Anda di halaman 1dari 32

Mata Kuliah : Desain Pembelajaran Matematika dan IPA

Dosen Pengampuh : Dr. Agustinus J. Patandean, M.Pd

DESAIN PEMBELAJARAN
PESAWAT SEDERHANA
Oleh Kelompok 1
ANDI WIRAHANDAYANI / 4622106074
ANDI NELLI / 4622106076
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

1. Mahasiswa mampu Mengidentifikasi berbagai jenis pesawat


sederhana, misalnya pengungkit, bidang miring, katrol, dan roda.

2. Menggolongkan berbagai alat rumah tangga sebagai pengungkit,


bidang miring, katrol, dan roda.

3. Mengidentifikasi kegiatan sehari-hari yang menggunakan pesawat


sederhana.

4. Memperagakan cara menggunakan pesawat sederhana.


PETA KONSEP

PESAWAT SEDERHANA

Pengungkit Bidang Miring Katrol Roda


Berporos
Pengungkit Jenis I
Katrol Katrol Katrol
Pengungkit Jenis II Tetap Bebas Majemuk

Pengungkit Jenis III


Tujuan menggunakan pesawat sederhana adalah untuk:

a) Melipatgandakan gaya atau kemampuan kita.

b) Mengubah arah gaya yang kita lakukan.

c) Menempuh jarak yang lebih jauh atau membesarkan


kecepatan
A. TUAS ATAU PENGUNGKIT
 Pengungkit (tuas) merupakan alat yang digunakan untuk mengungkit
benda yang berat.
 Tuas atau pengungkit adalah sebuah batang yang dapat diputar di
sekitar titik tumpu.
 Pengungkit dapat berupa kayu atau besi panjang yang di beri gaya
pada salah satu sisinya.
 Kuasa adalah gaya yang diberikan pada suatu benda untuk
memindahkannya.
A. TUAS ATAU PENGUNGKIT (2)
Tuas berfungsi sebagai alat pembesar gaya sehingga keuntungan
menggunakan tuas adalah gaya yang dihasilkan lebih besar
daripada gaya yang dikeluarkan.

Besarnya gaya yang dihasilkan bergantung pada panjang lengan


gaya dan panjang lengan beban.

Makin besar perbandingannya, makin besar pula gaya ungkit


yang dihasilkan.
A. TUAS ATAU PENGUNGKIT (3)

Keterangan :
B = beban
T = titik tumpu
K = kuasa
Lb = lengan beban
Lk = lengan kuasa
A. TUAS ATAU PENGUNGKIT (4)
 Jika benda yang akan diungkit memiliki berat w, diletakan pada ujung
tuas, yang diletakkan pada titik tumpu sejauh lb, maka kita akan
memerlukan gaya sebesar F pada jarak lk untuk mengungkitnya.
 Saat benda diungkit maka :

W lB = F lK

 Perbandingan antara berat beban dab gaya kuasa atau perbandingan


antara lengan kuasa dan lengan beban disebut keuntungan mekanis
(tidak mempunyai satuan).
 KM = w = lK
F lB
CONTOH SOAL
 Sebuah tuas memiliki lengan beban 2 cm dan lengan kuasa 10 cm. Jika kita ingin mengangkat
beban yang memiliki berat 5 N, berapa gaya yang harus kita gunakan? Tentukan pula
keuntungan mekanis alat tersebut.
Penyelesaian :
Diketahui : lB = 2 cm; lK = 10 cm; w = 5 N
Ditanya : F = ?; KM = ?
W lB = F lK
5 N x 2 cm = F x 10 cm
F = 10 N cm = 1N
10 cm
 KM = w = 5 = 5
 F 1
A. TUAS ATAU PENGUNGKIT (5)
Coba perhatikan gambar di bawah ini manakah pengungkit yang memerlukan
kuasa (tenaga yang lebih sedikit, mengangkat beban gambar (a) atau (b) ?

KK T
K
K
B B
T T

Ingat : * semakin panjang Lb dari Lk, maka kuasa yang diberikan semakin besar.
* semakin pendek Lb dari Lk, maka kuasa yang diberikan semakin
sedikit.
A. TUAS ATAU PENGUNGKIT (6)
 Titik beban adalah tempat beban melekat

 Titik tumpu adalah tempat alat bertumpu

 Titik kuasa adalah tempat kuasa bekerja

 Lengan beban adalah jarak antara titik beban dan titik tumpu

 Lengan kuasa adalah jarak antara titik tumpu dan titik kuasa

Contoh :
A. TUAS ATAU PENGUNGKIT (7)
Berdasarkan letak titik beban, titik tumpu, dan titik kuasanya,
pengungkit dibedakan menjadi 3 yaitu :
Pengungkit Jenis Pertama
 Titik tumpunya terletak di antara titik beban dan titik kuasa ( B – T – K )
 Makin dekat jarak titik tumpu ke beban, maka keuntungan mekanis yang diperoleh
akan makin besar K
KT B T
K
KT
TT K B
 Contoh : T
T
TT B
B
B

B
B K
T
B KT T
K TT
B KKT
TT
T
A. TUAS ATAU PENGUNGKIT (8)
Pengungkit Jenis Kedua
 Titik bebannya terletak di antara titik tumpu dan titik kuasa (
T–B–K)

 Keuntungan mekanis akan lebih besar diper

 Contoh :
A. TUAS ATAU PENGUNGKIT (9)
Pengungkit Jenis Ketiga
 Titik kuasanya terletak di antara titik tumpu dan titik beban ( T
– K – B ).

 Tuas kelas tiga berfungsi untuk memperbesar perpindahan.


K K

Contoh : T
B
T
B

T
K K
B T B

K
CONTOH SOAL
Sebuah batu yang beratnya 500 N dipindahkan menggunakan

sebuah tuas dengan gaya sebesar 200 N. Bila lengan kuasa 50 cm, hitunglah:

a. jarak antara beban ke titik tumpu tuas

b. keuntungan mekanis yang diperoleh

Penyelesaian:

Diketahui: w = 500 N; F = 200 N; lk = 50 cm = 0,5 m

Ditanya: (a) lk ; (b) km

Jawab:

a. jarak antara beban dengan titik tumpu tuas (lk):

w = lk → lk = w. lb → lk = 500 N x 0,5 m— = 1,25 m K


F lb F 200 N

Jadi, jarak antara beban dengan titik tumpu tuas adalah 1,25 m.

b. Keuntungan mekanis yang diperoleh:

KM = w = 500 N = = 2,5

F 200 N

Jadi, keuntungan mekanis yang diperoleh adalah 2,5.


B. BIDANG MIRING
 Bidang Miring dapat dibuat dari papan yang diletakkan secara miring.

 Dapat memindahkan barang tanpa mengangkatnya, cukup ditarik atau di


dorong.
B. BIDANG MIRING (2)

 Keuntungan :
Lebih mudah untuk dilalui, dan tenaga yang diberikan lebih sedikit

 Kerugian :
Lintasan menjadi lebih panjang dan memakan waktu
yang lebih lama.
B. BIDANG MIRING (3)
 wh = F s
Keterangan : w = beban (N)
F = gaya (N)
s = panjang bidang miring (m)
h = tinggi bidang miring (m)
 Jika bidang miring licin, keuntungan mekanis dapat dikatakan bahwa perbandingan beban dengan kuasa
sama dengan perbandingan jarak perpindahan dengan tinggi bidang miring adalah :

 KM = w = l
F h
Keterangan :
KM = keuntungan mekanis
w = beban (N)
F = gaya (N)
l = panjang lintasan bidang miring (m)
h = tinggi bidang miring (m)
CONTOH SOAL

Seorang pedagang akan menaikkan barang yang baru saja dibelinya menuju ketinggian 1,5
m dari tanah. Untuk mempermudah memindahkan barang seberat 900 N itu, ia
menggunakan bidang miring licin sepanjang 4,5 m. Hitunglah gaya dorong minimum yang
diperlukan untuk menaikkan barang tersebut.
Penyelesaian:
Diketahui : l = 4,5 m ; w = 900 N ; h = 1,5 m
Ditanya : F
Jawab:
w = l → F = wh → F = 900 N x 1,5 m = 300 N
F h l 4,5 m
Jadi, gaya dorong minimum yang diperlukan untuk menaikkan benda adalah 300 N.
C. KATROL
• Katrol digunakan untuk mengangkat dan menarik suatu benda.
• Prinsip kerja katrol adalah mengubah arah gaya sehingga kerja yang dilakukan menjadi
lebih mudah.
• Terdiri dari seutas tali dan kerekan
• Katrol terbagi 3 :
1. Katrol Tetap
 adalah katrol yang digantungkan pada tempat yang kokoh.
 Bila tali diberi beban, kerekan tidak berpindah tempat, tetapi berputar di tempatnya,
sehingga beban bergerak ke atas dan kebawah mengikuti gerak tali.
 Keuntungan mekanisnya satu dan gaya yang diberikan sama dengan berat beban
 Katrol dapat mengubah arah gaya ke bawah di ubah menjadi gaya ke atas.
C. KATROL (2)
1. Katrol Tetap
W lB = F lK

W = berat beban (N)


lB = lengan beban (m)
F = gaya angkat (N)
lk = lengan beban (m)

 Prinsip kerja katrol tetap adalah besar gaya kuasa sama dengan berat beban, sedangkan lengan kuasa sama
dengan lengan beban.

 Keuntungan mekanis katrol tetap adalah mengubah arah gaya, yakni gaya angkat searah gaya berat orang
yang mengangkat.
C. KATROL (3)
22. Katrol Bebas
 adalah katrol yang kerekannya dapat berputar pada tali dan tidak tetgantung
pada papan yang kokoh.

 Dapat bergerak pada tali dari satu tempat ke tempat lainnya diikuti perpindahan
beban

 Keuntungan mekanis dua, mempunyai kemampuan mengangkat 2 x gaya yang


kita berikan (1/2 dari berat benda).

 Pada katrol bergerak, benda yang diangkat digantungkan pada poros kontrol.

 Keuntungan mekanik katrol bergerak jika gaya gesekannya diabaikan adalah


beban/kuasa = W/F =2

 Keuntungan menggunakan katrol bergerak slain memudahkan mengangkat benda


juga memerlukan kuasa yang besarnya setengan dari berat bebannya.
C. KATROL (4)
3. Katrol Majemuk
 adalah gabungan dari katrol tetap dan katrol bebas.
 Keuntungan mekanis katrol majemuk tergantung pada jumlah katrol yang
digabung.
 Makin banyak katrol yang digabung, makin besar keuntungan mekanisnya,
kuasa yang diberikan makin diperkecil.
 Sistem katrol ini untuk mengangkat benda yang massanya mencapai
beberapa ton.
 Jika gaya gesekan katrol diabaikan, berlaku persamaan :
w = 2 F n w = beban (N)
F = kuasa (N)
n = banyaknya katrol tiap blok
W/F = 2 n
 Ingat : Bila katrol yang digunakan 3, berarti gaya yang kita berikan
untuk mengangkat benda adalah 1/3 dari berat benda.
CONTOH SOAL
Sebuah katrol sistem banyak memiliki tiga buah tali. Katrol ini digunakan oleh para
tukang bangunan untuk menaikkan bahan yang akan digunakan di lantai atas.
Jika beban yang diangkat beratnya 900 N, tentukanlah:
a. keuntungan mekanis yang diperoleh
b. kuasa yang diperlukan
Penyelesaian:
Diketahui: ω = 900 N ; banyak tali = 3 ditarik dari atas
Ditanya: (a) KM ; (b) F
Jawab :
a. Karena katrol ditarik dari bawah, maka katrol tersebut memiliki tarikan ke
bawah, sehingga KM = banyaknya tali = 3 – 1 = 2
b. Kuasa yang diperlukan:
KM = w → F = w = 900 N = 450 N
F KM 2
Jadi, keuntungan mekanis katrol adalah 2 dan kuasa yang
diperlukannya 450 N.
D. RODA BERPOROS
 Penggunaan roda saat memindahkan benda sangat mengurangi gaya gesekan.
Karena dapat mengurangi gaya gesekan, maka roda dapat menahan gerakan
benda.

 Roda termasuk katrol tetap.

 Roda digunakan pada gerobak, sepeda, mobil, dll.


Sebuah pengungkit dengan panjang 3 m digunakan untuk mengangkat batu yang
beratnya 2.000 N. Jika panjang lengan kuasa 2,5 m, hitunglah:

a. gaya kuasa yang harus diberikan untuk mengangkat batu;


b. keuntungan mekanis tuas.

Penyelesaian:
Diketahui: l = 3 m
lb = (3 m – 2,5 m) = 0,5 m
Fb = 2.000 N
lk = 2,5 m
Ditanya:
a. gaya kuasa
b. keuntungan mekanis
Sebuah peti harus dinaikkan ke atas truk. Agar lebih ringan, digunakan bidang miring yang licin dan
panjangnya 4 m. Jika tinggi truk 1 m dan berat peti 600 N, hitunglah:

a. gaya yang diperlukan untuk mengangkat peti tersebut,


b. keuntungan mekanis bidangmiring tersebut.

Penyelesaian:
Diketahui: l = 4 m
h=1m
Fb = 600 N
Ditanyakan:
a. gaya untuk memindahkan peti (Fk)
b. keuntungan mekanis bidang miring (KM)
Pembahasan
Keuntungan mekanik dari sebuah tuas atau pengungkit bisa dicari dari dua cara
sebagai berikut:
KM = W/F
atau dari rumus lainnya
KM = Lk/Lb

Jadi
KM = W/F = 75/7,5 = 10 atau KM = Lk/Lb = 50/5 = 10 juga hasilnya
KESIMPULAN
• Pesawat sederhana digunakan manusia untuk memudahkan pekerjaan
• Pesawat sederhana ada empat macam, yaitu : tuas atau pengungkit, bidang
miring, katrol dan roda.
• Tujuan menggunakan pesawat seerhana adalah untuk melipatgandakan gaya
atau kemampuan, mengubah arah gaya, dan memperbesar kecepatan Ketika
menumpuh jarak yang lebih jauh
• Pesawat sederhana bukan untuk menciptakan gaya atau menyimpan gaya, tapi
untuk memudahkan dan meringankan pelaksanaan pekerjaan.
• Aplikasi pesawat sederhana dalam kehidupan sehari- hari banyak yang kita
jumpai. Contohnya gunting, gerobak dorong, pisau, tangga, katrol penimba air,
sepeda, jam mobil truk dan mobil derek.

Anda mungkin juga menyukai