Anda di halaman 1dari 62

PROFIL WILAYAH

KECAMATAN
LEBAKBARANG
TAHUN 2020

D3 Perencanaan Wilayah dan Kota K.Pekalongan


O
N U
E T
L
TUJUAN, SASARAN, RUANG LINGKUP
Membahas latar belakang secara singkat, tujuan dan
01
I
sasaran KP, besert Ruang lingkup

KONDISI FISIK KECAMATAN


LEBAKBARANG
Menggambarkan karakteristik wilayah pada aspek fisik
administrasi, fisik alam, dan fisik binaan
02
03
KONDISI NON FISIK KECAMATAN
LEBAKBARANG
Gambaran kondisi kependudukan, ekonomi, serta
infrastruktur

ANALISIS POTENSI DAN MASALAH


Identifikasi potensi dan masalah dengan
dilakukan beberapa analisis
04
05
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Memuat kesimpulan dari profil wilayah studi serta
rekomendasi pengembangan dalam bentuk road map.
Group 10

Our Team

Nia Rizky Rohmani Riska Nur Andriani Nur Fiqih Hidayat Dani Tantra Al Spadi
40030718060002 40030718060003 40030718060014 40030718060013
LATAR BELAKANG
Setiap daerah memiliki karakteristik wilayah yang berbeda-beda dan memiliki target pembangunan yang
berbeda pula. Informasi mengenai karakteristik wilayah dirangkum dalam bentuk dokumen profil
wilayah yang merepresentasikan data dan informasi dari suatu wilayah. Penyusunan profil desa yang
tertuang dalam Buku Profil Kecamatan Lebakbarang, diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan
bagi para pemangku kepentingan untuk menyusun perencanaan pembangunan desa (RPJMDes).

TUJUAN
Mengetahui potensi, permasalahan, infrastruktur dan karakteristik wilayah studi yang meliputi aspek
fisik, aspek non-fisik, dan pemanfaatan sumber daya alam di Kecamatan Lebakbarang yang dapat
digunakan oleh pihak kecamatan sebagai rekomendasi pengembangan wilayah.

SASARAN
Sasaran dalam pembuatan buku laporan profil wilayah studi Kecamatan Lebakbarang, yaitu :

1. Profil/Gambaran karakteristik wilayah di Kecamatan Lebakbarang


2. Potensi dan permasalahan di Kecamatan Lebakbarang
3. Rekomendasi dan saran untuk Kecamatan Lebakbarang
URGENSI KP

Kerja praktik ini dikerjakan mahasiswa


agar mengenal dunia kerja, mahasiswa
dituntut harus mempraktikan ilmu-ilmu
yang telah didapatkan pada masa
RUANG perkuliahan semester sebelumnya untuk
diaplikasikan di dunia kerja. Keterlibatan
LINGKUP mahasiswa pada dunia kerja ini akan
memperoleh pembelajaran kondisi nyata di
lapangan, soft skill manajemen waktu, dan
soft skill dinamika kelompok dalam dunia
kerja.
02
KONDISI FISIK
KECAMATAN
LEBAKBARANG
ADMINISTRASI

Kecamatan ini berbatasan langsung


dengan Kabupaten Banjarnegara, luas
wilayah yang dimiliki berkisar 58,20 km2
atau 5.820 Ha.

Kecamatan Lebakbarang teridir atas dari


36 Dusun, 85 RT dan 36 RW.

Ketinggian yang dimiliki Kecamatan


Lebakbarang adalah sebesar 691 mdpl.
K
E
L
E
TOPOGRAFI

R
E
N
G
A
 Wilayah yang terletak di dataran tinggi bagian selatan Kabupaten N
Pekalongan  Memiliki kelerengan yang curam, rentang sekitar
 Besar ketinggian mulai dari 253 m hingga yang tertinggi 25 – 40% dan >45%.
mencapai 1.550 m  hampir seluruh desa yang termasuk ke dalam
kelerengan sangat curam (>40%).
Perbukitan di Desa
Wonosido
 Desa Wonosido termasuk kedalam salah satu
wilayah yang memiliki kontur tinggi (sangat
curam)

 Akses jalan menuju desa ini lumayan sulit


dengan jalan yang naik turun

 Jarak antar dukuh sangat jauh harus ditempuh


dengan menanjak melalui bukit
MORFOLOGI
Kecamatan Lebakbarang termasuk kedalam
dataran tinggi karena sebagian besar
wilayahnya merupakan perbukitan.
Kecamatan Lebakbarang dari segi
morfologinya terbagi menjadi :
 Perbukitan berelief sedang,
 Perbukitan berelief agak kasar,
 Perbukitan berelief kasar
 Perbukitan berelief sangat kasar.

JENIS
TANAH
Pemanfaatan tanah di wilayah dataran tinggi
Lebakbarang yakni sebagai sumber mata
pencaharian penduduk, tanah dimanfaatkan
sebagai lahan pertanian dan perkebunan oleh
penduduk

Jenis tanah : Aluvial kelabu, andosol coklat


dan mediteran merah
CURAH HUJAN
Intensitas curah hujan di Kecamatan Lebakbarang
mencapai angka 4000-5000 mm/th dan > 5000 mm/th
dimana rentang angka tersebut termasuk kepada kategori
curah hujan tinggi.
PENGGUNAAN
LAHAN

Penggunaan lahan terdiri dari lahan sawah dan bukan sawah

Luas lahan terbesar terdapat di Desa Tembelang Gunung


seluas 787,732 Ha

dan Desa Mendolo sebesar 767,231 Ha


03
KONDISI NON-FISIK
KECAMATAN
LEBAKBARANG
JUMLAH PENDUDUK KEPADATAN
2,500
2233 PENDUDUK
1941
2,000

1,500 1328

1,000 897
696 771
571 633 585
479 449
500

Jumlah Penduduk di Kecamatan Lebakbarang Tahun 2018

Desa Lebakbarang dan Desa Sidomulyo merupakan wilayah dengan


kepadatan yang tinggi dikarenakan Desa Lebakbarang merupakan ibukota
kecamatan sedangkan Desa Sidomulyo sebagai desa yang berbatasan
langsung dengan Desa Lebakbarang
MIGRASI

Migrasi keluar
terbesar Desa
Desa
Lebakbarang dan
Lebakbarang
Desa Sidomulyo 27%
persentase
dan 25%.
terebesar 32%

Persentase Migrasi Masuk Tahun 2014-2017 Persentase Migrasi Keluar Tahun 2014-2017
Piramida Penduduk
Tahun 2016
PRODUKTIF
Bentuk piramida di atas menunjukkan bahwa usia produktif di Kecamatan Lebakbarang yang tinggi dengan total
6969 jiwa.

NON-PRODUKTIF
• Penduduk perempuan pada tahun 2016 dengan usia 0-4 tahun (Non-Produktif) diLebakbarang memiliki jumlah
455 jiwa.
• Penduduk laki-laki usia 5-9 tahun (Non-Produktif) dengan jumlah 475 jiwa.
—Time series Kelahiran dan Kematian
Penduduk

Kelahiran Penduduk Kematian Penduduk


Desa
2014 2015 2016 2017 2014 2015 2016 2017
Tembelang
Gunung 10 10 22 11 9 7 15 8
Pamutuh 12 5 20 10 4 5 10 5
Depok 12 3 8 14 4 2 3 2
Wonosido 7 6 12 7 4 3 2 3
Timbangsari 5 4 12 10 4 4 4 4
Sidomulyo 26 18 30 28 15 5 19 14
Kutorembet 15 4 12 8 5 4 4 4
Lebakbarang 29 39 27 41 23 9 9 20
Kapundutan 6 3 4 3 3 - - 4
Bantar kulon 16 8 11 10 3 1 3 1
Mendolo 11 6 10 11 7 1 3 1
Total 149 106 168 153 81 41 72 66

Kelahiran dan kematian penduduk di Kecamatan Lebak barang tahun 2014-2017 bersifat fluktuatif yakni
perubahan yang naik turun setiap tahunnya
Mata Pencaharian

• Kecamatan Lebakbarang dominan orang-orang bekerja pada sektor pertanian

• Mata pencaharian tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya


faktor alam yang mendukung seperti tanah yang subur, cuaca atau iklim, dan
lokasi yang cocok untuk dimanfaatkan sebagai lahan hijau

• Jumlah mata pencaharian pertanian sebesar 3071 orang


DEMOGRAFI
Kecamatan Lebakbarang
JUMLAH PENDUDUK
MENURUT TINGKAT
PENDIDIKAN

GAMBAR SDN 1 DEPOK

Tingkat pendidikan di Kecamatan Lebakbarang tergolong


rendah. Hal tersebut dikarenakan jumlah penduduk yang
menamatkan sekolah dasar sangat tinggi dibandingkan
jenjang pendidikan SLTP maupun SLTA yakni sebesar 3.783
orang. Penduduk yang menamatkan pendidikan tinggi
sarjana sebanyak 46 orang sedangkan tingkat pendidikan
diploma sebanyak 90 orang. Tingkat pendidikan di
Kecamatan Lebakbarang rendah juga disebabkan banyak
Sumber : Kecamatan Lebakbarang Dalam Angka penduduk yang tidak bersekolah/belum bersekolah yakni
sebesar 2.666 orang
PENDUDUK
BERDASARKAN
AGAMA Penduduk Beragama Islam Penduduk Beragama Katholik
Mayoritas penduduk beraga islam sehingga sarana Desa
2014 2015 2016 2017 2014 2015 2016 2017
peribadatan terbanyak juga musholla dan masjid yang
Tembelang
tersebar di seluruh desa. Sementara itu penduduk
Gunung 1285 1295 1306 1306 0 0 0 0
beragama katholik untuk melaksanakan ibadah perlu Pamutuh 874 880 886 886 0 0 0 0
keluar wilayah Kecamatan Lebakbarang karena sarana Depok 554 559 563 563 0 0 0 0
Wonosido 455 461 467 467 0 0 0 0
gereja sampai saat ini tidak tersedia di wilayah Timbangsari 609 615 621 621 0 0 0 0
Kecamatan Lebakbarang. Berdasarkan data sekunder Sidomulyo 2203 2213 2220 2220 1 1 1 1
Kutorembet 551 559 568 568 0 0 0 0
Kecamatan Lebakbarang Dalam Angka di Kecamatan
Lebakbarang 1899 1910 1920 1917 3 3 3 6
Lebakbarang tidak terdapat penduduk beragama hindu, Kapundutan 429 434 439 439 0 0 0 0
budha, serta konghuchu dengan jumlah penduduknya 0 Bantar kulon 668 675 682 682 0 0 0 0
Mendolo 728 738 748 748 4 4 4 4
jiwa
Total
10255 10339 10420 10417 8 8 8 11
Sumber : Kecamatan Lebakbarang Dalam Angka
SUMBER
DAYA ALAM
Kecamatan Lebakbarang
PERTANIA
N
Desa Komoditas Luas panen Produksi (Ton)
Padi sawah 59.00 236.00
Tembelang Gunung
Jagung 3.00 15.00
Pamutuh - - -
Depok - - -
Sumber : Dokumentasi, 2020
Padi sawah 9.00 72.00
Wonosido
Jagung 28.00 28.00 produksi tanaman pangan padi terbesar yakni di Desa
Jagung 26.00 286.00
Timbangsari
Padi sawah 26.00 312.00
Bantarkulon dan Desa Timbangsari dengan produksi 1.350
Padi sawah 17.00 17.00 ton dan 312 ton selama musim panen. Produksi jagung saat
Sidomulyo
Jagung 15.00 15.00
Padi sawah 2.00 2.00 musim kemarau terbesar adalah 286 ton yang dihasillkan dari
Kutorembet
Jagung 1.00 1.00 Desa Timbangsari. Beberapa desa seperti Desa Pamutuh,
Jagung 7.00 14.00
Lebakbarang
Padi sawah 64.00 192.00 Depok, dan Kapundutan dengan pertanian tanaman pangan
Kapundutan - - -
yang tidak terdata pada data tersebut, faktanya memiliki
Padi sawah 27.00 1350.00
Bantarkulon
Jagung 10.00 250.00 potensi dalam pertanian seperti di Desa Pamutuh.
Jagung 4.00 0.00
Mendolo Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Desa Pamutuh
Padi sawah 12.00 12.00
Total 310.00 2,802.00 bahwa wilayah di Desa Pamutuh memiliki mata air yang
Sumber : Kementrian Dalam Negeri Direktorat Jendral Biina Pemerintahan Desa, 2020 melimpah sehingga aktivitas pertanian didukung dengan
sumberdaya yang ada.
PETERNAK
Kecamatan
Jenis ANTahun
Unggas 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Ayam Ras
10.000 106.719 35.000 600 1.104 805
Ayam
Lebakbarang
Kampung 54.597 82.305 44.076 43.965 43.986 64.892
Itik
2.250 3.096 869 1.392 872 1.072
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Pekalongan

Jenis unggas di Kecamatan Lebakbarang menurut data dari Dinas Pertanian


setiap tahunnya mengalami kenaikan yang tidak stabil, dimana dari tahun ke
tahun mengalami kenaikan dan penurunan yang berbeda-beda. Terlihat bahwa
jumlah hewan unggas yang terbanyak adalah ayam kampung dengan total dalam
kurun waktu 5 tahun berturut-turut adalah 333.821 ekor. Berbeda dengan hewan
unggas jenis itik yang hanya memiliki total 9.551 ekor saja. Jumlah unggas jenis
ayam kampong tersebutlah yang memiliki nilai presentase yang sangat tinggi
yakni sebesar 67% se-Kecamatan Lebakbarang.
0.3028664 0.3346136
91215591 51990421
Sapi
Kerbau
Kambing
Domba
0.349005382080
281 0.0129691
53804206
1

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Pekalongan

Populasi ternak di Kecamatan Lebakbarang cukup bervariatif jenisnya. Jenis


ternak tersebut memiliki jumlah yan berbeda-beda. Menurut data dari Dinas
Pertanian jumlah ternak yang paling mendominasi di Kecamatan
Lebakbarang diantara kambing, sapi dan domba dengan memperoleh
jumlah 14.720 kambing, 14.113 sapi dan 12.774 domba. Artinya jumlah
presentase ternak kambing sangatlah tinggi yakni sebesar 35% jika
dibandingkan dengan sapi dan domba.
PERKEBUN
AN Desa Komoditas
Luas
Perkebunan
Produksi
Perkebunan
Luas
Perkebunan
Produksi
Perkebunan
Swasta Rakyat
Swasta (Ha) Rakyat (Ha)
(Ton) (Ton)
Vanili 0,00 0,00 1,00 0,20
Cengkeh 0,00 0,00 16,00 8,00
Tembelang
Pinang 0,00 0,00 2,00 0,40
Gunung
Kopi 0,00 0,00 14,00 21,00
Coklat 0,00 0,00 1,70 0,17
Pamutuh - - - - -
Depok - - - - -
Kelapa 0,00 0,00 0,12 0,06
Wonosido Cengkeh 0,00 0,00 3,00 255,00
Kopi 0,00 0,00 4,00 1,20
Kelapa 0,00 0,00 2,00 8,00
Cengkeh 0,00 0,00 17,00 119,00
Pohon Aren di Desa Timbangsari Timbangsari Lada 0,00 0,00 1,00 1,00
Kopi 0,00 0,00 25,00 225,00
Coklat 0,00 0,00 2,00 2,00
Pohon Kopi di Desa Mendolo Kopi 0,00 0,00 5,00 150,00
Coklat 0,00 0,00 4,00 20,00
Sidomulyo
Kelapa 0,00 0,00 3,00 45,00
Cengkeh 0,00 0,00 6,00 480,00
Berdasarkan hasil wawancara hampir seluruh desa di Kopi 0,00 0,00 7,00 7000,00
Kelapa
Kecamatan Lebakbarang ada kerja sama dengan Kutorembet
sawit 0,00 0,00 7,00 2,10
Vanili 0,00 0,00 0,25 12,50
Cengkeh 0,00 0,00 8,00 16000,00
perhutani. Jadi para masyarakat menggunakan lahan Coklat 0,00 0,00 1,00 0,10
Kelapa 0,00 0,00 2,00 6,00
perhutani untuk digunakan kegiatan perkebunan seperti Coklat 2,00 24,00 0,00 0,00
Lebakbarang
Kopi 5,00 50,00 0,00 0,00
kebun kopi, karet, gula aren, cengkeh Cengkeh 0,00 0,00 0,00 0,00
Kapundutan - - - - -
Bantarkulon Kopi 2,00 0,00 0,00 0,00
Kopi 0,00 0,00 23,00 345,00
Mendolo
Cengkeh 0,00 0,00 0,00 0,00
Total 9,00 74,00 155,07 24.701,73
Sumber :Kementrian Dalam Negeri Direktorat Jendral Biina Pemerintahan Desa, 2020
EKONOMI
WILAYAH
Kecamatan Lebakbarang
INDUSTRI KECAMATAN
LEBAKBARANG
INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
Makanan Menurut dokumen RTRW Kabupaten Pekalongan tahun 2011-
Desa Barang Barang Anyaman Lainny
dan 2031 pada Kecamatan Lebakbarang tidak diperuntukan sebagai
dari Kayu Kain/Tenun dari Bambu a
Minuman
kawasan industri dengan skala besar, melainkan hanya sebagai
Tembelang
2 0 3 37 13
Gunung sentra industry menengah dan kecil mikro. Berbeda dengan
Pamutuh 0 0 0 45 15 Kecamatan Kedungwuni, Wiradesa, Tirto dan lainnya yang
Depok 0 0 0 6 0
Wonosido 0 0 0 134 6 memang diperuntukan sebagai kawasan penunjang ekonomi dari
Timbangsari 0 0 1 6 3 segi industrinya yang memang dalam skala besar (non rumahan).
Sidomulyo 14 26 6 108 11 Hal tersebut juga dikarenakan perbedaan ketinggian/kontur
Kutorembet 0 0 6 17 4
Lebakbarang 0 3 0 44 9 antara Kecamatan Lebakbarang dan kecamatan-kecamatan tadi,
Kapundutan 4 0 2 5 1 Kecamatan Lebakbarang sendiri berada di selatan dan masuk
Bantar kulon 0 2 0 45 3 kedalam wilayah berkontur sangat curam. Jadi untuk aksesnya
Mendolo 0 0 19 29 7
Jumlah 20 31 37 476 72 nantinya akan sedikit kesusahan jika dijadikan kawasan industri
besar.
Sumber : Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Pekalongan
PERDAGANGA
N
Desa Pasar Toko, Kios, Warung
Tembelang Gunung 0 33
Pamutuh 0 20
Depok 0 7
Wonosido 0 10
Timbangsari 0 5
Sidomulyo 0 35
Kutorembet 0 14
Lebakbarang 0 77
Kapundutan 0 7
Bantar kulon 0 12
Perdagangan di kecamatan Lebakbarang meliputi pasar, toko, kios,
Mendolo 0 10 dan warung. Pasar Lebakbarang terletak di desa Lebakbarang. Namun
Jumlah 0 223 pasar lebakbarang saat ini sudah tidak berfungsi dan dijadikan
Sumber : Kecamatan Dalam Angka Tahun 2019
bangunan berupa ruko-ruko yang disewakan kepada masyarakat.
Harga sewa untuk tiap rukonya seharga 150.000 Rupiah untuk tiap
bulannya.
UMKM KECAMATAN
LEBAKBARANG

Grafik di atas merupakan persebaran UMKM yang ada di Kecamatan Lebakbarang,


jumlah usaha mikro cukup tinggi berada di Desa Timbangsari, Bantarkulon, dan
Tembelang Gunung. Pada desa Timbangsari jumlahnya menunjukkan banyaknya
usaha kecil yang aktif dalam usaha rumahan gula aren. Produksi gula aren di Desa
Timbangsari berdasarkan hasil wawancara penduduk setempat produksi hanya
dilakukan saat stok gula aren telah habis dan biasanya pemborong gula aren
membeli sesuai dengan kebutuhan serta distribusi gula aren ini hingga ke daerah
lain seperti Kecamatan Wonopringgo. Jumlah tenaga kerja dalam usaha mikro di
Desa Timbangsari merupakan desa dengan total tenaga kerja tertinggi yakni
mencapai 341 orang
PARIWISA
TA
Kecamatan Lebakbarang memiliki suatu potensi besar bagi
penduduk maupun wilayahnya sendiri yakni dalam sektor
pariwisata. Sektor pariwisata tersebut yakni adanya objek wisata
yang sebagian besar merupakan berasal dari alam atau terbentuk
secara alami. Peta tersebut menjelaskan adanya beberapa objek
wisata alam yang sangat diminati oleh pengunjung, seperti Curug
Jlarang yang terdapat di Desa Sidomulyo, Gunung Ori di Desa
Timbangsari dan Curug Cinde di Desa Depok.
INFRASTRUK
TUR
Kecamatan Lebakbarang
PRASARANA JALAN

Jalan Lokal

Jalan Lingkungan
PRASARANA AIR
BERSIH

Sumber air bersih di Kecamatan Lebakbarang


berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan
kepada kepala desa disetiap desanya bahwa
sumber air bersih yang digunakan masyarakat
tentunya berasal dari sungai atau mata air. Sumber
air tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai
kebutuhan sehari-hari.
PRASARANA
TELEKOMUNIKA
SI

Di Kecamatan Lebakbarang sendiri menurut website resmi


data.pekalongankab.go.id pada tahun 2017 jumlah menara
telekomunikasi ini secara keseluruhan berjumlah 3 menara
saja dengan kondisi yang masih berfungsi dengan baik.
Berdasarkan data tersebut bahwa menara telekomunikasi
dirasa kurang terpenuhi di Kecamatan Lebakbarang sendiri
karena belum mampu memenuhi disetiap desanya. Oleh
karena itu, perlu adanya penambahan menara
telekomunikasi tersebut agar merata dan dapat dijangkau
oleh masayarakat setempat.
Infrastruktur Drainase

Sumber: Observasi Lapangan, 2020

Pada beberapa desa di Kecamatan Lebakbarang, bentuk


drainasenya adalah segi empat dimana bentuk tersebut
cocok digunakan untuk kawasan permukiman. Saluran
drainase buatan ini dimanfaatkan sebagai tempat
pembuangan limbah rumah tangga dan mengaliri air
jikalau turun hujan. Kondisi drainase berdasarkan hasil
survei primer masih terlihat baik dan berfungsi.
Sumber : Kelompok 1,
2020
Sarana Pemerintahan
Sarana Pemerintahan

Desa Kantor
Polsek Koramil Balai Desa Kantor Pos
Kecamatan

Tembelang 1 0
Gunung 0 0 0
Pamutuh 0 0 0 1 0
Depok 0 0 0 1 0
Wonosido 0 0 0 1 0
Timbangsari 0 0 0 1 0
Persebaran sarana pemerintahan di Kecamatan
Sidomulyo 0 0 0 1 0
Lebakbarang terbilang sudah cukup baik
Kutorembet 0 0 0 1 0
Lebakbarang 1 0 dikarenakan dari beberapa substansi yang dapat
1 1 1
Kapundutan 0 0 0 1 0 ditampilkan yakni Kantor Kecamatan, Polsek,
Bantar kulon 0 0 0 1 0 dan Balai Desa telah sesuai dengan jumlah
Mendolo 0 0 0 1 0
minimumnya. Namun untuk pelayanan seperti
Jumlah 1 1 1 11 0
Kantor Pos masih belum tersedia dan paling
Sumber : Observasi Lapangan, tidak tersedia 1 Kantor Pos pada satu
2020
Kecamatan.
Sarana Kesehatan
Sarana Kesehatan

Desa Puskesmas Bidan/


Rumah
/ Apotek Poskesdes Praktek  
Sakit
Pembantu Mandiri
Tembelang
0 0 0 0 1  
Gunung
Pamutuh 0 1 0 1 0  
Depok 0 0 0 1 0  
Wonosido 0 0 0 0 0  
Timbangsari 0 1 0 1 0   Persebaran sarana kesehatan pada
Sidomulyo 0 0 0 1 2   kecamatan Lebakbarang masih belum
Kutorembet 0 0 0 1 0   merata karena sarana-sarana tersebut
Lebakbarang 0 1 0 0 1   masiih terfokus di pusat kecamatan
Kapundutan 0 0 0 1 0   yaitu Desa Lebakbarang, kecuali untuk
Bantar kulon 0 0 0 1 0   poskesdes yang hampir tersebar merata
Mendolo 0 0 0 1 1   walau ada 4 desa yang belum memiliki
Jumlah 0 3 0 8 5   sarana tersebut.

1. Sumber : BPS Kecamatan Lebakbarang dalam Angka dan Observasi Lapangan,


2020
Sarana Pendidikan
Sarana Pendidikan
Desa
TK SD SMP SMA

Tembelang Gunung 0 3 0 0

Pamutuh 0 1 0 0
Depok 0 1 0 0
Wonosido 0 1 0 0
Timbangsari 0 1 1 0 Persebaran sarana pendidikan ini masih
Sidomulyo 1 3 0 0 terbilang kurang merata khususnya pada
Kutorembet 0 1 0 0
jenjang SMP dan SMA di Kecamatan
Lebakbarang 1 2 1 1
Kapundutan 0 1 0 0
Lebakbarang. Perlu adanya perhatian
Bantar kulon 0 1 1 0 khusus dari pemerintah, mengingat
Mendolo 0 1 0 0 pendidikan adalah kunci penting dari
Jumlah 2 16 3 1
berkembangnya sumber daya manusia
Sumber : BPS Kecamatan Lebakbarang dalam Angka, 2019
yang ada.
Sarana
Perekonomian Sarana Perdagangan dan Jasa

Desa Kerajinan
Industri Industri Industri
Pasar Toko Rumah
Kecil Sedang Besar
Tangga

Tembelang
0 33 1 0 0 31
Gunung
Pamutuh 0 20 3 0 0 28
Depok 0 7 0 0 0 7
Persebaran sarana perekonomian
Wonosido 0 10 1 0 0 113
Timbangsari 0 5 0 0 0 48 ini masih terbilang kurang merata
Sidomulyo 0 35 2 1 0 11
Kutorembet 0 14 1 0 0 13 karena hanya ditemukan satu
Lebakbarang 1 77 1 1 0 39
Kapundutan 0 7 0 0 0 60
pasar. Selain itu, industri sedang
Bantar kulon 0 12 0 0 0 26 dan besar pun terbilang sangat
Mendolo 0 10 0 0 0 26
Jumlah 1 230 9 2 0 402 kurang.
Sumber : BPS Kecamatan Lebakbarang dalam Angka, 2019
Sarana Peribadatan
Sarana Peribadatan
No Desa
Mushola Masjid Gereja

Tembelang Gunung 3 3 0
1
2 Pamutuh 3 2 0
3 Depok 2 1 0
4 Wonosido 1 1 0
5 Timbangsari 1 2 0
6 Sidomulyo 6 4 0 Persebaran sarana peribadatan yang dapat
7 Kutorembet 2 1 0 ditampilkan yaitu berupa mushola, masjid, dan
8 Lebakbarang 6 4 0 gereja. Persebaran sarana peribadatan pada wilayah
9 Kapundutan 2 1 0 studi sudah merata karena di tiap desa sudah
10 Bantar kulon 2 1 0
terdapat sarana peribadatan yang dapat digunakan
11 Mendolo 2 2 0
Jumlah sebagai wadah dalam kegiatan keagamaan
30 22 0
Sumber : BPS Kecamatan Lebakbarang dalam Angka, 2019
Sarana Ruang Terbuka Hijau
Sarana Ruang Terbuka Hijau
No Desa
Persebaran sarana berupa makam
Makam Lapangan
dapat kita ditemukan di desa
Tembelang Gunung
1 0 1 Lebakbarang dan Bantar Kulon dengan
2 Pamutuh 0 0
masing-masing berjumlah 1 makam.
3 Depok 0 1
4 Wonosido 0 0 Kemudian sarana lapangan terdapat 5
5 Timbangsari 0 0 buah di kecamatan Lebakbarang yang
6 Sidomulyo 0 0
terdapat di desa Tembelang Gunung
7 Kutorembet 0 1
8 Lebakbarang 1 2
sejumlah 1 lapangan, desa Depok
9 Kapundutan 0 0 sejumlah 1 lapangan, desa Kutorembet
10 Bantar kulon 1 0
sebanyak 1 lapangan dan desa
11 Mendolo 0 0
  Jumlah 2
5
Lebakbarang sebanyak 2 lapangan
Sumber : Observasi Lapangan, 2020
04
Analilsis Potensi dan
Masalah
1. Analisis Lingkup Bahasan
2. Analisis Potensi dan Masalah
3. Analisis SWOT
4. Matriks SWOT
Kesesuaian Lahan
No Kesesuaian, Fungsi Kawasan Luas (Ha)
1. Sesuai 2114,7
2. Tidak sesuai, Kawasan Budidaya 3,01
3. Tidak sesuai, Kawasan Penyangga 3233,08

4. Tidak sesuai, Kawasan Lindung 1865,4

Sumber : Hasil Analisis Kelompok 10, 2020

Penggunaan lahan yang tidak sesuai di Kawasan lindung


berjumlah luasan 1865,4 Hektar. Hal ini terjadi karena pada
Kawasan lindung ini masih terdapat beberapa permukiman
dan lahan pertanian yang mana Kawasan lindung ini tidak
diperuntukkan untuk penggunaan lahan tersebut.

Sumber : Hasil Analisis Kelompok 10, 2020


Rawan Bencana
Terdapat 2 jenis rawan bencana di Kecamatan Lebakbarang
yaitu rawan bencana longsor dan rawan bencana banjir.
Rawan bencana banjir sendiri terjadi di desa Depok.
Bencana banjir ini terjadi dikarenakan meluapnya air sungai
hingga menuju ke permukiman warga. Sedangkan rawan
bencana longsor terjadi di beberapa desa yaitu Desa
Mendolo, Lebakbarang, Bantarkulon, Tembelang Gunung,
Timbangsari, dan Wonosido. Beberapa penyebab kuat
terjadinya rawan bencana ini dikarenakan kondisi topografi
yang ekstrim dan juga tingginya curah hujan, sehingga
tanah menjadi lemah dan kapasitas air yang turun menjadi

Sumber : Hasil Analisis Kelompok 10, 2020 besar sehingga terjadi longsor dan banjir.
Proyeksi
Penduduk
Jumlah Penduduk Proyeksi
Desa Laju Laju (%)
2014 2015 2016 2017 2018 2023 2028

Tembelang Gunung
1,285 1,295 1306 1317 1328 0.660478 1% 1,372 1,418
Pamutuh 874 880 886 892 897 0.520862 1% 921 945
Depok 554 559 563 567 571 0.606321 1% 589 607
Wonosido 455 461 467 473 479 1.033366 1% 504 531
Timbangsari 609 615 621 627 633 0.776039 1% 658 684
Sidomulyo 2,204 2,214 2221 2227 2233 0.261784 0% 2,262 2,292
Kutorembet 551 559 568 577 585 1.20474 1% 621 659
Lebakbarang 1,902 1,913 1923 1933 1941 0.406772 0% 1,981 2,021
Kapundutan 429 434 439 444 449 0.915485 1% 470 492
Bantar kulon 668 675 682 689 696 0.824611 1% 725 756
Mendolo 732 742 752 762 771 1.043565 1% 812 855
Jumlah 10,263 9,605 10,428 10,508 10,583 0.61596 1% 10,913 11,253

Sumber : Hasil Analisis Kelompok 10, 2020


Penduduk Usia Kecamatan Lebakbarang memiliki jumlah
Produktif penduduk usia produktif yang tinggi sebesar
No Kategori Usia Laki-Laki Perempuan Jumlah 6.969 jiwa. Hal tersebut menjadi potensi
1 Non 0-14 1371 1321 2692 untuk Kecamatan Lebakbarang dalam
Produktif sektor ketenagakerjaan. Namun penduduk
2 Non 65+ 413 434 847
Produktif usia produktif ini perlu difasilitasi dengan
3 Produktif 15-64 3525 3444 6969 ketersediaan lapangan pekerjaan sehingga
dapat menghindari jumlah pengangguran
Sumber : BPS Kecamatan Lebakbarang dan migrasi penduduk yang mencari
Dalam Angka
pekerjaan keluar wilayah Kecamatan
Lebakbarang
𝐷𝑒𝑝𝑒𝑑𝑒𝑛𝑐𝑦𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜=(𝑼𝒔𝒊𝒂𝟎−𝟏𝟒)+¿
Berdasarkan perhitungan di atas bahwa rasio ketergantungan
penduduk Kecamatan Lebakbrang adalah sebesar 50%. Hal tersebut
artinya setiap 100 penduduk usia produktif menanggung beban
penduduk usia non-produktif sebanyak 50 orang.
Analisis Ekonomi segi
Perkebunan

Berdasarkan peta tersebut bahwa hasil produksi komoditas kopi di Kecamatan


Lebakbarang yang memiliki nilai tertinggi adalah di desa Kutorembet yakni
berjumlah sebesar 90% dibanding dengan desa-desa lainnya dalam waktu satu
tahun. Dengan memiliki jumlah hasil produksi yang sangat besar, Desa
Kutorembet tentunya mampu memiliki potensi untuk dikembangkan kedepannya.
Oleh sebab itu, dengan kemampuannya yang mampu untuk dikembangkan,
tenaga kerja kopi juga nantinya akan ikut meningkat dan hasil perekonomian
kebun khusunya kopi pun dapat meningkat pesat

Sumber : Hasil Analisis Kelompok


10, 2020
Analisis Ekonomi Segi
Pariwisata Desa
Pariwisata
Unsur 6A
Accommo- Ancill
Attraction Activity Accessibility Amenity
dation iary
Curug Jlarang Sidomulyo ⩗ ⩗ ⩗ × × ⩗
Curug Cinde Depok ⩗ × ⩗ × × ⩗
Curug Kawung Lebakbarang ⩗ × × × × ×
Curug Kumenyep Depok ⩗ × × × × ×
Gunung Ori Timbangsari ⩗ ⩗ ⩗ × × ⩗
Petilasan Depok ⩗ × × × × ⩗
Makam wali Sidomulyo ⩗ × × × × ×
Candi Sidomulyo ⩗ × × × × ×
Sumber : Hasil Analisis
Kelompok 10, 2020
Curug jlarang yang terletak di Desa Sidomulyo memiliki potensi untuk dikembangkan dimana
terdapat atraksi air terjun. Selain itu di wisata curug jlarang juga terdapat fasilitas bermain
(Amenity) arung jeram. Pengelola wisata curug jlarang adalah pokdarwis yang mengelola tiket
masuk serta parkir. Jalan untuk menuju destinasi curug telah tersedia berupa jalan beraspal dan
juga melewati jalan-jalan kecil. Keberadaan Curug Jlarang menjadi sebuah potensi untuk wilayah
Lebakbarang sendiri karna merupakan wisata yang nyata dapat berkembang untuk kedepannya.
Balai desa/pertemuan dengan radius jarak 100
m, kebanyakan sudah strategis dengan penetakan
lokasinya disana, karena beberapa permukiman
sudah cukup terlayani, sehingga sudah mudah
untuk dijangkau oleh masyarakat setempat,
walaupun ada beberapa dukuh yang masih terpisah,
namun untuk jarakya senidiri tidak terlalu jauh dari
lokasi balai desa tersebut.

Jml Penduduk
Sarana Jangkauan (m) Maximum terlayani
(jiwa)
Balai
Desa/Pertemuan 100 2.500
Sumber : SNI-03-1733-2004

Kebutuhan sarana pemerintahan di Kecamatan


Lebakabarang terbilang sudah sesuai dan cukup, karena telah
mengikuti standar minimalnya. Memiliki satu kantor kecamatan,
11 balai desa yang tersebar di 11 kecamatan, 1 polsek dan
koramil.
Sarana kesehatan yang terdapat yaitu bidan, balai pengobatan, praktek mandiri, dan puskesmas
- Jangakauan pelayanan bidan, balai pengobatan dan praktek mandiri hanya terdapat di satu desa saja
(Kutorembet) jadi hanya menjangkau desa tersebut.

- Puskesmas terdapat 3 buah, 1 Puskesmas Kecamatan dan 2 Puskesmas pembantu, jadi jangkauan
puskesmas kecamatan mencakup seluruh desa, tetapi nyatanya belum bisa.

- Puskesmas pembantu jangkauan pelayananya hanya mencakup desa dimana lokasinya berada saja
(Timbangsari dan Lebakbarang)

Jumlah Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan


Eksisting Eksisting Eksisting
Penduduk Puskesmas Posyandu Apotik
10.583 3 0 0 8 0 1

Proyeksi Kebutuhan Ideal


No Tahun Kesehatan
Luas Puskesmas Luas Posyandu Luas Apotek
1 2018 85 0 508 8 265 1
2 2023 87 0 524 9 273 1
3 2028 90 0 540 9 281 1
Sumber : Hasil Analisis Kelompok 10,
2020
Sarana pendidikan yang ada yaitu, TPQ/TPA, TK, SD, SMP dan SMA

- Jangakauan pelayanan SD disetiap desa sudah terlayani karena sudah ada minimal 1 SD
ditiap-tiap desa

- Jangkauan pelayanan SMP bisa dikatakan belum dapat menjangkau secara maksimal, karena
hanya terdapat 3 buah SMP dan radiusnya hanya berkisar 2 desa saja.

- Jangkauan pelayanan SMA disana karena mengingat yang ada hanya SMK dan bukan sekolah
umum (SMA), radiusnya tidak jauh berbeda dengan SMP yaitu sekitar 2 desa saja.

- Sarana pendidikan berupa TK dan TPQ radius pelayanannya hanya bisa menjangkau desa/dukuh
yang berada di lokasi sarana itu berada

Jumlah Kebutuhan
Eksisting Eksisting
Penduduk TK Kebutuhan SD
10.583 2 6 16 7

Jumlah Kebutuhan Eksistin Kebutuhan


Eksisting
Penduduk SMP g SMA
10.583 3 2 1 2
Sumber : Analisis Kelompok 10, 2020
Jangkauan pelayanan ini menggambarkan bahwa radius dari toko/warung yang ada
sudah bisa untuk dicapai oleh masyarakat setempat dengan mudah, karena telah
terlihat bahwa banyak permukiman yang masuk kedalam radius pelayanannya.

Karena memang secara umumnya warung dan toko-toko tersebut


hanya mampu melayani masyarakat yang berada dekat dengan lokasinya,
namun tidak mentup kemungkinan warga dari desa lain juga akan menuju
ke warung/toko-toko yang berada bukan di desanya, tapi mereka harus
mengeluarkan ekstra tenaga dan biaya untuk mencapai lokasi tersebut.

Jumlah Kebutuhan Kebutuhan


Eksisting Eksisting
Penduduk Pasar Toko/Warung
10.583 0 0 230 42

Jumlah
Tahun Penduduk Pasar Toko/Warung
2018 10,583 0 42
2023 10,913 0 44
2028 11,253 0 45
Sumber : Hasil Analisis Kelompok 10, 2020
Jangkauan pelayanan sarana peribadatan untuk masjid di Kecamatam
Bantarbolang sendiri berdasarkan peta sebelumnya, permukiman yang berada
didekat lokasi masjid tersebut sudah termasuk kedalam radius pelayanannya.
Jangkauannya juga ada yang meliputi ke Desa-desa sebelah yang berada dekat
dengan lokasi masjid tersebut. Sedangkan untuk jangkauan pelayanan dari sarana
peribadatan muhsolla, karena jumlahnya yang lebih banyak dari masjid, dan
sebaranya juga relatif merata. Maka untuk jangkauan pelayanannya sudah dapat
menjangkau dukuh-dukuh/permukikan yang berada di lokasi musholla tersebut.

Jumlah Kebutuhan Kebutuhan


Eksisting Eksisting
Penduduk Masjid Mushola
10.583 22 4 30 38
Jumlah
Tahun Penduduk Masjid Mushola
2018 10.583 4 38
2023 10.913 4 39
2028 11.253 4 41
Sumber : Hasil Analisis Kelompok 10, 2020
Jangkauan pelayanan sarana RTH sebelumnya
menggambarkan bahwa untuk satu buah lapangan (taman bermain)
hanya dapat menjangkau sekitar satu dukuh saja. Karena memang
radius/jarak pelayanannya yang tidak terlalu besar dan juga
jumlahnya hanya terdapat beberapa saja untuk satu kecamatan.
Jadi jangkauannya bersifat lokal saja atau masyarakat sekitar
lokasinya saja, karena tidak memerlukan ekstra tenaga maupun
biaya untuk menuju ke lokasi sarana tersebut berada.

Tahun Jumlah Penduduk Lapangan

2018 10,583 3
2023 10,913 3
2028 11,253 3

Jumlah Kebutuhan
Eksisting
Penduduk Lapangan
10.583 5 3
Sumber : Hasil Analisis Kelompok 10, 2020
Kecamatan Lebakbarang hanya memiliki 3 BTS saja dan itupun terletak di
Desa Lebakbarangnya sendiri. Sehingga dengan kurangnya menara BTS
menyebabkan desa-desa lainnya menjadi kurang terlayani dan sulit untuk
mendapatkan sinyal. Faktor tersebut bisa disebabkan karena jauh dengan
lokasi Menara BTS atau Menara BTS yang menjangkau daerah tertentu saja

Jumlah Kebutuhan
Eksisting
Penduduk BTS
10.583 3 11
Sumber : Hasil Analisis Kelompok 10, 2020

Hasil perhitungan analisis didapatkan bahwa kebutuhan BTS yang


diperlukan di Kecamatan Lebakbarang sekitar 11 buah, dengan asumsi
terdapat 1 BTS yang perlu dibangun setiap desanya sebagai acuan
jangkauan atau standart kebutuhan dalam prasarana telekomunikasi
POTENSI DAN MASALAH
MATRIK ANALISIS SWOT

S-O W-O S-T W-T


Mengoptimalkan lahan hutan Mempersiapkan lapangan pekerjaan Memaksimalkan potensi mengembangkan
produksi untuk pengembangan stek melalui pengembangan poteni pada perkebunan kopi yang wisata pada lahan
kopi industri pengolahan kopi dengan memiliki daya tarik hutan pinus milik
(Melakukan kerjasama dengan melakukan pelatihan dan wisata untuk dapat perhutani serta
perhutani dalam mengelola dan pembekalan bersaing dengan mempertimbangkan
memanfaatkan lahan) [W2,O2] Kecamatan aspek kerawanan
[S6,O3] [S1,T4] bencana
Meningkatkan wisata alam yang Perbaikan infrastruktur jalan yang Menambah akomodasi Pemerataan
sudah ada dapat berguna untuk aksesibilitas dan fasilitas lain dalam pendidikan dengan
(Pokdarwis menambah atraksi lain wisatawan, pelaku UMKM wisata sebagai menyediakan sarana
yang dapat menarik wisatawan lokal [W1,W11,O1,O2] keuntungan untuk daya pendidikan SMP dan
bahkan wisatawan dari luar daerah) tarik wisata jangka SMA untuk bisa
[S7,O1] panjang melaksanakan
[S7,T5] pendidikan wajib
belajar 12 tahun
Memaksimalkan potensi Pengembangan pasar lokal yang Pemanfaatan lahan
perkebunan kopi untuk mendorong bisa bermanfaat untuk pemasaran produksi kopi harus
pengembangan industri pengolahan hasil industri pengolahan kopi sesuai dengan tidak
kopi [W4,O2] memanfaatkan lahan
[S1,O2] dengan resiko bencana
longsor
[S8,O1,O2,O3]

mengembangkan wisata hutan


pinus dan kerjasama dengan
perhutani menjadi objek wisata baru
yang memiliki daya tarik baru untuk
masyarakat Lebakbarang serta luar
wilayah [W8,O1]
 

Sumber : Hasil Analisis Kelompok 10, 2020


KESIMPULAN
Kabupaten Pekalongan termasuk dalam wilayah yang memiliki lahan hutan cukup besar di Jawa Tengah yang tersebar di beberapa kecamatan
didalamnya dan dimanfaatkan untuk berbagai hal. Berdasarkan karakteristik wilayahnya untuk daerah yang banyak dimanfaatkan sektor
kehutanannya adalah daerah-daerah di bagian selatan. Kecamatan Lebakbarang  merupakan salah satu kecamatan yang berada di bagian selatan
dan memiliki lahan hutan yang luasnya sekitar 64% dari luas wilayahnya atau dapat dikategorikan relatif lebih besar lahan non-terbangunnya.
Kecamatan ini memiliki banyak potensi dalam bidang pertanian maupun perkebunan khususnya berupa kopi, adanya lahan perkebunan tersebut
dan  mampu dioptimalkan secara maksimal akan menghasilkan produksi kopi kedua terbesar di Kabupaten Pekalongan dan menjadikan Kecamatan
Lebakbarang nantinya sebagai ikon agrowisata kopi yang mampu meningkatkan daya tarik masyarakat dari dalam maupun luar kecamatan.

Kecamatan Lebakbarang merupakan daerah berkembang lahan yang ada kepemilikannya adalah milik perhutani. Perkembangan wilayah di
Kecamatan Lebakbarang dapat di dukung dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Berdasarkan lahan hutan yang tersedia sebagian
wilayah kecamatan memiliki beberapa obyek wisata yang merupakan potensi di kecamatan lebakbarang selain kopi, salah satunya adalah objek
wisata curug dan gunung ori. Perkembangan wisata alam ini cukup besar mulai dari pengunjung, kualitas, pelayanan dan aksesibilitasnya. Selain
itu, untuk kedepannya selain adanya objek wisata sebagian lahan hutan mampu dijadikan sebagai wisata pohon pinus, agar masyarakat dapat
menikmati dan merasakan memanfaatkannya dengan optimal. Tetapi saat ini wisata di Kecamatan Lebakbarang belum banyak memberikan dampak
yang besar. Padahal dari RTRW Kecamatan Lebakbarang diarahkan sebagai pusat pelayanan lingkungan (PPL) yang artinya pusat desa mampu
melayani desa lainnya dan beberapa desa di kecamatan sekitar. Sehingga optimalisasi tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat
setempat dan berpeluang besar untuk kedepannya.
STRATEGI DAN VISI MISI
1. Mendorong SDM masyarakat Lebakbarang agar semakin berdaya guna, aktif, dan kreatif sesuai dengan potensi lokal dan mampu bersaing untuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat;
2. Menciptakan iklim yang kondusif untuk mendukung kreatifitas masyarakat Lebakbarang agar lebih aman, nyaman, tentram dan bermartabat sesuai dengan
kearifan lokal;
3. Mendukung dan ikut serta memfasilitasi upaya peningkatan sarana dan prasarana umum yang lebih memadai dalam rangka mendorong peningkatan
pertumbuhan ekonomi masyarakat Lebakbarang.
Tahun ke-
No Strategi
1 2 3 4 5
Mengoptimalkan lahan hutan produksi untuk pengembangan stek kopi
1
(Melakukan kerjasama dengan perhutani dalam mengelola dan memanfaatkan lahan)
⩗        
Perbaikan infrastruktur jalan yang dapat berguna untuk aksesibilitas wisatawan, pelaku
2
UMKM ⩗        
Memaksimalkan potensi perkebunan kopi untuk mendorong pengembangan industri
3
pengolahan kopi   ⩗      
Mempersiapkan lapangan pekerjaan melalui pengembangan potensi pada industri
4
pengolahan kopi dengan melakukan pelatihan dan pembekalan   ⩗      
Memaksimalkan potensi perkebunan kopi yang memiliki daya tarik wisata untuk dapat
5
bersaing dengan kecamatan lain     ⩗    
Menambah akomodasi dan fasilitas lain dalam wisata sebagai keuntungan untuk daya tarik
6
wisata jangka panjang     ⩗    
mengembangkan wisata hutan pinus dan kerjasama dengan perhutani menjadi objek
7 wisata baru yang memiliki daya tarik baru untuk masyarakat Lebakbarang serta luar
wilayah       ⩗  
Mengembangkan wisata pada lahan hutan pinus milik perhutani serta mempertimbangkan
8
aspek kerawanan bencana       ⩗  
Pemerataan pendidikan dengan menyediakan sarana pendidikan SMP dan SMA untuk bisa
9
melaksanakan pendidikan wajib belajar 12 tahun         ⩗
Pengembangan pasar lokal yang bisa bermanfaat untuk pemasaran hasil industri
Sumber
10 : Hasil Analisis Kelompok 10, 2020
THANKS!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik

Anda mungkin juga menyukai