Anda di halaman 1dari 26

PESAWAT SEDERHANA

PETA KONSEP

PESAWAT SEDERHANA

Pengungkit Bidang Miring Katrol Roda


Berporos
Pengungkit Jenis I
Katrol Katrol Katrol
Pengungkit Jenis II Tetap Bebas Majemuk

Pengungkit Jenis III


Tujuan menggunakan pesawat sederhana adalah untuk:
a) Melipatgandakan gaya atau kemampuan kita.
b) Mengubah arah gaya yang kita lakukan.
c) Menempuh jarak yang lebih jauh atau membesarkan
kecepatan
A. TUAS atau PENGUNGKIT
 Pengungkit (tuas) merupakan alat yang digunakan untuk
mengungkit benda yang berat.
 Tuas atau pengungkit adalah sebuah batang yang dapat
diputar di sekitar titik tumpu.
 Pengungkit dapat berupa kayu atau besi panjang yang di
beri gaya pada salah satu sisinya.
 Kuasa adalah gaya yang diberikan pada suatu benda
untuk memindahkannya.
A. TUAS atau PENGUNGKIT (2)
Tuas berfungsi sebagai alat pembesar gaya sehingga
keuntungan menggunakan tuas adalah gaya yang
dihasilkan lebih besar daripada gaya yang dikeluarkan.
Besarnya gaya yang dihasilkan bergantung pada panjang
lengan gaya dan panjang lengan beban.
Makin besar perbandingan lengan gaya terhadap legan
beban, makin besar pula gaya ungkit yang dihasilkan.
A. TUAS atau PENGUNGKIT (3)

Keterangan :
B = beban
T = titik tumpu
K = kuasa
Lb = lengan beban
Lk = lengan kuasa
A. TUAS atau PENGUNGKIT (4)
 Jika benda yang akan diungkit memiliki berat w, diletakan pada
ujung tuas, yang diletakkan pada titik tumpu sejauh lb, maka kita
akan memerlukan gaya sebesar F pada jarak lk untuk
mengungkitnya.
 Saat benda diungkit maka :

W lB = F lK atau

 Perbandingan antara berat beban dab gaya kuasa atau


perbandingan antara lengan kuasa dan lengan beban disebut
keuntungan mekanis (tidak mempunyai satuan).
CONTOH SOAL
 Sebuah tuas memiliki lengan beban 2 cm dan lengan kuasa 10 cm. Jika kita
ingin mengangkat beban yang memiliki berat 5 N, berapa gaya yang harus
kita gunakan? Tentukan pula keuntungan mekanis alat tersebut.
Penyelesaian :
Diketahui : lB = 2 cm; lK = 10 cm; w = 5 N
Ditanya : F = ?; KM = ?
W lB = F lK
5 N x 2 cm = F x 10 cm
F = 10 N cm = 1N
10 cm
 KM = w = 5 = 5
 F 1
LATIHAN
Sebuah beban bermassa 10 kg. Jika kita ingin mengangkat
beban tersebut menggunakan tuas sepanjang 3 m dengan letak
titik tumpu 1m dari beban, berapakan gaya minimal yang harus
dikeluarkan?
A. TUAS atau PENGUNGKIT (5)
Coba perhatikan gambar di bawah ini manakah pengungkit yang
memerlukan kuasa (tenaga yang lebih sedikit, mengangkat beban
gambar (a) atau (b) ?

KK KT
B K B
T T

Ingat : * semakin panjang Lb dari Lk, maka kuasa yang diberikan


semakin besar.
* semakin pendek Lb dari Lk, maka kuasa yang diberikan
semakin sedikit.
A. TUAS atau PENGUNGKIT (6)
 Titik beban adalah tempat beban melekat
 Titik tumpu adalah tempat alat bertumpu
 Titik kuasa adalah tempat kuasa bekerja
 Lengan beban adalah jarak antara titik beban dan titik tumpu
 Lengan kuasa adalah jarak antara titik tumpu dan titik kuasa
Contoh :
A. TUAS atau PENGUNGKIT (7)
Berdasarkan letak titik beban, titik tumpu, dan titik kuasanya,
pengungkit dibedakan menjadi 3 yaitu :
Pengungkit Jenis Pertama
 Titik tumpunya terletak di antara titik beban dan titik kuasa ( B – T –

K)
 Makin dekat jarak titik tumpu ke beban, maka keuntungan mekanis yang
diperoleh akan makin besar
K
 Contoh : KT
K
KT B T
TT K B
T
T
TT B
B
B

B
B K
T
B KT T
K TT
B KKT
TT
T
A. TUAS atau PENGUNGKIT (8)
Pengungkit Jenis Kedua
 Titik bebannya terletak di antara titik tumpu dan titik

kuasa ( T – B – K )
 Keuntungan mekanis akan lebih besar diper
 Contoh :
A. TUAS atau PENGUNGKIT (9)
Pengungkit Jenis Ketiga
 Titik kuasanya terletak di antara titik tumpu dan titik beban

( T – K – B ).
 Tuas kelas tiga berfungsi untuk memperbesar
perpindahan.
Contoh : K K

B
T
T
B

T
K K
B T B

K
CONTOH SOAL
Sebuah batu yang beratnya 500 N dipindahkan menggunakan
sebuah tuas dengan gaya sebesar 200 N. Bila lengan kuasa 50 cm, hitunglah:
a. jarak antara beban ke titik tumpu tuas
b. keuntungan mekanis yang diperoleh
Penyelesaian:
Diketahui: w = 500 N; F = 200 N; lk = 50 cm = 0,5 m
Ditanya: (a) lk ; (b) km
Jawab:
a. jarak antara beban dengan titik tumpu tuas (lk):
w = lk → lk = w. lb → lk = 500 N x 0,5 m— = 1,25 m
F lb F 200 N
K
Jadi, jarak antara beban dengan titik tumpu tuas adalah 1,25 m.

b. Keuntungan mekanis yang diperoleh:


KM = w = 500 N = = 2,5
F 200 N
Jadi, keuntungan mekanis yang diperoleh adalah 2,5.
B. BIDANG MIRING
 Merupakan bidang datar yang diletakkan miring atau membentuk
sudut tertentu sehingga dapat memperkecil gaya kuasa.
 Dapat memindahkan barang tanpa mengangkatnya, cukup ditarik
atau di dorong.
B. BIDANG MIRING (2)
 Keuntungan :
Lebih mudah untuk dilalui, dan tenaga yang diberikan lebih sedikit

 Kerugian :
Lintasan menjadi lebih panjang dan memakan waktu
yang lebih lama.
B. BIDANG MIRING (3)
 Fb h = Fk l
Keterangan : Fb = gaya beban (N)
Fk = gaya kuasa (N)
l = panjang bidang miring (m)
h = tinggi bidang miring (m)
 Jika bidang miring licin, keuntungan mekanis dapat dikatakan bahwa perbandingan

beban dengan kuasa sama dengan perbandingan jarak perpindahan dengan tinggi
bidang miring adalah :
CONTOH SOAL
Seorang pedagang akan menaikkan barang yang baru saja dibelinya menuju
ketinggian 1,5 m dari tanah. Untuk mempermudah memindahkan barang
seberat 900 N itu, ia menggunakan bidang miring licin sepanjang 4,5 m.
Hitunglah gaya dorong minimum yang diperlukan untuk menaikkan barang
tersebut.
Penyelesaian:
Diketahui : l = 4,5 m ; Fb = 900 N ; h = 1,5 m
Ditanya : Fk
Jawab:
Fb = l → Fk = Fb x h → F = 900 N x 1,5 m = 300 N
Fk h l 4,5 m
Jadi, gaya dorong minimum yang diperlukan untuk menaikkan benda adalah
300 N.
C. KATROL
• Katrol digunakan untuk mengangkat dan menarik suatu benda.
• Prinsip kerja katrol adalah mengubah arah gaya sehingga kerja yang
dilakukan menjadi lebih mudah.
• Terdiri dari seutas tali dan kerekan
• Katrol terbagi 3 :
1. Katrol Tetap
 adalah katrol yang digantungkan pada tempat yang kokoh.
 Bila tali diberi beban, kerekan tidak berpindah tempat, tetapi
berputar di tempatnya, sehingga beban bergerak ke atas dan
kebawah mengikuti gerak tali.
 Keuntungan mekanisnya satu dan gaya yang diberikan sama
dengan berat beban
 Katrol dapat mengubah arah gaya ke bawah di ubah menjadi
gaya ke atas.
C. KATROL (2)
1. Katrol Tetap
W lB = F l K

W = berat beban (N)


lB = lengan beban (m)
F = gaya angkat (N)
lk = lengan beban (m)

 Prinsip kerja katrol tetap adalah besar gaya kuasa sama dengan
berat beban, sedangkan lengan kuasa sama dengan lengan beban.
 Keuntungan mekanis katrol tetap adalah mengubah arah gaya, yakni
gaya angkat searah gaya berat orang yang mengangkat.
C. KATROL (3)
22. Katrol Bebas
 adalah katrol yang kerekannya dapat berputar pada tali dan
tidak tetgantung pada papan yang kokoh.
 Dapat bergerak pada tali dari satu tempat ke tempat lainnya
diikuti perpindahan beban
 Keuntungan mekanis dua, mempunyai kemampuan
mengangkat 2 x gaya yang kita berikan (1/2 dari berat benda).
 Pada katrol bergerak, benda yang diangkat digantungkan pada
poros kontrol.
 Keuntungan mekanik katrol bergerak jika gaya gesekannya
diabaikan adalah beban/kuasa = Fb/Fk =2
 Keuntungan menggunakan katrol bergerak slain memudahkan
mengangkat benda juga memerlukan kuasa yang besarnya
setengan dari berat bebannya.
C. KATROL (4)
3. Katrol Majemuk
 adalah gabungan dari katrol tetap dan katrol bebas.
 Keuntungan mekanis katrol majemuk tergantung pada jumlah
katrol yang digabung.
 Makin banyak katrol yang digabung, makin besar keuntungan
mekanisnya, kuasa yang diberikan makin diperkecil.
 Sistem katrol ini untuk mengangkat benda yang massanya
mencapai beberapa ton.
 Jika gaya gesekan katrol diabaikan, berlaku persamaan :
Fb = 2 Fk x n Fb = beban (N)
Fk = kuasa (N)
n = banyaknya katrol tiap blok

Fb/Fk = 2 n
 Ingat : Bila katrol yang digunakan 3, berarti gaya yang kita
berikan untuk mengangkat benda adalah 1/3 dari berat benda.
D. RODA BERPOROS
 Penggunaan roda saat memindahkan benda sangat mengurangi
gaya gesekan. Karena dapat mengurangi gaya gesekan, maka roda
dapat menahan gerakan benda.
 Roda termasuk katrol tetap.
 Roda digunakan pada gerobak, sepeda, mobil, dll.
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai