IUFD adalah kematian janin yang mati dalam rahim dengan berat badan 500 gram baik kurang atau lebih atau pada
usia kehamilan berusia kurangdari 20 minggu atau usia kehamilan besar diatas 20 minggu (Sarwono, 2009).
ETIOLOGI
Penyebab IUFD seringkali dipicu oleh ketidakcocokan rhesus darah ibu dan janin, ketidakcocokan golongan
darah ibu dan janin, gerakan janin yang terlalu aktif, penyakit pada ibu, kelainan kromosom, trauma saat hamil, infeksi
pada ibu, kelainan bawaab janin, perdarahan antepartum, penyakit saluran kencing, penyakit endokrin, malnutrisi, dll.
Pada 25-60% kasus penyebab kematian janin tidak jelas. Kematian janin dapat disebabkan oleh faktor maternal,
fetal, atau kelainan patologik plasenta
ASUHAN KEPERAWATAN
pasien datang ke RS dengan keluhan flek saat hamil dengan usia kehamilan 10minggu G3P1A1, kemudian
melalukan USG dan ditemukan hasil fetal death, kemudian dilakukan tindakan curetase. Saat pengkajian pada tanggal
2 November 2021 pukul 12.30 WIB post op curetase, pasien mengatakan merasa pusing dan pasien mengatakan nyeri
di perut bagian bawah, P : post op curetase Q : seperti ditusuk-tusuk R : perut bagian bawah (tidak menyebar) S : 5 T :
hilang timbul. Setelah dilakukan pengecekan vital sign didapatkan hasil TD : 112/84mmHg, N : 73x/menit, Rr :
20x/menit, S : 36,6 SpO2 98%, terdapat lokhea (rubra) jumlah 10cc, berwarna merah, konsistensi cair, dan berbau
khas.
• Riwayat persalinan yang lalu :
Pasien mengatakan saat ini kehamilan ketiga, riwayat kehamilan sebelumnya pasien mengatakan pada
kehamilan pertama hamil dengan melahirkan spontan di bidan, kemudian kehamilan kedua curet pada usia kehamilan
13 minggu karena perdarahan, dan yang terakhir adalah hamil saat ini.
• Riwayat alergi dan riwayat penyakit keluarga :
pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi dan tidak memiliki riwayat penyakit menurunatau menular dari
keluarga.
• Riwayat kehamilan saat ini :
pasien mengatakan melakukan periksa kehamilan (ANC) sebanyak 2x, dan masalah kehamilan saat ini adalah
flek saat hamil usia kehamilan 10 minggu.
5. SGPT 15 7-56
Diagnosa
Hari / Tgl Tujuan/kriteria hasil Rencana tindakan
Keperawatan
Selasa, Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan asuhan O :
2 November berhubungan dengan keperawatan 1x24 jam diharapkan keluhan - Monitor TTV
2021 agen cedera fisik nyeri berkurang dengan kriteria hasil: - Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
Skala frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri
Kriteria hasil N:
awal Target
- Berikan terapi teknik nafas dalam (terapi non
Keluhan nyeri 2
farmakologis)
- Fasilitasi istirahat dan tidur
Meringis 3 5
E:
- Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
Gelisah 3 5
C : Kolaborasi medis pemberian analgesik
Ket :
1. Meningkat
2. Cukup meingkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun
PERENCANAAN
Diagnosa
Hari / Tgl Tujuan/kriteria hasil (NOC) Rencana tindakan (NIC)
Keperawatan
Selasa, Intoleran aktifitas Setelah dilakukan tindakan asuhan O :
2 November berhubungan dengan keperawatan 1x24 jam diharapkan intoleran - Monitor TTV
2021 kelemahan aktifitas dapat membaik dengan kriteria hasil: - Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama
melakukan aktifitas
Skala - Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
Kriteria hasil mengakibatkan kelelahan
awal Target
N:
Perasaan lemah 2 5 - Sediakan lingkungan nyaman
- Fasilitasi duduk disisi tempat tidur
Keluhan lelah 3 5 E:
- Anjurkan tirah baring
Ket : - Anjurkan melakukan aktifitas bertahap
1. Meningkat
C:-
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun
CATATAN PERKEMBANGAN
Diagnosa Hari, tanggal dan
implementasi evaluasi
Keperawatan jam pelaksanaan
Nyeri akut Selasa, - Memonitor TTV S:
berhubungan 2 November 2021 - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, - Pasien mengatakan merasa nyeri di perut
dengan agen durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas bagian bawah, P : post op curetase Q : seperti
cedera fisik 12.30 nyeri ditusuk R : perut bagian bawah S : 5 T : hilang
- Mengidentifikasi skala nyeri timbul
- Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam O:
untuk mengurangi nyeri - Pasien terlihat lemas
- Memfasilitasi istirahat dan tidur - Pasien terlihat meringis menahan sakit
(memberikan posisi yang nyaman untuk - Pasien terlihat gelisah
pasien) - TD 112/84mmHg, N 73x/mnt, S 36,6 Rr
- Memberikan analgesik obat untuk 20x/mnt, SpO2 98%
mengurangi atau menghilangkan nyeri A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Memonitor TTV
- Memonitor skala nyeri
- Menganjurkan teknik relaksasi nafas dalam
CATATAN PERKEMBANGAN
Diagnosa Hari, tanggal dan
implementasi evaluasi
Keperawatan jam pelaksanaan
Intoleran Selasa, - Memonitor TTV S:
aktifitas 2 November 2021 - Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan - Pasien mengatakan merasa lemas
berhubungan selama melakukan aktifitas - Pasien mengatakan kesulitan ke kamar mandi
dengan 12.30 - Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh karena merasa lemas dan nyeri
kelemahan yang mengakibatkan kelelahan - Pasien mengatakan kesulitas bergerak miring
- Menganjurkan tirah baring karena nyeri
- Membantu pasien memberikan posisi O:
nyaman - Pasien terlihat lemas
- Menganjurkan melakukaan aktifias secara - Pasien terlihat dibantu suami saat ingin ke
perlahan dan bertahap kamar mandi
- TD 112/84mmHg, N 73x/mnt, S 36,6 Rr
20x/mnt, SpO2 98%
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Membantu pasien memberikan posisi nyaman
- Menganjurkan melakukan aktifitas secara
perlahan dan bertahap
CATATAN PERKEMBANGAN
Diagnosa Hari, tanggal dan
implementasi evaluasi
Keperawatan jam pelaksanaan
Nyeri akut Rabu, - Memonitor TTV S:
berhubungan 3 November 2021 - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, - Pasien mengatakan nyeri berkurang
dengan agen durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas - Pasien mengatakan keluhan tidur karena nyeri
cedera fisik 10.00 nyeri berkurang
- Mengidentifikasi skala nyeri - P : post op curetase Q : seperti ditusuk R :
perut bagian bawah S : 3 T : hilang timbul
O:
- Pasien terlihat sudah tidak
- Pasien terlihat sudah tidak gelisah
- TD 107/91mmHg, N 84x/mnt, S 36,6 Rr
20x/mnt, SpO2 96%
A : Masalah teratasi sebagian
P : intervensi dihentikan pasien pulang
CATATAN PERKEMBANGAN
Diagnosa Hari, tanggal dan
implementasi evaluasi
Keperawatan jam pelaksanaan
Intoleran Rabu, - Memonitor TTV S:
aktifitas 3 November 2021 - Membantu pasien memberikan posisi - Pasien mengatakan lemas sudah berkurang
berhubungan nyaman - Pasien mengatakan sudah bisa ke kamar mandi
dengan 10.00 - Menganjurkan melakukaan aktifias secara secara mandiri
kelemahan perlahan dan bertahap - Pasien mengatakan sudah bisa
- Menganjurkan keluarga membatu miring/berpindah posisi tetapi perlahan
kebutuhan aktifitas pasien O:
- Pasien terlihat sudah mampu duduk secara
mandiri
- Pasien terlihat sudah tidak lemas
- Infus sudah terlepas
- TD 107/91mmHg, N 84x/mnt, S 36,6 Rr
20x/mnt, SpO2 96%
A : Masalah teratasi sebagian
P : intervensi dihentikan pasien pulang