Anda di halaman 1dari 29

8.

ASUHAN PADA
MASALAH LINGKUNGAN
BERPOLUSI

Dr. MARYATI, SST, SPd, MARS, MH


LINGKUNGAN BERPOLUSI
 Miller (2002) menulis bahwa ilmu lingkungan adalah ilmu interdisipliner
yang menggunakan konsep dan informasi dari ilmu-­ilmu alam seperti ekologi,
biologi, kimia, dan geologi dan ilmu-­ilmu sosial seperti ekonomi, politik dan
etika,
 Tujuannya untuk:
 1) membantu kita memahami bagaimana bumi bekerja,
 2) bagaimana kita mempengaruhi sistem penyangga kehidupan (lingkungan),
dan
 3) mengusulkan dan mengevaluasi solusi terhadap persoalan lingkungan yang
kita hadapi.
1. DEFINISI
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau

biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia,

hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
PENYEBAB PENCEMARAN UDARA
Pencemar udara dibedakan menjadi 2 yaitu:

1. pencemar primer

2. pencemar sekunder.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya

pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan

manusia atau kombinasi keduanya.


a. Kegiatan manusia
 Transportasi
 Industri
 Pembangkit listrik
 Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai jenis
bahan bakar)
 Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya
 Asap rokok

b. Sumber alami
 Gunung berapi
 Rawa-rawa
 Kebakaran hutan
 Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
c. Jenis-jenis pencemar
 Karbon monoksida
 Oksida nitrogen
 Oksida sulfur
 Hidrokarbon
 Ozon
 Volatile Organic Compounds
 Partikulat
 Di Jepang orang dikejutkan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa
banyak bayi yang terlahir cacat di teluk Minamata karena mengkonsumsi ikan
yang telah tercemar air raksa (merkuri). Pencemaran itu telah berlangsung
selama tujuh tahun dari 1953 sampai 1960, tetapi hubungan antara
pencemaran dan penyakit itu baru diketahui beberapa tahun kemudian.
 Pada dasawarsa 1980an, ada isu lingkungan yang menarik perhatian ilmuwan
lingkungan yaitu penipisan lapisan ozon yang disebabkan oleh penggunaan
CFC (chloroflurocarbon), pemanasan global yang disebabkan oleh
meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca (terutama karbon dioksida) di
atmosfer dan penurunan keragaman hayati yang disebabkan antara lain oleh
rusaknya habitat. Dari ketiga isu itu, penurunan keragaman hayati menjadi
isu yang paling populer.
LINGKUNGAN BERPOLUSI
TINGGI
LINGKUNGAN BERPOLUSI
RENDAH
LINGKUNGAN BERPOLUSI,
LINGKUNGAN DATARAN TINGGI
DAN RENDAH, LINGKUNGAN
RADIASI DAN TENAGA KESEHATAN
1. LINGKUNGAN
BERPOLUSI
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau

biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia,

hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
PENYEBAB PENCEMARAN UDARA
Pencemar udara dibedakan menjadi 2 yaitu:

1. pencemar primer

2. pencemar sekunder.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya

pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan

manusia atau kombinasi keduanya.


a. Kegiatan manusia
 Transportasi
 Industri
 Pembangkit listrik
 Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai jenis bahan bakar)
 Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya
 Asap rokok

b. Sumber alami
 Gunung berapi
 Rawa-rawa
 Kebakaran hutan
 Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
c. Jenis-jenis pencemar
 Karbon monoksida
 Oksida nitrogen
 Oksida sulfur
 Hidrokarbon
 Ozon
 Volatile Organic Compounds
 Partikulat
DAMPAK PENCEMARAN UDARA.

Dampak kesehatan
Hujan asam
Efek rumah kaca
Pemanasan Global
Kerusakan lapisan ozon
UPAYA YANG HARUS DILAKUKAN

 menyerukan kepada pemerintah untuk memperbaiki sistem transportasi yang ada saat
ini, dengan sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan dan terjangkau oleh
publik. Prioritas utama harus diberikan pada sistem transportasi massal dan tidak
berbasis kendaraan pribadi.
 juga menyerukan kepada pemerintah untuk segera memenuhi komitmennya untuk
memberlakukan pemakaian bensin tanpa timbal.
 Di sektor industri, penegakan hukum harus dilaksanakan bagi industri pencemar.
2. LINGKUNGAN DATARAN TINGGI DAN
RENDAH
Indonesia merupakan daerah yang lingkungannya terbagi atas dataran tinggi dan
dataran rendah. Karakteristik dari dataran tinggi merupakan dataran yang terletak pada
ketinggian di atas 200 mdpl, dengan suhu 23-28 ̊C dan beriklim lembab. Dataran
rendah adalah hamparan luas tanah dengan tingkat ketinggian yang diukur dari
permukaan laut adalah sampai dengan 200 mdpl, di dataran rendah suhu pada siang
hari dapat mencapai 35ᵒC dan pada malam hari 24ᵒC.

Lingkungan yang berbeda antara dataran tinggi dan dataran rendah tentu membuat
penghuninya berupaya untuk bisa beradaptasi atas lingkungannya.
MASALAH KESEHATAN PADA LINGKUNGAN
DATARAN TINGGI:
1. Schistosomiasis
 Di indonesia penyakit tersebut hanya ditemukan di Sulawesi Tengah yaitu di
dataran tinggi Napu, dan Bada.
 Schistosomiasis adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing pipih (cacing pita).
Seringkali menyebabkan ruam, demam, panas dingin dan nyeri otot dan kadang
kala menyebabkan nyeri perut dan diare atau nyeri berkemih dan perdarahan.
 Malaria
Kasus malaria yang terjadi di Papua dan Papuan Nugini. Cara pencegahan antara
lain:
 Menghindari gigitan nyamuk dengan memakai baju tertutup
 Menggunakan krim anti nyamuk
 Memasang kelambu anti nyamuk
 Jika bepergian ke daerah endemik malaria, konsultasi dulu dengan dokter
 Menyemprotkan obat nyamuk di kamar tidur dan isi rumah
 Kanker kulit akibat paparan sinar UV
Saat terpapar matahari, sinar UV A akan masuk ke dalam kulit dan mengaktifkan
sel pigmen kulit (melanin). Dengan aktifnya melanin, maka pigmen kulit yang
berwarna kecoklatan akan diproduksi lebih banyak dan di sebar ke seluruh
permukaan yang terpapar. Akibatnya kulit akan terlihat lebih hitam di bandingkan
sebelum terpapar.
ISPA
 Penyakit ISPA adalah penyakit infeksi yang menyerang bagian fungsi pernafasan baik
itu hidung, telinga tengah, tenggorokan (faring), pita suara (laring), dan paru-paru.
Beberapa gejala yang dirasakan diantaranya badan pegal-pegal, hidung dan mata mulai
berair, pusing, dan sakit tenggorokan saat menelan.
Daerah-daerah yang berpotensi sebagai endemik penyakit ISPA adalah :
 Daerah industri
 Daerah perkotaan
 Daerah dataran tinggi dan perbukitan
Gondok
Gondok endemik adalah suatu kelainan yang ditandai dengan pembesaran kelenjar
tiroid tepatnya dileher. Orang yang menderita penyakit gondok menandakan adanya
defesiensi yodium sehingga menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid.
Daerah-daerah yang endemik penyakit gondok :
• Dataran tinggi dan pegunungan
Penyakit gondok banyak dijumpai didataran tinggi dan pegunungan karena tanah dan
airnya kurang mengandung zat yodium.

• Daerah dengan tingkat ekonomi yang rendah


3. Lingkungan Radiasi
Radiasi dapat diartikan sebagai energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau gelombang. Jika
suatu inti tidak stabil, maka inti mempunyai kelebihan energi.

Radiasi dibagi menjadi 2, yaitu:

 Radiasi Non-Ionisasi

 Radiasi Ionisasi

Dampak radiasi terhadap sel ada 3, yaitu:


 Sel mengalami kematian dan menimbulkan gejala seperti erytema.
 Sel kembali sehat dan berfungsi sebagai mana mestinya.
 Sel tetap rusak dan mengalami kelainan yang dapat mengakibatkan kanker pada penderita.
4. Tenaga Kesehatan

Tenaga medis atau tenaga kesehatan adalah setiap orang yang


mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan
dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan suatu usaha untuj
menciptakan perlindungan dan keamanan dari berbagai resiko
kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental maupun emosional terhadap
Pemeriksaan x-ray atau Rontgen

Radiasi yang disebabkan oleh pemeriksaan x-ray berdampak pada tenaga


kesehatan. Berdasarkan sebuah penelitian bahwa radiasi meningkatkan risiko
nyeri sendi, katarak hingga kanker pada tenaga kesehatan.

Maria Grazia Andreassi, MSc, PhD, melakukan penelitian untuk melihat efek
fluoroscopy, pemeriksaan x-ray untuk jantung, terhadap tenaga kesehatan yang
melakukannya. Penelitian dilakukan kepada 466 tenaga kesehatan di laboratorium
jantung dan 280 tenaga kesehatan lainnya. Hasilnya ditemukan bahwa paparan
radiasi pada tenaga kesehatan yang berkaitan dengan fluoroscopy dan jantung
lebih besar. Hal ini meningkatkan risiko mereka mengidap nyeri sendi, kanker
hingga penyakit kulit.
>Penangananya dapat dilakukan dengan rekognisi. Rekognisi
merupakan serangkaian kegiatan untuk mengenali suatu bahaya
lebih detil dan lebih komprehensif
 >Penilaian resiko dimulai dari perkiraaan Potensi resiko bahaya, b.
Jenis bahaya, Besarnya resiko, Jumlah dan karakteristik tingkat
pemaparan, Dampak terhadap lingkungan
KESIMPULAN

Lingkungan berpolusi, lingkungan dataran tinggi dan rendah, lingkungan radiasi


dan tenaga kesehatan lebih rentan terhadap berbagai penyakit akibat lingkungan
yang di huni. Lingkungan yang kurang mendukung membuat penghuninya berupaya
untuk bisa beradaptasi. Sehingga dengan kondisi alam yang demikian akan
berpengaruh terhadap aktivitas fisik yang dilakukan.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai