Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rania Pangestika Adhia Wardhani, S.T.

Angkatan/Kelompok : 89 / 4
Learning Journal
SMART ASN
• Dalam mata pelatihan Smart ASN peserta diharpkan dapat mengikuti dan beradaptasi
dengan perubahan yang terjadi secara cepat. Sehingga terwujudlah kinerja yang bukan
hanya cakap di dunia nyata namun juga cakap di dunia digital.
• Pada pembelajaran ini peserta dilatih untuk efektif, efisien, inovatif dan memiliki kinerja
yang bermutu dalam penyelenggaraan pemerintahan, bermasyarakat dan dunia kerja.
• Pada mata pelatihan Smart ASN kami mendapatkan tugas untuk mengidentifikasi
peningktan pelayanan/kinerja organisasi dengan memanfaatkan teknologi digital. Terlebih
dahulu memaparkan gambaran pelayanan saat ini kemudian proyeksi pelayanan dengan
memanfaatkan teknologi digital dan kemudian bagaiaman Smart ASN dikaitkan dengan 4
kompetensi literasi digital.
• 5 arahan presiden untuk percepatan transformasi digital:
1. Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital.
2. Persiapkan betul roadmap transportasi digital di sektor-sektor strategis, baik di
pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial,sektor pendidikan, sektor kesehatan,
perdagangan, sektor industri,sektor penyiaran
3. Percepat integrasi Pusat Data Nasional sebagaimana sudah dibicarakan.
4. Persiapkan kebutuhan SDM talenta digital
5. Persiapan terkait dengan regulasi, skema-skema pendanaan dan pembiayaan
transformasi digital dilakukan secepat-cepatnya
• Literasi digital adalah sebuah konsep dan praktik yang bukan sekadar menitik beratkan
pada kecakapan untuk menguasai teknologi. Lebih dari itu, literasi digital juga banyak
menekankan pada kecakapan pengguna media digital dalam melakukan proses mediasi
media digital yang dilakukan secara produktif.
• Kominfo sendiri menjabarkan literasi digital ke dalam 4 kompetensi yaitu :
1. Digital skills : kecakapan menggunakan media digital
Kemampuan mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan
piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari
2. Digital culture : budaya menggunakan digital
Kemampuan membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun
wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam keseharian
dan digitalisasi kebudayaan melalui pemanfaatan TIK
3. Digital ethics : etis menggunakan media digital
Kemampuan menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan,
mempertimbangkan, dan mengembangkan tata Kelola etika digital (netiquette)
dalam kehidupan sehari-hari
4. Digital safety : aman menggunakan media digital
Kemampuan mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan
meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan keamanan digital dalam
kehidupan sehari-hari.
• Masyarakat digital meliputi aktivitas, penggunaan aplikasi dan penggunaan infrastruktur
digital.
• Pemerintah digital meliputi regulasi, kebijakan dan pengendalian system digital.
• Ekonomi digital meliputi aspek SDM digital, teknologi penunjang dan riset inovasi digital.
• 3 Tantangan dalam menimbang urgensi penerapan etika bermedia digital :
1. Penetrasi internet yang sangat tinggi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Bukan hanya jumlah dan aksesnya yang bertambah, durasi penggunaannya pun
meningkat drastis
2. Perubahan perilaku masyarakat yang berpindah dari madia konvensional ke media
digital. Karakter media digital yang serba cepat dan serba instan, menyediakan
kesempatan tak terbatas dan big data, telah mengubah perilaku masyarakat dalam segala
hal, mulai dari belajar, bekerja, bertransaksi, hingga berkolaborasi.
3. Intensitas orang berinteraksi dengan gawai semakin tinggi. Situasi pandemi COVID-19
yang menyebabkan intensitas orang berinteraksi dengan gawai semakin tinggi, sehingga
memunculkan berbagai isu dan gesekan. Semua ini tak lepas dari situasi ketika semua
orang berkumpul di media guna melaksanakan segala aktivitasnya,tanpa batas.
• Etika bermedia digital : Media digital digunakan oleh siapa saja yang berbeda latar
pendidikan dan tingkat kompetensi. Karena itu, dibutuhkan panduan etis dan kontrol diri
(self-controlling) dalam menghadapi jarak perbedaanperbedaan tersebut dalam
menggunakan media digital, yang disebut dengan Etika Digital. Empat prinsip etika tersebut
menjadi ujung tombak self-control setiap individu dalam mengakses, berinteraksi,
berpartisipasi, dan berkolaborasi di ruang digital, sehingga media digital benar-benar bisa
dimanfaatkan secara kolektif untuk hal-hal positif.

Anda mungkin juga menyukai