Anda di halaman 1dari 44

KESIAPAN FKTP DALAM

TATALAKSANA COVID-19
Bidang Pelayanan Kesehatan
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG
15 Februari 2022
Pokok Bahasan
Peran FKTP dalam
01 Penanganan COVID-19

02 Tatalaksana Kasus
COVID -19

03 Isolasi Mandiri

04 Telemedicine
01
Peran FKTP
dalam
Penanganan
COVID-19
Peran FKTP dalam Penanganan COVID-19
PUSKESMAS PUSKESMAS
PUSKESMAS
+ KLINIK
PPKM Skala Mikro PUSKESMAS + KLINIK Prevensi Respon
Babinsa • Komunikasi • Tata laksana
Bhabinkamtibmas Prevent– Detect - Respons risiko, sesuai kondisi
termasuk • Melakuk
Wilayah kerja penyebarlu an
asan KIE rujukan
Puskesmas
COVID-19 • Notifikasi
• Pemantaua kasus
Posko Kel 1 n • PE dan
tempat penelusur
umum an kontak
• Komunika
Posko Kel 2 Deteksi si risiko
• Surveilans ILI dan • Pemantauan
pneumonia melalui kesehatan
Testing, Tracing, Treatment SKDR kasus isolasi
Posko • Surveilans mandiri
Desa/Kel 3
aktif/ • Menerapkan
Posko Satgas 3T Vaksinasi
kelurahan:
pemantauan PPI
• Pencegahan terhadap • Pengambil
• Penanganan kelompok
• Pembinaan
an
• Pendukung berisiko spesimen
• Membangun • vaksinasi
dan
memperkuat
jejaring
Kesiapsiagaan FKTP dalam Manajemen Klinis COVID-19
Mengacu pada SOP
dan Protokol
Manajemen Klinis
Mekanisme COVID-19 (update)
pengadaan hingga dan PPI
pendistribusian ke
p MANAJEMEN KLINIS
asien DAN PPI
Telemedicine
KETERSEDIAAN untuk
PEMANFAATAN
LOGISTIK tatalaksana dan
FARMASI TIK pemantauan
kasus isoman
COVID-19

SISTEM RUJUKAN &


SDM KEGAWATDARURATAN
Perencanaan dan
pemenuhan Tata Laksana Awal
kebutuhan SDM
dan
Dukungan jaringan, jejaring
Puskesmas, Satgas, kader, Pengorganisasian
relawan (termasuk faskes dan rujukan ke FKRTL
nakes di wilayah kerja),

5
02
Tatalaksana Kasus COVID-19
KLASIFIKASI KASUS COVID-19

Ditetapkan berdasarkan kriteria


klinis, kriteria epidemiologis, dan
kriteria pemeriksaan penunjang
sesuai dengan pedoman
pencegahan dan pengendalian
COVID-19 yang ditetapkan oleh
Menteri

KMK NOMOR HK.01.07/MENKES/413/2020 Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian


Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) )

• Konfirmasi positif COVID-19


• SGTF/SNP-PCR mengarah ke
Omicron

• Konfirmasi positif COVID-19


• Genome Sequencing (+)
Omicron
SE NO HK.02.01/MENKES/18/2022 Tentang Pencegahan & Pengendalian Kasus COVID-
19 Varian Omicron (B.1.1.529) 6
PERAWATAN PASIEN COVID-19 BERDASARKAN DERAJAT
Triase
Tanpa Gejala Ringan Sedang Berat
Saturasi  95%
• Telemedicine Napas Saturasi  Saturasi <93%
• Faskes 93% Napas Napas cepat
Gejala 12-20x/menit
Asymptomatik cepat (dewasa (dewasa >
& Demam, batuk,
Pasien > 30x/menit) 30x/menit)
Tanda lemas, nyeri
otot
Memenuhi Memenuhi
kriteria rumah kriteria rumah
Isolasi mandiri Rumah Rumah
Lokas Isolasi Isolasi Sakit
Sakit
i mandiri terpusat (tidak Ruang
Ruang
Rawat memenuhi ICU/HCU
isolasi
kriteria rumah)
Vitamin (C, D) Multivitamin (C, D,
Vitamin(C, Obat simptomatik, B1) Obat gejala,
D) Obat komplikasi, komplikasi,
Terapi Vitamin simtomatik komorbid Antivirus komorbid Antivirus
(C, D) Antivirus (Favipiravir, atau (Remdesivir atau,
(Favipiravir , Molnupiravir,atau Favipiravir atau,
atau Molnupiravir, Nirmatevir/Ritonavir Molnupiravir atau,
atau , atau Remdesivir) Nirmatevir/Ritonavir
Nirmatevir/ Antikoagulan ,) Kortikosteroid
Ritonavir) Oksigenasi Oksigenasi
Anti IL-6

RKMK tentang Manajemen Klinis Tata Laksana COVID-19 di


Fasyankes (Update)
Alur Tatalaksana Pasien Covid-19
Lanjutan
Kasus Positif
PERAWATAN
PERAWATAN KASUS
KASUS COVID-19
COVID-19
PER
PER14
14FEBRUARI
FEBRUARI2022
2022

Jumlah Isolasi Terpusat


Konfirmasi Aktif Dirawat di RS BKPSDM Isolasi Mandiri

5.333 252* 23 5.058

Jumlah Suspek Dirawat di RS Isolasi Mandiri


Masih Dipantau

61 n/a n/a

• Perawatan tersebar di 30 RS Rujukan COVID-19 di Kota


Bandung
Total dirawat di RS
• Isolasi terpusat menggunakan fasilitas isolasi Provinsi Jawa 252 (+29)
Barat yang bertempat di BPSDM Jawa Barat yang berlokasi di
Cimahi
• Isolasi Mandiri dilakukan di rumah masing –masing, dipantau Total Isolasi
oleh puskesmas sesuai wilayah kerja, sesuai prosedur dan
format pemantauan isolasi mandiri pada Panduan Penanganan
Mandiri
COVID-19 Rev 5 dan SE Menteri Kesehatan yang berlaku 5.058 (+320)
BOR
RUANG ISOLASI RUMAH SAKIT 14 Februari 2022
PER 14 FEBRUARI 2022 51,52%
BOR
RUANG ISOLASI RUMAH SAKIT 14 Februari 2022
PER 14 FEBRUARI 2022 51,52%

• Keterisian 458 TT (konfirmasi dan suspek) atau 51,52 %


dari 889 TT (tersedia 431 TT)
• Keterisian bertambah 74 TT.
• Jumlah TT yang disediakan bertambah 45 TT, dari 844 TT
menjadi 889 TT.
Grafik berdasarkan Wilayah

300
252
250
206
200

150

100

50

0
KOTA BANDUNG LUAR KOTA BANDUNG
03
ISOLASI MANDIRI
SYARAT ISOLASI MANDIRI
Bagi Pasien COVID-19 tanpa gejala atau derajat ringan

SYARAT KLINIS
1. Usia <45 tahun
2. Tidak memiliki komorbid
3. Dapat mengakses telemedisin dan
akses kesehatan lainnya
Pasien 4. Berkomitmen untuk tetap diisolasi ISOLASI
sebelum diijinkan keluar tidak
memenuhi
TERPUSAT /
KEWILAYAHAN
SYARAT RUMAH
4. Dapat tinggal di kamar terpisah, lebih baik Dipersiapkan
jika lantai terpisah pemerintah pusat,
5. Ada kamar mandi di dalam rumah pemerintah daerah,
atau swasta yang
dikoordinasikan oleh
Puskesmas dan
Dipantau oleh Tenaga Kesehatan Dinas Kesehatan
dan Satgas COVID-19

KEPMENKES NO. 4641/2021 tentang Panduan Pelaksanaan Pemeriksaan, Pelacakan, Karantina,


dan isolasi dalam rangka Percepatan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19
EVALUASI STATUS KLINIS PASIEN COVID-19
Tanda Klinis Pasien Isolasi Mandiri yang Harus Dipantau oleh Petugas Kesehatan

Saat pasien melakukan isolasi harus dilakukan pemantauan oleh petugas


Kesehatan terhadap tanda klinis yang memerlukan penanganan lebih lanjut
di fasilitas pelayanan kesehatan.
Tanda Klinis tersebut adalah sebagai berikut:
• Demam tinggi >38 °C;
• Kesulitan bernafas/sesak nafas; frekuensi napas >24x/menit (pada anak
sesuai usia);
• Wajah atau bibir kebiruan;
• Batuk bertambah;
• Nyeri dada;
• Gangguan kesadaran (bingung, gangguan tidur yang berat);
• Tidak mampu makan, minum, berjalan;
• Diare; atau
• Pada bayi dan anak: merintih, pernapasan cuping hidung.

Pasien isolasi mandiri yang mempunyai kesulitan bernapas/sesak napas dengan saturasi
oksigen < 95 dapat menggunakan oksigen untuk pertolongan pertama dan
segera dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan penanganan
PEMBERIAN EDUKASI KEPADA PASIEN ISOMAN: TINDAKAN SELAMA ISOLASI MANDIRI

Pasien Lingkungan/kamar Keluarga

1. Selalu menggunakan masker 1. Bagi anggota keluarga yang


2. Cuci tangan dengan air mengalir dan
1. Perhatikan ventilasi, berkontak erat dengan
sabun pasien sebaiknya
atau hand sanitizer sesering mungkin. cahaya dan udara
2. Membuka jendela kamar memeriksakan diri ke
3. Jaga jarak dengan keluarga
secara berkala FKTP/Rumah Sakit.
(physical distancing)
2. Anggota keluarga
4. Upayakan kamar tidur sendiri/terpisah. 3. Bila memungkinkan
senantiasa pakai masker
5. Menerapkan etika batuk menggunakan APD saat
(diajarkan oleh tenaga medis) 3. Jaga jarak minimal 1 meter
membersihkan kamar.
dari pasien
6. Gunakan alat-alat pribadi secara 4. Cuci tangan dengan air
tersendiri dan dicuci dengan air/sabun 4. Senantiasa mencuci tangan
7. Berjemur matahari minimal sekitar 10-15
mengalir dan sabun atau 5. Jangan sentuh daerah
menit setiap harinya antara jam 09.00 – handsanitizer sesering mungkin wajah kalau tidak yakin
15.00
5. Bersihkan kamar setiap hari, tangan bersih
8. Pakaian yang telah dipakai sebaiknya
dimasukan dalam kantong plastik/wadah bias dengan air sabun atau 6. Ingat senatiasa membuka
tertutup yang terpisah dengan pakaian bahan desinfekyan lainnya. jendela rumah agar
kotor keluarga lainnya sebelum dicuci dan sirkulasi udara tertukar
segera dimasukan ke mesin cuci
7. Bersihkan sesering mungkin
9. Ukur dan catat suhu tubuh 2 kali sehari daerah yang mungkin
(pagi dan malam) tersentuh pasien misalnya
10. Segera beri informasi ke petugas
gagang pintu, dll.
pemantauan/FKTP atau keluarga jika
terjadi peningkatan suhu tubuh > 38’C atau
bila keluhan bertambah
9
DATA TEMPAT
ISOLASI MANDIRI
KEWILAYAHAN
Jumlah Tempat
Isolasi Kewilayahan
49

Jumlah Tempat Tidur


161
PENGELOLAAN TEMPAT ISOLASI MANDIRI KEWILAYAHAN

Koordinasi antara FKTP dan


Satgas COVID kewilayahan

Evakuasi pasien sesuai Desinfeksi tempat isolasi oleh satgas


kondisi COVID kewilayahan

Pemenuhan kebutuhan harian oleh


Pemantauan kesehatan dilakukan
Satgas COVID kewilayahan bekerja
oleh tenaga kesehatan dari FKTP atau
sama dengan keluarga pasien atau
praktek mandiri
masyarakat setempat

Kebutuhan obat disiapkan


puskesmas, distribusi oleh Satgas/
aparat kewilayahan/kader yang
ditunjuk
Tempat Isolasi
Terpusat

Kota Bandung sedang


mempersiapkan 3 lokasi Tempat
Isolasi Terpusat untuk nakes dan
masyarakat Kota Bandung
Tempat Isolasi Terpusat covid-19

WAKTU
NO TEMPAT LOKASI TT AKSES
OPERASIONAL
1 BPSDM CIMAHI Jl. Cihanjuang 90 Feb sd Des 2022 SISRUTE
2 Hotel I Jl. Jakarta 50 14 Feb

TEMPAT KARANTINA TERPUSAT COVID-19

WAKTU
NO TEMPAT LOKASI TT AKSES
OPERASIONAL
Jl.
1 BPSDM CIMAHI 90 Feb sd Des 2022 SISRUTE
Cihanjuang
2 HOTEL MITRA Jl. Supratman Berbayar
HOTEL
3 Jl. Asia Afrika Berbayar
PREANGER
Rencana Tempat Isolasi Terpusat covid-19
WAKTU
NO TEMPAT LOKASI TT AKSES
OPERASIONAL
1 HOTEL G Jl. Pasir kaliki 50 Feb sd Des 2022
Jl. Kawaluyaan No.
2 RS. EX Sukapura 70, Sukapura, 100 Feb sd Des 2022
Kec. Kiaracondong

Antisipasi peningkatan kasus saat ini membutuhkan


percepatan penanganan Covid-19 dengan menyiapkan
Tempat Isolasi Mandiri Terpusat Tingkat Kota Bandung
ALUR RUJUKAN PASIEN ISOMAN
COVID-19 KE RSIM TERPUSAT
Puskesmas TIM RSIM
Warga/ sesuai domisili Dinkes
(Petugas RSIM Terpusat
Masyarakat Atau PSC 119
(08112442119) TRIASE)

Syarat:
1. Pasien dengan KTP Kota Bandung, di kecualikan untuk tenaga kesehtan dan pegawai
di lingkungan SKPD Kota Bandung
2. Mengisi E-form rujukan pasien melalui link yang telah diberikan oleh Dinas
Kesehatan Kota Bandung
3. Memakai masker
4. Mengikuti jalur arah masuk
5. Mencuci tangan
6. Masuk bilik disinfektan
7. Cek suhu
8. Pemeriksaan skrining oleh Dokter
9. Mematuhi tata tertib yang berlaku
04
TELEMEDICINE
MENINGKATKAN AKSES LAYANAN BAGI PASIEN COVID-19 MELALUI TELEMEDICINE
Telemedicine pada masa pandemi COVID-19

01. ANAMNESA 02. PEMERIKSAAN 03. ANJURAN/NASIHAT


FISIK
Mencakup keluhan utama, • Dilakukan berdasarkan hasil
keluhan penyerta, riwayat Pemeriksaan fisik tertentu pemeriksaan penunjang dan/atau
penyakit yang diderita saat yang dilakukan melalui hasil pemeriksaan fisik tertentu.
ini, penyakit lainnya atau audiovisual. • Anjuran/nasihat dapat berupa
faktor risiko, informasi pemeriksaan kesehatan lanjutan ke
keluarga dan informasi fasilitas pelayanan kesehatan.
terkait lainnya yang
ditanyakan oleh dokter kepada
pasien/keluarga secara
daring.
04. PENEGAKAN 05. 06. PENULISAN RESEP
DIAGNOSIS PENATALAKSANAAN
DAN PENGOBATAN Diberikan kepada pasien
Dilakukan berdasarkan
sesuai dengan diagnosis.
hasil anamnesa, Dilakukan berdasarkan penegakan
KEGIATAN PELAYANAN TELEMEDICINE pemeriksaan fisik diagnosis yang meliputi
tertentu atau penatalaksanaan nonfarmakologi
1. Konsultasi Komunikasi Informasi dan pemeriksaan penunjang dan farmakologi, termasuk
Edukasi (KIE) rujukan ke fasyankes utk tindakan
selanjutnya
2. Konsultasi Klinis
07. PENERBITAN SURAT RUJUKAN
3. Pemeriksaan Penunjang Untuk pemeriksaan atau tindakan lebih lanjut ke laboratorium dan/atau fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya sesuai hasil penatalaksanaan pasien.
4. Pelayanan Telefarmasi

- Yang dikembangkan oleh Fasyankes sendiri


MENGGUNAKAN - Kementerian Kesehatan, Dinkes Prov Jabar
APLIKASI: - Kerjasama dengan pihak ketiga
1
5
Telemedicine di FKTP
01 Hotline Unit Pelayanan
Setiap unit layanan (Umum, Gigi, KIA memiliki hotline
masing2, dalam upaya memenuhi kebutuhan
masyarakat secara aman

02 Pemeriksaan Fisik
Dapat melakukan pemeriksaan fisik melalui audiovisual

03 Terapi
Membuatkan resep, pemberian obat dapat dengan
berbagai cara sesuai kondisi

04 Konsultasi
Merupakan sarana konsultasi kesehatan
bagi masyarakat
Layanan Telemedicine Isoman FKTP
Melalui
no
Hotline
faskes

Pemantauan Kondisi
fisik, keluhan,
kebutuhan obat-
obatan, penerapan
prokes dan keluhan
kesehatan lainnya
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai