Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN AKHIR

Pembuatan Manual OP

BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1. UMUM

Secara umum garis besar Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu

kabupaten yang termasuk wilayah Provinsi Jawa Timur, berada pada posisi 7°40’-

8°10’ Lintang Selatan dan 111°50’ – 113°30’ Bujur Timur dengan luasan 1.696,17

km2.

Adapun batas wilayah Kabupaten Probolinggo adalah sebagai berikut:

Utara : Selat Madura

Selatan : Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Jember

Barat : Kabupaten Pasuruan

Timur : Kabupaten Situbondo

Berikut merupakan Peta Administrasi Kabupaten Probolinggo:

Gambar 2.1. Peta Administrasi Kabupaten Probolinggo

O ff ic e : G r iy a S h a n ta B lo k J N o . 3 1 6 M a la n g 6 5 1 4 2
II-1
LAPORAN AKHIR
Pembuatan Manual OP

2.2. LINGKUP KEGIATAN

Berdasarkan yang tercantum dalam KAK lokasi kegiatan Manual OP Jaringan

Irigasi ini mencakup 19 (sembilan belas) Daerah Irigasi yang berada pada 7 (tujuh)

Wilayah Pengairan yang terdapat di Kabupaten Probolinggo. Berikut merupakan

gambaran umum lokasi kegiatan yang dijabarkan berdasarkan Wilayah Pengairan.

1. Wilayah Pengairan Paiton

Wilayah Prangairan Paiton merupakan pelaksana teknis di lapangan, adalah

struktural / cabang dinas dari PU Pengairan atau yang sekarang berubah

menjadi Dinas PU dan Penataan Ruang. Wilayah Paiton mempunyai 3 cakupan

kecamatan pengawasan, yaitu Kecamatan Paiton, Kecamatan Pakuniran, dan

Kecamatan Kutanyar, dengan total luasan baku sawah 4914 Ha.

Pada Wilayah Paiton terdapat 6 (enam) wilayah juru Pengairan yang mewakili

dari 58 daerah irigasi yang terdapat pada Wilayah Paiton, yaitu Juru Bago,

Juru Pakuniran, Juru Sumber Centeng, Juru Kutanyar, Juru Glagah, Juru

Glendengan. Berikut data luasan per juru disajikan wilayah pembagiannya

peta juru wilayah.

O ff ic e : G r iy a S h a n ta B lo k J N o . 3 1 6 M a la n g 6 5 1 4 2
II-2
LAPORAN AKHIR
Pembuatan Manual OP

Juru Kutanyar

Juru Glagah

Juru Glendengan
Juru Sumber Centeng

Juru Pakuniran

Juru Bago

Gambar 2.2. Peta Wilayah Pengairan Paiton

Sedangkan Daerah Irigasi (D.I.) yang masuk dalam Wilayah Pengairan Paiton

sesuai dengan yang tercantum dalam KAK diantaranya yaitu:

a) Daerah Irigasi (DI) Ranon

Terletak di Desa Ranon, Kecamatan Pakuniran dan di bawah Pengamat

Pengairan Paiton, dengan luas area dari DI Ranon sebesar 22 ha dan memilik

dimensi saluran dengn tinggi 0,7 m dan lebar 2 m, terdapat 14 buah pintu air.

Terdapat kerusakan dengan katagori sedang dengn panjang kerusakan ± 2,8

m. Berikut merupakan gambar kondisi pada DI Ranon.

Gambar 2.3. Kondisi DI Ranon

O ff ic e : G r iy a S h a n ta B lo k J N o . 3 1 6 M a la n g 6 5 1 4 2
II-3
LAPORAN AKHIR
Pembuatan Manual OP

b) Daerah Irigasi (DI) Kresek

Terletak di Desa Sbr. Rampak LOR, Kedung Rejoso, Kecamatan Kotaanyar dan

di bawah Pengamat Pengairan Paiton, dengan luas area dari DI Kresek

sebesar 51 ha dan memilik dimensi saluran dengn tinggi 0,9 m dan lebar 2 m,

terdapat 7 buah pintu air. Berikut merupakan gambar kondisi DI Kresek.

Gambar 2.4. Kondisi DI Kresek

2. Wilayah Pengairan Besuk

Wilayah Pengairan Besuk merupakan salah satu unit pelaksana teknis yang

berada di bawah koordinasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Kabupaten Probolinggo dengan wilayah kerja area Besuk. Wilayah ini

membawahi 29 wilayah daerah irigasi dengan total luas baku sawah sebesar

6739 Ha. Berikut merupakan gambar Kantor Wilayah Pengairan Besuk.

Gambar 2.5. Kantor Wilayah Pengairan Besuk

O ff ic e : G r iy a S h a n ta B lo k J N o . 3 1 6 M a la n g 6 5 1 4 2
II-4
LAPORAN AKHIR
Pembuatan Manual OP

Sedangkan Daerah Irigasi (D.I.) yang masuk dalam Wilayah Pengairan Besuk

sesuai dengan yang tercantum dalam lingkup studi adalah:

a) Daerah Irigasi (DI) Kandangjati

Terletak di Desa Kandang Jati, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten / Kota

Probolinggo Propinsi Jawa Timur. Daerah Irigasi ini di bawah Pengamat

Pengairan UPTD Besuk, dengan luas area dari D.I. Kandang Jati sebesar 449

ha. Pada D.I. ini memiliki dimensi saluran dengan panjang 2983 m,

seluruhnya pasangan batu dengan tinggi saluran 0,9 m dengan total panjang

saluran 3233 m, terdapat 7 buah pintu air. Berikut merupakan gambar kondisi

D.I. Kandang Jati.

Gambar 2.6. Kondisi DI Kandangjati

b) Daerah Irigasi (DI) Wringin/Siun/Karim

Terletak di Desa Jabung Wetan, Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo

Propinsi Jawa Timur. Daerah Irigasi ini di bawah Pengamat Pengairan UPTD

Besuk, dengan luas area dari D.I. Wringin sebesar 322 ha. Pada D.I. ini

memiliki dimensi saluran dengan panjang 4281 m, pasangan 4281 m dan

O ff ic e : G r iy a S h a n ta B lo k J N o . 3 1 6 M a la n g 6 5 1 4 2
II-5
LAPORAN AKHIR
Pembuatan Manual OP

tinggi saluran 0,9 m dengan total panjang saluran 4831 m, terdapat 13 buah

pintu air dengan kondisi 1 buah pintu hilang dan 1 buah pintu rusak. Berikut

merupakan gambar kondisi D.I. Wringin.

Gambar 2.7. Kondisi DI Wringin

3. Wilayah Pengairan Krejengan

Letak Kantor Wilayah Pengairan Krenjengan di Desa Krejengan, Kecamatan

Krejengan – Probolinggo.

Batas-batas Wilayah Pengairan Krejengan meliputi :

Sebelah utara : Selat Madura

Sebelah Timur : Wilayah Pengairan Besuk

Sebelah Selatan : Kabupaten Jember

Sebelah Barat : Wilayah Pengairan Pekalen

Berikut merupakan gambar Peta Batas-batas wilayah kerja Krejengan

O ff ic e : G r iy a S h a n ta B lo k J N o . 3 1 6 M a la n g 6 5 1 4 2
II-6
LAPORAN AKHIR
Pembuatan Manual OP

Gambar 2.8. Kantor Peta Batas-batas Wilayah Kerja Krejengan

UPTD Pengairan Wilayah Krejengan mempunyai baku sawah 6.197 ha yang

meliputi Juru Pengairan:

Juru Pengairan Bremi : 846 ha

Juru Pengairan Jurangjero : 496 ha

Juru Pengairan Kaliacar : 698 ha

Juru Pengairan Wangkal : 1.039 ha

Juru Pengairan Brani wetan : 451 ha

Juru Pengairan Mojolegi : 548 ha

Juru Pengairan Kedung Caluk : 570 ha

Juru Pengairan Krejengan : 866 ha

Juru Pengairan Kraksaan : 683 ha

O ff ic e : G r iy a S h a n ta B lo k J N o . 3 1 6 M a la n g 6 5 1 4 2
II-7
LAPORAN AKHIR
Pembuatan Manual OP

Gambar 2.9. Peta Pembagian Wilayah Juru Pengairan

Sedangkan Daerah Irigasi (D.I.) yang masuk dalam Wilayah Pengairan Krejengan

sesuai dengan yang tercantum dalam lingkup pekerjaan yaitu:

a) Daerah Irigasi (DI) Jurang Jero

Terletak di Desa Jurang Jero, Kecamatan Gading dan di bawah Pengamat

Pengairan Krejengan, dengan luas area dari DI Jurang Jero sebesar 496 ha

dan memiliki dimensi saluran dengan tinggi 0,6 m dan lebar 1,2 m, terdapat

18 buah pintu air dengan kondisi 5 buah papan pintu hilang dan 3 buah pintu

rusak. Terdapat kerusakan dengan katagori sedang dengan panjang

kerusakan ± 246 m. Berikut merupakan gambar kondisi DI Jurang Jero.

O ff ic e : G r iy a S h a n ta B lo k J N o . 3 1 6 M a la n g 6 5 1 4 2
II-8
LAPORAN AKHIR
Pembuatan Manual OP

Gambar 2.10. Kondisi DI Jurang Jero

b) Daerah Irigasi (DI) Katimoho

Terletak di Desa Krejengan, Kecamatan Krejengan dan di bawah Pengamat

Pengairan Krejengan, dengan luas area dari DI Katimoho sebesar 932 ha. DI

Katimoho ini dipecah menjadi 3 saluran sekunder, yaitu Saluran Sekunder

Widoro dengan baku sawah 307 ha dan terdapat 3 buah pintu air, Saluran

Sekunder Sentong dengan baku sawah 349 ha dan terdapat 5 buah pintu air

dengan kondisi 1 buah pintu rusak, Saluran Sekunder Kraksaan dengan baku

Sawah 201 ha dan terdapat 2 buah pintu air, 1 cipoletti dan 1 drempel.

Terdapat kerusakan dengan kategori sedang dengn panjang kerusakan ±

130,5 m. Berikut merupakan gambar kondisi DI Katimoho.

Gambar 2.11. Kondisi DI Katimoho

O ff ic e : G r iy a S h a n ta B lo k J N o . 3 1 6 M a la n g 6 5 1 4 2
II-9
LAPORAN AKHIR
Pembuatan Manual OP

c) Daerah Irigasi (DI) Bindung

Terletak di Desa Kedung Caluk, Kecamatan Krejengan dan dibawah Pengamat

Pengairan Krejengan, dengan luas area dari DI Bindung sebesar 570 ha dan

memiliki dimensi saluran dengan tinggi 0,8 m dan lebar 1 m. Terdapat

kerusakan dengan katagori sedang dengan panjang kerusakan ± 160 m.

Berikut merupakan gambar kondisi DI Bindung.

Gambar 2.12. Kondisi DI Bindung

d) Daerah Irigasi (DI) Wangkal

Terletak di Desa Mojolegi, Wangkal, Kecamatan Gading Kabupaten

Probolinggo Propinsi Jawa Timur. Daerah Irigasi ini di bawah Pengamat

Pengairan UPTD Krejengan, dengan luas area dari D.I. Wangkal sebesar 290

ha. Pada D.I. ini memiliki dimensi saluran dengan panjang 1443 m, dan tinggi

saluran 0,8 m, lebar saluran 1 m dengan total panjang saluran 1443 m.

Terdapat 13 buah pintu air dengan kondisi 6 buah pintu rusak dan 1 buah

pintu hilang Berikut merupakan gambar kondisi D.I. Wangkal:

O ff ic e : G r iy a S h a n ta B lo k J N o . 3 1 6 M a la n g 6 5 1 4 2
II-10
LAPORAN AKHIR
Pembuatan Manual OP

Gambar 2.13. Kondisi DI Wangkal

e) Daerah Irigasi (DI) Paras

Terletak di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, di bawah Pengamat Pengairan

Krejengan, dengan luas area dari DI Paras sebesar 516 ha. Saluran ini terbagi

menjadi 2 yaitu saluran sekunder paras dan saluran sekunder gading, saluran

ini memiliki dimensi saluran dengan tinggi 0,5 m dan lebar 1 m. Terdapat

kerusakan dengan katagori sedang dengan panjang kerusakan ± 226 m.

Berikut merupakan gambar kondisi DI Paras.

Gambar 2.14. Kondisi DI Paras

4. Wilayah Pengairan Pekalen

Unit pelaksanaan teknis daerah yang biasa disebut UPTD, adalah

struktural/cabang dinas dari PU Pengairan atau yang sekarang berubah menjadi

Dinas PU dan Penataan Ruang. UPTD Pekalen mempunyai 21 Daerah Irigasi,

sebagaimana diuraikan di Gambar 2.15. UPTD Pekalen berada pada koordinat

7°51'45.4" LS dan 113°21'51.2" BT.

O ff ic e : G r iy a S h a n ta B lo k J N o . 3 1 6 M a la n g 6 5 1 4 2
II-11
LAPORAN AKHIR
Pembuatan Manual OP

Gambar 2.15. Peta Lokasi Kantor Wilayah Pengairan Pekalen

Sedangkan Daerah Irigasi (D.I.) yang masuk dalam Wilayah Pengairan Pekalen

sesuai dengan yang tercantum dalam lingkup pekerjaan adalah:

a) Daerah Irigasi (DI) Jatiampuh

Terletak di Desa Selogudig Wetan, Kecamatan Pajarakan, dan di bawah

Pengamat Pengairan Pekalen, dengan luas area dari DI Jatiampuh sebesar

497 ha dan memiliki dimensi saluran dengn L = 4 m. Terdapat kerusakan

dengan katagori sedang dengan panjang kerusakan pada saluran sekunder

genggong sepanjang ± 200 m dan saluran sekunder tanjung sepanjang ± 230

m. Saluran sekunder tanjung ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu saluran

sekunder tanjung 1 dan saluran sekunder tanjung 2. Berikut merupakan

gambar kondisi DI Jatiampuh.

O ff ic e : G r iy a S h a n ta B lo k J N o . 3 1 6 M a la n g 6 5 1 4 2
II-12
LAPORAN AKHIR
Pembuatan Manual OP

Gambar 2.16. Kondisi DI Jatiampuh

5. Wilayah Pengairan Probolinggo

UPTD Probolinggo mempunyai 3 (tiga) cakupan kecamatan pengawasan, yaitu

Kecamatan Leces, Kecamatan Tegalsiwalan, dan Kecamatan Dringu, dengan total

luasan baku sawah 3129 Ha. Berikut Peta wilayah kerja UPTD Probolinggo.

O ff ic e : G r iy a S h a n ta B lo k J N o . 3 1 6 M a la n g 6 5 1 4 2
II-13
LAPORAN AKHIR
Pembuatan Manual OP

Gambar 2.17. Peta Wilayah Kerja UPTD Probolinggo

Sedangkan Daerah Irigasi (D.I.) yang masuk dalam Wilayah Pengairan

Probolinggo sesuai dengan yang tercantum dalam lingkup pekerjaan adalah:

a) Daerah Irigasi (DI) Peh Laksoran

Terletak di Desa Legundi, Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo

Propinsi Jawa Timur. Pada D.I. Peh Laksoran terdapat 72 Daerah Irigasi 4

diantaranya milik Provinsi. Daerah Irigasi ini di bawah Pengamat Pengairan

UPTD Probolinggo, dengan luas area dari D.I. Peh Laksoran sebesar 564 ha

dan memiliki dimensi saluran dengan tinggi 1 m dan lebar 3 m, terdapat 5

buah pintu air dan di 2 (dua) saluran tidak ada pintu. Berikut merupakan

gambar kondisi D.I. Peh Laksoran.

O ff ic e : G r iy a S h a n ta B lo k J N o . 3 1 6 M a la n g 6 5 1 4 2
II-14
LAPORAN AKHIR
Pembuatan Manual OP

Gambar 2.18. Kondisi DI Peh Laksoran

b) Daerah Irigasi (DI) Taposan

Terletak di Desa Ngepoh, Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo Propinsi

Jawa Timur. Daerah Irigasi ini di bawah Pengamat Pengairan UPTD

Probolinggo, dengan luas area dari D.I. Taposan sebesar 568 ha dengan baku

sawah sebesar 696 ha dan memiliki dimensi saluran dengan tinggi 0,6 m dan

lebar 1 m dengan total panjang saluran 1887 km. Berikut merupakan gambar

kondisi D.I. Taposan.

Gambar 2.19. Kondisi DI Taposan

O ff ic e : G r iy a S h a n ta B lo k J N o . 3 1 6 M a la n g 6 5 1 4 2
II-15
LAPORAN AKHIR
Pembuatan Manual OP

6. Wilayah Pengairan Sumberasih

UPTD Sumberasih mempunyai 44 Desa cakupan pengamat, 6 Kecamatan (Kec.

Sukapura, Kec. Kuripan, Kec. Wonomerto, Kec. Sumberasih, Kec. Lumbang, Kec.

Tongas), 8 wilayah juru pengairan, dan 65 Daerah Irigasi. Total baku sawah

teknis dan semi teknis UPTD Sumberasih 4158 Ha. Berikut Peta DAS Wilayah

Kerja UPTD Sumberasih.

Gambar 2.20. Peta DAS Wilayah Kerja UPTD Sumberasih

Lokasi kantor UPTD Sumberasih berbeda dengan UPT lainnya, lokasi UPTD ini

berada pada di Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo, dengan batas wilayah

sebagai berikut:

Utara : Selat Madura dan Kota Probolinggo

Selatan : Kecamatan Wonomerto, Kab. Probolinggo

O ff ic e : G r iy a S h a n ta B lo k J N o . 3 1 6 M a la n g 6 5 1 4 2
II-16
LAPORAN AKHIR
Pembuatan Manual OP

Barat : Kecamatan Sumberasih, Kab. Probolinggo

Timur : Kecamatan Mayangan dan Kedopok

Sedangkan Daerah Irigasi (D.I.) yang masuk dalam Wilayah Pengairan

Sumberasih sesuai dengan yang tercantum dalam lingkup pekerjaan adalah:

a) Daerah Irigasi (DI) Kluwih

Terletak di Desa Klampok, Kecamatan Tongas, dan di bawah Pengamat

Pengairan Sumberasih, dengan luas area dari DI Kluwih sebesar 284 ha dan

memiliki dimensi saluran dengan tinggi 1 m dan lebar 0,5 m. Terdapat 4 buah

pintu air dengan kondisi 1 pintu air tidak dapat berfungsi dengan baik.

Kerusakan yang terjadi di saluran ini yaitu sepanjang ± 74,5 m. Berikut

merupakan gambar kondisi DI Kluwih.

Gambar 2.21. Kondisi DI Kluwih

b) Daerah Irigasi (DI) Mentor

Terletak di Desa Muneng Leres, Kecamatan Sumberasih, dan di bawah

Pengamat Pengairan Sumberasih dan D.I. Kewenangan Kabupaten

Probolinggo dengan luas area dari DI Betor / Krasak sebesar 248 ha dan

memiliki dimensi saluran dengan tinggi 1 m dan lebar 0,5 m. Terdapat 4 buah

pintu air dengan kondisi 1 pintu air tidak dapat berfungsi dengan baik.

Kerusakan yang terjadi di saluran ini yaitu sepanjang ± 74,5 m. Berikut

merupakan gambar kondisi DI Mentor.

O ff ic e : G r iy a S h a n ta B lo k J N o . 3 1 6 M a la n g 6 5 1 4 2
II-17
LAPORAN AKHIR
Pembuatan Manual OP

Gambar 2.22. Kondisi DI Mentor

7. Wilayah Pengairan Sebaung

UPTD Sebaung mempunyai 30 Desa cakupan pengamat, 4 Kecamatan, 8 wilayah

juru pengairan, dan 18 Daerah Irigasi dengan 8 DI merupakan kewenangan

Kabupaten Probolinggo, dengan total baku sawah UPTD Sebaung 812 Ha.

Dengan Peta wilayah kerja sebagai berikut:

Gambar 2.23. Peta Wilyah Kerja UPTD Sebaung

O ff ic e : G r iy a S h a n ta B lo k J N o . 3 1 6 M a la n g 6 5 1 4 2
II-18
LAPORAN AKHIR
Pembuatan Manual OP

Sedangkan Daerah Irigasi (D.I.) yang masuk dalam Wilayah Pengairan Sebaung

sesuai dengan yang tercantum dalam lingkup pekerjaan adalah:

a) Daerah Irigasi (DI) Lucas

Terletak di Desa Banyar Lor, Kecamatan Tegalsiwalan, dan di bawah

Pengamat Pengairan Sebaung, dengan luas area dari DI Lucas sebesar 72 ha

dan memiliki dimensi saluran dengan tinggi 0,6 m dan lebar 3 m. Berikut

merupakan gambar kondisi DI Lucas.

Gambar 2.24. Kondisi DI Lucas

b) Daerah Irigasi (DI) Loropan

Terletak di Desa Sumberkerang, Kecamatan Tegalsiwalan, dan di bawah

Pengamat Pengairan Sebaung, dengan luas area dari DI Loropan sebesar 122

ha dan memiliki dimensi saluran dengan tinggi 1,6 m dan lebar 0,6 m. Berikut

merupakan gambar kondisi DI Loropan.

O ff ic e : G r iy a S h a n ta B lo k J N o . 3 1 6 M a la n g 6 5 1 4 2
II-19
LAPORAN AKHIR
Pembuatan Manual OP

Gambar 2.25. Kondisi DI Loropan

c) Daerah Irigasi (DI) Matras

Terletak di Desa Sumberkerang, Kecamatan Gending, dan di bawah Pengamat

Pengairan Sebaung, dengan luas area dari DI Loropan sebesar 119 ha dan

memiliki dimensi saluran dengan tinggi 0,8 m dan lebar 3 m. Berikut

merupakan gambar kondisi DI Matras.

Gambar 2.26. Kondisi DI Matras

O ff ic e : G r iy a S h a n ta B lo k J N o . 3 1 6 M a la n g 6 5 1 4 2
II-20
LAPORAN AKHIR
Pembuatan Manual OP

O ff ic e : G r iy a S h a n ta B lo k J N o . 3 1 6 M a la n g 6 5 1 4 2
II-21

Anda mungkin juga menyukai