Anda di halaman 1dari 59

SURVEILANS PPI DAN

PENANGGULANGAN
KLB DI FKTP
DWorkshop PPI untuk para Koordinator PPI Puskesmas
Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi
By Askar
Citra Inn Hotel, Cikarang, 09 Feb 2022
IREKTORAT MUTU DAN AKREDITASI PELAYANAN KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN
2021
SUMBER RUJUKAN UTAMA
2
1
FRAMEWORK PENERAPAN PPI DI FKTP
a
PENERAPAN PPI SESUAI
HAIs
STANDAR DITUANGKAN UNTUK
DI FKTP (di dalam dan luas DALAM
MENCEGAH,
MENURUNKAN
b INFEKSI YG BERSUMBER
faskes): RENCANA KERJA DAN DARI MASYARAKAT
• Kewaspadaan Standar TAHUNAN PPI
MENGENDALIKAN
KEJADIAN
• Kewaspadaan Transmisi FKTP c
• Bundles RESISTENSI ANTIMIKROBA
• Resistensi AM PI
• dll
Keterangan: SURVEILANS
Penerapan PPI di FKTP dituangkan
dalam rencana kerja tahunan FKTP P2 AUDIT
(P1), dilaksanakan (P2), Monitoring ICRA
dan Penilaian (P3).
DETEKSI DINI DAN CEGAH KLB

P3
SETIAP FKTP:
• Membuat regulasinya : SK tim, struktur
organisasi, dll MONITORING DAN EVALUASI KEBERHASILAN PROGRAM PPI
• Kebijakan PPI: menambahkan PPI pada
Pedoman Internal dan Renstra FKTP.
• Membuat Pedoman/Panduan PPI
• Membuat/melengkapi SOP setiap INDIKATOR KINERJA PPI
pelayanan nya sesuai dengan Juknis PPI Insiden rate (Kamus Indikator)
HUBUNGAN
SURVEILANS DAN KLB

SURVEILANS
MERUPAKAN
INSTRUMEN
UNTUK DETEKSI
DINI KLB

1 SURVEILANS 2 KLB
2/9/2022 4
http://www.indonesian-publichealth.com
1
SURVEILANS PPI DI
FKTP

2/9/2022 5
PENGERTIAN

TUJUAN DAN SASARAN


OUTLINE
PRESENTASI TAHAPAN SURVEILANS

INDIKATOR INSIDENT RATE

2/9/2022
SIMULASI 6
PENGERTIAN

PMK 27/2017 2 Surveilans merupakan proses


pengumpulan, pengolahan, analisis
Surveilans: 1 dan interpretasi data secara
sistemik dan terus menerus serta
adalah suatu proses yang: penyebaran informasi kepada unit
yang membutuhkan untuk dapat
• Dinamis, mengambil tindakan. (WHO, 2004),
• Sistematis,
• Terus-menerus,
Dalam pengumpulan, identifikasi, analisis dan Surveilans merupakan pengumpulan,

interpretasi dari data kesehatan yang penting pada suatu 3 analisis dan interpretasi data kesehatan
secara sistematis dan terus menerus,
populasi spesifik, dan didiseminasikan secara berkala yang diperlukan untuk perencanaan,
implementasi dan evaluasi upaya
kepada pihak-pihak yang memerlukan untuk digunakan kesehatan masyarakat, dipadukan
dengan diseminasi data secara tepat
dalam perencanaan, penerapan dan evaluasi suatu tindakan waktu kepada pihak-pihak yang perlu
yang berhubungan dengan kesehatan dalam upaya mengetahuinya. (CDC Center for
desedase control and preventions, 2008),
penilaian resiko Healthcare Assosiated infections (HAIS).

2/9/2022 7
JENIS SURVEILANS DALAM BIDANG KESEHATAN
SURVEILANS INDIVIDU

SURVEILANS SINDROMIK

SURVEILANS PENYAKIT

SURVEILANS BERBASIS LABORATORIUM


SURVEILANS
PPI DI FKTP
SUREVILANS KESEHATAN MASYARAKAT
2/9/2022 8
https://fk.uns.ac.id/static/materi/Surveilans_-_Prof_Bhisma_Murti
Identifikasi Faktor Evaluasi Sistem &
Surveillance Solusi & Action
Risiko/Penyebab pelayanan

2/9/2022 9
TUJUAN DAN SASARAN

TUJUAN SASARAN
Mendapatkan data dasar Infeksi di pelayanan FKTP, untuk:
1. Menurunkan laju Infeksi yang terjadi di FKTP Kejadian HAIs yang berhubungan erat dengan
proses pelayanan medis dan keperawatan di
2. Identifikasi dini Kejadian Luar Biasa (KLB) Infeksi di FKTP FKTP, sbb:
3. Meyakinkan para tenaga kesehatan tentang adanya 1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
masalah yang memerlukan penanggulangan 2. Infeksi Daerah Operasi (IDO)
4. Mengukur dan menilai keberhasilan suatu program PPI 3. Plebitis
4. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)
5. Memenuhi standar mutu pelayanan medis dan keperawatan
5. Abses gigi
6. Dan salah satu unsur pendukung untuk memenuhi standar
penilaian akreditasi di fasyankes

2/9/2022 10
PENETAPAN NUMERATOR DAN DENOMINATOR

NUMERATOR DENOMINATOR
Adalah jumlah kejadian infeksi Adalah jumlah pasien yang dilakukan
tindakan medis atau jumlah hari
dalam kurun waktu tertentu.(bulan, pemasangan alat dalam kurun waktu
tri wulan, semester dan tahunan). tertentu (bulan, tri wulan, semester dan
CONTOH: tahunan).
(1) Jumlah pasien Infeksi daerah insisi paska pertolongan persalinan. CONTOH:

(2) Jumlah pasien yang terjadi infeksi (abses) setelah dilakukan tindakan pelayanan gigi (yang (1) Jumlah pasien yang dilakukan pertolongan persalinan dengan tindakan insisi di Fasilitas
sebelumnya tidak ada tanda tanda Infeksi) di pelayanan UKP dan UKM. pelayanan kesehatan.
(3) Jumlah kejadian plebitis pada pemasangan infus. (2) Jumlah pasien yang dilakukan pelayanan gigi tanpa tanda tanda infeksi di UKP dan
(4) Jumlah sasaran yang terjadi KIPI setelah pemberian imunisasi di UKP dan UKM. UKM
(3) Jumlah hari pasien terpasang infus.
(5) Jumlah pasien yang terjadi infeksi saluran kemih akibat pemasangan urine kateter setelah
dua hari kalender. (4) Jumlah sasaran yang dilakukan immunisasi di UKP dan UKM
(5) Jumlah hari pasien terpasang urine kateter

2/9/2022 11
TAHAPAN SURVEILANS

PERENCANAAN (PERSIAPAN)

PENGUMPULAN DATA

ANALISIS DATA

INTERPRETASI

LAPORAN DAN DISEMINASI


HASIL
12
2/9/2022
1. PERENCANAAN (PERSIAPAN)
PERENCANAAN
(PERSIAPAN)

1. Persiapan: Buat panduan, SOP, metode, buat formulir dan


PENGUMPULAN waktu pelaksanaan surveilans.
DATA

2. Tentukan populasi pasien yang akan dilakukan survei.


ANALISIS DATA 3. Lakukan pemilihan kasus dengan pertimbangan kejadian
paling sering, dampak, biaya atau diagnosis yang paling
sering.
INTERPRETASI

4. Gunakan definisi operasional yang mudah dipahami dan


LAPORAN DAN mudah diaplikasikan.
DISEMINASI HASIL

2/9/2022 13
2. Pengumpulan data
PERENCANAA 1. Cara dan Sumber data:
N • Observasi atau pengamatan langsung.
(PERSIAPAN)
• Sumber data:
✓ Pencatatan dan pelaporan unit kerja, sistem pencatatan dan pelaporan
PENGUMPULAN terpadu, pencatatan pelaporan kesakitan dan kematian
DATA ✓ Catatan medical record pasien/ catatan dokter atau tenaga medis lainnya
(bidan/perawat)

2. Data yang dikumpulkan → Formulir pendataan:


ANALISIS DATA
• Data demografik: nama, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor catatan medik, tanggal masuk
FKTP.
• Data Infeksi: tanggal infeksi muncul, lokasi infeksi, ruang pelayanan/perawatan saat
INTERPRETASI
infeksi muncul pertama kali.
• Faktor risiko: alat, prosedur, faktor lain yang berhubungan dengan Tindakan medis, data
laboratorium: jenis mikroba (jika ada)
LAPORAN DAN
• Formulir Suveilans pengumpulan data
DISEMINASI
HASIL • Data yang dikumpulkan adalah data numerator dan data denominator
2/9/2022 14
CONTOH:
FORM HARIAN SURVEILANS RAWAT INAP
Tindakan pelayanan Kejadian Infeksi (HAIs)
Infeksi Infeksi
Nama Urine Tindakan Saluran Daerah
Infus Plebitis
Tanggal
Pasien kateter Operasi Kemih Operasi Anti Ket
(ISK) (IDO) Biotik
1…. Dr. X ya ya ya ya Amx
2…… Ny. B ya ya Cotri Pus (+),
Cultur
Sp (+)

Jumlah
2/9/2022 15
Contoh:
FORMAT BULANAN SURVEILANS RAWAT INAP
Kejadian Infeksi
Tindakan pelayanan
(HAIs)
Jumla Infeksi Infeksi
Tangg h Tindaka Salura Daerah Anti Ket
Urine
al Pasie Infus kateter n Plebitis n Opera Biotik
n Operasi Kemih si
(ISK) (IDO)
1…. 10 5 3 5 2 1 1 Amx =
2

Dst
2/9/2022 16
Jumla
Contoh:
FORM HARIAN SURVEILANS RAWAT JALAN

Tindakan pelayanan Kejadian Infeksi (HAIs)

Nama Imunis Gigi & Suntik


KIPI Abses Flebitis
Tanggal asi Mulut KB
Pasien Ket
1…. Dr. X ya ya ya ya
Dst Ny. B ya ya

Jumlah
2/9/2022 17
FORM BULANAN SURVEILANS RAWAT JALAN

Tindakan pelayanan Kejadian Infeksi (HAIs)

Jml Imunis Gigi & Suntik


KIPI Abses Flebitis
Tanggal asi Mulut KB
Pasien Ket
1…. 30 17 11 5 2 3 2
Dst

Jumlah
2/9/2022 18
3. Analisis Data
PERENCANAA a) Analisis data yang telah dikumpulkan (jika memungkinkan dicatat dalam sistim
N komputer/SIMPUS, dll).
(PERSIAPAN)

b) Untuk mengetahui besaran masalah infeksi digunakan insiden rate.


PENGUMPULAN
DATA

ANALISIS DATA

x 100 = %

INTERPRETASI

LAPORAN
DAN c) Tetapkan Target
DISEMINASI
HASIL
2/9/2022 19
4. Interpretasi
PERENCA
NAAN
Interprestasi data surveilans:
(PERSIAP
AN)

PENGUMP 1. Dapat dibuat dalam bentuk tabel, grafik , pie dll (sesuai keperluan).
ULAN
DATA
2. Penyajian data harus jelas, sederhana, mudah dipahami yang
memperlihatkan pola kejadian infeksi dan perubahan yang terjadi (trend).
ANALISIS
DATA
3. Bandingkan hasil surveilans dengan target kejadian infeksi yang sudah
ditetapkan.
4. Nilai lakukan analisa kecenderungan menurut jenis infeksi, ruang
INTERPRET
ASI perawatan, serta jelaskan sebab terjadinya peningkatan kasus.

LAPORA
N DAN
DISEMIN
ASI HASIL
2/9/2022 20
Lanjutan..

5. Laporan dan Rekomedasi


PERENCA
NAAN
(PERSIAP
AN)
• Laporan dan rekomendasi hasil surveilans oleh Ketua Tim
PENGUMP
PPI/Penanggung jawab PPI kepada pimpinan FKTP secara periodik
ULAN
DATA (tergantung kebijakan fasyankes setiap bulan, triwulan , tahunan)
untuk dilakukan tindak lanjut hasil persetujuan.
ANALISIS
DATA
• Diseminasi dan atau komunikasikan kepada unit atau pihak yang
berkepentingan untuk dilakukan langkah tindak lanjut atau perbaikan
INTERPRET
ASI

LAPORA
N DAN
DISEMIN
ASI HASIL
2/9/2022 21
INDIKATOR KINERJA PPI

2/9/2022 22
A. INFEKSI SALURAN KEMIH
Judul Indikator INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
Dasar Pemikiran 1. National healthcare safety network melaporkan angka kejadian CAUTI sekitar 3,1 – 7,5 infeksi per 10000 kateter- hari,
untuk Indonesia angka kejaidan CAUTI secara pasti belum jelas.
2. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Keselamatan Pasien.
3. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Dimensi Mutu Keselamatan, efektif dan efisien
Tujuan 1. Untuk mengukur adanya kejadian ISK di FKTP
2. menjamin keselamatan pasien yang terpasang alat kesehatan untuk mengurangi risiko infeksi.
Definisi Operasional 1. Infeksi Saluran Kemih adalah infeksi yang terjadi akibat penggunaan urine kateter menetap (Indwelling catheter) > 2
hari kalender
2. Ditemukan setidaknya satu dari tanda atau gejala klinis sebagai berikut:
• Demam (> 38,0 ° C)
• Nyeri tekan suprapubik
• Nyeri atau nyeri pada sudut kosto-vertebralis
• Urgensi kemih
• Frekuensi kencing
• Disuria
3. Terdapat hasil test diagnostik
• Test carik celup (dipstick) positif untuk lekosit esterase dan atau nitrit
• Piuria (terdapat lebih dari 10 lekosit per ml atau terdapat 3 lekosit per lapangan pandangan besar (mikroskop
kekutan tinggi/1000 kali dari urine tanpa dilakukan sentrifugasi
• Ditemukan kuman dengan pewarnaan gram dari urine yang tidak disentrifugasi.
• Paling sedikit 2 kultur urine ulangan didapatkan uropatogen yang sama < 10. 5 koloni/ml kuman patogen tunggal.
• Dokter mendiagnosis sebagai ISK dan memberikan terapi yang sesuai untuk ISK.
Jenis Indikator Output
Satuan Pengukuran Per mill (‰)
Numerator (pembilang) Jumlah kasus Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Denumenator Jumlah lama hari pemakaian kateter urine menetap
(penyebut)
Target Pencapaian < 7,5 permil
Kriteria: Kriteria Inklusi:
• Semua pasien yang dipasang kateter di FKTP terkait lebih dari 2 hari kaleder.
Kriteria Eksklusi:

• Pasien yang dipasang kateter urine di FKTP lain


• Pasien yang dipasang kateter urine menetap di FKTP terkait kurang dari 2 hari kalender.
Jumlah Pasien ISK
Formula Jumlah lama hari pemakaian
kateter urine menetap
X 1000
Desain Pengumpulan Data Prospectif dan Retrospectif
Sumber Data Data primer dan sekunder
Instrument pengambilan data Observasi langsung atau data bersumber dari rekam medis.
Besar Sampel Semua pasien yang terpasang kateter urine menetap selama 2 hari kalender.
Frekuensi Pengumpulan Data Harian
Periode Pelaporan Data Bulanan, Triwulanan
Periode Analisis Data Bulanan, Triwulanan
Penyajian Data  Tabel
 Grafik
 Run chart
Penanggung Jawab Ketua TIM PPI/ Penanggung jawab PPI
B. PLEBITIS
Judul Indikator PLEBITIS
Dasar Pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Keselamatan Pasien
2. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Dimensi Mutu Keselamatan, efektif, efisien


Tujuan 1. Melakukan surveilans HAIs pada angka kejadian Plebitis akibat penggunaan kateter perifer
line (infus)
2. Menjamin keselamatan pasien yang terpasang alat infus untuk mengurangi risiko infeksi.

Definisi Operasional Plebitis adalah inflamasi vena yang disebabkan adanya infeksi pada daerah lokal tusukan infus
ditemukan tanda tanda merah seperti terbakar, bengkak, sakit bila ditekan, ulkus sampai eksudat
purulen atau mengeluarkan cairan disebabkan baik oleh iritasi kimia maupun mekanik yang
sering disebabkan oleh komplikasi terapi intravena.

Jenis Indikator Output


Satuan Pengukuran Per mill (‰)
Numerator (pembilang) Jumlah kasus pasien plebitis
Denumenator Jumlah hari terpasang kateter intravena perifer menetap
(penyebut)
Target Pencapaian < 5 permill
Kriteria: Kriteria Inklusi:
• Semua pasien yang terpasang intravena perifer menetap
Kriteria Eksklusi:
• Tidak ada
Formula Jumlah kasus pasien Plebitis
X 1000
Jumlah hari terpasang kateter intravena perifer menetap

Desain Pengumpulan Prospectif


Data
Sumber Data Data Primer
Instrument pengambilan Lembar Observasi
data
Besar Sampel Seluruh pasien yang terpasang kateter intravena perifer menetap.
Frekuensi Pengumpulan Bulanan, Triwulanan
Data
Periode Pelaporan Data Bulanan, Triwulanan
Periode Analisis Data Bulanan, Triwulanan
Penyajian Data  Tabel
 Grafik
C. INFEKSI DAERAH OPERASI (IDO)
Judul Indikator Infeksi Daerah Operasi (IDO)
Dasar Pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Keselamatan Pasien
2. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan

Dimensi Mutu Keselamatan, efektif dan efisien


Tujuan 1. Untuk melakukan surveilans HAIs pada angka kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO) superficial -
Superficial incision.
2. Untuk Menjamin keselamatan pasien yang terpasang alat kesehatan untuk mengurangi risiko IDO

Definisi Operasional Infeksi Daerah Operasi (IDO) / Surgical Site Infection (SSI) adalah infeksi yang terjadi pasca operasi
dalam kurun waktu 30 hari dan infeksi tersebut hanya melibatkan kulit dan jaringan subkutan pada
tempat insisi dengan setidaknya ditemukan salah satu tanda sebagai berikut:
• Gejala Infeksi: kemerahan, panas, bengkak, nyeri, fungsi laesa terganggu.
• Cairan purulen.
• Ditemukan kuman dari cairan atau tanda dari jaringan superfisial

Jenis Indikator Output


Satuan Pengukuran Persen ( %)
Numerator (pembilang) Jumlah kasus IDO
Denumenator Jumlah pasien yang dilakukan operasi Superficial Incision
(penyebut)
Target Pencapaian < 2 persen
Kriteria: Kriteria Inklusi:
• Semua pasien yang dilakukan operasi Superficial Incision
• Pasien teridentifikasi IDO pasca operasi Superficial Incision di FKTP terkait
Kriteria Eksklusi:
• Pasien dilakukan tindakan operasi superficial incisional di fasilitas kesehatan lain

Jumlah kasus IDO


Formula X 100
Jumlah pasien dilakukan operasi Superficial incisional
Desain Pengumpulan Data Prospectif dan Retrospectif
Sumber Data Data primer dan sekunder
Instrument pengambilan data Lembar observasi
Besar Sampel Total populasi
Frekuensi Pengumpulan Data Bulanan, Triwulanan
Periode Pelaporan Data Bulanan, Triwulanan
Periode Analisis Data Bulanan, Triwulanan
Penyajian Data  Tabel
 Grafik
 Run chart
Penanggung Jawab Ketua TIM PPI/ Penanggung jawab PPI
D. ABSES GIGI
Judul Indikator Abses gigi
Dasar Pemikiran 1. Hasil Riskesdas menyatakan proporsi terbesar masalah gigi adalah gigi rusak/ berlubang/
sakit (45,3%), masalah kesehatan mulut yang mayoritas dialami penduduk Indonesia
adalah gusi bengkak (abses) (14 %).
2. KMK 62 tahun 2015
3. Permenkes 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
Dimensi Mutu Keselamatan, efektif dan efisien
Tujuan 1. Melakukan surveilans HAIs pada angka kejadian infeksi pasca tindakan pelayanan gigi
yang terjadi abses.
2. Menjamin keselamatan pasien yang dilakukan pelayanan gigi.
Definisi Terbentuknya kantung atau benjolan berisi nanah pada gigi, disebabkan oleh infeksi bakteri.
Operasional Kondisi ini bisa muncul di sekitar akar gigi maupun di gusi ditandai dengan demam, gusi
bengkak, rasa sakit saat mengunyah dan mengigit, sakit gigi menyebar ke telinga, rahang,
dan leher, bau mulut, kemerahan dan pembengkakan pada wajah. Abses gigi menjadi
indikator surveilans pada kasus sesuai kriteria HAIs (tindakan pelayanan gigi sebelumnya
tidak ditemukan tanda tanda abses).
Jenis Indikator Output
Satuan Pengukuran %
Numerator (pembilang) Jumlah kasus abses gigi
Denumenator Jumlah pasien dilakukan tindakan Superficial incisional pada area gigi dan jaringan periodontal,
(penyebut)
Target Pencapaian < 2 persen
Kriteria: Kriteria Inklusi:
• Semua pasien yang dilakukan tindakan pada area gigi dan jaringan periodontal akibat tindakan Superficial
incisional
• Semua pasien yang teridentifikasi abses gigi
Kriteria Eksklusi:
• Pasien sudah terjadi abes gigi sebelum tindakan gigi dilakukan
• Pasien yang dilakukan tindakan pada area gigi dan jaringan periodontal di FKTP lain
Jumlah kasus abses Gigi
Formula Jumlah pasien dilakukan tindakan Superficial incisional
X 100 %

pada area gigi dan jaringan periodontal

Desain Pengumpulan Data Prospectif dan Retrospectif


Sumber Data Data Primer dan Sekunder
Instrument pengambilan Lembar observasi langsung
data
Besar Sampel Total Populasi
Frekuensi Pengumpulan Data Bulanan, Triwulanan
Periode Pelaporan Data Bulanan, Triwulanan
Periode Analisis Data Bulanan, Triwulanan
Penyajian Data  Tabel
 Grafik
 Run chart
E. KIPI
Judul Indikator Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi
Dasar Pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Keselamatan Pasien
2. Peraturan Menteri Kesehatan tentang pencegahan dan pengendalian Infeksi
Dimensi Mutu Keselamatan, efektif dan efisien
Tujuan 1. Melakukan surveilans HAIs pada angka kejadian infeksi pasca tindakan pelayanan imunisasi.
2. Menjamin keselamatan pasien untuk mengurangi risiko terjadinya KIPI.
Definisi Operasional Infeksi yang terjadi setelah tindakan imunisasi yang diberikan secara penyuntikan, dimana
ditemukan tanda tanda infeksi antara lain:
Gejala KIPI Ringan
 Nyeri
 Kemerahan dan bengkak di daerah tubuh yang mengalami injeksi pasca imunisasi
 Gatal
 Demam
 Sakit kepala
 Lemas
Gejala KIPI Berat
• Alergi berat
• Jumlah trombosit menurun
• Kejang
• Hipotonia atau sindrom bayi lemas. Bayi yang mengalami akan terlihat lemas dan tak
berdaya.
Jenis Indikator Output
Numerator (pembilang) Jumlah kasus KIPI
Denumenator Jumlah pasien dilakukan tindakan imunisasi
(penyebut)
Target Pencapaian < 2 persen
Kriteria: Kriteria Inklusi:
• Semua pasien teridentifikasi KIPI yang telah mendapat imunisasi di FKTP tersebut
Kriteria Eksklusi:
• Pasien yang diberikan imunisasi di FKTP lain
Jumlah kasus KIPI Jumlah pasien yang dilakukan
X 100

Formula
Tindakan imunisasi
Desain Pengumpulan Data Retrospectif
Sumber Data Data sekunder
Instrument pengambilan Formulir Pelaporan KIPI
data
Besar Sampel Semua pasien yang dilakukan imunisasi
Frekuensi Pengumpulan Bulanan, Triwulanan
Data
Periode Pelaporan Data Bulanan, Triwulanan
Periode Analisis Data Bulanan, Triwulanan
Penyajian Data  Tabel
 Grafik
 Run chart
Penanggung Jawab Ketua TIM PPI/ Penanggung jawab PPI
SIMULASI KASUS

2/9/2022 33
DATA SURVEILANS PUSKESMAS MELATI

1. Dalam tiga bulan pengamatan Periode Januari –


Maret 2020:
✓Terdapat 15 pasien dipasang urine kateter menetap hanya
masing 1 hari , 2 orang pasien terpasang masing masing 2
hari dan 3 hari, dan 1 orang terjadi ISK.
2. Hitung Numerator dan Denomintornya.
3. Analisis dan insiden rate ISK di Puskesmas Melati.

2/9/2022 34
DATA SURVEILANS PUSKESMAS ANGGREK

1. Dalam tiga bulan pengamatan Periode Januari – Maret 2020 :


✓Terdapat 7 pasien dipasang urine kateter menetap hanya masing 2 hari ,
2 oarng pasien terpasang masing-masing 2 hari dan 3 hari, dan 1
orang terjadi ISK.
2. Hitung Numerator dan Denomintornya.
3. Analisis dan insiden rate ISK di Puskesmas Anggrek

2/9/2022 35
DATA SURVEILANS PUSKESMAS MELATI

1. Dalam tiga bulan pengamatan Periode Januari – Maret 2020 :


✓Terdapat 10 pasien tindakan operasi minor antara lain : pengangkatan
limphoma, superfisial neuroktomi, tenotomi dan tindakan sunat
✓ dari semua tindakan operasi tersebut ditemukan 2 orang yang dinyatakan
IDO akibat bedah Minor
2. Hitung Numerator dan Denomintornya.
Numerator / denominator
1. Analisis dan insiden rate ISK di Puskesmas Melati.

2/9/2022 36
2
KEJADIAN LUAR
BIASA
(KLB)
2/9/2022 37
PENANGGULANGAN
KEJADIAN LUAR BIASA
(KLB)
DI FKTP

2/9/2022 38
KEJADIAN LUAR BIASA ?
01

02

03

Munculnya kasus yang sebelumnya


belum pernah ada/ muncul kembali

2/9/2022 39
2/9/2022 40
KEJADIAN LUAR BIASA DI FKTP ?
1 2 3

Hosts; kondisi pasien


rentan dan kondisi
yang membuat rentan

2/9/2022 41
Manajemen dan Langkah Investigasi KLB
01 Persiapan Lapangan
07 Evaluasi hasil

02 Memastikan KLB

08 Komunikasi hasil temuan

03 Verifikasi Dx
Pencegahan dan
09 Penanggulangan
04 Tetapkan kasus KLB (umumkan)

10 Observasi hasil tindakan

05 Pengolahan Data Deskriptif


11 Kasus dihentikan

06 Buat langkah penanggulangan


2/9/2022 42
Tim Penanggulangan KLB

A Multi Lintas Sektor


Tim Multidisiplin bekerjasama dalam
penanggulangan KLB

B
Salah satu anggota IPCD/N
tim kesehatan Dapat terlibat langsung
dalam penanggulangan
KLB

2/9/2022 43
INVESTIGASI KASUS DAN PENGUMPULAN DATA

01
02
PENGUMPULAN DATA PENCATATAN DATA
KASUS
1. Data Microbiology 1. Sign and Symptons; is
2. Data Surveilans HAIs this an outbreak?
3. Discussian with 2. Medications
clinicians 3. Prosedures
4. Consults
5. Location
6. Staf Contact
7. Host Factors?
2/9/2022 44
PENETAPAN DIAGNOSIS KLB
What is the
Is this an Outbreak? diagnosis?

Hubungan antara
masalah
Manifestasi klinis &
Peningkatan kasus? hasil Laboratory

OUTBREAK
CONFIRM

INVESTIGASI
TINDAKAN LANGSUNG:
PENCEGAHAN
- Etiologi Agent
LANGSUNG:
- Profilaksis - Modus Penularan
- Isolasi - Cara Penularan
- Peringatan Publik - Sumber Kontaminasi
- Tindakan Higiene - Populasi berisiko
2/9/2022 45
- Sumber paparan
Memastikan KLB
Kriteria Kerja KLB
4

2 CFR dari suatu


penyakit dalam kurun
Peningkatan waktu tertentu
Timbulnya suatu kejadian penyakit/ menunjukkan 50%
penyakit/kesakitan kematian 2 kali atau atau lebih
yang sebelumnya tidak lebih dibandingkan dibandingkan CFR
ada/tidak diketahui. periode sebelumnya. dari periode

Positive Rate
sebelumnya.
(PR) penderita baru dari
3 periode tertentu
menunjukkan kenaikan
2 kali lipat atau lebih
1 dibandingkan dengan
periode yang sama
dalam kurun waktu/
2/9/2022 tahun sebelumnya 46
VERIFIKASI DIAGNOSIS KLB

2. LABORATORIUM,
TERMASUK TEKNIK YANG
DI GUNAKAN

1. REVIEW
TEMUAN KLINIS

3. HASIL KONSULTASI
TENAGA AHLI

2/9/2022 47
Identitas; nama & alamat

Demografi; umur, sex &


pekerjaan

Klinis PENEMUAN
KASUS
Faktor Risiko

Pelapor

2/9/2022 48
TINDAKAN AWAL
Cohorting Pasien dan Staf 1 2 Batasi Mobilitas Pasien

Staff Screening 3 4 Komunikasi dan Informasi

Peralatan pasien dan Pembersih 5


6 Kesiapan aturan, Kepatuhan pada
Standar dan Prosedur
7
Penyediaan
sarana dan prasarana
(APD, Alkes, Sarpras HH, dll)
PENGENDALIAN KLB

1 2
3
Jangan menunggu akhir
penyelidikan
✓ Penilaian umum KLB
Tindakan pencegahan,
✓ Penilaian spesifik menurut
hasil temuan terapkan secara konsisten:
✓ Kewaspadaan isolasi
✓ Isolasi
✓ Imunisasi

2/9/2022 50
KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI KLB

1 2 3 4

Penyediaan Sarana dan


Struktur Pendidikan &
Sarana Tindakan Sterilisasi
Bangunan Pelatihan
Kesehatan
a. Ruangan tersendiri a. Sarana kebersihan
b. Jarak antara-pasien, tangan a. SPO
kemudahan dalam b. Alat kesehatan b. Kepatuhan
pembersihan
c. Monitor & tekanan terhadap
c. Ventilasi yang
adekuat. negative ruangan kebijakan
d. Penempatan
sarana kebersihan
tangan.
INDIKATOR KEBERHASILAN PENANGGULANGAN KLB
Menurunnya Frekwensi Kasus

Menyempitnya penyebarluasan
Wilayah Menurunnya jumlah kasus

Memendeknya Periode KLB Menurunnya jumlah kematian


pada setiap KLB
SAAT KLB BERAKHIR

Komunikasi dan
Menyampaikan
laporan tertulis (indikator keberhasilan
KLB penanggulangan)

Adanya Evaluasi
Kebijakan/rekome
ndasi Untuk
mencegah
terulangnya
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav 4- Jakarta Selatan

www.yankes.kemkes.go.id www.facebook.com/ditjen.yankes @ditjenyankes @ditjenyankes


SLIDE PENGETAHUAN TAMBAHAN:
DATA-DATA INFEKSI DALAM DAN LUAR
NEGERI

2/9/2022 55
https://www.rightdiagnosis.com/u/urinary_tract_infections/prevalence.h
tm

The following statistics relate to the The following statistics relate to the
prevalence of Urinary tract infections: incidence of Urinary tract infections:
• in 5 women will develop UTIs in their lifetime
in America (Kidney and Urology Foundation of • 34% of adults over 20 in the USA
America)
1988-1994 (Weighted Analysis of
• 34% of adults over 20 self-reported having at 1988-1994 National Health and
least one occurrence of a urinary tract infection
in the US 1988-1994 (Weighted Analysis of Nutrition Survey, 2003)
1988-1994 NHANES, 2003, NIDDK)
• 794 per 10,000 adults aged over
• 13.9% of adults aged 20-74 who self-reported 20 had at least one occurrence of
having urinary tract infections were men in the
US 1988-1994 (Weighted Analysis of 1988- a urinary tract infection in the US
1994 NHANES, 2003, NIDDK) 1988-1994 (Weighted Analysis of
• 53.5% of adults aged 20-74 who self-reported 1999 NAMCS, 2003, NIDDK)
having urinary tract infections were women in
the US 1988-1994 (Weighted Analysis of 1988-
1994 NHANES, 2003, NIDDK)
2/9/2022 56
The following are statistics from various sources about hospitalizations
and Urinary tract infections:
• 0.11% (13,865) of hospital consultant episodes were for infections of genitourinary tract in pregnancy in England 2002-03 (Hospital Episode Statistics, Department
of Health, England, 2002-03)
• 98% of hospital consultant episodes for infections of genitourinary tract in pregnancy required hospital admission in England 2002-03 (Hospital Episode Statistics,
Department of Health, England, 2002-03)
• 100% of hospital consultant episodes for infections of genitourinary tract in pregnancy were for women in England 2002-03 (Hospital Episode Statistics, Department
of Health, England, 2002-03)
• 10% of hospital consultant episodes for infections of genitourinary tract in pregnancy required emergency hospital admission in England 2002-03 (Hospital Episode
Statistics, Department of Health, England, 2002-03)
• 1.2 days was the mean length of stay in hospitals for infections of genitourinary tract in pregnancy in England 2002-03 (Hospital Episode Statistics, Department of
Health, England, 2002-03)
• 1 days was the median length of stay in hospitals for infections of genitourinary tract in pregnancy in England 2002-03 (Hospital Episode Statistics, Department of
Health, England, 2002-03)
• 25 was the mean age of patients hospitalised for infections of genitourinary tract in pregnancy in England 2002-03 (Hospital Episode Statistics, Department of
Health, England, 2002-03)
• 100% of hospital consultant episodes for infections of genitourinary tract in pregnancy occurred in 15-59 year olds in England 2002-03 (Hospital Episode Statistics,
Department of Health, England, 2002-03)
• 0% of hospital consultant episodes for infections of genitourinary tract in pregnancy occurred in people over 75 in England 2002-03 (Hospital Episode Statistics,
Department of Health, England, 2002-03)
• 0% of hospital consultant episodes for infections of genitourinary tract in pregnancy were single day episodes in England 2002-03 (Hospital Episode Statistics,
Department of Health, England, 2002-03)
• 0.031% (16,103) of hospital bed days were for infections of genitourinary tract in pregnancy in England 2002-03 (Hospital Episode Statistics, Department of Health,
England, 2002-03)

2/9/2022 PPI di FKTP-Askar 57


Physician office visit statistics for Urinary tract
infections:

• Physician office visits for Urinary tract infections: In the


United States, urinary track infections (UTIs) account for about
4 million ambulatory-care visits each year, representing about
1% of all outpatient visits. (Source: excerpt from Urinary Tract
Infections: DBMD)

2/9/2022 PPI di FKTP-Askar 58


PUSKESMAS CPT DAN PMLNG
(Agustus – Oktober 2017)
• Total sampling 30 orang, 23 orang terdiagnosis ISK = 76, 6%.

2/9/2022 PPI di FKTP-Askar 59

Anda mungkin juga menyukai