Anda di halaman 1dari 18

PENDAHULUAN INTERAKSI

OBAT

Rangki Astiani, M.Farm.Klin,Apt.


UTA’45 JKT
Astiani.rangki@yahoo.com
Interaksi obat adalah perubahan efek
suatu obat akibat pemakaian obat
lain (interaksi obat-obat) atau oleh
makanan, obat tradisional dan
senyawa kimia lain. Interaksi obat
yang signifikan dapat terjadi jika dua
atau lebih obat digunakan bersama-
sama.
 Interaksi diklasifikasikan berdasarkan
keterlibatan dalam proses farmakokinetik
maupun farmakodinamik. & farmasetika
 Interaksi farmakokinetik ditandai dengan
perubahan kadar plasma obat, area di bawah
kurva (AUC), onset aksi, waktu paro dsb
 Interaksi farmakodinamik meliputi aditif ,
potensiasi, sinergisme dan antagonisme.
Mekanisme yang terlibat dalam interaksi
farmakodinamik adalah perubahan efek pada
jaringan atau reseptor.
Absorpsi
Distribusi
Metabolisme
Ekskresi
 Bilakecepatan absorpsi berubah,
interaksi obat secara signifikan
akan lebih mudah terjadi,
terutama obat dengan t1/2 yang
pendek atau bila dibutuhkan
kadar puncak plasma yang cepat
untuk mendapatkan efek.
Mekanisme interaksi akibat gangguan absorpsi
antara lain :
 Interaksi langsung

Interaksi secara fisik/kimiawi antar obat dalam


lumen saluran cerna sebelum absorpsi
 Perubahan pH saluran cerna

Cairan saluran cerna yang alkalis, (akibat


antasid), akan meningkatkan kelarutan obat
bersifat asam yang sukar larut dalam saluran
cerna
 Pembentukan senyawa kompleks tak
larut atau khelat, Obat menjadi
terikat pada asam empedu
 Perubahan fungsi saluran cerna
(percepatan atau perlambatan
pengosongan lambung,
perubahan vaskularitas atau
permeabilitas mukosa saluran
cerna, atau kerusakan mukosa
dinding usus
 Afinitas (Kecenderungan obat untuk
berikatan dg senyawa lain) obat bersifat
asam terhadap protein darah (albumin)
 afinitas obat bersifat basa terhadap asam-α-

glikoprotein
 PPB : plasma protein binding untuk

menunjukkan persen obat yang terikat


protein plasma
 Ada kemungkinan kompetisi pengikatan

dengan protein plasma


 kompetisi pengikatan memungkinkan
terjadinya penggeseran salah satu obat
dari ikatan dengan protein, dan
akhirnya terjadi peningkatan kadar
obat bebas dalam darah yang
mengakibatkan toksisitas
 O. bebas + radikal bbs.
 persen terikat protein tinggi ( lebih dari 90%)
 terikat pada jaringan
 mempunyai volume distribusi yang kecil
 mempunyai rasio eksresi hepatic yang rendah
 mempunyai rentang terapetik yang sempit
 mempunyai onset aksi yang cepat
 digunakan secara intravena.
 Peningkatan metabolisme oleh adanya
induktor enzim
c/ Barbiturat dan obat-obat seperti
karbamazepin, fenitoin dan rifampisin
 Penghambatan metabolisme oleh adanya

inhibitor enzim
c/ cimetidine, eritromisin
 Perubahan ekskresi aktif tubuli ginjal
obat yang mampu menurunkan atau
meningkatkan filtrasi glomerulus
dengan cara mengubah aliran darah
ginjal dapat mempengaruhi laju
ekskresi obat-obat lain
 perubahan pH urin
 Perubahan aliran darah ginjal
 Interaksi farmakodinamik terjadi bila efek
suatu obat diubah karena adanya obat lain
di tempat kerjanya. MK:
1. berkompetisi langsung terhadap reseptor
2. berkompetisi secara tidak langsung dan
melibatkan perubahan mekanisme
fisiologis.
 Peran farmasis untuk memperkecil resiko interaksi obat
antara lain :
 dokumentasikan semua obat yang digunakan
pasien
 menguasai farmakodinami dan farmakokinetika
obat yang diresepkan terutama yang berpotensi
untuk berinteraksi
 sarankan mengurangi jumlah obat yang diberikan.
waspadai :
 obat-obat dengan indeks terapi sempit
 kondisi klinik resiko tinggi (gagal ginjal, gagal
jantung, kerusakan hati)
 jika kondisi pasien memburuk, waspada
kemungkinan akibat efek samping dari
interaksi obat
 cari informasi tentang obat baru (karena informasi
interaksi obat masih sedikit), serta interaksi obat
yang sebelumnya tidak diketahui. Gunakan
referensi dan program komputer
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai