Anda di halaman 1dari 31

Strategi Operasional Pelayanan di FKTP dan

Penyelenggaraan Telemedicine
di Masa Pandemi COVID-19

drg. Saraswati, MPH


Direktur Pelayanan Kesehatan Primer

disampaikan pada:
Webinar Pengelolaan dan Pencegahan Obesitas di FKTP
Jakarta, 10 Oktober 2020
Pendahuluan
1

Kebijakan Pelayanan Kesehatan


2 Primer pada Masa Pandemi COVID-
19
OUTLINE
3 Kebijakan Penyelenggaraan
Telemedicine dan Dokter online pada
Masa Pandemi COVID-19
4
Penutup
1 Pendahuluan
Jumlah Kasus
Terkonfirmasi SISRUTE
COVID-19
315.714
Positif
240.291 FKTP

Sembuh
11.472
Peran FKTP sangat fundamental dalam Penanganan COVID-19
Meninggal
Sumber data: Dashboard Gugus Tugas pada https://www.covid19.co.id tanggal 7
Oktober 2020
Peran
FKTP
Selama
Terjadi (HL. Blum)

DETEKSI

Outbreak
PREVENSI RESPON

• Memasyarakatkan BUDAYA HIDUP Integrasi dalam memberikan pelayanan


Kesehatan pada pandemi COVID-19 5
BERSIH dan SEHAT
• Melibatkan peran LINTAS SEKTOR
Komorbid pada Pasien COVID-19 tidak terkontrol/ terkendali

PENYAKIT PENYERTA PADA KASUS POSITIF Hipertensi ,


COVID 19 Diabetes Melitus Penyebab
dan Penyakit kecacatan dan
Jantung tingkat
Faktor risiko kematian
merupakan stroke
penyakit tidak tinggi
menular terbanyak
sebagai komorbid
COVID-19

Perlu penguatan penanganan


Hipertensi, Diabetes Melitus
dan Penyakit Jantung sesuai
standar FKTP termasuk
penguatan promprev di
masyarakat dan pemanfaatan
TIK pada masa pandemi

Sumber data: covid 19.go.id, 7 Oktober 2020


6
2
Kebijakan Pelayanan Kesehatan
Primer Pada Masa Pandemi COVID-19
Peran FKTP
dalam
Penanganan
COVID-19
Tata Kelola Puskesmas Masa Pandemi COVID-19 dan
MANAJEMEN AKB
PUSKESMAS
(penyesuaian P1-P2-P3)

INPUT PROSES OUTPUT

MANAJEMEN SDM MANAJEMEN SPA MANAJEMEN PELAYANAN


• Capaian target indikator
a.Menghitung Analisis Beban a.Continuum of Care Yankes program pelayanan
a.Ruang pelayanan terpisah pasien
Kerja (ABK) untuk kebutuhan dasar (SPM) kesehatan dasar
ISPA dan Non ISPA
SDM b.Penyusunan dan pelaksanaan • Kesiapan Puskesmas
b.Ruang tunggu
b.Meninjau pembagian tugas SOP Yankes di masa COVID- dalam penanganan
pasien/pengunjung menerapkan
SDM : berdasar kemampuan, 19 COVID-19 dan PIE
physical distancing
faktor resiko tertular COVID- c.Pelaksanaan triase yang lainnya
c.Mengkondisikan sirkulasi udara
19 optimal
setiap ruang pelayanan (alami
c.Peningkatan kompetensi SDM d.Alur pelayanan terpisah
maupun mekanik)
(PIE, PPI dan patient safety, pasien ISPA dan Non ISPA
d.Penguatan Alkes pemeriksaan
pelaksanaan program pada e.Manajemen Mutu (PPI,
laboratorium.
AKB, serta pelayanan Lab) patient safety, patient
e.Ketersediaan logistik (APD,
d.Tersedia Penanggung jawab centeredness, Indikator mutu,
rapid test dll) sesuai kebutuhan
PPI manajemen risiko)
f. Ketersediaan sarana CTPS dan
f. Sistem TI: Telemedicine,
hand sanitizer
MANAJEMEN KEUANGAN monev, pelaporan
g.Pengaturan jadwal desinfektan
e.Pemanfaatan raw data PIS-
Perencanaan dan pemanfaatan ruangan dan lingkungan
PK
anggaran memperhitungkan Puskesmas
f. Penguatan Pelayanan
kebutuhan penanganan COVID- h.Ketersediaan sarana TIK untuk
Penunjang termasuk sistem
19 telemedicine
rujukan
FKTP Pada Masa Pandemi dan Adaptasi
Kebiasaan Baru (AKB)

Adaptasi
UKM Layanan
Pencegahan &
FUNGSI PUSKESMAS pengendalian COVID-19

UKP
PREVENT – DETECT - RESPONS

pemberian pelayanan
kesehatan yang efektif
dan aman
Pelayanan Puskesmas pada Masa Pandemi
COVID-19 dan Adaptasi Kebiasaan Baru

UKM
UKM Esensial
Promosi Kesehatan Pengembangan
Kesehatan lingkungan Bersifat Inovatif
Skala prioritas,
Kesehatan Keluarga (sesuai siklus hidup) Integrasi program Disesuaikan dengan
Gizi dan sumber daya, prioritas masalah
Pencegahan dan Pengendalian penyakit physical distancing, Kesehatan, kekhususan
Penerapan PPI wilayah kerja dan potensi
(termasuk faktor risiko PTM)
Pengaturan sumber daya yang tersedia
jadwal kunjungan,

Pelayanan lain
alur pelayanan, triage,
Pemanfaatan TIK
UKP
Manajemen Puskesmas Rawat Jalan (Kunjungan sehat
atau sakit)
Pelayanan Kefarmasian
Pelayanan Gawat Darurat
Pelayanan Perkesmas
Pelayanan persalinan normal
Pelayanan Laboratorium
Perawatan di rumah
Kunjungan Keluarga
Rawat Inap (sesuai kebutuhan)
PENGUATAN PERAN PUSKESMAS DALAM
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN COVID-19
SE Penguatan Peran SE Pemantauan Petunjuk Teknis Pelayanan SE Pelayanan Puskesmas
Puskesmas dalam Upaya Pekerja Migran (PMI) Puskesmas Pada Masa Di Era Tatanan Baru Dalam
Promotif & Preventif Secara Door to Door Pandemi COVID-19 Pandemi COVID-19
Penyebaran COVID-19

12
Penyesuaian Alur Pelayanan
1

Pintu masuk Triase


di Puskesmas
2 8 12

Pasien/ Bukan
Bukan Ruang Pemeriksaan
Pengunjung Terkait
Gawat untuk kasus ISPA Covid-19
Puskesmas
Darurat

SOP awal pelayanan(*)


setiap pengunjung 4 6 11
Puskesmas sebelum masuk
ke dalam Puskesmas, wajib: demam, riwayat 7
1. Menggunakan masker demam, batuk, Ya Terkait
(masker kain atau masker Menunggu di Loket
bedah) sakit menelan, COVID-19
Ruang Tunggu Pendaftaran/ Suspek
2. Cuci tangan dengan sabun gejala ISPA
dan air mengalir Administrasi SOP Akhir
lainnya Pemantauan
3. Menjaga jarak antara
Riwayat kontak oleh Petugas Probable Pelayanan
pengunjung lebih dari 1 10
meter positif. perjalanan Kesehatan
4. Menerapkan etika batuk berkoordinasi Konfirmasi
bila pasien batuk
dari daerah Ruang dengan dinkes
5. Diukur suhu tubuh oleh terjangkit Covid-19 15
Laboratorium kab/kota
petugas kesehatan
Tidak 13
5
9 Pulang
Tujuan lain
Ruang Farmasi
pengunjung
Ruang Pemeriksaan
Puskesmas
lainnya, sesuai yang
(Bukan Kasus
dituju Rujuk ke FKRTL/
ISPA) RS Darurat/
RS Rujukan Covid-19
3
Perbaikan Tetap/
Kasus 14
Perburukan
Gawat
Darurat
Referensi: Pedoman Pencegahandan Pengendalian Covid-19, Revisi 5 Tahun 2020, Ditjen P2P
PERAN JEJARING PUSKESMAS

Keterlibatan Klinik dan Dokter Praktik Mandiri (DPM) yang merupakan jejaring
Puskesmas mempunyai peran yang tidak dapat diabaikan dalam penanggulangan
pandemi Covid-19
Untuk itu jejaring Puskesmas dapat melaksanakan:
1. Koordinasi dengan Puskesmas/ dinkes setempat terkait pemantauan kontak erat Koordinasi antara Dinkes,
2. Mencatat dan melaporkan hasil pemantauan kontak secara rutin harian Puskesmas dan Klinik
menggunakan formulir yang sudah ditentukan (jika Klinik dan DPM memiliki pasien
ODP dan PDP)
Koordinasi yang baik antara klinik dan DPM dengan Puskesmas yang menjadi
pembina wilayah kerjanya dapat memaksimalkan fungsi Deteksi, Prevensi dan Respon
penanggulangan pandemic Covid-19.
Dalam berkoordinasi, peran Organisasi Profesi (IDI) dan lintas sektor terkait sangat
dibutuhkan. Koordinasi jejaring Puskesmas
dengan LS

14
Penggunaan APD
sesuai kebutuhan dan
pedoman yang berlaku
Penerapan
PPI dan
physical
distancing
Penggunaan sekat transparan pada meja
konsultasi/pemeriksaan dan pembatasan jarak
antara petugas dengan pasien

Pembatasan jarak pada


kursi tunggu pasien
MANFAAT RAW DATA PIS-PK
1. Puskesmas memperoleh data base by name by address individu/ keluarga bermasalah
kesehatan untuk intervensi lanjut
2. Puskesmas dapat mencocokkan dengan data program
3. Basis data kelompok rentan:
a. Sasaran prioritas kegiatan pencegahan penularan COVID-19.
Program Indonesia b. Pemantauan harian kasus COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri untuk
mencegah perburukan penyakit.
Sehat dengan c. Perencanaan kebutuhan logistik, misalnya kebutuhan APD dan rapid test bagi
Pendekatan Keluarga kelompok rentan yang ada

(PIS-PK)
TETAP DILAKSANAKAN dengan
penyesuaian-penyesuaian dengan
mempertimbangkan kebijakan
operasional daerah dan panduan
program di masa pandemi COVID-19
1. Pendaftaran pasien
2. Pengisian rekam medis pasien
3. Konsultasi
4. KIE
5. Visit dan monitor pasien secara virtual
Pemanfaatan 6. Pemantauan, pelaporan, pendataan kasus
7. Rujukan
Teknologi
Informasi dan MENGGUNAKAN APLIKASI
- Yang dikembangkan oleh Fasyankes sendiri
Komunikasi - Kementerian Kesehatan
- Kerjasama dengan pihak ketiga
(TIK)
3
Kebijakan Penyelenggaraan
Telemedicine dan Dokter Online
pada Masa Pandemi COVID-19
UU No UU No UU No UU No
29 thn 11 thn 36 thn 36 thn
2004 2008 2009 2014

Informasi dan Tenaga


Dasar
Praktik Kesehatan
Transaksi Kesehatan
Kedokteran
Elektronik

Hukum
SE Peraturan
Permenkes Menkes KKI No 74
No 269 thn Permenkes Permenkes No 303 thn 2020
2008 No 20 thn No 31 thn thn 2020
2019 2019
Kewenangan Klinis dan
Penyelenggaraan Praktik Kedokteran melalui
Sistem Informasi Yankes melalui Telemedicine pada Masa
Penyelenggaraan Penyelenggaraan Pemanfaatan TIK Pandemi COVID-19 di
Rekam Medis Telemedicine Antar Fasilitas Puskesmas 19 dalam rangka
Indonesia
Pelayanan Kesehatan pencegahan dan
penyebaran COVID-19
SE No. HK.02.01/MENKES/303/2020 ttg Pelayanan Kesehatan Melalui Teknologi Informasi Dalam
Pencegahan COVID-19
PERKONSIL No. 74 Tahun 2020 ttg Penanganan Klinis dan Praktik Kedokteran Melalui
Telemedicine Pada Masa Pandemi COVID-19

1. Pendaftaran pasien
2. Pengisian rekam medis pasien
3. Konsultasi
4. KIE
5. Visit dan monitor pasien secara virtual
Pemanfaatan 6. Pemantauan, pelaporan, pendataan kasus
teknologi 7. Rujukan

Informasi MENGGUNAKAN APLIKASI


- Yang dikembangkan oleh Fasyankes sendiri
- Kementerian Kesehatan
- Kerjasama dengan pihak ketiga
Pemberian pelayanan kesehatan
jarak jauh oleh profesional kesehatan “Pelayanan telemedicine
dengan menggunakan teknologi merupakan pelayanan
informasi dan komunikasi, meliputi kesehatan yang dilakukan oleh
pertukaran informasi diagnosis, Dokter dengan menggunakan
pengobatan, pencegahan penyakit teknologi informasi dan
komunikasi untuk
Definisi dan cedera, penelitian dan evaluasi,
dan pendidikan berkelanjutan mendiagnosis, mengobati,
mencegah, dan/atau
Telemedicine penyedia layanan kesehatan untuk
kepentingan peningkatan kesehatan mengevaluasi kondisi
individu dan masyarakat. kesehatan pasien sesuai
dengan kompetensi dan
(Permenkes 20/2019 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Telemedicine Antar Fasilitas Pelayanan kewenangannya, yang
Kesehatan) dibuktikan dengan surat tanda
registrasi (STR) dengan tetap
memperhatikan mutu
pelayanan dan keselamatan
pasien”
(Surat Edaran Menkes HK.02.01/MENKES/303/2020)
Dasar Hukum Penyelenggaraan
Telemedicine Pada Masa Pandemi
COVID-19 (1)

• Pelayanan telemedicine dapat dilakukan dalam


rangka pencegahan penyabaran COVID-19
• Merupakan pelayanan kesehatan yang
SURAT EDARAN
NOMOR HK.02.01/MENKES/303/2020
dilakukan oleh dokter dengan menggunakan
TENTANG teknologi informasi dan komunikasi untuk
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
KESEHATAN MELALUI PEMANFAATAN mendiagnosis, mengobati, mencegah,
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI dan/atau mengevaluasi kondisi kesehatan
DALAM RANGKA PENCEGAHAN
PENYEBARAN COVID-19 pasien sesuai kompetensi dan kewenangannya
(dibuktikan dengan STR)
• Dapat dilakukan antara dokter dengan pasien
dan/atau antara dokter dengan dokter lain
• Hasil pelayanan dicatat dalam catatan digital
atau manual sebagai dokumen rekam medik
Kewenangan Dokter Pelayanan Kefarmasian
Dalam Memberikan dalam Pelayanan
Pelayanan Telemedicine Telemedicine

1. Anamnesis secara daring 1.Resep elektronik hanya berlaku untuk 1 kali,


tidak dapat diulang (iter)
2. Pemeriksaan fisik tertentu melalui
2.Salinan resep elektronik harus disimpan dalam
audiovisual bentuk cetak dan/atau elektronik sebagai
3. Pemberian anjuran/nasihat berdasarkan bagian dokumen rekam medic
hasil pemeriksaan penunjang dan/atau 3.Penulisan resep elektronik dapat dilakukan
hasil pemeriksaan fisik tertentu secara:
• Tertutup, melalui aplikasi dari dokter ke fasilitas
4. Penegakan diagnosis pelayanan kefarmasian
5. Penatalaksanaan dan pengobatan pasien • Terbuka, pemberian langsung kepada pasien
(nonfarmakologi, farmakologi, serta (membutuhkan kode identifikasi)
tindakan kedokteran sesuai kebutuhan) 4. Pelayanan resep elektronik di fasilitas
pelayanan kefarmasian dilaksanakan oleh
6. Penulisan resep obat dan/atau alkes
apoteker
dalam bentuk resep elektronik,
5. Sediaan farmasi, alkes, BMHP dan/atau
dikecualikan untuk obat golongan
suplemen dapat diterima di fasilitas pelayanan
narkotika dan psikotropika kefarmasian atau melalui jasa pengantaran
7. Penerbitan surat rujukan untuk atau penyelenggara sistem elektronik
pemeriksaan atau tindakan lebih lanjut kefarmasian
Sumber: SE Menkes 303/2020
Dasar Hukum Penyelenggaraan
Telemedicine Pada Masa Pandemi
COVID-19 (2)
• Telemedicine dilakukan dalam bentuk daring, tulisan,
suara, dan/atau video secara langsung untuk
PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA mendapatkan informasi yang diperlukan dalam rangka
NOMOR 74 TAHUN 2020 penegakkan diagnosis serta penatalaksanaan dan
TENTANG
KEWENANGAN KLINIS DAN PRAKTIK pengobatan pasien.
KEDOKTERAN MELALUI TELEMEDICINE PADA • Dokter yang melakukan telemedicine harus:
MASA PANDEMI COVID-19 DI INDONESIA
– Mempunyai STR dan SIP di Fasyankes
– Melakukan penilaian kelaikan pasien (tidak dalam
kondisi gawat darurat)
– Membuat rekam medis (manual atau elektronik) dan
disimpan di Fasyankes
• Pasien harus memberikan persetujuan (general/informed
consent)
• Dokter berhak mendapatkan imbalan yang ditetapkan
oleh Fasyankes sesuai ketentuan.
1. Melakukan telekonsultasi antara tenaga medis
dengan pasien tanpa melalui fasyankes
2. Memberikan penjelasan yang tidak jujur, tidak
etis, dan tidak memadai
Larangan bagi 3. Melakukan diagnosis dan tatalaksana di luar
kompetensinya
Dokter dalam 4. Meminta pemeriksaan penunjang yang tidak
Melaksanakan relevan
5. Melakukan tindakan tercela, tindakan
Telemedicine intimidasi atau tindakan kekerasan
6. Melakukan tindakan invasif
7. Menarik biaya diluar tarif yang sudah
ditetapkan fasyankes
8. Memberikan surat keterangan sehat Sumber:
Perkonsil
74/2020
• Dikembangkan oleh
Pemanfaatan • Dikembangkan oleh • Dikembangkan oleh
Kemenkes
Kemenkes
Kemenkes • Tersedia fitur konsultasi
Teknologi Informasi • Telemedicine antar • Tersedia fitur konsultasi pasien-dokter
dan Komunikasi •
fasyankes masyarakat dengan dokter • Terhubung dengan
Telekonsultasi, tele- Puskesmas, konsultasi
untuk Continuitas EKG, tele-USG, tele-
• Tatalaksana
nonfarmakologis, berupa melalui WA
Layanan radiologi KIE

Aplikasi Lain yang Dikembangkan oleh


Private Sector
Dan
lain-
lain
• Dikembangkan oleh
BPJS Kesehatan
HaloDoc Alodokter KlikDokter PakDok
• Tersedia fitur
telekonsultasi pasien
dengan dokter
1
2
Contoh Kasus
Pemanfaatan
FKTP

Teknologi 5
Informasi
3
4
1. Pasien konsultasi dengan dokter secara daring
2. Apabila diperlukan, dokter menyarankan pemeriksaan lanjutan di FKTP
3. Pada kasus yang membutuhkan pemeriksaan EKG, dokter di FKTP melakukan tele-EKG dengan dokter
spesialis di FKRTL
4. Dokter menatalaksana pasien secara daring (KIE, resep elektronik)
5. Obat dapat diambil pasien atau diantarakan oleh jasa pengantaran
4
Penutup
● FKTP tetap melakukan pelayanan Kesehatan kepada
masyarakat baik dalam masa pandemi COVDI-19 maupun
Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dengan melakukan
adaptasi layanan dan penerapan prinsip PPI serta sesuai
dengan pedoman/panduan/juknis yang berlaku.
● Adaptasi layanan yang dilakukan Puskesmas dalam
penyelenggaraan UKM dan UKP termasuk dalam upaya
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular
Kesimpulan hipertensi, DM dan penyakit jantung sebagai faktor risiko
stroke.
● Adaptasi layanan yang dilakukan antara lain dengan
pemanfaatan teknologi informasi dan komuniksasi.
● Dinas kesehatan kab/kota tetap melakukan pembinaan dan
pengawasan secara berkala dan berkesinambungan
terhadap FKTP yang ada di wilayah kerjanya
1. FKTP memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat dengan mengikuti
aturan/pedoman yang berlaku.
2. FKTP memanfaatkan teknologi informasi
yang ada dengan optimal dalam memberikan
pelayanan kesehatan dan penanganan
COVID-19.
Harapan 3. Dinas kesehatan memberikan pembinaan
dan pemenuhan sumber daya yang
diperlukan termasuk pengembangan inovasi
berbasis teknologi informasi.
4. Dinas kesehatan memantau
penyelenggaraan pelayanan dan pencapaian
target-target prioritas.
TERIMA KASIH
@KemenkesRI Kementerian kemenkes_ri
Kesehatan RI

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav 4- Jakarta Selatan

Anda mungkin juga menyukai