kelenjar tubuh dan digunakan oleh sistem kekebalan tubuh untuk mengidentifikasikan dan menetralisasikan benda asing seperti bakteri dan virus.
Antibodi diproduksi oleh tipe sel darah yang
disebut sel B. Antibodi adalah molekul immunoglobulin yang bereaksi dengan antigen spesifik yang menginduksi sintesisnya dan dengan molekul yang sama; digolongkan menurut cara kerja seperti agglutinin, bakteriolisin, hemolisin, opsonin, atau presipitin.
Antibodi disintesis oleh limfosit B yang telah
diaktifkan dengan pengikatan antigen pada reseptor permukaan sel. Antibodi biasanya disingkat penulisaanya menjadi Ab. Antibodi terdiri dari sekelompok protein serum globuler yang disebut sebagai immunoglobulin (Ig).
Sebuah molekul antibody umumnya mempunyai dua tempat
pengikatan antigen yang identik dan spesifik untuk epitop (determinan antigenik) yang menyebabkan produksi antibody tersebut.
Masing-masing molekul antibody terriri atas empat rantai polipeptida,
yaitu dua rantai berat (heavy chain) yang identik dan dan dua rantai ringan (light chain) yang identik, yang dihubungkan oleh jembatan disulfida untuk membentuk suatu molekul berbentuk Y Lima Macam Zat Anti
Berdasarkan aktivitas biologisnya, antibodi dibagi menjadi:
1. Imunoglobulin G ( Ig G) disebut juga rantai – γ (gamma)
Immunoglobulin yang paling banyak di dalam tubuh,
dihasilkan dalam jumlah besar ketika tubuh terpajan ulang ke antigen yang sama.
Ia memberikan proteksi utama pada bayi terhadap infeksi
selama beberapa minggu setelah lahir karena IgG mampu menembus jaringan plasenta. IgG yang dikeluarkan melalui cairan kolostrum dapat menembus mukosa usus bayi dan menambah daya kekebalan.
IgG lebih mudah menyebar ke dalam celah-celah
ekstravaskuler dan mempunyai peranan utama menetralisis toksin kuman dan melekat pada kuman sebagai persiapan fagosistosis serta memicu kerja system komplemen.
Dikenal 4 subklas yang disebut IgG1, IgG2, IgG3 dan IgG4.
Perbedaannya terletak pada rantai berat (H) yang disebut 1, 2, 3 dan 4. 2. Imunoglobulin A ( Ig A) disebut juga rantai –α (alpha) IgA dihasilkan paling banyak dalam bentuk dimer yang tahan terhadap proteolisis berkat kombinasi dengan suatu zat protein khusus, disebut secretory component, oleh sel-sel dalam membrane mukosa.
Imunoglobin yang dikeluarkan secara selektif di
dalam sekresi air ludah, keringat, air mata, lendir hidung, kolostrum, sekresi saluran pernapasan dan sekresi saluran pencernaan. IgA yang keluar dengan sekret juga diproduksi secara lokal oleh sel plasma. Kehadirannya dalam kolostrum (air susu pertama keluar yang menyusui) membantu melindungi bayi dari infeksi gastrointestinal.
Fungsi utama IgA adalah untuk mencegah perlautan
virus dan bakteri ke permukaan epitel. Fungsi IgA setelah bergabung dengan antigen pada mikroorganisme mungkin dalam pencegahan melekatnya mikroorganisme pada sel mukosa. 3. Imunoglobulin M ( Ig M) disebut juga rantai –µ (mu) IgM adalah antibody pertama yang bersirkulasi sebagai respons terhadap pemaparan awal ke suatu antigen.
Konsentrasinya dalam darah menurun secara cepat.
Hal ini secara diagnostic bermanfaat karena kehadiran IgM
umumnya mengindikasikan adanya infeksi baru oleh pathogen yang menyebabkan pembentukannya.
IgM terdiri dari lima monomer yang tersusun dalam struktur
pentamer. IgM berfungsi sebagai reseptor permukaan sel B untuk tempat antigen melekat dan disekresikan dalam tahap-tahap awal respons sel plasma.
IgM sangat efisien untuk reaksi aglutinasi dan
reaksi sitolitik, dan karena timbulnya cepat setelah infeksi dan tetap tinggal dalam darah maka IgM merupakan daya tahan tubuh penting pada bakterimia. 4. Imunoglobulin D ( Ig D) disebut juga rantai –δ (delta) Imunoglobulin ini tidak mengaktifkan system komplemen dan tidak dapat menembus plasenta.
IgD terutama ditemukan pada permukaan sel B,
yang kemungkinan berfungsi sebagai suatu reseptor antigen yang diperlukan untuk memulai diferensiasi sel-sel B menjadi plasma dan sel B memori. 5. Imunoglobulin E ( Ig E) disebut juga rantai –ε (epsilon) Dihasilkan pada saat respon alergi seperti asma dan biduran.
Di dalam serum, konsentrasinya sangat rendah, tetapi kadarnya akan
naik jika terkena infeksi parasit tertentu, terutama yang disebabkan oleh cacing.
IgE berukuran sedikit lebih besar dibandingkan dengan molekul IgG
dan hanya mewakili sebagian kecil dari total antibodi dalam darah.
Daerah ekor berikatan dengan reseptor pada sel mast dan basofil dan, ketika dipicu oleh antigen, menyebabkan sel-sel itu membebaskan histamine dan zat kimia lain yang menyebabkan reaksi alerg