Akuntansi Pemerintahan
KELAS : AKUNTANSI R
FAKULTAS EKONOMI
CIREBON
KATA PENGANTAR
Terima kasih kepada yang telah berperan dalam penulisan makalah ini serta
referensi dan sumber-sumber imformasi yang kami peroleh.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada makalah ini selanjutnya akan dijelaskan lebih detail mengenai apa
itu pelaporan keuangan konsolidasi, gabungan usaha yang seperti apa yang harus
mengadakan laporan keuangan konsolidasi, serta cara perhitungan laporan
keuangan konsolidasi.
Rumusan Masalah
Tujuan Pembahasan
Setelah pokok bahasan dari makalah ini terjawab, maka tujuan dari
penulisan makalah ini adalah:
ISI
Secara hukum, entitas induk dan entitas anak adalah entitas-entitas yang
berbeda, bahkan undang-undang anti trust mensyaratkan arm’s length transaction
diantara entitas yang berafiliasi. Dengan persyaratan ini, entitas induk tidak
diperkenankan membedakan harga jual atau pembelian produk terhadap entitas
anak dan entitas lain yang tidak berafiliasi.
P P P
80%
90%
80%
80%
X X Y W X Y
30%
60% 15% 15%
Z Z Z
Di (2), P memiliki 90% X dan 70% Y; X memiliki 40% Z dan Y memiliki 30% Z.
Di (3), P memiliki 90% X dan 80%Y; X memiliki 80% W dan 30% Z; Y memiliki
15% Z; dan W memiliki 15% Z.
B. Prosedur Konsolidasi
Konsolidasian yang dilakukan oleh entitas pelaporan pada instansi pemerintah
pusat/daerah berbeda dengan konsolidasian yang dilakukan oleh perusahaan
swasta, karena konsoliasian pada instansi pemerintah bukan merupakan
konsolidasi antara induk dan cabang. Konsolidasi sebagaimana dimaksud oleh
PSAP 11 paragrap 17 ”dilaksanakan dengan cara menggabungkan dan
menjumlahkan akun yang diselenggarakan oleh entitas pelaporan dengan entitas
pelaporan lainnya dengan atau tanpa mengeliminasi akun timbal balik”.
Satuan Kerja selaku Kuasa Pengguna Anggaran yang mengelola anggaran adalah
entitas akuntansi yang harus menyelenggarakan akuntansi atas transaksi
keuangan, aset, utang, dan ekuitas dana, termasuk transaksi pendapatan dan
belanja, yang berada dalam tanggung jawabnya. Penyelenggaran akuntansi
bertujuan untuk menghasilkan laporan keuangan yang akan disampaikan kepada
entitas pelaporan. Penyelenggaran akuntansi mengacu kepada Sistem Akuntansi
Pemerintah Daerah yang sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah.
Dengan kata lain bahwa laporan keuangan BLU merupakan laporan keuangan
yang sudah tergabungkan didalam laporan keuangan kosolidasian Kementerian
Negara/Lembaga dan Pemerintah Daerah yang membawahi BLU dimaksud.
Disamping BLU Pemerintah Pusat/Daerah juga memiliki Badan Usaha Milik
Negara/Daerah (BUMN/BUMD) dimana laporan keuangannya tidak
dikonsolidasikan dalam laporan keuangan Pemerintah Pusat/Daerah. Laporan
Keuangan BUMN/BUMD hanya dilampirkan dalam Laporan Keuangan
Konsolidasin Pemerintah Pusat dan Daerah.
ENTITAS AKUNTANSI
Setiap unit pemerintahan yang menerima anggaran belanja atau mengelola barang
adalah entitas akuntansi yang wajib menyelenggarakan akuntansi atas transaksi
keuangan, dan secara periodik menyiapkan laporan keuangan menurut Standar
Akuntansi Pemerintahan. Laporan keuangan tersebut disampaikan secara intern
dan berjenjang kepada unit yang lebih tinggi dalam rangka penggabungan laporan
keuangan oleh entitas pelaporan. Perusahaan negara/daerah pada dasarnya adalah
suatu entitas akuntansi, namun akuntansi dan penyajian laporannya tidak
menggunakan standar akuntansi pemerintahan, tetapi menggunakan standar
akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
ENTITAS PELAPORAN
Entitas pelaporan merupakan unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih
entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib
menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan. Suatu
entitas pelaporan ditetapkan di dalam peraturan perundang-undangan, yang
umumnya bercirikan:
a. Entitas tersebut dibiayai oleh APBN atau dibiayai oleh APBD atau mendapat
pemisahan kekayaan dari anggaran;
b. Entitas tersebut dibentuk dengan peraturan perundang-undangan;
c. Pimpinan entitas tersebut adalah pejabat pemerintah yang diangkat atau pejabat
negara yang ditunjuk atau yang dipilih oleh rakyat; dan
d. Entitas tersebut membuat pertanggungjawaban baik langsung maupun tidak
langsung kepada wakil rakyat sebagai pihak yang menyetujui anggaran.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka Entitas pelaporan ditetapkan
berdasarkan pertimbangan:
a. kemandirian pelaksanaan anggaran;
b. pengelolaan kegiatan; dan
c. besarnya anggaran.
Entitas pelaporan tingkat kementerian Negara/lembaga mempunyai
tanggungjawab dalam penyusunan Laporan keuangan gabungan. Dalam
penyusunan laporan keuangan dimaksud selanjutnya Entitas Pelaporan dibantu oleh
Entitas akuntansi yang merupakan unit vertikal dibawah, seperti Eselon I, Kanwil
dan Satuan Kerja selaku Kuasa Pengguna Anggaran.
Entitas pelaporan pemerintah pusat mempunyai tanggungjawab untuk
menyusun laporan keuangan konsolidasian dari seluruh laporan keuangan
gabungan kementerian Negara/lembaga yang selanjutnya ditambah dengan laporan
yang berasal dari penyelenggara fungsi perbendaharaan.
Entitas pelaporan pemerintah daerah menyusun laporan keuangan
konsolidasian dari gabungan seluruh laporan keuangan gabungan satuan kerja
perangkat daerah yang selanjutnya ditambah laporan yang berasal dari
penyelenggara fungsi perbendaharaan. Entitas pelaporan satuan kerja perangkat
daerah menyusun laporan keuangan dari gabungan seluruh laporan keuangan
entitas akuntansi seperti Satuan Kerja selaku Kuasa Pengguna Anggaran.
PROSEDUR KONSOLIDASI
c. Kepentingan Nonpengendali
1. Akun piutang entitas induk dan akun utang entitas anak sebesar Rp3.000.000
merupakan akun antar perusahaan. Eliminasi utang-piutang antar perusahaan
dilakukan dengan prosedur akuntansi, yakni dengan membalikan dari saldo
normal. Utang dieliminasi dengan mendebet dan piutang dieliminasi dengen
mengkredit sebesar saldo yang dimaksud. Ayat jurnal eliminasinya adalah:
Utang Usaha Rp3.000.000
Piutang Usaha Rp3.000.000
Neraca Konsolidasi atas Entitas Anak yang Dikuasai Kurang dari 100%
Misalkan entitas induk membeli 90% saham entitas anak pada harga
yang sesuai dengan nilai bukunya. Jadi, kekayaan entitas anak yang dibeli entitas
induk adalah 90% x Rp12.500.000 = Rp11.250.000. Karena itu, nilai investasi
adalah Rp11.250.000 atau sebesar nilai buku yang diterima. Peraga 3-4 menyajikan
pengkonsolidasian akun-akun.
Jurnal eliminasi dalam penyusunan neraca konsolidasi tersebut adalah:
2. Jurnal Eliminasi Akun Investasi Entitas Induk dan Kekayaan Entitas Anak
Penguasaaan entitas induk atas kekayaan entitas anak melalui investasi tersebut
adalah 90%, sehingga jumlah kekayaan entitas anak yang dimiliki induk adalah
90% x Rp12.500.000 = Rp.11.250.000. Jadi, eliminasi dilakukan sebesar jumlah
tersebut dengan mendebet kekayaan entitas anak yang meliputi akun modal
saham dan laba ditahan dari unsur-unsur kekayaan anak sebesar 90% dan
mengkredit akun invetasi dalam saham anak dengan jurnal:
Jurnal tersebut mengeliminasi 90% kekayaan entitas anak atas investasi entitas
induk karena entitas anak hanya dikuasai 90%, sehingga hanya ada 10% pemegang
saham non pengendali dalam PT B. Jumlah kepentingan nonpengendali ini adalah
10% x 12.500.000 = Rp11.250.000. Jurnal eliminasi dapat dibuat sebagai berikut:
Modal Saham 7.500.000
Laba Ditahan (90% x 5.500.000) 5.000.000
Investasi dalam saham entitas anak 11.250.000
Kepentingan nonpengendali 1.250.000
PENUTUP
Daftar Pustaka
Karyawati, Glorida. 2011. Akuntansi Keuangan Edisi IFRS.