Anda di halaman 1dari 48

PERAN TP

PKK DALAM
PENCEGAHAN
STUNTING
GERMAS
Fokus
pada:
1,5 1,6

2 6,2 Juta
Jiwa
STUNTIN
ADALA
G
H
Kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan
gizi kronis dan stimulasi psikososial
serta paparan infeksi berulang terutama
dalam
1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) -
biasa disebut pendek
12
PERAN TP PKK
dalam
PEMBANGUNAN KESEHATAN
TUJUA
N PEMBANGUNAN KESEHATAN
bertujuan untuk meningkatkan dilaksanakan oleh
KESADARAN, KEMAUAN, semua komponen
DAN KEMAMPUAN bangsa
HIDUP
SEHAT bagi setiap orang
agar terwujud derajat PEMBERDAYAA
KEMITRAAN
N
kesehatan masyarakat yang MASYARAKAT

setinggi-tingginya,
PKK 18
PERAN PKK DALAM BIDANG KESEHATAN
AGEN
PERUBAHAN
1. PENGHAYATAN & PENGAMALAN
MASYARAKAT PANCASILA
2. GOTONG ROYONG
3. PANGAN
10 4. SANDANG
PROGRAM 5. PERUMAHAN & TATA LAKSANA RUMAH
PKK POKOK TANGGA
6. PENDIDIKAN & KETERAMPILAN
PKK 7. KESEHATAN
8.PENGEMBANGAN KEHIDUPAN
BERKOPERASI
9. KELESTARIAN LINGKUNGAN
HIDUP
10. PERENCANAAN SEHAT
PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN
KELUARGA
GERAKAN NASIONAL dalam pembangunan bertujuan memberdayakan
keluarga dan meningkatkan kesejahteraan

Tim Pembina PKK adalah kelompok potensial mitra pemerintah berfungsi


sebagai faslitator, perencana dan penggerak

Sejalan dengan tujuan PEMBANGUNAN KESEHATAN untuk


meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yg
setinggi- tingginya.
20
DENGAN MENGEMBANGKAN RUMAH DESA SEHAT (RDS)
MAKA MASYARAKAT DESA AKAN

DESA Mudah mengakses pelayanan


kesehatan dasar

Mengembangkan Upaya Kesehatan


Bersumberdaya Masyarakat

RUMAH DESA SEHAT


Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat
Peran penting
PKK
21
RUMAH SEHAT FISIK BANGUNAN
Tidak lembab

CEGAH STUNTING Ventilasi 10 – 20% luas lantai


Cukup
cahaya
Bebas hewan pembawa penyakit
Luas bangunan cukup
Fasilitas sanitasi baik
Jarak dari kandang dan septic tank min. 10 M
Terdapat pohon/tumbuhan atau TOGA

PHBS dan STBM

Melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


dalam rumah tangga dan 5 pilar STBM yaitu :
1. Stop Buang Air Besar Sembarangan
2. Cuci tangan pakai sabun
3. Pengelolaan air minum dan makanan rumah
BUKAN HANYA BAGUS DAN ENAK
DIPANDANG TETAPI JUGA HARUS tangga
4. Pengelolaan sampah rumah tangga
SEHAT
5. Pengelolaan limbah cair rumah tangga
SEHAT BANGUNANNYA – SEHAT
PERILAKU PENGHUNINYA
PERAN PKK DALAM PENCEGAHAN STUNTING
• Peningkatan gerakan kader kelompok dasa wisma melalui
Meningkatkan
kunjungan rumah
kesadaran • Penyuluhan kepada masyarakat untuk peningkatan
masyarakat
pengetahuan dan kesadaran keluarga akan pentingnya
melalui
KIA
penggerakan • Gerakan sadar KIA
peran kader • Mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

• Penguatan pengelolaan UKBM


Pengembangan/ • Peningkatan kapasitas kader dasa wisma yang
pengorganisasian didampingi oleh fasilitator pemberdayaan
masyarakat masyarakat
• Pengembangan UKBM mendukung KIA seperti :
Pengelolaan donor darah,
transportasi/ambulans desa, tabulin/dasolin
PERAN PKK DALAM PENCEGAHAN STUNTING

Peningkatan • Advokasi kepada pimpinan daerah dengan didampingi


upaya advokasi fasilitator
dan perencanaan • Menguatkan Kelembagaan (Pokja) untuk membangun
yang komitmen dan dukungan sumberdaya untuk KIA
mendukung • Terlibat aktif dalam musyawarah dan perencanaan
pemberdayaan partisipatif desa
masyarakat

Pemutakhiran • Pencatatan kegiatan Posyandu dan


data dan kegiatan kesehatan lainnya
informasi • Mendukung pelaporan berjenjang dari
Pokja Desa/Kelurahan ke Pokjanal di
atasnya
1.
6
Kader dan Toma
2. Panduan PILAR
3. Sarana dan bahan
4. Kegiatan
5. Fasilitator/Pendamping
6. Reward system

INPUT PROSES OUTPUT


• Kader Seluruh Sasaran dipantau
• Panduan Kegiatan Posyandu
• Sarpras pertumbuhannya &
• Fasilitator/Pendamping Rewards System mendapat penyuluhan
sesuai standar
STRATEGI
Peningkatan Peran Kader
dalam Kesehatan Ibu dan Anak
1 3
•Peningkatan
gerakan Kel. Dasa •Menggalang
Wisma  komitmen utk
•Media KIE berbasis KESADARAN ADVOKASI Pokjanal
budaya lokal MASYARAKA •Ketersediaan
T media
•Gerakan Sadar KIA
STRATEGI Advokasi
2 4
•Penguatan UKBM Pengembangan/
•Sosialisasi utk
mell Ormas lokal pengorganisasia
menggalang
•Peningkatan n masyarakat KEMITRAAN kemitraan
kapasitas kader
•Pengembangan
•Tenaga kesehatan
sistem data based
sbg fasilitator
•UKBM mendukung dan informasi
KIA 28
HARAPA
untuk Peningkatan Peran TP
N PKK
dalam PENCEGAHAN KEMATIAN
IBU & STUNTING
 KOMITMEN BERSAMA dalam peningkatan peran aktif kader
menggerakkan individu, keluarga dan masyarakat
 HARMONISASI DAN KEMITRAAN dengan berbagai pihak,
untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
berperilaku sehat dalam pencegahan kematian ibu dan stunting
 BENTUK Komitmen, Harmonisasi dan Kemitraan sudah
berjalan dalam kegiatan Lomba Peningkatan PHBS tatanan
Rumah Tangga dan Posyandu Aktif serta pelaksanaan Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat (STBM)

KADER sebagai AGEN PERUBAHAN yang berperan


mendorong MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP
individu, keluarga dan masyarakat
30
PERILAKU HIDUP BERSIH & SEHAT
(PHBS) DI RUMAH TANGGA

UPAYA YANG DILAKUKAN


UNTUK MEMBERDAYAKAN
ANGGOTA RUMAH TANGGA
AGAR TAHU, MAU DAN MAMPU
MELAKSANAKAN PHBS SERTA
BERPERAN AKTIF DLM KEGIATAN
KESEHATAN DI MASYARAKAT
16 INDIKATOR PHBS TATANAN RUMAH
TANGGA
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.
2. Memeriksakan kehamilan minimal 4 kali selama masa kehamilan
3. Memberikan ASI eksklusif
4. Menimbang balita
5. Mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang
6. Menggunakan air bersih
7. Menggunakan jamban sehat
8. Membuang sampah pada tempatnya
9. Menggunakan lantai rumah kedap air
10.Melakukan Aktifitas Fisik/berolahraga
11. Tidak merokok
12.Cuci tangan pakai sabun
13.Menggosok gigi
14.Tidak menyalahgunakan Miras/Narkoba
15.Kepesertaan dalam JPK ( Jaminan Pemeliharaan Kesehatan )
16.Melakukan PSN ( Pemberantasan Sarang Nyamuk )
- SEHAT PRATAMA ( WARNA MERAH ): JUMLAH NILAI RUMAH
TANGGA 1 S/D 5

- SEHAT MADYA ( WARNA KUNING ) : JUMLAH NILAI RUMAH TANGGA


6 S/D 10

- SEHAT UTAMA ( WARNA HIJAU ) : JUMLAH NILAI RUMAH TANGGA


11 S/D 15

- SEHAT PARIPURNA ( WARNA BIRU ) : JUMLAH NILAI RUMAH


TANGGA 16
- SEHAT PRATAMA : APABILA JML RUMAH TANGGA YG MENCAPAI SEHAT
UTAMA & PARIPURNA ANTARA 0 S/D 24,4 %

- SEHAT MADYA :APABILA JML RUMAH TANGGA YG MENCAPAI SEHAT UTAMA &
PARIPURNA ANTARA 24,5 S/D 49,4 %

- SEHAT UTAMA :APABILA JML RUMAH TANGGA YG MENCAPAI SEHAT UTAMA &
PARIPURNA ANTARA 49,5 S/D 74,4 %

- SEHAT PARIPURNA :APABILA JML RUMAH TANGGA YG MENCAPAI SEHAT


UTAMA & PARIPURNA ANTARA 74,5 % ATAU LEBIH
DEFINISI OPERASIONAL INDIKATOR
NO VARIABEL INDIKATOR
I KIA DAN GIZI
1 Pertolongan persalinan oleh tenaga Rumah tangga yang memiliki ibu hamil mempunyai akses
kesehatan. pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
professional dan dilakukan disarana pelayanan
kesehatan.
2 Memeriksakan kehamilan minimal 4 kali Rumah tangga yang memiliki ibu hamil memeriksakan
selama masa kehamilan kehamilannya kepada petugas kesehatan professional
dan dilakukan minimal 4 kali.

3 Memberikan ASI eksklusif Bayi memperoleh ASI eksklusif sejak usia 0 sampai 6
bulan
4 Menimbang balita Rumah tangga yang memiliki balita menimbangkan
balitanya secara teratur sesuai jadwal (dapat dilihat buku
KIA/KMS) di sarana pelayanan kesehatan

5 Mengkonsumsi makanan dengan gizi Anggota rumah tangga mengkonsumsi beranekaragam


seimbang makanan dalam jumlah cukup untuk memenuhi gizi
seimbang
II KESLING
6 Menggunakan air bersih Anggota rumah tangga menggunakan air
bersih untuk keperluan sehari-hari

7 Menggunakan jamban sehat Anggota rumah tangga menggunakan


jamban sehat untuk buang air besar (BAB)
dan buang air kecil (BAK).

8 Membuang sampah pada Anggota rumah tangga membuang sampah


tempatnya pada tempatnya.
9 Menggunakan lantai rumah kedap Anggota rumah tangga menggunakan
air lantai rumah kedap air.
III GAYA HIDUP
10
Melakukan Aktifitas Anggota rumah tangga yang berumur 10
Fisik/berolahraga tahun keatas melakukan aktifitas
fisik/berolah raga secara terukur dan
teratur.
11
Tidak merokok Anggota rumah tangga tidak ada yang
merokok baik didalam maupun diluar
rumah.
12
Cuci tangan pakai sabun Anggota rumah tangga mencuci tangan
pakai sabun sebelum makan dan sesudah
BAB.
13
Menggosok gigi Anggota rumah tangga menggosok gigi
minimal 2 kali sehari sesudah makan dan
sebelum tidur
14
Tidak menyalahgunakan Anggota rumah tangga tidak minum
Miras/Narkoba minuman keras/Miras dan atau tidak
menyalah gunakan Narkoba
IV UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT
15
Kepesertaan dalam JPK Anggota rumah tangga menjadi
( Jaminan peserta Jaminan Pemeliharaan
Pemeliharaan Kesehatan (JPK).
Kesehatan )

16
Melakukan PSN Anggota rumah tangga
( Pemberantasan melakukan PSN minimal
Sarang Nyamuk ) seminggu sekali
PILAR STBM
(SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT)
dalam mewujudkan Desa STBM
AKIBAT SANITASI YANG BURUK
PILAR 1. STOP BUANG AIR BESAR
SEMBARANGAN
Tidak menjadi tempat
Kondisi ketika setiap Kenapa perkembangbiakan
individu dalam suatu Harus
Apa Stop serangga dan binatang
komunitas tidak
BABS di penular penyakit, tidak
BABS? melakukan perilaku
menimbulkan bau,
buang air besar Jamban
Sehat? memutus rantai
sembarangan
penularan penyakit

Kotoran manusia yang


tidak ditampung
dengan baik dapat
mencemari lingkungan
dan terutama air di
dalam tanah

Perilaku Stop BABS harus diikuti dengan pembangunan sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan.
Menjaga lingkungan bersih,
sehat dan tidak berbau

Syarat Kesehatan
Sarana Sanitasi
Tidak mencemari sumber air
yang berada di sekitarnya

Tidak mengundang datangnya


lalat atau serangga
PILAR 2. CUCI TANGAN PAKAI SABUN
(CTPS)
Kenapa harus cuci
Apa itu CTPS? tangan dan pakai
sabun?

Berbagai aktivitas
menggunakan
Perilaku cuci tangan tangan, sehingga
dengan kuman/kotoran
menggunakan sabun mudah menempel di
dan air bersih yang tangan
mengalir

Sehingga cuci tangan


harus menggunakan
sabun dengan air
mengalir
PRINSIP DAN SYARAT CTPS
1. Ada Sarana 2. Ada Sabun dan Air Mengalir

3. Paham waktu – waktu


cuci tangan

4. Mampu mempraktekkan
cara mencuci tangan

5. Ada penampungan atau


saluran air limbah yang
aman
Cuci Tangan yang TIDAK BENAR

Mencuci hanya pakai air saja

• Mencuci tangan dengan air yang


kotor/terkontaminasi atau tercemar
Mencuci tangan dengan air bersih yang tidak mengalir (baskom,
kobokan atau ember)
• Mencuci tangan dengan sabun tetapi tidak sesuai
dengan langkah-langkah CTPS
• Setelah mencuci tangan, mengeringkan tangan
dengan kain/lap yang kotor
PILAR 3. PENGELOLAAN AIR MINUM DAN
MAKANAN DI RUMAH TANGGA
PAMM-RT adalah kegiatan mengelola air minum dan makanan rumah tangga untuk
memperbaiki dan menjaga kualitas air dari sumber air yang akan digunakan untuk air
minum, serta untuk menerapkan prinsip higiene sanitasi pangan dalam proses pengelolaan
makanan di rumah tangga.

Penyakit bawaan air (waterborne disease) disebabkan oleh mikroorganisme patogen yang
secara langsung masuk ke dalam air yang dikonsumsi oleh manusia atau air yang tercemar,
yang digunakan untuk produksi bahan makanan dan minuman, bisa menjadi sumber
penyakit.

Air yang tercemar tidak hanya mengandung bakteri tetapi juga ada yang mengandung
senyawa kimia. Tercemarnya air dengan bahan kimia ditandai dengan adanya logam berat
yang ada baunya, berubah warna, jika ditampung ada lapisan minyak yang lama kelamaan
akan mengendap dan menjadi endapan berwarna coklat.
CARA PENGOLAHAN AIR MINUM
RUMAH TANGGA
1. 2. a. Memilih wadah tempat penyimpanan
Mengolah Penyimpana air yang aman dan bersih. Wadah yang
air minum n air minum aman yang memiliki tutup, jika
menggunakan bahan plastik, pastikan
bahwa bahan plastik yang digunakan
a. aman
Filtrasi/penyaringa
n b. Letakkan wadah penyimpanan air
di tempat yang sulit terjangkau
binatang apapun
b. Klorinasi
c. Jangan langsung meminum air
langsung dari wadahnya,
c. Disinfeksi, sebaiknya menggunakan gelas.
meliputi SODIS
(Solar Water d. Tempat penyimpanan
Desinfektion) dan air sebaiknya dicuci setiap
hari. Gunakan air bersih
merebus dan matang sebagai
bilasan terakhir.
PENGELOLAAN MAKANAN
TINGKAT RUMAH TANGGA

Pengolahan pangan yang Pemilihan Penyimpanan Pengolahan


baik dan benar akan bangan Bahan Pangan pangan
pangan
menghasilkan pangan yang
bersih , sehat, aman dan
bermanfaat serta tahan
lama. Untuk menjamin
higiene sanitasi pangan
Penyimpanan Pengangkutan Penyajian
perlu melaksanakan 6 pangan matang pangan pangan
prinsip yaitu :
PILAR 4. PENGAMANAN SAMPAH
RUMAH TANGGA (PS-RT)

Merupakan kegiatan Bau Estetika


pengurangan sampah dengan
cara pembatasan timbulan,
Apa
pendaur ulang, pemanfaatan
akibatnya?
kembali, penanganan sampah Pencemaran
mulai dari pemilahan, Penyakit
udara
pengumpulan, pengangkutan,
pengolahan sampai dengan
pemrosesan akhir sampah Pencemaran
( UU No. 18/2008 tentang Lingkungan
air permukaan
pengelolaan sampah) kumuh
dan air tanah
Akibat Membakar Sampah

1. Gas karbon monoksida (CO) yang dihasilkan dari proses tersebut


akan berikatan sangat kuat dengan hemoglobin darah yang
seharusnya mengangkut dan mengedarkan oksigen ke seluruh
tubuh. Akibatnya, tubuh akan kekurangan oksigen.

2. Sampah plastik yang dibakar menghasilkan senyawa kimia dioksin dan klorin yang berpotensi menyebabkan
kanker.

3. Asap dari kayu yang dipakar dapat berbahaya karena adanya formaldehida, partikel debu kecil -> organ
pernapasan manusia tidak sanggup menyaring partikel itu sehingga bisa masuk ke dalam paru-paru dan
menimbulkan gangguan pernafasan.

4. Gas-gas akibat pembakaran sampah menjadi sebab perubahan iklim yaitu kenaikan suhu bumi, yang
mengakibatkan hilangnya keseimbangan siklus bumi dan perubahan musim hujan dan kemarau yang tidak dapat
diprediksi.
GERAKAN INDONESIA BEBAS SAMPAH 2020
Kumpul Angkut Buang
Dirubah menjadi pola
Pengurangan sampah dari sumbernya di rumah
tangga mulai dari pemilahan sampai pemrosesan
Menyediakan tempat sampah terpisah organik
dan non organik akhir dengan 3R (Reduce-Reuse-Recycle).

Membuang sampah pada tempatnya Penimbunan dengan cara yang benar boleh
digunakan di pedesaan dengan kepadatan
penduduk rendah.
Pilah sampah

Daur ulang
PILAR 5 PENGAMANAN LIMBAH CAIR
RUMAH TANGGA (PLC-RT)

Grey Water
Limbah (hasil cuci
jamban (Black mencuci,
Limbah cair rumah tangga water) mandi, hasil
merupakan limbah berbentuk cair memask/dapur
sebagai hasil buangan dari
kegiatan perumahan, bangunan, Limbah
perdagangan dan perkantoran. Cair
RT
Kenapa harus diolah?
1. Menjadi sumber penyakit dan mencemari lingkungan
2. Menjadi tempat perindukan serangga dan binatang
pembawa penyakit (lalat, nyamuk, kecoa, tikus)

3. Menimbulkan bau

4. Menimbulkan genangan dapat menyebabkan lantai


licin, sehigga rawan kecelakaan

Perlu dilakukan PENGAMANAN LIMBAH CAIR


RUMAH TANGGA
Prinsip PLC-RT

Air limbah kamar mandi dan dapur tidak boleh tercampur dengan air dari jamban,
kecuali jika pada kawasan permukiman sudah tersedia sarana IPAL komunal atau
Sistem Pengelolaan Limbah Domestik Terpusat (SPLD-T)dengan sistem perpipaan atau
rumah tangga memiliki tangki septik yang sesuai standar dilengkapi dengan bisang
resapan, biofilter, air limbah jamban dan non jamban dapat diolah secara tercampur.

Tidak boleh menjadi tempat perindukan lalat, nyamuk, kecoa, tikus.

Tidak boleh menimbulkan bau, tidak boleh ada genangan yang menyebabkan lantai
licin dan rawan kecelakaan

Terhubung dengan saluran limbah umum/got atau sumur resapan


SEHAT DIMULAI DARI
SAYA TERIMA KASIH

ANUNG untuk KONAS PROMKES KE 7 2017 31

Anda mungkin juga menyukai