. Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital.
Transformasi Digital 2. Persiapkan betul roadmap transportasi digital di sector
sector strategis, baik di pemerintahan, layanan publik,
bantuan sosial, sektor pendidikan, sektor kesehatan,
perdagangan, sektor industri, sektor penyiaran.
3. Percepat integrasi Pusat Data Nasional sebagaimana
sudah
4. dibicarakan.
5. Persiapkan kebutuhan SDM talenta digital
6. 5.Persiapan terkait dengan regulasi, skema-skema
pendanaan dan pembiayaan transformasi digital
dilakukan secepat-cepatnya.
12. Etika Bermedia Digital Seluruh kegiatan ekonomi yang menggunakan bantuan
internet dan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence
(AI).
13. 4 Modul Penunjang Percepatan 1. Cakap Bermedia Digital
Transformasi Digital 2. Budaya Bermedia Digital
3. Etis Bermedia Digital
4. Aman Bermedia Digital
14. Cakap Bermedia Digital Seseorang yang dinilai mampu mengetahui, memahami, dan
menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap
digital, mesin pencari, aplikasi, dan transaksi digital.
15. Budaya Bermedia Digital Sebuah konsep yang menggambarkan bagaimana teknologi
dan internet membentuk cara individu berinteraksi sebagai
manusia.
16. Etis Bermedia Digital Kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan,
menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan
mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam
kehidupan sehari-hari.
17. Aman Bermedia Digital Mengetahui dan memahami konsep mekanisme proteksi
digital, punya empati untuk saling melindungi keamanan
digital pengguna lainnya, serta membiasakan untuk
memastikan keamanan digital dan memperbarui keamanan
digital.
18. Lingkup Literasi Digital Dalam mencapai target program literasi digital, perlu
diperhitungkan estimasi jumlah masyarakat Indonesia yang
telah mendapatkan akses internet berdasarkan data dari
APJII dan BPS. Identifikasi Target User dan Total
Serviceable Market penting untuk menentukan target
spesifik program
literasi digital.
19. Tantangan Kesenjangan Digital Kesenjangan digital merupakan konsep yang telah lama ada.
Pada awal mulanya, konsep kesenjangan digital ini berfokus
pada kemampuan memiliki (ekonomi) dan mengoperasikan
perangkat digital (4omputer) dan akses (Internet).
20. Penguatan Literasi Digital Melalui berbagai program, literasi digital diimplementasikan
dengan berfokus pada aktivisme sosial, konten digital, dan
pelatihan literasi digital.
21. Implementasi Literasi Digital Transformasi digital di sektor pendidikan di Indonesia
bukanlah suatu wacana yang baru. Berbagai perbincangan,
regulasi pendukung, dan upaya konkret menerapkan
transformasi digital di lingkungan perguruan tinggi dan
semua
tingkat sekolah di Indonesia telah dilakukan.
22. Pilar Literasi Digital 4 pilar wajib yang harus dikuasai oleh para peserta CPNS
yang terdiri dari etika, keamanan, budaya, dan kecakapan
dalam
bermedia digital.
23. Etika dalam Bermedia Digital Etika bermedia digial adalah kemampuan individu dalam
menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri,
merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan
tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-
hari.
24. Ruang Lingkup Etika Digital - Kesadaran: melakukan sesuatu dengan sadar atau
memiliki tujuan.
- Tanggung jawab: kemauan menanggung konsekuensi
dari tindakan dan perilakunya dalam bermedia digital.
- Kebajikan: menyangkut hal-hal yang bernilai
kemanfaatan, kemanusiaan, dan kebaikan serta prinsip
penggunaan media digital untuk meningkatkan derajat
sesama manusia atau kualitas kehidupan Bersama.
- Integritas (Kejujuran): prinsip kejujuran sehingga
individu selalu terhindar dari keinginan dan perbuatan
untuk memanipulasi, menipu, berbohong, plagiasi, dan
sebagainya, saat bermedia digital.
25. Waspada Konten Negatif Saat ini kita dapat memperoleh informasi dengan sangat
mudah. Dengan bantuan gawai atau telepon seluler di
genggaman yang terhubung internet, kita bisa mendapatkan
berbagai informasi yang kita kehendaki maupun yang tidak
kita kehendaki.
26. Konten Negatif Definisi konten negatif jelas tertulis dalam UU ITE. Konten
negative ada dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik yang telah
diubah melalui UU Nomor 19 Tahun 2016 (UU ITE) sebagai
informasi dan/atau dokumen elektronik yang memiliki
muatan yang melanggar kesusilaan, perjudian, penghinaan
atau pencemaran nama baik, pemerasan dan/atau
pengancaman, penyebaran berita bohong dan menyesatkan
sehingga mengakibatkan kerugian pengguna.
27. Beberapa Jenis Konten Negatif - Hoax
- Cyberbullying
- Hate speech
28. Cara Melawan Konten Negatif Dengan memverifikasi informasi. Kita menguji
kebenarannya dengan mencari informasi dari sumber-sumber
lain yang kredibel. Lainnya adalah memegang prinsip kehati-
hatian yang kita lakukan agar secara tidak langsung juga
dapat berimbas pada orang-orang yang mengirimkan
informasi
yang salah.
29. Etika Bertransaksi Di Dunia Digital  Daftarkan diri baik penjual dan pembeli sesuai dengan
ketentuan yang disyaratkan platform belanja daring yang
diinginkan.
 Kenali dengan baik seluruh fitur yang tersedia. Fitur-fitur
utama yang perlu dipelajari adalah kebijakan penjualan,
detail produk, keamanan akun, proses pembayaran dan
pengembalian produk yang dijual, pengiriman produk.
 Pastikan perangkat digital yang digunakan untuk
transaksi daring sudah aman.
 Baik penjual maupun pembeli sebaiknya memberikan dan
dapat mengakses layanan bantuan yang disediakan e-
commerce.

30. Budaya Digital dan Penguatan Karakter Sebagai bangsa Indonesia diwajibkan untuk memiliki sikap
dan perilaku yang menjunjung nilai nilai Pancasila dan
Bhinneka Tunggal Ika. Keduanya menjadi landasan yang
kuat dalam bersosialisasi di masyarakat baik secara tatap
muka maupun melalui kegiatan dalam jaringan (daring).
Manusia harus memiliki mental yang tangguh dan memiliki
prinsip dalam menjalankan tugas tugas berkomunikasi
dengan orang
lain.
31. Nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika Indikator pertama dari kecakapan dalam Budaya Digital
Di Dunia Digital (Digital Culture) adalah bagaimana setiap individu
menyadari bahwa ketika memasuki Era Digital, secara
otomatis dirinya telah menjadi warga negara digital. Dalam
konteks keIndonesiaan, sebagai warga negara digital, tiap
individu memiliki tanggung jawab (meliputi hak dan
kewajiban) untuk melakukan seluruh aktivitas bermedia
digitalnya berlandaskan pada nilai-nilai kebangsaan, yakni
Pancasila dan
Bhinneka Tunggal Ika.
32. Nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka 1. Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal
Tunggal Ika dalam Literasi Digital Ika sebagai Landasan Kecakapan Digital Dalam
Kehidupan Berbudaya, Berbangsa dan Bernegara.
2. Internalisasi (Penerapan) Nilai-Nilai Pancasila dan
Bhinneka Tunggal Ika di Ruang Digital.
33. Warga Digital Pancasilais 1. Berfikir kritis
2. Meminimalisir Unfollow, Unfriend dan Block untuk
menghindari EchoChamber dan Filter Bubble
3. Gotong Royong Kolaborasi Kampanye Literasi Digital
34. Digitalisasi Kebudayaan dan TIK Sebuah budaya memberi masyarakatnya gagasan tentang
cara mendekati keputusan hidup, mulai dari bangun hingga
tidur. Sekaligus, memberi ide tentang semua pelajaran hidup
yang dapat diterima. Melalui media, termasuk media digital,
gagasan masyarakat tentang kehidupan disampaikan kepada
masyarakat luas.
35. Jenis Kompetensi Budaya Digital - Memahami budaya di ruang digital
- Produksi budaya di ruang digital
- Distribusi budaya di ruang digital
- Partisipasi budaya di ruang digital
- Kolaborasi budaya di ruang digital
36. Budaya Budaya adalah produk, praktik dan perspektif hasil pemikiran,
gagasan,
dan tindakan manusia.
37. Ruang Digital Ruang digital sebagai buah kemajuan teknologi, dengan
demikian, adalah bagian dari budaya.
38. Hak Digital Hak Digital adalah hak asasi manusia yang menjamin tiap
warga negara untuk mengakses, menggunakan, membuat,
dan menyebarluaskan media digital. Hak Digital terdiri dari
hak untuk mengakses, hak untuk berekspresi, dan hak untuk
merasa aman.
39. Lima indikator atau kompetensi yang 1. Pengamanan perangkat digital
perlu ditingkatkan dalam membangun 2. Pengamanan identitas digital
area kompetensi keamanan digital 3. Mewaspadai penipuan digital
4. Memahami rekam jejak digital
5. Memahami keamanan digital bagi anak
40. 3 Area Kecakapan Keamanan Digital - Kecakapan keamanan digital yang bersifat kognitif
- Kecakapan keamanan digital yang bersifat afektif
- Kecakapan keamanan digital yang bersifat konatif atau
behavioral.
41. Perangkat Keras Perangkat keras adalah perangkat yang secara fisik bisa kita
lihat dan pegang, seperti layar ponsel, monitor, keyboard,
hard
disk, dan kartu penyimpanan.
42. Perangkat Lunak Perangkat lunak merupakan aplikasi dan program yang
ditanamkan di dalam perangkat untuk membuatnya mampu
bekerja dengan baik.
43. Proteksi Perangkat Digital Bertujuan untuk melindungi perangkat digital dari berbagai
ancaman malware. Malware, singkatan dari malicious
software, adalah perangkat lunak yang dirancang untuk
mengontrol perangkat secara diam-diam, bisa mencuri
informasi pribadi milik kita atau uang dari pemilik perangkat.
44. Aplikasi Digital Alat komunikasi yang memungkinkan suatu brand
berkomunikasi dengan pelanggan potensial atau masyarakat
luas.
45. Perangkat Digital (Komputer, Notebook, Netbook, Tablet, Hp)

Anda mungkin juga menyukai