Oleh
Prioyulianto Hutomo
Pengelolaan Administrasi:
a. Pengadaan dan Pencatatan Koleksi
b. Penghapusan dan Pengalihan Koleksi
c. Peminjaman Koleksi
Pengelolaan Teknis
a. Penyimpanan
b. Pemeliharaan
PENGADAAN KOLEKSI
…..adalah kegiatan pengumpulan benda-benda yang akan
dijadikan koleksi museum, baik benda-benda asli maupun
benda-benda tidak asli (misal, replika); dilakukan oleh Tim
Pengadaan Koleksi yang dibentuk dengan keputusan kepala
museum dan bertugas melakukan kajian teknis yang meliputi
aspek: a) ilmiah; b) legalitas; dan c) fisik
Pengadaan koleksi umumnya dilakukan melalui:
Hibah;
Hasil pencarian;
Imbalan jasa;
Hasil temuan (survay atau ekskavasi arkeologi);
Tukar-menukar dengan museum lain;
Imbalan jasa;
Pembelian;
Hadiah;
warisan.
Konversi
Prinsip pengadaan koleksi yang berlaku umum:
harus terencana;
dilakukan sesuai dengan kebutuhan atau untuk
melengkapi koleksi.
benda mempunyai kapasitas untuk dipamerkan
dan/atau untuk penelitian.
Pengadaan koleksi sebaiknya juga sesuai dengan kebijakan
pengadaan koleksi yang mencakup, misalnya:
- Jika benda tidak dikoleksi, Registrar mencatat tanggal dan alasan pengembalian,
nama dan alamat benda tersebut dikirim kembali serta nama registrar.
- Jika sebagai pinjaman, ditentukan jangka waktunya; khusus untuk dipinjam
berjangka waktu panjang, benda diberi nomor unik dan dicatat dalam daftar.
- Jika dijadikan koleksi museum, benda diberi label dan nomor registrasi.
4. Data benda (koleksi) dicatat pada formulir registrasi yang setidak-
nya memuat: nama institusi, nomor registrasi, kata spesifik (kata
kunci), nama disertai deskripsi singkat, cara pengadaan, asal-usul
Setiap koleksi harus diberi label. Label berisi informasi dasar koleksi.
Nomor registrasi koleksi dicantumkan pula pada label.
Nomor registrasi dapat dibuat berbentuk kode batang (barcode) atau
berbentuk kode QR. Nomor registrasi akan muncul dilayar komputer
bilamana alat pembaca optik (OCR) diarahkan pada kode batang atau
kode QR yang dibuat untuk setiap koleksi.
Inventarisasi Koleksi
Setelah tahap kegiatan registrasi selesai, koleksi diserahkan kepada
petugas koleksi.
Data dari buku registrasi sebagian besar dipindahkan ke buku
inventaris koleksi yang dilengkapi dengan deskripsi benda.
Koleksi diberi nomor inventaris berdasarkan pada jenis klasifikasi
dan jumlah koleksi dalam satu jenis klasifikasi.
Koleksi diklasifikasi berdasarkan kriteria tertentu: menurut disiplin
ilmu, sub disiplin ilmu dan/atau yang bersifat konfensi, bahan, asal
daerah, kronologi, dan sebagainya. Tujuan pengklasifikasian koleksi
adalah menciptakan keseragaman dan kelancaran dalam
pengelolaan koleksi.
Selanjutnya adalah mengkatalogisasi koleksi, yaitu merekam
koleksi secara verbal maupun visual serta menguraikan identifikasi
koleksi pada lembaran kerja berformat tertentu (=Kartu
Katalogus).
Data yang dicantumkan, adalah: nama benda; nomor registrasi;
nomor inventaris; ukuran dan timbangan; asal benda; cara
perolehan; tanggal pengadaan; lokasi penyimpanan di museum;
keterangan singkat tentang benda.
Penyimpanan Koleksi
Koleksi disimpan di ruang penyimpanan; atau di ruang pamer;
Penyimpanan harus memperhatikan kelestarian dan perlindungannya
yang meliputi: penyelamatan, pengamanan, dan pemeliharaan.
Koleksi dapat disimpan di ruang simpan (tertutup), apabila ukuran
memungkinkan, maupun ruang simpan terbuka; dan harus sudah
terregistrasi serta sudah dilakukan perawatan.
Koleksi disimpan pula di ruang pamer terbuka maupun tertutup
dengan syarat, sudah diregistarasi, sudah diteliti, dan memiliki
informasi, serta sudah dilakukan perawatan.
Perlakuan Koleksi Unik dan langka