Anda di halaman 1dari 22

TUGAS PRESENTASI

ENTITAS KONSOLIDASIN DAN


LAPORAN KEUANGAN

OLEH

NAMA:
MARIA ELVIANA PEGA ENO
(1962201012)
SEMRI LAE
(1962201015)
BAB 3
ENTITAS KONSOLIDASI DAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan konsolidasian umumnya diangap lebih brguna di bandingkan laporan keuangan tersendiri
perusahaan individual jika perusahaan perusahaan tersebut berelasi prinsip akauntasi yang di terapkn untuk
membuat laporan keuangan konsolidasian sama dengan prinsip akuntansi yang di terapkan untuk membuat
laporan keuangan perusahaan tersendiri.

Laporan laporan keuangan kosolidasian


Laporan keuangan konsolidasian seringkali merupakan satu satunya cara untuk mendapatkan gambaran
yang jelas dari total sumber daya perusahaan hasil kombinasi bisnis yang berda di bawa kendali
induk perusahaan dan hail pengelolaan sumber daya tersebut ,terutama jika jumlah perusahaan
yang beralasi sanagt banyak,kemungkinan tidak ada cara lain yang mudah untuk mengiktisarkan
jumlah informasi yang banyak sehubungan dengan masing masing perusahaan tersebut dan
bagaimna posisi keuangan serta operasional masing masing perusahaan memengaruhi entitas
konsolidasi secara keseluruhan.
Nasib induk perusahaan di pengaruhi oleh operasi dari anak anak perusahaan. Ketika anak perusahaan
menghasilkan laba,laba tersebut akan di akui oleh induk perusahaan dan,sebaliknya induk
perusahaan tidak dapat menghindari kerugian dari anak perusahaan yang tidak menghasilkan
keuntungan
Kreditur jangka panjang dari induk perusahaan juga memperhatikan kegunaan laporan keuangan konsolidasi karena pengaruh
operasinal anak perusahaan terhadap kesehatan keseluruhan perusahaan dan masa depan induk perusahaan,relevan
untuk penambilan keputusan kreditur.bagi kreditur jangka pendek dari induk perusahaan,walaupun juga memiliki klaim
tidak langsung atas aset aset anak perusahaan,mereka biasanya lebih tertarik pada solvabilitas jangka pendek di
bandingkan profitabilitas jangka panjang.sehingga mereka cenderung lebih memperhatikan laporan keuangan induk
perusahaan secara terpisah, terutama lappran posisi keuangan .
Sebagai contohanak perusahaan individual dapat mempunyai vavatilitas tinggi daalm operasinya setelah hasil operasi dan
laporan posisi keuangan digabung,manajer baru dapart menyadari pengaruh keseluruhan dari aktivitas aktivitas pada
periode tersebut.informasi mengenai perusahaan individual dalam dalam entitas konsolidasi juga dapat berguna.miaslnya
dapat menyebabkan manajer mengompensasi kekurangan kas di anak perusahaan dengan kelebihan kas dari dari anak
perusahaan lain tanpa perlu melakukan pinjaman luar yang memerlukan biaya kreditur dan pemegang saham lain dari
anak perusahaan secara umum memilih mengunakan nlaporan keuangan sendiri dari anak perusahaan tersebut
penyedian sumber anak perusahaan tidak memiliki klaimpada induk perusahaan kecuali induk perusahaan meyediakan
garansi atau masuk kedalam pengaturan lain demi keuntungan anak perusahaan.
Keterbatasan laporan keuangan konsolidasi
Beberapa keterbatasan penting dari laporan keuangan konsolidassi adalah sebgai berikut:
1. Karena hasil operasi dan posisi keuangan dari masing masing perusahaan yang di masukan dalam laporan konsolidasi
tidak di ungkapkan,kinerja aatau posisi buruk dari satu atau lebih perusahaan dapat di sembunyikan oleh kinerja yang baik
dari perusahaanya.
2. Tidak semua saldo laba konsolidasi tersedia untuk dividen induk perusahaan karena sebagaian dapat mencerminlkan
bagian induk perusahaan atas laba anak perusahaan yang belum di bagikan.begitupula laporan keuangan konsolidasi
termasuk aset anak perusahaan tidak semua aset yang di tampilkan tersedia untuk pembagian deviden induk perusahaan.
3. karena rasio rasio keuangan berdasar informasi gabungan rasio rasio tersebut tidak mewakili perusahaan manapun yang
di konsolidasi termasuk induk perusahaan
4. Akun akun yang sama dari perusahaan berbeda yang di gabungkan dalam konsolidasi bisa jadi tidak seluruhnya dapat di
perbandingkan.sebagai contoh,panjang siklus operasi dari perusahaan berbeda dapat bervariasi menyebabkan piutang
dari pamjang periode yang sama di klasifiksikan berbeda.
5. Informasi tambahan tentang masing masing perusahaan atau kelompok perusahaan ysng termasuk dalam konsolidasi
sering di perlukan untuk penyajian wajar tetapi tambahan pengumkapan tersenut dapat menyebabkan catatan atas
laporan keuangan menjadi Sangat banyak
Laporan keuangan anak perusahaan
Sebagai penguna laporan keuangan dapat mempunyai kepentingan dalam laporamn keuangan tersendiri dari setiap anak
perusahaan,baik untuk mengantikan atau sebgai tambahan dari laporan keuangan konsolidasian.oleh karena itu
laporan keuangan konsolidasian biasanya hanya mempunyai sedikit kegunaan bagi mereka yang mempertimbangkan
untuk memperoleh informasi tentang aset,modal atau laba individual anak perusahaan.

Lapoeran keuangan konsolidasian :konsep dan standar


Laporan keuangan konsolidasian di tunjukan untuk memeberikan gambaran yang jelas dan keseluruhan posisi dan aktifits
dari satu entitas ekonomi yang terdiri dari sejumlah perusahaaan yang berelasi.jika konsolidasi anak perusahaaan tidak
diterapkan ,maka anak perusahaaan di laporkan sebagai investasi pada perusahaan lain.
Pandangan Tradisional mengenai pengendalian
PSAK 65 menyatakan bahwa laporan keuangan konsolidasian biasanya diterapka untuk sekelompok perusahaan ketika salah
satunya memili pengendalian atas kepentingan keuangan di perusahaan perusahaan lain.kriteria ini diformalkan oleh
PSAK 65 yang kmengharuskan konsolidasi semua anak perusahaaan yang mayorittas sahamnya dimiliki oleh induk
perusahaan,kecuali induk perusahaaan tidak mrmpunyai pengendalian,misalnya perusahaan mengaalami paailit atau
sedang dalam pengawasan perngendaalian .walaupun kepemilikan mayoritasnya umumnya dalah cara utama untuk
mendapatkan pengendalian,suatu perusahana dapat mengarahlkan kebijakan operasi dan keuangan perusahaan lain
dengan kepemilikajn kurang dari mayoritas,seperti jika kepemilikan saham yang lainsebesar PSAK65 tidak melaraag
konsolidai dengan kepemilikan kurang dari mayoritas ,tetapikonsolidasi seperti itu jarang di temukan dalam praktek.
a. mengendalikan lebih dari sepruh kepntingan mayoritas berhak sura menurut perjajian dengan investor lain
b. Mengendalikan kebijakan keuangan dan operasi berdasarkan undang undangg hukum atau perjajian
c. Otoritas untuk menunjukan atau menganti angota dewan atau setingkat dengan dewann,serta mengfendalikan operasi
entitas melalui dewan tersebut
d. Otorita suntuk meyuaralkan mayoritas dalam dewan atau stara dengan dewan,serta mengenddaliakan operasi entitas
melalui dewan rtesebut.
Pengendalian tidak lansung
pandangan tradisional dari pengendalian termasuk pengendalian langsung dan tidak langsung
Pengendealian lansung (direcct control)biasanya terjadi jika perusahaan ememiliki mayoritas saham biasa perusahaan
lain. pengendalian tidak langsung ( indirect control)atau bentuk piramida terjadi jika sham biasa suatu perusahaan
dimiliki oleh satu atau lebih perusahaan yang semuanya dalam pengendalian bersama .contoh pengendalian tidak
lansunf adari PT Z oleh PT P termasuk situasi kepmilikan sebgai berikut:

(1) (2) (3)

p
p p
8,3 8,90 ,70 ,90 ,80

,80
x x y w x y
,61 ,40
,30 ,15 30 ,35

z z z
Di(1),P memiliki 80% X,yang memiliki 60% Z
Di(2),P memiliki 90%X dab 70% Y;Xmemiliki 40% Zdan Y memiliki 30%Z
Di (3) P memiliki 90%Xdan 80%Y;Xmemiliki80% Wdan 305 Z;Y memiliki 15%Z ;Wmemiliki 15% Z
Pada masing masing situasi pengendalian P dan Z bersiffat tidak langsung karena P memperoleh pengendalian
tersebut dengan mengendalikan perusahaan perusahaan lain yang mengendalikan Z.
Kemampuan untuk memiliki pengendalian
Dalam situasi tertentu pemegang saham mayoritas anak perusahaan mungkin tidak mampu untuk mempunyai
kendali walaupun mereka mempunyai lebih darim50% saham berhak suara yang beredar.sebagaai contoh
jika anak perudsahaan dalam reorganisasian legal aytau dalam kepalitan walaupun induk perusahaan
mempunyai kepemilikanj mayoritas ,pengendalian ada pada pengendalian atau trustee yang ditunjuk oleh
pengendaklian begitu pula jika anak perusahaan berada di negara laindan negara tersenut memberikan
batasan pada anak prusahaan yang mencegah pengembalian laba atau aset ke induk perusahaan
Perbedaan periode fiskal
Sering terjadi periode fiskal anak perusahaan jika berbeda dengan induk perusahaan ,di ubah untuk disamakan
dengan periode fiskal induk perusahaan.baik OJK maupun srandar akuntansi yang berlaku
memperbolehklan konsolidasi dari laporan keuangan anak perusahaan tampa menyesuaikan periode fiskal
anak perusahaan jika periode fiskal tersebut tidak berbeda lebih dari 3 bulan dari periode fiskal induk
perusahaan dan jika di lakukan pengakuan terhadap kejadian kejadian yang memppunyai pengaruh
material terhadap posisi keuangan atau hasil operasi.
GAMBARAN UMUM PROSES KONSOLIDASIAN
,
proses konslidasi menambah secatra bersama laporan keuangan dari dua atau lebih perusahan legal yang
terpisah,menghasilkan satu kumpulan laporan keuangan.prosedur tersebut ditunjukan untuk menghasilkan
laporan keuangan seakan akan perusahaan yang terkonsolidasi adalah satu perusahaan tunggal.
Laporan keuangan terdiri dari perusahaan perusahaan yang terlibat merupakan titik awal tiap kali laporan
keuangan konsoliadian di buat.laporan keuangan tersendiri tersbut di tambahkan bersama sama setelah
beberapa penyesuaiaan dan eliminasi untuk menghasilkan laporan keuangan konsolidasian .
Untuk menyajikan laporan keuangan konsolidasian yang tepatPSAK 65 memberikan pedoman berikut.
1. Investasi perusahaan induk di prusahaan anak di hilabkan menurut kepemilikan proposional perusahaan
induk di perusahaan anak.
2. kepentingan non perngendali atas keuntungan dan kerugian selama periode konsolidasi di anak perusahaan
di dentifikasi.
3. Setiap kepengantingan non pengendali di aset bersih anak perusahaan konsolidasi di dentifikasikan secara
terpisah.
4. Saldo transaksi,perndapatan ,dan bevan antar perusahaan di hilangkan seluruhnya.

ILUSTRASI PROSES KONSOLIDASI


Konsep dasar yang di terapkan untuk pembuatan laporan keuangan konsolidasian akan diilustrasuikan dalam
contoh berikut.asumsikan pada tanggal 1 januari 20x1,PT indah membeli pada nilai bukunsemua saham biasa
PT andika pada kahir tahun20x1,laporan posisi keuangan dari kedua perusahaan tampak sebgai beriku.
Laporan posisi keuangan
31 desember 20x1
PT indah PT andik
Aset
Kas Rp 5.000.000 Rp 3.000.000
Piutang(bersih) 84.000.000 30.000.000
Persedian 95.000.000 60.000.000
Aset tetap 375.000.000 250.000.000
Aset lain lain 25.000.000 15.000.000
Investasi pada saham PT andika 300.000.000
Total aset Rp 884.000.000 Rp 385.000.000

Liabilitas dan Ekuitas


Utang jangka pendek Rp 60.000.000 Rp 5.000.000
Utang jangka panjang 200.000.000 50.000.000

Modal saham biasa 500.000.000 200.000.000


Saldo laba 124.000.000 100.000.000
Total liabilitas dan ekuitas Rp 884.000.000 Rp 358.000.000
Informasi tambahan terkait dengan PT indah dan PT andika adalah sebagai berikut:
1. PT Indah mengunakan metode ekuiytas dasar untuk mencatat investasi pada PT andika investasi di catat
pada nilai buku aset bersih PT andika dan di sesuaikan dengan bagian PT indah atas laba dan deviden PT
ndika
2. PT andika berutang ke PT indah senilai Rp 1.000.000 pada akhor tahun.
3. PT andika membeli persedian dari PT indah senilai 6.000.000 selama tahun 20x1persedian tersebut
mempunyai biaya perolehan awal Rp 4.000.000 PT andika masing memegang persedian tesebut pada akhir
periode

Entitas konsolidasi
Induk
perusahaan

entitas
konsolidasi

Anak
perusahaaan
Laporan keuangan konsolidasian
PT indah
Laporan posisi keuangan konsolidasian
31 desember 20x1
Aset liabilitas dan ekuitas

Kas Rp 8.000.000 utang jangka pendek Rp 67.000.000

Piutang(bersih) 113.000.000 utang jangka panjang 250.000.000


Persedian 153.000.000 modal saham biasa 500.000.000
Aset tetap( bersih) 625.000.000 saldo laba 122.000.000
Aset lain lain 40.000.000
Total aset 939.000.000 tatal liabilitas dan ekuitas 939.000.000
Saldoi konsolidasi di peroleh sebagai berikut.
Kas :Rp 5.000.000 +Rp 3.000.000=8.000.000
Piutang(bersih):Rp 84.000.000+30.000.000-Rp 1.000.000=Rp 113.000.000
Persedian Rp 95.000.000=Rp 60.000.000-2.000.000=Rp 153.000.000
Aset tetap(bersih) Rp 375.000.000+Rp 250.000.000 =Rp 625.000.000
Aset lain lain:Rp 25.000.000+Rp 15.000.000=40.000.000
Utang jangka pendek:Rp 60.000.000+8.000.000-1.000.000=Rp 67.000.000
Utang jangak panjang :Rp 200.000.000+Rp 50.000.000=250.000.000
Modal saham biasa :Rp 500.000.000+200.000.000-200.000.000=Rp 500.000.000
Saldo laba : Rp 124.000.000+1.000.000-1.000.000-200.000.000 =Rp 122.000.000
Pada contoh contoh PT indah dan PT andika beberapa hal perlu mendapatkan perhatian khusus untuk
memastikan bahwa laporan keuangan konsolidasian menampilkan seakan akan laporan keuangan tersebut
adalah laporan keuangan dari 1 perusahaan tunggal.
1. Kepemilikan antar perusahaan (intert comporate stokholding)
2. Piutang dan hutang perusahaan
3. Penjualan antar perusahaan
Kepemilikan antar saham perusahaan pada contoh yang di berikan saham biasa PT indah di miliki oleh pihak
luar entitas konsolidasi dan di anggap sebgai saham biasa dari entitas keseluhan.sebaliknya sahanm biasa
PT andika di miliki seluruhnya dalam entitas konsolidasi dan bukan saham yang beredar dilihat dari sudut
pandang konsolidasi.hubungan ini dapat di ilusterasikan sebagai berikut

saham
biasa
PT
PT indah indah

PT andika
Saldo laba PT andika tidak di laporkan di laporan posisi keuangan konsolidasian karena saldo laba tersebut
berhubungan dengan kepemilikan yang di miliki seluruhnya dalam entitas konsolidasi.senbal;iknya saldo
laba PT indah mencerminkan klaim pemegang saham induk perudsahaan,yang merupakan pemilik sisia dari
entitas konsolidaasi.saldo laba PT indah(dikurangi laba antar perusahaan yang belum di realisasi)
mengidikasikan jumlah laba masalalu yang belum di sdistribusikan dari entitas konsolidasi yang menjadi
milik pemegang saham induk prusahaan dan karenanya di laporkan sebgai saldo laba konsolidaion.
Piutang dan utang antar perusahaan
piutang dan utang antar perusahaan dapot di lihat sebagai beriku.

PT indah

piutang /utang antar perusahaan


Rp 1.000.000

PT andika
Satu perusahaan tidak dapat berutang kepada dirinya sendiri.walaupun sebagai erusahaan terpisah PT ndah
melaporkan piutang usaha sebesar 1.000.000 ke PT indah,piutang dan utang seperti tidak ada dari sudut
pandang konsolidasi .oleh karena itu Rp 1000.000 di eliminasidari piutang dan utang dalam membuat
lapotran posisi keuamngan konsolidasi.
Penjualan antar perusahaan
Penjualan baranfg dari PT indah ke PT andika juga harrus di lihat dari konteks entitas tunggal,sebagaimana di
ilustrasikan dalam diagram berikut.

beban pokok penjualan


Rp 4.000.000
PT indah

entitas konsolidasi
penjualan
Rp 6.000.000

PT andika
Dalam contoh ini persedisaan antar perusahaan yang tersisa pada akhir periode (Rp 6.000.000) harus dinyatakan
keembali menjadi biaya perolehan awalnya untuk entitas konsolidasi Rp 4.000.000 yang di bayarkan PT indah
pada saat membeli persedian tersebut. Begitu pila laba sebesar Rp 2.000.000 yang di akui dari penjualan antar
perusahaan dan termasuk dalam saldo laba antar perusahaan tidak boleh dimasukan dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian.
Perbedaan antara biaya perolehan dan nialai buku
pada contoh diatas , diasumsikan bahwa nilai wajar dari penialaian yang di beriakan oleh PT indah untuk
mengakuisisi PT andika adalah sama dengan nilai wajar aset bersih PT Andika, dan nilai wajar aset dan leabilitas
PT andika sama dengan nilai bukunya.
Sudut pandang entitas tunggal
Untuk memehami tiap penyesuian yang di perlukan dalam pembuatan laporan keuangan konsolidasian pembaca
harus fokus pada (1) mengidentifikasi perlakuan atas hal kusus dari pihak perusahaan terpisah dan (2)
mengidentifikasi jumlah nilai nominal yang akan muncul dalam laporan keuangan dari hal kusus tersebut jika
entitas konsolidasi merupakan perusahaan tunggal.
kepentingan non pengedali
Induk perusahaan dapat memiliki kurang dari 100% saham suatu perusahaan dalam kombinasi bisnis atau pada
awalnya memiliki 100% tetapi kemudian dijual atau diberikan beberapa lembar ke pihak lain.saham lain dari
anak perusahaan yang tidak dimiliki induk periusahaan disebu pemegang saham “ non pengendali” lain dari
pemegang saham tersebut atas laba dan aset bersihg anak perusahan di sebut kepentingan non pengendalian
(non contoling interst) pemegang saham non pengendalian jelas mempunyai klaim atas aset dan laba anak
perusahaan karena adanya kepemilikan saham mereka.karena umunya aset,liabilitas ,dan laba anak perusahaan
di masukan dalam laporan keuangan konsolidasian klaim pemegang saham non pengendali atas hal tersebut
harus di laporkan.
PT INDAH DAN ANAK PERUSAHAAN
kertas kerja laporan posisi keuangan konsolidasian
31 desember 20x
eliminasi
PT indah PT andika debit kredit konsolidasian
kas Rp 5.000.000 Rp 3.000.000 Rp 8.000.000
Piutang ( bersih) 84.000.000 30.000.000 Rp 1.000.000 113.000.000
Persedian 95.000.000 60.000.000 2.000.000 153.000.000
Aset tetap( bersih) 375.000.000 250.000.000 625.000.000

Aset lain lain 25.000.000 15.000.000 40.000.000


Investasi pada saham 300.000.000 300.000.000
( PT andika )
Rp 884.000.000 Rp 358.000.000 Rp 939.000.000

Utang jangak pendek Rp 60.000.000 Rp 8.000.000 Rp 1.000.000 Rp 67.000.000


Utang jangka panjang 200.000.000 50.000.000 250.000.000

modal saham biasa 500.000.000 200.000.000 200.000.000 500.000.000

Saldo laba 124.000.000 100.000.000 100.000.000 122.000.000

2.000.000
Rp 884.000.000 Rp 358.000.000 Rp 303.000.000 Rp 303.000.000 Rp 939.000.000
Contoh,jika anak perusahaan mempunyai laba bersih Rp 150.000.000 dan pemegang saham non pengendali mempunyai 10% sahaam anak
perusahaa,maka bagianmereka atas laba adalah Rp 15.000.000(Rp 150.000.000 x 0,10 )begitu pula jika ekuitas pemegang saham anak
perusahaannya terdiri dari saham biasa sebsar Rp 600.000.000 dan saldo laba Rp 200.000.000 total kepentingan non pengendali yang
mencerminkan klaim pemegang saham non pengendalli atas aset bersih anak perusahaan di hitung sebagai berikut

saham biasa anak perusahaan Rp 600.000.000


saldo laba anak perusahaan 200.000.000
nilai buku anak perusahaan 800.000.000
bagian proposional pemegaang saham non pengendali x0,10
kepentingan non pengendali Rp 80.000.000

LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN


Laporan keuangan gabungan umumnya dibuat juka seseorang bukan perusahaan memiliki atau mengendalikan beberapa perusahaan ingin
menggabungkan semuanya dalam suatu kumpulan laporan keuangan. Prosedur yang di gunakan untuk membuat laporan keuangan
gabungan intinya sama dengan prosedur yang digunakan untuk membuat laporan keuangan konsolidasian. Sisa ekuitas pembangunan
saham dari perusahaan dalam entitas pelaporan dibagi menjadi kepentingan pengendali( pemilik entitas induk) dan kepentingan
pengendali.
PERTIMBANGAN LAIN – PENDEKATTAN YANG BERBEDA UNTUK KONSOLIDASI
Terdapat beberapa teori yaitu teori perorangan ( prorietary), induk perusahaan ( parent company) dan entitas ( entity).teori perorangan dan teori
entitas dapat dilihat terletak pada ujung yang saling berbeda dari suatu prektrum dengan teori induk perusahaan terletak di antaranya.

Tidak memasukan kelompok


kepentingan pemegang saham
non pengendali di perlukan sama

teori teori prkatik teori


periorangan induk perusahaan saat ini entitas
Teori konsolidasi
Teori perorangan adalah kepanjangan dari kepemilikan aset liabilitas,pendapatan dan beban perusahaan di angap
merupakan bagian dari pemiliknya.
teori induk perusahaan mengakui bahwa induk perusahan mempunyai pengendalian evektif atas semua saet dan
liabilitas anak perusahaan bukan hanya atas bagian propersionalnya walaumpun induk perusahaan tidak secara
akrual memiliki aset anak perusahaan atau bertangung jawab atas liabilitas.
Teori entitas adalah pada rentitas konsolidasi itu sendiri dengan pemegang saham pengendali dan pemegang saham
non pengendali di pandang sebagai dua kelompok yang terpisah masing masing mempunyai ekiutas yang sama
dalam entitas konsolidasi
Perbandingan
Elemen teori
Perorangan induk perusahaan entitas
Saham saham kepentingan saham saham kepentingan saham saham kepentingan

induk non induk non induk non


perusahaan pengendali perusahaan pengendali perusahaan pengendali

Goodwill

Kenaikan nilai
Wajar

nilai buku
Sebagai contoh misalkan PT P memperoleh 80% atas saham PT S pada 1 januari 20x1 sebsar Rp 96.000.000 pada tanggal
tersebut nilai buku aset bersih PT S sebesar Rp 100.000.000 dan nilai wajar sebesar Rp 120.000.000 terdapat Rp
20.000.000 kenaikan nilai wajar atas gedung dan peralatan PT s dengan sisa manfaat 10 tahun.metode penyusutan
yang di gunakan adalah garis lurus. Utuk tahun 20x1 PT p melaporkan laba dari hasil operasinya sendiri sebesar Rp
200.000.000 dan PT s melaporkan laba bersih sebsar Rp 30.000.000. di asumsihkan bahwa nilai laba tidak terdapat
keuntungan belum terealisasi daroi penjualan antar perusahaan jika terdapat keuntungan belum terealisasi dalam
laba maka perbedaan tamvbahan antar pendekatan dapat di perlihatkan.
Pengakuan pendapatan ,beban,dan laba bersih anak perusahaan
Elmen teori
perorangan induk perusahaan entitas
bagian bagian bagian bagian bagian bagian
induk perusahaan non pengendali induk perusahaan non pengendali induk perusahaan non pengendali

Pendapatan

Beban

Laba neto
Pengaruh akibat perbedaan pendekatan dalam menyiapkan laporan keuangan konsolidasian

Teori
Peorangan induk perusahaan entitas praktik akuntansi saat ini
Nilai aset bersih Anak
( perusahaan yang di akui
pada saat akuisisi)

Nilai buku
Rp 100.000.000x0,80 Rp 80.000.000
Rp 100.000.000x1,00 Rp 100.000.000 Rp 100.000.000 Rp 100.000.000

Kenaikan nilai wajar


Rp 20.000.000x0,80 16.000.000 16.000.000 16.000.000
Rp 20.000.000x 1,00 20.000.000

Total aset bersih 96.000.000 116.000.000 120.000.000 116.000.000

Jumlah kepemilikan non 20.000.000 24.000.000 20.000.000


pengendali
( yang di akui pada saat akuisisi)

Jumlah kenaikan nilai wajar 1.600.000 2.000.000 1.600.000


(yang di amortisasi )

Laba bersih konsolidasi 1.600.000 222.400.000 228.000.000 222.400.000


Laba untuk kepentingan
( non pengendali ) 222.400.000 6.000.000 5.600.000 6.000.000
Rp 222.400.000 =200.000.000+ (Rp 30.000.000 x0,80)-Rp 1.600.000
Rp 228.000.000= Rp 200.000.000+Rp 30.000.000 – 2.000.000
Rp 6.000.000 = Rp 30.000.000 x 0,20
Rp 5.600.000 =( Rp 30.000.000-Rp 2.000.000) x0,20
Amortisasi kenaikan nilai wajar mengunakan metode garis lurus selama 10 tahun

Prkatik saat ini


Jumlah dari aset bersih anak perusahaan yang di akui di laporan posisi keuamgamn konsolidasian pada tanggall akuisisi
pada praktiknya sama dengan pendekatan induk perusahaan.
Praktifk di masa depan
Dimasa depan ada kemungkinan perubahan menuju pendekatan entitas dimna mengharuskan perhitungan laba bersih
konsolidasi untuk entitas konsolidasi secara keseluruhan dan mengalokasikan laba tersebut antar kepentingan non
pengendali dan kepentingan pengendali (pemilik entitas publik).jika induk perusahaan mengonsolidasi kepemilikan
anak perusahaan yang tidak di miliki seluruhnya maka laporan laba rugi konsolidasian akan di sajikan sebagai berikut.

pendapatan Rp 1.800.000.000
Beban 800.000.000
Laba bersih konsolidasi Rp 1.000.000.000.

Di kurangi:laba bersihg konsolidasi di distribukan


kepentingan non pengendali di anak perusahaan ( 75.000.000)
Laba bersih konsolidasi yang di distribukan
(ke kepentingan pengendali) Rp 925.000.000
Kepentingan pengendali dilaporan posisi keuangan di perlalukan sebagai bagian kepemilikan di laporan posisi
keuangan seperti juga di laporan laba rugi.artinya kepentingan non pengendali di laporkan di laporan
keuangan konsolidasian di bagian ekuitas pemegang saham dengan cara sebagai berikut.

ekuitas :
kepentingan pengendali
saham biasa Rp 10.000.000.000
agio saham biasa Rp 50.000.000.000
saldo laba Rp 30.000.000.000
total kepentingan pengendali Rp 90.000.000.000
Kepentingan non pengendali di anak perusahaan Rp 5.000.000.000
Total ekuitas Rp 95.000.000.000
Sebagai ilustrasi misalnya, PT Piranha membeli 80% saham biasa PT Sarden seharga Rp 550.000.000 .nilai wajar
keseluruhan PT sarden di estimasikan sebesar Rp 687.500.000. aset bersih PT Sarden mempunyai nilai buku
Rp 500.000.000 dan nilai wajar 600.000.000 . Aset bersih ke PT piranha setelah kombinasi bisnis idak
termasuk investasinyadi PT sarden, mempunyai nilai buku sebasar Rp 2.000.000.000. jumlah yang dilaporkan
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sesaat setelah kombinasi bisnis berdasarkan pendekatan yang
digunakan dalam praktik saat ini dan pendekatan entitas adalah sebagai berikut.
praktik saat ini pendekatan entitas
Aset bersih Rp 2.580.000.000 Rp 2.600.000.000
Goodwill 70.000.000 87.500.000
Berdasarkan praktik saat ini jumlah yang di alokasikan ke aset bersih entitas konsolidasi adalah nilai buku aset
bersih induk perusahaan (RP 2.000.000.000) ditambahkan nilai buku aset bersih anak perusahaan (Rp
500.000.000) ditambah bagian induk perusahaan atas kenaikan nilai aset bersih anak perusahaan (Rp
100.000.000x 0,80). Goodwill dalam praktik saat ini di hitung sebagai selisih antara harga beli ( Rp
550.000.000) yang lebih besar dari bagian induk berdasarkan praktik masa depan aset bersih di nilai pada
buku aset bersih induk perusahaan ( Rp 2.000.000.000)di tambah nilai wajar penuh aset bersih anak
perusahaan pada tanggal kombinasi bisnis (Rp 600.000.000) .goodwill sebesar Rp 87.500.000 dihitung dari
perbedaan antar nilai wajar keseluruhan PT Sarden (Rp 687.500.000) dan nilai wajar aset bersihnya (Rp
600.000.000)

Anda mungkin juga menyukai