Anda di halaman 1dari 16

ARTIKEL ILMIAH

PERENCANAAN LUBANG RESAPAN BIOPORI (LRB) UNTUK


LAHAN PEKARANGAN DI PERUMAHAN BTN PENGSONG
INDAH, PERAMPUAN KECAMATAN LABUAPI KABUPATEN
LOMBOK BARAT

Tugas akhir

Untuk memenuhi sebagian persyaratan


mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Teknik Sipil

Oleh :

MUHAMMAD ILHAM AKBAR


F1A016107

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM
2020
ARTIKEL ILMIAH
PERENCANAAN LUBANG RESAPAN BIOPORI (LRB) UNTUK LAHAN PEKARANGAN
DI PERUMAHAN BTN PENGSONG INDAH, PERAMPUAN KECAMATAN LABUAPI
KABUPATEN LOMBOK BARAT

PLANNING OF BIO PORE HOLE IN THE FIELD YARD OF PENGSONG INDAH


RESIDENCE, PERAMPUAN LABUAPI SUB-DISTRICT WEST LOMBOK REGENCY

Oleh :

MUHAMMAD ILHAM AKBAR


F1A 016 107
Telah diperiksa dan disetujui oleh Tim Pembimbing:
1. Pembimbing Utama

I D G Jaya Negara, ST., MT. Tanggal: 28 Februari 2020


NIP. 19690624 199703 1 001

2. Pembimbing Pendamping

Ir. Bambang Harianto, MT. Tanggal: 28 Februari 2020


NIP. 19580531 198703 1 002

Mengetahui, Ketua Jurusan Teknik Sipil


Fakultas Teknik
Universitas Mataram

Jauhar Fajrin, S.T., M.Sc(Eng).,Ph.D.


NIP. 19740607 199802 1 001
ARTIKEL ILMIAH
PERENCANAAN LUBANG RESAPAN BIOPORI (LRB) UNTUK LAHAN PEKARANGAN
DI PERUMAHAN BTN PENGSONG INDAH, PERAMPUAN KECAMATAN LABUAPI
KABUPATEN LOMBOK BARAT
PLANNING OF BIO PORE HOLE IN THE FIELD YARD OF PENGSONG INDAH
RESIDENCE, PERAMPUAN LABUAPI SUB-DISTRICT WEST LOMBOK REGENCY

Oleh :
MUHAMMAD ILHAM AKBAR
F1A 016 107
Telah di pertahankan didepan dewan penguji
Pada tanggal Januari 2021
Dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Tim Penguji:
1. Penguji I,

Dr. Ery Setiawan, ST., MT. Tanggal: 25 Februari 2021


NIP. 19711227 199903 1 003
2. Penguji II,

Ir. Anid Supriyadi, MT.


NIP. 19660813 199403 1 001
2. Penguji III,

Syamsul Hidayat, ST., MT. Tanggal: 25 Februari 2021


NIP. 19750321 199031 1 002

Mataram,…..
Dekan Fakultas Teknik
Universitas Mataram

Akmaluddin, S.T., M.Sc(Eng).Ph.D.


NIP. 19681231 199412 1 001
PERENCANAAN LUBANG RESAPAN BIOPORI (LRB) UNTUK LAHAN PEKARANGAN
DI PERUMAHAN BTN PENGSONG INDAH, PERAMPUAN KECAMATAN LABUAPI
KABUPATEN LOMBOK BARAT

Muhammad Ilham Akbar¹, I D G Jaya Negara, ST., MT.², Ir. Bambang Harianto, MT.²
¹Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Mataram
²Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Mataram

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

ABSTRAK
Labuapi adalah salah satu kecamatan dengan pembangunan infrastruktur yang cukup pesat.
Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan fungsi lahan terbuka hijau menjadi daerah pemukiman
padat penduduk. Salah satu kawasan di Labuapi yang terjadi peningkatan jumlah penduduk dan
aktivitas pembangunan adalah Perumahan BTN Pengsong Indah. Hal tersebut menyebabkan
berkurangnya daerah resapan air hujan yang akhirnya menyebabkan genangan yang dapat
mengganggu masyarakat, di Perumahan BTN Pengsong Indah terlihat kondisi drainase tidak
berfungsi maksimal. Sebab, genangan selalu terjadi 5 sampai 20 cm ketika hujan di lokasi tersebut.
Kondisi tersebut diperparah karena tutupan lahan yang dipakai di Perumahan BTN Pengsong Indah
adalah paving block. Oleh sebab itu, perlu dilakukan upaya penanggulangan untuk mengurangi
limpasan atau genangan dilokasi tersebut. Adapun salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
menggunakan Lubang Resapan Biopori (LBR).

Perencanaan Lubang Resapan Biopori ini dimulai dengan memperhitungkan curah hujan
rerata daerah dengan menggunakan stasiun hujan Parampuan. Pengujian konsestensi data
menggunakan metode RAPS. Perhitungan hujan rancangan dengan menggunakan metode log parson
tipe III. Perencanaan Lubang Resapan Biopori ini dilakukan berdasarkan hujan rancangan kala ulang
2 tahun dan angka infiltrasi di perumahan BTN Pengsong Indah. Perhitungan biaya pembuatannya
tergantung jumlah lubang resapan biopori dan standar upah dan bahan untuk wilayah NTB.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kedalaman muka air tanah di BTN
Pengsong Indah 1 meter, analisis nilai infiltrasi diperoleh 42,97 cm/jam. Perencanaan lubang resapan
biopori sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 12 tahun 2009 dengan
diameter 10 cm dan kedalaman 100 cm, dengan biaya sebesar Rp 2.855.000,- untuk masing masing
rumah/blok dan untuk biaya seluruh kawasan adalah sebesar Rp 54.214.000,-.

Kata kunci : Lubang Resapan Biopori, Infiltrasi, Anggaran Biaya

PENDAHULUAN masyarakat.
Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang
Latar Belakang
telah dilakukukan, di Perumahan BTN Pengsong
LabuApi adalah salah satu kecamatan
Indah terlihat kondisi drainase tidak berfungsi
di Kabupaten Lombok Barat dengan
maksimal. Sebab, genangan selalu terjadi 5 sampai
pembangunan infrastruktur yang cukup pesat.
20 cm ketika hujan di lokasi tersebut. Kondisi
Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan
tersebut diperparah karena tutupan lahan yang
fungsi lahan terbuka hijau menjadi daerah
dipakai di Perumahan BTN Pengsong Indah adalah
pemukiman padat penduduk. Salah satu
paving block. Hal ini dapat mengakibatkan debit
kawasan di LabuApi yang terjadi peningkatan
limpasan menjadi semakin besar dan debit air yang
jumlah penduduk dan aktivitas pembangunan
mengalami proses infiltrasi lebih sedikit sehingga
adalah Perumahan BTN Pengsong Indah. Hal
beresiko meningkatanya limpasan atau genangan.
tersebut menyebabkan berkurangnya daerah
Pada awalnya drainase jalan ini di
resapan air hujan yang akhirnya menyebabkan
rencanakan untuk membuang limpasan air dari BTN
genangan yang dapat mengganggu
5

Pengsong, namun seiring bertambahnya bahasan permasalahan sebagai berikut


bangunan di sekitar BTN Pengsong Indah 1. Lokasi penelitian dilakukan di perumahan BTN
menyebabkan limpasan juga di alirkan menuju Pengsong Indah, Parampuan kecamatan LabuApi.
drainase jalan. Sehingga, terjadi luapan pada 2. Hanya menghitung jumlah, desain dan RAB
drainase jalan BTN Pengsong Indah karena air
lubang biopori.
hujan tidak dapat di alirkan keluar. Adapun
dimensi drainase pada perumahan BTN 3. Menggunakan pipa diameter 10 cm dan
Pengsong Indah adalah lebar 30 cm, tinggi 30 kedalaman 100 cm.
cm dan dimensi drainase jalan adalah lebar 69 4. Lubang Resapan Biopori diisi dengan sampah
cm, tinggi 80 cm. dengan beda elevasi 4 cm. organik.
Oleh sebab itu, perlu dilakukan upaya 5. Data hujan yang di pakai untuk analisis adalah
penanggulangan untuk mengurangi limpasan data hujan 10 tahun.
atau genangan dilokasi tersebut. Adapun salah
satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan 1.4 Manfaat Penelitian
menggunakan Lubang Resapan Biopori (LBR)
Manfaat dari penelitian ini adalah diharapkan
Biopori sangat tepat digunakan karena tinggi mampu memberikan wawasan dan pengetahuan baru
muka air di BTN Pengsong 1 meter ketika bagi mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Teknik
musim penghujan dan 3,5 meter ketika musim Sipil dan dapat menjadi referensi dalam mengatasi
kemarau, dan tipe tanah pada perumahan BTN permasalahan banjir di perumahan BTN Pengsong.
Pengsong Indah adalah Lempung Berpasir. Diharapkan pula laporan penelitian ini bisa menjadi
refrensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
1.2 Rumusan Masalah Landasan Teori
Adapun rumusan masalah dari penelitian Biopori
ini yaitu sebagai berikut : Menurut Brata (2008) dalam BR.Ginting
1. Bagaimana perencanaan lubang resapan (2010) biopori merupakan ruang atau pori dalam
biopori di perumahan BTN Pengsong tanah yang dibentuk oleh makhluk hidup, seperti
Indah? mikroorganisme tanah dan akar tanaman. Bentuk
2. Berapakah besar resapan atau laju infiltrasi biopori menyerupai liang (terowongan kecil) di
pada lubang resapan biopori di perumahan dalam tanah dan bercabang-cabang dan sangat
BTN Pengsong Indah? efektif untuk menyalurkan air dan udara ke dalam
3. Berapa rencana anggaran biaya (RAB) tanah. Liang pori terbentuk oleh adanya
lubang resapan biopori di perumahan BTN pertumbuhan dan perkembangan akar tanaman, serta
Pengsong Indah? aktivitas fauna tanah seperti cacing tanah, rayap dan
semut di dalam tanah. Menurut Rauf (2009) dalam
1.3 Tujuan Penelitian BR.Ginting (2010) biopori merupakan lubang pori di
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari dalam tanah yang dibuat oleh jasad biologi tanah
perencanaan ini adalah: seperti cacing tanah, tikus, semut, rayap dan lain-
1. Untuk mengetahui perencanaan lubang lain, termasuk lubang bekas akar tanaman yang mati
resapan biopori di perumahan BTN dan membusuk di dalam tanah. Keberadaan biopori
Pengsong Indah. yang banyak akan meningkatkan daya serap tanah
2. Untuk mengetahui besar resapan atau laju terhadap air, karena air akan lebih mudah masuk ke
infiltrasi pada lubang resapan biopori di dalam tubuh (profil) tanah.
perumahan BTN Pengsong Indah.
3. Untuk mengetahui rencana anggaran biaya Lubang Resapan Biopori
(RAB) lubang resapan biopori di
Lubang resapan biopori adalah lubang
perumahan BTN Pengsong indah.
silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah
1.4. Batasan Masalah
dengan diameter 10 cm dan kedalaman 100 cm atau
Penulis membatasi pokok-pokok kurang jika air tanah dangkal. Ukuran diameter 10
6

cm merupaka ukuran yang sudah dipikirkan LR (m3/detik)


secara cermat oleh Kamir R. Brata. Jika Q wilayah = Debit hujan yang jatuh di seluruh
kurang dari 10 cm maka akan sulit untuk wilayah penelitian (m3/detik).
memasukkan sampah ke dalam lubang
tersebut. Kedalaman 100 cm juga Cara membuat Lubang Resapan Biopori
diperhitungkan agar tersedia cukup oksigen berdasarkan peraturan (Menteri Negara
agar sampah yang dimasukkan segera diolah Lingkungan Hidup No.12, 2009).
oleh organisme tanah sebelum mengalami Cara membuat lubang resapan biopori
pembusukan yang menghasilkan gas metan. berdasarkan peraturan (Menteri Negara Lingkungan
Kedalaman yang kurang dari kedalaman air Hidup No.12, 2009) adalah sebagai berikut:
muka tanah tersebut juga dimaksudkan agar 1. Persyaratan lokasi
air yang masuk mengalami proses a. Daerah sekitar pemukiman, taman, halaman
bioremediasi sebelum masuk ke dalam air parkir dan sekitar pohon.
tanah. (Brata, 2008). b. Pada daerah yang dilewati aliran air hujan.
Jumlah lubang resapan biopori yang 2. Konstruksi
akan dibuat sebaiknya disesuaikan dengan a. Membuat lubang silindris ke dalam tanah
luasan tanah yang ada. Menentukan jumlah dengan diameter 10 cm, kedalaman 100 cm
lubang resapan biopori yang ideal adalah atau tidak melampaui kedalaman air tanah.
dengan menghitung menggunakan rumus Jarak pembuatan lubang resapan biopori antara
berikut ini (Brata, 2008): 50 – 100 cm;
Jumlah LRB = b. Memperkuat mulut atau pangkal lubang dengan
Intensitas hujan (mm/jam)×luas bidang kedap (m2 ) menggunakan: paralon dengan diameter 10 cm,
(
laju peresapan air per lubang (liter/jam)
panjang minimal 10 cm; atau adukan semen
2.1) selebar 2 – 3 cm, setebal 2 cm di sekeliling
Suatu keadaan dengan hujan yang mulut lubang.
lebat memiliki laju resapan air 3 liter/menit c. Mengisi lubang resapan biopori dengan sampah
atau 180 liter/jam pada tiap lubang. Apabila organik yang berasa dari dedaunan, pangkasan
lubang dibuat memiliki diameter 10 cm rumput dari halaman atau sampah dapur; dan
dengan kedalaman 100 cm setiap lubang dapat d. Menutup lubang resapan biopori dengan kawat
menampung 7,8 liter sampah organik yang saringan atau dob penutup pipa.
dapat diisi sampah organik pada 2 – 3 hari. Manfaat lubang resapan biopori (Karuniastuti,
Jumlah LRB maksimum dapat dihitung 2014):
menggunakan rumus (Meliala, 2015) dalam 1. Meningkatkan daya resap air
(Martha, 2018). 2. Mencegah banjir
LRB Maksimum = 3. Meningkatkan kualitas air tanah
luas Ruang Terbuka Hijau
x Jumlah Lubang Ideal 4. Tempat pembuangan sampah organik
Luas Lahan Ideal m2
(2.2) 5. Mengubah sampah organik menjadi kompos
6. Mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh
Analisa Debit Resapan Biopori genangan air
Menganalisa debit resapan biopori dihitung Kendala Yang Dihadapi dalam pembuatan Lubang
menggunakan rumus: Resapan Biopori
Qserap = Jumlah LRB x Laju Resap Air 1. Kurangnya kepedulian masyarakat dalam usaha
penanggulangan banjir.
𝑄 𝑆𝑒𝑟𝑎𝑝
%Reduksi = 𝑄 𝑊𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ x 100% (2.3) 2. Rasa malas untuk mau memilah sampah organik dan
anorganik.
dimana :
Q serap LR = Debit yang dapat diserap oleh
7

3. Kurang yakin akan dampak baik dari 1. Terjadi hujan atau pemberian air ke permukaan,
pelestarian lingkungan dengan memilah 2. Intensitas hujan lebih besar dari pada laju dan
sampah dan menjadikannya kompos. kapasitas infiltrasi tanah dan topografi,
Perawatan Lubang Resapan Biopori 3. Topografi dan kelerengan tanah memungkinkan
Agar biopori tetap berfungsi optimal untuk terjadinya aliran air di atas permukaan
maka senantiasa perlu dilakukan perawatan, tanah.
yaitu dengan cara (BR.Ginting, 2010) : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Limpasan
a. Penambahan Bahan Organik Permukaan
Menambahkan sampah organik dengan Faktor-faktor yang mempengaruhi limpasan
tujuan untuk mempertahankan permukaan dibagi menjadi dua yaitu elemen
ketersediaan bahan organik yang metereologi dan elemen sifat fisik daerah pengaliran
berguna untuk kelangsungan hidup dan (Sosrodarsono & Takeda, 1978). Elemen
aktivitas mikro organisme tanah yang meteorologi meliputi durasi hujan, intensitas hujan,
jenis presipitasi dan distribusi hujan dalam daerah
berperan dalam terbentuknya liang-
pengaliran, sedangkan elemen sifat fisik meliputi
liang pori di dalam tanah, karena jenis tanah, tata guna lahan (land use), dan kondisi
organisme tanah membutuhkan pakan topografi daerah pengaliran (Mori, dkk. 1999,
setiap hari untuk dapat tumbuh dan Suripin, 2002, Suripin 2004, Asdak, 2004).
berkembang biak, selain itu juga agar Curah Hujan
lubang biopori tetap penuh, sehingga Hujan merupakan hasil dari proses presipitasi
tanah yang terbawa oleh air hujan uap air pada siklus hidrologi. Selain hujan, hasil dari
tidak masuk ke dalam lubang dan presipitasi lainnya adalah salju dan es. Hujan yang
menjaga dinding biopori tidak roboh. berasal dari uap air di atmosfer dipengaruhi oleh
b. Memanen Kompos Sampah organik faktor klimatologi yakni angin, tekanan atmosfer dan
yang dimasukkan ke dalam LRB akan suhu (Solihin dkk, 2017). Curah hujan merupakan
terurai dan mengalami pelapukan kumpulan ketinggian air hujan pada penakar hujan di
dengan bantuan berbagai organisme tempat yang datar, tidak meresap, tidak mengalir dan
tanah menjadi kompos, yang ditandai tidak menyerap.
perubahan struktur menjadi lebih halus Pengukuran Parameter Statistik Data Hidrologi
dan warna menjadi coklat kehitaman.
Data hidrologi menjadi bahan informasi yang sangan
Siklus Hidrologi
penting dalam pelaksanaan inventarisasi potensi
Siklus hidrologi adalah perjalanan air sumber-sumber air, pemanfaatan sumber air,
dari permukaan laut ke atmosfer, kemudian ke
pengelolaan sumber air dan perbaikan sumber-
permukaan tanah dan kembali lagi ke laut
(Asdak, 2002). Air yang ada di bumi ini sumber alam yang telah rusak. Analisa hidrologi
mengalami siklus yang berulang terus- menggunakan metode statistik. Metode statistik
menerus, mulai dari penguapan, presipitasi dalam analisa hidrologi bertujuan untuk membuat
dan pengaliran keluar (outflow). Siklus keputusan dan menarik kesimpulan berdasarkan data
hidrologi dipengaruhi kondisi topografi dan hidrologi yang ada (Soewarno, 1995).
meteorologi. Pengukuran Curah Hujan Area
Limpasan Permukaan
Curah hujan yang digunakan dalam analisa
Limpasan permukaan (surface runoff) hidrologi adalah curah hujan rata-rata di seluruh
merupakan bagian dari hujan yang mengalir daerah yang bersangkutan, tidak hanya curah hujan
diatas permukaan tanah menuju sungai, danau, pada suatu titik tertentu. Curah hujan ini disebut
dan lautan. Limpasan permukaan terjadi curah hujan area dan dinyatakan dalam mm
ketika jumlah curah hujan melampaui laju (Sosrodarsono dan Takeda, 2003). Dalam
infiltrasi. Limpasan permukan dapat terjadi menentukan hujan rerata pada suatu daerah,
apabila syarat-syarat terjadi terpenuhinya digunakan metode poligon Thiessen (Triatmodjo,
limpasan permukaan sebagai berikut : 2013).
8

Metode Thiessen dihitung dengan (5) Koefisien Variasi (Cv)


memperhitungkan bobot dari masing-masing Sd
Cv = 𝑋 ............................................. (2.8)
stasiun yang mewakili luasan di sekitarnya.
dengan:
Analisa Frekuensi
Cv = Koefisien variasi
Analisa frekuensi pada data hidrologi X = Nilai rata-rata variat
digunakan untuk mencari hubungan antara Sd = Deviasi standar
besarnya kejadian ekstrim terhadap frekuensi
kejadian dengan menggunakan distribusi b. Pemilihan Jenis Sebaran
propabilitas. 1. Metode Gumbel Tipe I
Metode analisis frekuensi dilaukan 𝑌𝑡 − 𝑌𝑛
secara berurutan dengan memuat beberapa Xi = X + x
𝑆𝑛
perhitungan berikut: S..............................................................(2.9)
a. Parameter Statistik dengan:
Xi = Curah hujan rencana dengan periode ulang
Untuk mendapatkan nilai parameter T tahun.
statistik dilakukan perhitungan berdasarkan X = Curah hujan harian rata-rata
rumus-rumus berikut ini: Yt = Reduced Variate
(1) Nilai rata-rata Yn = Reduced Mean
Χ= Sn = Reducade standar deviation
Σ𝑥𝑖 Untuk standar deviasi (S) dipakai persamaan :
................................................(2.4)
𝑛
X = nilai rata rata curah hujan (𝑋𝑖−𝑋̅)2
Sd = √ .............................................(2.10)
Xi= nilai pengukuran dari suatu curah 𝑛 −1
hujan ke-i dengan :
n= jumlah data curah hujan Sd = Standar deviasi
(2) Deviasi Standar (Sd) Xi = Data curah hujan harian maksimum
𝑋̅= Curah hujan harian rata-rata
Σ(𝑥𝑖 −𝑥)2
Sd = √ .................................. (2.5) n = Jumlah data
𝑛−1
2.Metode Log Pearson Tipe III
dengan:
Sd= Deviasi standar 1. Hitung rata-rata logaritma dengan rumus :
X = Nilai rata-rata variat
𝐿𝑜𝑔 𝑋̅ =
Xi = Nilai variat ke-i 1 𝑛
n = Jumlah data ∑ 𝑙𝑜𝑔 𝑋𝑖 .............................................(2.11)
𝑛 1=1
(3) Koefisien Skewness (Cs) 2. Hitung simpangan baku dengan rumus :
∑n Σ(𝑥 −𝑥)3 1
i=1 𝑖
𝐶𝑠 = √(𝑛−1)(𝑛−2)𝑆𝑑 3 ......................... (2.6)
Sd = √𝑛−1 ∑𝑛𝑖=1(log 𝑋𝑖 − log 𝑥̅ )2 ..............(2.12)
dengan: 3. Hitung Koefisien Kemencengan dengan rumus :
Cs = Koefisien skewness 𝑛 ∑𝑛 ̅̅̅̅̅
3
𝑖−1(log 𝑋𝑖 −𝑙𝑜𝑔𝑋)
X = Nilai rata-rata variat 𝐺= (𝑛−1)(𝑛−2)𝑆𝑑3
............................... (2.13)
Xi = Nilai variat ke-i 4. Hitung logaritma curah hujan rencana dengan
n = Jumlah data periode ulang terterntu :
Sd = Deviasi standar
(4) Koefisien Kurtosis (Ck) Log𝑋𝑇 = 𝑙𝑜𝑔𝑋̅ + 𝐾. 𝑆𝑑..............................(2.14)
Keterangan :
∑n
i=1 Σ(𝑥𝑖 −𝑥)
4 𝐿𝑜𝑔 𝑋̅ = rata-rata logaritma data
𝐶𝑘 = √ ........................... (2.7)
𝑆𝑑4 𝑛 = Banyaknya tahun pengamatan
dengan: 𝑆𝑑 = Standar deviasi
Ck = Koefisien kurtosis 𝐺 = Koefisien kemencengan
X = Nilai rata-rata variat 𝐾 = Variabel standar (standardized
Xi = Nilai variat ke-i variable) untuk X yang besarnya
N = Jumlah data
Sd = Deviasi standar
9

3.Metode Log Normal Parampuan Kecamatan LabuApi Kabupaten Lombok


Rumus pada metode Log Normal adalah Barat.
sebagai berikut :
XT = 𝑋 +
𝐾𝑡. 𝑆 ...........................................(2.15)
dengan:
XT = besarnya curah hujan dengan
periode ulang
X = curah hujan rata-rata
S = Standar deviasi data hujan harian
maksimum
Kt = Standar variabel dengan periode
ulang
Uji Kecocokan
Uji kecocokan digunakan untuk
menentukan apakah persamaan sebaran
peluang pada analisa hidrologi yang terpilih Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian
dapat menggambarkan sebaran statistik (sumber : google earth)
sampel data yang dianalisa (Soemarto, 1999).
Ada dua jenis uji kecocokan, yakni uji Pelaksanaa penelitian
kecocokan Chi-Square dan Smirnov-
Tahapan Persiapan
Kolmogorov.
Pada tahap persiapan, dilakukan studi
Tanah literatur terhadap obyek penelitian, proses
Tekstur tanah termasuk salah satu sifat administrasi di program studi, hingga memperoleh
tanah yang paling sering ditetapkan. Hal ini persetujuan pelaksanaan penelitian pada obyek yang
dikarenakan tekstur tanah berhubungan dikendaki. Dengan tahapan persiapan ini akan
dengan zat terlarut, udara, pergerakan panas, memberikan gambaran tentang lanngkah-langkah
berat volume tanah, luas permukaan spesifik yang akan di ambil selanjutnya.
(specific surface), pergerakan air, kemudahan Tahap Pelaksanaan Penelitian
tanah memadat (compressibility) dan lain
a. Data Primer
sebagai nya (Hillel, 1982).
Tekstur tanah berpengaruh terhadap Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian
kemampuan tanah dalam menahan air. Pada antara lain:
dasar nya tanah memiliki partikel penyusun 1. Nilai permeabilitas tanah
dengan ukuran dan bentuk yang beragam. Nilai permeabilitas tanah didapatkan dari
Analisa saringan dijadikan sebagai acuan penelitian sebelumnya pada Perumahan BTN
dalam mengklasifikasi tanah karena sifat suatu Pengsong indah, Parampuan Kecamatan
tanah banyak ditentukan oleh ukuran butir dan
Labuapi Kabupaten Lombok Barat.
distribusinya. Pada penelitian kali ini
dilakukan pengujian hidrometer dan saringan, 2. Uji lapangan laju infiltrasi tanah
kadar air, porositas tanah guna mengetahui Laju infiltrasi tanah di BTN Pengsong Indah
tekstur tanah dan kemampuan nya menahan didapatkan dengan mengukur langsung di
air. lapangan dengan menggunakan metode
infiltrasi tanah. Uji lapangan laju infiltrasi
BAB III tanah digunakaan untuk mencari angka
METODOLOGI PENELITIAN peresapan. Uji ini berfungsi untuk
mengetahui daya resap tanah terhadap air.
Lokasi Penelitian
b. Data Sekunder
Lokasi penelitian bertempat di
1. Peta wilayah perumahan BTN Pengsong Indah
Perumahaan BTN Pengsong Indah Desa
didapatkan melalui Pemerintah Desa Labuapi.
10

2. Data hujan harian dalam 10 tahun terakhir T = Lamanya curah hujan (jam)
Data hujan harian dalam 10 tahun terakhir 3. Menganalisa laju infiltrasi
(tahun 2010 – tahun 2019) didapatkan
4. Menganalisa jumlah kebutuhan LRB di BTN
dari BWS NT.I.
3. Data luas atap bangunan dan luas ruang Pengsong Indah. Jumlah LRB yang dibutuhkan
terbuka hijau Data luas RTH selain dapat dihitung menggunakan rumus berikut:
didapatkan dari survei langsung dan
Jumlah LRB =
disurvei melalui aplikasi Google Maps.
𝑚𝑚
𝑖𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 ℎ𝑢𝑗𝑎𝑛 ( ) 𝑥 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑑𝑎𝑝 (𝑚 2 )
Pada perumahan ini didapatkan luas 𝑗𝑎𝑚
....(3.2)
𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑠𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟 (𝑖𝑛𝑓𝑖𝑙𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖)𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 ( )
kawasan BTN Pengsong Indah adalah 𝑗𝑎𝑚

53248 m2 dan ada 258 rumah. 5. Membuat desain LRB di BTN Pengsong Indah

Analisa Data dan Pembahasan Desain LRB dibuat dengan menggunakan


software Autocad 2007 dengan mengacu pada
1. Menghitung analisa hidrologi
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
2. Menghitung intensitas hujan dan debit
Nomor 12 Tahun 2009 dan (K.R Brata dan A.
limpasan
Nelistya, 2008).
Intensitas hujan dapat dihitung dengan
6. Menghitung Rencana Anggaran Biaya perumah
menggunakan rumus intensitas hujan atau Blok dan seluruh kawasan pada BTN
Mononobe, yakni: Pengsong Indah.
𝑅24 24 2
I= ( 𝑡 )3 ………………............. (3.1)
24

I = Intensitas curah hujan (mm/jam)


11

Alur Tahapan Penelitian

Mulai

Studi Pustaka

Survey dan Pengumpulan Data

Data Primer: Data Sekunder:


1. Pengamatan 1. Peta topografi
kondisi di 2. Layout Eksisting
lapangan 3. Data hidrologi
2. Wawancara 4. Data klimatologi

Analisa Hidrologi

Tidak

Uji kecocokan
distribusi
Ya
Debit Rencana

Perencanaan Lubang Resapan Biopori

Gambar Rencana

Perhitungan RAB

Kajian Teknis dan Biaya

KESIMPULAN

SELESAI

Gambar 3.3 Alur Penelitian


12

BAB IV Analisis Curah Hujan Area


HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 4.2 Curah Hujan Area dan Curah Hujan
Reancana
Uji Konsistensi Data Hujan Tahun Rh Max Sta Rh Rencana
Table 4.1 Uji RAPS Pada Stasiun Parampuan
Parampuan (milimeter)
N Hujan Sk* |Sk*
2010 542,8 542,8
Thn Xi - X̅ Sk* Dy^2
o (mm) * *| 2011 868,3 868,3
- - - 2012 1373,05 1373,05
201 4990,9
1
0
542,8 223,40 223,40
3
0,3 0,36 2013 1006,05 1006,05
4 4 6
- - 2014 1131,94 1131,94
201 102,09 1471,5
2 868,3 121,30 0,2 0,20 2015 604,4 604,4
1 6 6
8 0
201 1373,0 606,84 485,53 23574, 0,7 2016 447,5 447,5
3 0,79
2 5 6 8 7 9 2017 791,1 791,1
201 1006,0 239,84 725,38 52618, 1,1
4 1,17 2018 537,5 537,5
3 5 6 4 2 7
201 1131,9 365,73 1091,1 11905 1,7 2019 359,4 359,4
5 1,76
4 4 6 2 4 6
-
201 929,31 86362, 1,5
6 604,4 161,80 1,50
5 6 8 0
4 Analisis Pemilihan Agihan
-
201 610,61 37284, 0,9
7 447,5 318,70 0,99 Table 4.3 Perhitungan Parameter Statistic Data
6 2 7 9
4
201 635,50 1,0 Curah Hujan
8 791,1 24,896 40387 1,03
7 8 3 No Thn Xi Xi- (Xi- X)2 (Xi- X)3 (Xi- X)4
- Xrt (mm) (mm) (mm)
201 406,80 16548, 0,6 (mm)
9 537,5 228,70 0,66
8 4 9 6
4 1 201 37,64 -36,99 1368,48 50624,26 1872743,12
- 0
1 201 0,0
359,4 406,80 0 0 0,00 2 201 63,12 -11,51 132,55 1526,04 17569,28
0 9 0
4 1
7662,0 4539,5 38229 7,3
Jumlah 0 8,46 3 201 116,28 41,65 1734,47 -72235,58 3008395,23
4 7 3 4
2
766,20 453,95 38229, 0,7
Rerata 0,00 0,85
4 7 3 3 4 201 119,98 45,35 2056,35 -93249,32 4228577,00
1,7 3
Maximal 1,76
6 5 201 109,35 34,72 1205,27 -41843,36 1452675,99
- 4
Minimum 0,3 0,00
6 6 201 43,50 -31,13 969,26 30176,09 939472,10
5
7 201 40,38 -34,25 1173,27 40187,95 1376557,82
6
Sumber: Hasil perhitungan
8 201 90,93 16,30 265,59 -4328,36 70539,22
n = 10 7
Dy = 618,299 9 201 101,14 26,51 702,62 -18624,38 493676,34
Sk** max = 1,76 8
10 201 24,01 -50,62 2562,69 129730,96 6567370,45
Sk** min = -0,36 9
Q = Sk**maks = 1,76 Jlh 746,33 12170,5 21964,29 20027576,5
R = Sk**maks - Sk**min = 2,31 6 5
Q / n0,5 = 0,55805 < 1,14 95% Ok!
0,5
R / n = 0,67321 < 1,28 95% Ok! Uji Kecocokan
Table 4.4 Perhitungan Uji Chi-kuadrat
Interval Of Ef Of - Ef (Of –Ef)2
0 < X ≤ 47,55 4 2,5 1,5 2,25
47,55 < X ≤ 70,85 1 2,5 -1,5 2,25
70,85 < X ≤ 94,15 1 2,5 -1,5 2,25
94,15 < X ≤ 119,98 4 2,5 1,5 2,25
Jumlah 10 10 0 9
13

Curah Hujan Rancangan


Tabel 4.8 Analisis Infiltrasi Tanah
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Curah Hujan Lama Infiltrasi
Rancangan Blok pengamatan
No. Periode Ulang Curah Hujan Cm/menit m/detik cm/Jam
(menit)
(tahun) Rancangan 1 7 6,642 0,001107 46,5
(mm) 2 7 5 0,000833 35
1 2 56,624 3 7 7,143 0,00119 50
4 10 2,413 0,000402 24,13
2 5 98,175
5 7 7,857 0,00131 55
6 7 8,571 0,00143 60
7 7 4,285 0,000714 30
Perhitungan Debit Limpasan
Tabel 4.6 Debit Limpasan
No Lokasi A (m2) C I QpLuas Lahan Tabel 4.9 Hasil Kebutuhan LRB Tiap Blok
(m/jam) (m3/jam) Terbuk Qp I A F Jumlah LRB
Blok
(m3/jam) (m/jam) (m2) (cm/jam) (buah)
a (m2)
1 1,033 0,126 80 46,5 3
1 Blok 1 80 0,6 0,258 1,033 24 2 0,839 0,126 65 35 3
3 1,678 0,126 130 50 4
2 Blok 2 65 0,6 0,258 0,839 19,5
4 1,549 0,126 120 24,13 7
3 Blok 3 130 0,6 0,258 1,678 39 5 1,639 0,126 126,71 55 3
6 10,853 0,126 840,652 60 18
4 Blok 4 120 0,6 0,258 1,549 36
7 3,098 0,126 240 3 11
5 Blok 5 126,71 0,6 0,258 1,639 38,103 Jumlah 49
6 Blok 6 840,652 0,6 0,258 10,853 252,196
Tabel 4.10 Analisa Biaya Pembuatan Lubang Resapan
7 Blok 7 240 0,6 0,258 3,098 72 Perkawasan/Rumah
A.4.1 Pekerjaan Pendahuluan/Persiapan
vol kode harga jumlah
sat
Analisis Infiltrasi Tanah no jenis pekerjaan um
uan
anali satuan harga
e sa (Rp) (Rp)
Tabel 4.7 Analisis Infiltrasi Tanah I Tenaga
Blok
Lama pengamatan Infiltrasi 168.000,0
(menit) 1 Pekerja 2 OH L1 84.000,0
0
Cm/mnt m/detik cm/Jam 0
1 7 6,642 0,001107 46,5 2 mandor - OH - -
168.000,0
2 7 5 0,000833 35 Jumlah tenaga kerja
0
3 7 7,143 0,00119 50 II bahan
4 10 2,413 0,000402 24,13 bua
2 Penutup Biopori 7 35.000,00
h 5.000,00
5 7 7,857 0,00131 55 bua 75.000,0 150.000,0
3 Pipa paralon 4 inch 2
h 0 0
6 7 8,571 0,00143 60 185.000,0
Jumlah harga bahan
7 7 4,285 0,000714 30 0
III Peralatan

bua 246.000,0
Analisis Infiltrasi Tanah 1 Mesin Bor Listrik 1 264.000,
h 0
00
pengukuran infiltrasi tanah dilakukan pada 7 246.000,0
Jumlah harha alat
titik di BTN Pengsong Indah, hasil 0

perhitungan analisis infiltrasi tanah di sajikan I


Total 599.000,0
V
pada sebagai berikut : 0
14

A.4.2 Pekerjaan Penggalian Tanah Sedalam 100 Tabel 16 Analisa Biaya Pembuatan Lubang Resapan Kawasan BTN Pngsong
Centimeter Indah
vo kod
sat harga jumlah harga
n jenis lu e no
jenis
satuan
kode Pelak jumlah
ua satuan harga pekerjaan
vol
analisa
satuan
sanaan harga (Rp)
o pekerjaan m ana (Rp)
n (Rp) (Rp)
e lisa I Tenaga
I Tenaga 10
1 Pekerja 12 OH L1 84.000 10.080.000
O 84.000 Hari
1 Pekerja 2 L1 - Pelaporan
H ,00 Kegi
2 Dan
atan
OH L2 600.000 600.000
Jumlah tenaga kerja - Dokumentasi
Jumlah Harga Tenaga Kerja 10.680.000
II Peralatan
alat gali / Bor II Bahan
Biopori bu Penutup
1 1 1.656. 1.656.0 1 1277 buah 5.000 6.385.000
Lengkap ah Biopori
000,00 00,00 Pipa paralon
(manual) 2 320 buah 75.000 24.000.000
4 inch
1.656.0 Sampah
Jumlah harha alat 3 - buah - -
00,00 Organik
II 1.656.0 Jumlah Harga Bahan 30.385.000
I Total 00,00
III Peralatan
Mesin Bor
1 Listrik
3 buah 2.727.000 8.181.000
A.4.3 Pemasangan Lubang Resapan Biopori
alat gali / Bor
kod harga jumla Biopori
sat 2 3 buah 1.656.000 4.968.000
n jenis volu e satua h Lengkap
ua (manual)
o pekerjaan me ana n harga
n
lisa (Rp) (Rp) Jumlah Harga Peralatan 13.149.000
I Tenaga IV 54.214.000
Total
O 84.00
1 Pekerja 2 L1 -
H 0,00
Pelaporan
Dan kegi O 600.0 600.0
Pembahasan
2 L2 Persyaratan teknis yang harus di penuhi
Dokumenta atan H 00,00 00,00
si sebelum direncanakan nya lubang resapan biopori
600.0
Jumlah tenaga kerja
00,00
menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan
I Hidup No. 12 tahun 2009 Pasal 1 Ayat 4 yaitu
bahan
I Lubang Resapan Biopori adalah lubang yang di buat
Pipa pvc 4” bu secara tegak lurus (vertical) kedalam tanah, dengan
2 7 - -
h.10 cm ah
Tutup bu 5.000 diameter 10-12 cm dan kedalaman sekitar 100 cm
3 7 -
Bipori ah ,00 atau tidak melebihi kedalaman muka air tanah.
Sampah M Setelah dilakukan pengukuran air tanah di lokasi
4 - 3 - -
Organik
perencanaan, didapatkan hasil kedalaman air tanah
Jumlah harga bahan -
dilokasi yaitu 100 cm pada musim kemarau dan 350
I
I 600.0 cm pada musim kemarau. Artinya persyaratan teknis
I Total 00,00 untuk direncanakan lubang resapan biopori sedalam
100 cm terpenuhi.
Sebelum direncanakannya lubang resapan
Tabel 15 Rekapitulasi Analisa Harga Satuan
biopori , ada satu analisis lagi yang harus dilakukan
Kode
Uraian Pekerjaan
jumlah yaitu analisis curah hujan rancangan. Nilai curah
Analisa harga (Rp) hujan yang digunakan untyuk perencanaan lubang
Pekerjaan resapan biopori adalah curah hujan rancangan kala
A.4.1 599.000,00
Pendahuluan/Persiapan ulang 5 tahun. Dari hasil analisis, di dapatkan nilai
Pekerjaan Penggalian curah hujan rancangan kala ulang 2 tahun yaitu
A.4.2 Tanah Sedalam 100 1.656.000,00
Centimeter
sebesar 56,624 mm.
Berdasarkan pengukuran laju infiltrasi pada
Pemasangan Lubang
A.4.3
Resapan Biopori
600.000,00 Lubang Resapan Biopori didapatkan rata – rata laju
infiltrasi pada BTN Pengsong Indah sebesar 46,5
Total 2.855.000,00 cm/jam, berdasarkan tabel klasifikasi infiltrasi tanah
(kohnke, 19680) klasifikasi infiltrasi pada BTN
15

Pengsong Indah adalah 24,13 – 60 cm/jam beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai masukan
adalah kisaran sedang. atau saran untuk pengembangan selanjutnya, antara
Dari hasil perhitungan Lubang Resapan lain :
Biopori didapatkan jumlah seluruh lubang 1. Dalam analisis curah hujan rancangan, sangat di
resapan pada BTN Pengsong Indah adalah pengaruhi oleh ketersediaan data hujan.
1277 buah lubang resapan biopori dan Sehingga sangat di sarankan sebelum
terdapat 258 rumah pada kawasan tersebut menentukan lokasi perencanaan sebaiknya
dengan luas area kawasan BTN Pengsong mencari informasi ketersediaan data terlebih
Indah adalah 53248 m2. Diasumsikan setiap dahulu ke instansi – instansi terkait.
rumah di rencanakan 7 buah lubang resapan 2. Nilai curah hujan rancangan sangat berpengaruh
biopori, dari hasil perhitungan, didapat biaya terhadap volume tampungan lubang resapan,
pembuatan lubang resapan biopori untuk yang kemudian mepengaruhi jumlah lubang
Perumahan BTN Pengsong Indah adalah resapan biopori. Oleh karena itu, diharapkan
sebesar Rp. 54.214.000,-. data curah hujan yang digunakan dalam analisis
adalah data hujan dari stasiun pos terdekat
BAB V sehingga benar – benar mewakili curah hujan
PENUTUP dilokasi perencanaan.

Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA


Dari hasil analisis yang dilakukan pad
perencanaan ini, dapat diambil kesimpulan Asdak, C. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah
bahwa : Aliran Sungai. Yogyakarta:Gadjah Mada
1. Perencanaan lubang resapan biopori University Press.
mengacu pada Peraturan Menteri Negara Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara Barat 1 (BWS
Lingkungan Hidup No. 12 tahun 2009 NT-1). 2020. Data Curah Hujan Bulanan
dengan diameter 10 cm dan kedalaman Satuan Milimeter (mm) Periode 2010-2019,
100 cm. Mataram.
BR.Ginting, R. (2010). Laju Resapan Air Pada
2. Dari hasil pengujian infiltrasi pada lubang
resapan didapatkan hasil laju infiltrasi Berbagai Jenis Tanah Dan Berat Jerami
sebagai berikut, untuk Blok 1 didapatkan Dengan Menerapkan Teknologi Biopori Di
nilai infiltrasi sebesar 46,5 cm/jam, Blok Kecamatan Medan Amplas. Universitas
2 sebesar 35 cm/jam, Blok 3 sebesar 50 Sumatera Utara
cm/jam, Blok 4 sebesar 24,13 cm/jam, Darwis. 2018. Dasar-Dasar Mekanika
Blok 5 sebesar 55 cm/jam, Blok 6 sebesar Tanah.Yogyakarta: Pustaka AQ.
60 cm/jam, dan Blok 7 sebesar 30 Dengah, G. P., Supit, C. J., & Tangkudung, H. 2019.
cm/jam. Analisis Perencanaan Lubang Resapan
3. Analisis biaya perencanaan Lubang Biopori Untuk Mereduksi Genangan Di Jalan
Resapan Biopori pada Perumahan BTN Dahlia Raya II Perumahan Griya Paniki
Pengsong Indah didapatkan biaya yang Indah Kota Manado. Jurnal Tekno, vol. 17,
ekonomis yakni no 73, 2019, ISSN : 0215-9617, Hlm: 145-
a. Untuk rencana anggaran biaya lubang 151.
resapan biopori perkawasan atau Priyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif.
rumah dengan biaya sebesar Rp Sidoarjo: Zifatama Publishing.
2.855.000.000,-. Sanitya, R. S., & Burhanudin, H. (N.D.). Penentuan
b. Untuk rencana anggaran biaya lubang Lokasi Dan Jumlah Lubang Resapan Biopori
resapan biopori seluruh kawasan atau Di Kawasan Das Cikapundung Bagian
perumahan BTN Pengsong Indah Tengah. Jurnal Perencanaan Wilayah dan
didapatkan biaya sebesar Rp Kota, Vol.13 No.1 .
54.214.000,- Triatmodjo, B. 2012. Hidraulika I. Yogyakarta: Beta
Offset.
Saran Triatmodjo, B. 2013. Hidrologi Terapan.
Dari perencanaan yang dilakukan ada Yogyakarta: Beta Offset.
16

Anda mungkin juga menyukai