Anda di halaman 1dari 23

PENGKAJIAN KPERAWATAN

Tempat Praktek : Dahlia


Tanggal Pengkajian : 15 November 2021
Jam : 21.00

1. Biodata :
Pasien Penanggung Jawab (Keluarga)

Nama : Nn S Nama : Tn S
Umur : 37 th Umur : 60
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Status Pernikahan : Belum menikah Status Pernikahan : menikah
Alamat : Jerukagung Hubungan dengan klien : Ayah
Tgl Masuk RS : 11 November 2021
Diagnosa Medis : Asma
2. Keluhan Utama
a. Saat Masuk
Pasien mengatakan sesak nafas dan batuk sejak 2 hari yang lalu
b. Saat Pengkajian
Pasien mengatakan masih sesak nafas, batuk sudah mendingan
3. Riwayat Penyakit :
a. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dari IGD dengan keluhan sesak nafas sejak 2 hari yang lalu,
sudah meminum obat salbutamol namun tidak ada perubahan akhirnya datang
ke RS. Pasien datang dengan disertai batuk, tapi dahak tidak keluar. Pada saat
pengkajian dilakukan, masih sesak nafas namun batuk sudah berkurang. Pasien
mengatakan kambuhnya serangan asma karena dingin.
Pasien mengatakan dahaknya sulit dikeluarkan.
Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris, pernafasan dangkal, irama nafas
cepat
Asukultasi : wheezing, ronchi
Perkusi : sonor
Palpasi : taktil premitus simetris, tidak ada nyeri tekan
Pasien terpasang oksigen nasal kanul 5lpm, penggunaan otot bantu nafas,
dahak berwarna putih teksturnya kental jumlahnya sedikit
TD : 122/73 N : 83 RR : 24x S : 37,1 SpO2: 98%
b. Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien memiliki riwayat penyakit asma sejak masih usia 14 tahun
c. Riwayat Penyakit Keluarga :
Pasien mengatakan penyakit asmanya ini bukan penyakit yang diturunkan dari
keluarganya, karena keluarganya tidak ada yang menderita asma. Kondisi
lingkungan/musim ketika sedang dingin, menjadi faktor pencetus kambuhnya
asma Nn S.
Genogram :

Perempuan meninggal

laki laki tinggal serumah

K klien/pasien
4. Pemerikasaan Bio, Psiko, Sosio, Spiritual
Pemerikasaan Biologis (Fisik Persistem)
a. Sistem pernafasan
❖ Kaji dan uraikan data-data yang ditemukan pada system pernafasan
DS :
- Pasien mengatakan masih sesak nafas
- Pasien mengatakan batuknya sudah berkurang dibandingkan saat baru
masuk Rumah Sakit
- Pasien mengatakan asmanya kambuh karena dingin
- Pasien dahaknya masih sulit dikeluarkan
DO :
- Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris, pernafasan dangkal,
irama nafas cepat
- Asukultasi : wheezing, ronchi
- Perkusi : sonor
- Palpasi : taktil premitus simetris, tidak ada nyeri tekan
- Pasien terpasang oksigen nasal kanul 5lpm
- penggunaan otot bantu nafas
- dahak yang keluar berwarna putih, kental, sedikit
TD : 122/73 N : 83 RR : 24x S : 37,1 SpO2: 98%
❖ Diagnose keperawatan yang muncul pada system pernafasan
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang
tertahan
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas
b. Sistem kardiovaskuler dan hematology
❖ Kaji dan uraikan data-data yang ditemukan pada system kardiovaskuler
DS :
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat darah tinggi maupun penyakit
jantung lainnya
DO :
tidak ada distensi vena jugularis
Inspeksi tidak terlihat denyut jantung dari permukaan dada
Auskultasi s1s2 reguler lupdup, gallop (-), murmur (-)
Perkusi terdengar pekak
Palpasi tidak teraba detak jantung dari permukaan dada
TD : 122/73 N : 83
❖ Diagnose keperawatan yang muncul pada system kardiovaskuler
Tidak ada masalah keperawatan pada sistem kardio
c. Sistem pencernaan
❖ Kaji dan uraikan data-data yang ditemukan pada system pencernaan
DS :
- pasien mengatakan nafsu makannya normal, tidak ada hambatan
- pasien mengatakan mampu menghabiskan jatah makanannya
- pasien mengatakan BAB lancar 1x sehari biasanya pagi hari
DO :
- tampak habis makanan yang diberikan RS
- inspeksi : simetris, tidak lesi, asites (-)
- asukultasi : bising usus (+) 14x/menit
- perkusi : timpani
- palpasi : tidak ada nyeri tekan
❖ Diagnose keperawatan yang muncul pada system pencernaan
Tidak ada masalah keperawatan pada sistem pencernaannya
d. Sistem penginderaan
❖ Kaji dan uraikan data-data yang ditemukan pada system penginderaan
DS :
Pasien mengatakan indra penglihatan normal, indra penciuman normal,
indra pengecap normal, indra peraba normal, dan indra pendengaran
normal
DO :
Indra penglihatan : konjungtiva ananemis, pupil isokor, sclera ikterik,
penglihatan tidak dibantu kacamata
Indra penciuman : simetris, tidak ada bunyi krepitasi, tidak ada polip,
mampu mencium beraneka bau
Indra pengecap : membrane mukosa lembab, lidah bersih, dapat
membedakan sensasi rasa makanan
Indra pendengar : simetris,tampak bersih, mampu mendengar tanpa alat
bantu
Indra peraba : pasien dapat merasa sentuhan, sensasi nyeri
❖ Diagnose keperawatan yang muncul pada system penginderaan
Tidak ada masalah keperawatan pada sistem pengindraannya
e. Sistem perkemihan
❖ Kaji dan uraikan data-data yang ditemukan pada system perkemihan
DS :
Pasien mengatakan minum cukup ±8 gelas sehari
Pasien mengatakan BAK sehari 2-3x
DO :
Urin jernih kekuningan, tidak terpasang DC
Ureum : 16 (N) creatinine : 0,31 (L)
❖ Diagnose keperawatan yang muncul pada system perkemihan
Tidak ada masalah keperawatan pada sistem perkemihannya
f. Sistem endokrin
❖ Kaji dan uraikan data-data yang ditemukan pada system endokrin
DS :
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit diabetes
DO :
Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar limfe
Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid
GDS 95mg/dL
Hb 13,6
❖ Diagnose keperawatan yang muncul pada system endokrin
Tidak ada masalah keperawatan pada sistem endokrinnya
g. Sistem integument
❖ Kaji dan uraikan data-data yang ditemukan pada system integument
DS :
Pasien mengatakan tidak memiliki luka, tidak ada masalah pada kulitnya
DO :
Kulit teraba lembab
Tidak ada lesi
Suhu badan 37,1
❖ Diagnose keperawatan yang muncul pada system integument
Tidak ada masalah keperawatan pada sistem integumennya
h. Sistem persyarafan
❖ Kaji dan uraikan data-data yang ditemukan pada system persyarafan
DS :
Pasien mengatakan tidak merasa pusing
Pasien mengatakan tidak memiliki penyakit syaraf
DO :
Kesadaran : compos mentis E4 V5 M6
❖ Diagnose keperawatan yang muncul pada system persyarafan
Tidak ada masalah keperawatan pada sistem persyarafannya
i. Sistem musculoskeletal
❖ Kaji dan uraikan data-data yang ditemukan pada system muskuloskletal
DS :
Pasien mengatakan saat asmanya kambuh tidak bisa untuk beraktivitas
seperti biasanya
Pasien mengatakan masih mampu untuk BAK dikamar mandi saat Di RS
DO :
Pasien tidak ada kelemahan fisik
Pasien tidak ada patah tulang
Pasien tidak ada nyeri sendi
❖ Diagnose keperawatan yang muncul pada system muskuloskletal
Tidak ada masalah keperawatan pada sistem muskuloskeletalnya
j. Sistem imunitas
❖ Kaji dan uraikan data-data yang ditemukan pada system imunitas
DS :
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit atau gangguan imun
Pasien mengatakan tidak pernah terkena COVID-19
DO :
Leukosit 6,3 (N)
Netrofil 72,80 (H)
❖ Diagnose keperawatan yang muncul pada system imunitas
Tidak ada masalah keperawatan dalam sistem imunitasnya
Pemerikasaan Psiko, Sosio, Spiritual
a. Hubungan factor psikologis terhadap penyakit klien
Kaji hubungan factor-faktor psikologis klien terhadap penyakit yang diderita
DS :
- Pasien mengatakan merasa tidak berguna hidupnya karena diumurnya
yang 37 tahun ini pasien belum menikah, memiliki penyakit asma, tidak
memiliki pekerjaan tetap
- Pasien mengatakan pekerjaannya dirumah hanya membantu kedua
orangtuanya sebagai petani, jika tidak ada kegiatan di sawah pasien hanya
dirumah
- Pasien mengatakan sulit untuk mencari pekerjaan karena pendidikannya
SD
- Pasien mengatakan tidak memiliki modal jika hendak berjualan
- Pasien mengatakan tidak apa belum boleh pulang, karna jika pulang juga
bingung mau ngapain
- Pasien sering merasa minder, karna belum menikah
- Saat hendak dibantu ganti baju, pasien menolak karena takut merepotkan
DO :
Pasien berbicara pelan dan lirih
Tampak lesu dan kurang bergairah beraktivitas
Saat menceritakan pasien menunduk
❖ Diagnose keperawatan yang muncul pada psikologis
Harga diri rendah situasional berhubungan dengan penyakit
b. Hubungan factor social terhadap penyakit klien
Kaji hubungan factor-faktor sosial seperti gaya hidup, kebiasan klien dll
terhadap penyakit yang diderita
DS : pasien mengatakan saat dirumah tidak mengikuti arisan atau kegiatan
serupa yang lain
Pasien mengatakan jarang keluar rumah
DO : pasien tampak lebih suka sendiri
c. Hubungan factor spiritual terhadap penyakit klien
Kaji hubungan factor-faktor spiritual klien terhadap penyakit yang diderita
DS : pasien mengatakan masih sholat 5 waktu meskipun tidak tepat waktu
DO : pasien sholat dengan posisi duduk

5. Pemerikasaan penunjang
Tgl Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Intepretasi
11 Nov Hematologi
2021 Hemoglobin 13,6 13,2-17,3 N
Leukosit 6,3 3,8-10,6 N
Hematocrit 39 40-52 N
Eritrosit 4,5 4,40-5,90 N
Trombosit 287 150-440 N
MCH 30 26-34 N
MCHC 35 32-36 N
MCV 87 80-100 N
DIFF COUNT
Eosinofil 0,80 2-4 L
Basophil 0,20 0-1 N
Netrofil 72,80 50-70 H
Limfosit 17,30 22-40 L
Monosit 8,90 2-8 H
Absolut Neutrofil 4,58 1,80-8,00 N
Count 0,9-5,2
Absolut Limfosit 1,09 10’3/ul N
Count
Neutrophil 4,20 10’3/ul N
Limfosit Rasio
Kimia Klinik
GDS 95 80-110 N
Ureum 16 10-50 N
Creatinine 0,31 0,9-1,3 L
SGOT 25 <37 N
SGPT 9 <42 N
Globulin 1,3-3,2
6. Pemeriksaan diagnostik:
Rontgen thorax : Besar COR normal, awal edema pulmo
7. Terapi Medis :
Tgl Jenis terapi Dosis Indikasi
15/11 Inj dexamethasone 5 mg 2x1
2021 Nebu (C+P) 3x1
Salbutamol 3x1
Ambroxole 3x1
Erytromicin 2x1
16/11 Inj dexamethasone 5 mg 2x1
2021 Nebu (C+P) 3x1
Inj ceftriaxone 1gr 2x1
Salbutamole 3x1
Ambroxole 3x1
erytromicin 2x1
17/11 Inj dexamethasone 5 mg 2x1
2021 Nebu (C+P) 3x1
Inj ceftriaxone 1gr 2x1
Salbutamole 3x1
Ambroxole 3x1
erytromicin 2x1

ANALISA DATA
TGL/JAM DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI
15 Nov DS : Bersihan jalan Sekresi yang
2021 - Pasien mengatakan masih sesak nafas nafas tidak tertahan
21.00 - Pasien mengatakan batuknya sudah berkurang efektif
dibandingkan saat baru masuk Rumah Sakit
- Pasien dahaknya masih sulit dikeluarkan
DO :
- Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris,
pernafasan dangkal, irama nafas cepat
- Asukultasi : ronchi
- Perkusi : sonor
- Palpasi : taktil premitus simetris, tidak ada
nyeri tekan
- Pasien terpasang oksigen nasal kanul 5lpm
- dahak yang keluar berwarna putih, kental,
sedikit
TD : 122/73 N : 83 RR : 24x S : 37,1
SpO2: 98%
15 Nov DS : Pola nafas tidak Hambatan
2021 - Pasien mengatakan masih sesak nafas efektif upaya napas
21.00 - Pasien mengatakan batuknya sudah berkurang
dibandingkan saat baru masuk Rumah Sakit
- Pasien mengatakan asmanya kambuh karena
dingin
- Pasien dahaknya masih sulit dikeluarkan
DO :
- Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris,
pernafasan dangkal, irama nafas cepat
- Asukultasi : wheezing
- Perkusi : sonor
- Palpasi : taktil premitus simetris, tidak ada
nyeri tekan
- Pasien terpasang oksigen nasal kanul 5lpm
- penggunaan otot bantu nafas
- dahak yang keluar berwarna putih, kental,
sedikit
TD : 122/73 N : 83 RR : 24x S : 37,1
SpO2: 98%
16 Nov DS : Harga diri Penyakit
2021 - Pasien mengatakan merasa tidak berguna rendah
07.00 hidupnya karena diumurnya yang 37 tahun ini situasional
pasien belum menikah, memiliki penyakit
asma, tidak memiliki pekerjaan tetap
- Pasien mengatakan pekerjaannya dirumah
hanya membantu kedua orangtuanya sebagai
petani, jika tidak ada kegiatan di sawah pasien
hanya dirumah
- Pasien mengatakan sulit untuk mencari
pekerjaan karena pendidikannya SD
- Pasien mengatakan tidak memiliki modal jika
hendak berjualan
- Pasien mengatakan tidak apa belum boleh
pulang, karna jika pulang juga bingung mau
ngapain
- Pasien sering merasa minder karna belum
menikah
- Saat hendak dibantu ganti baju, pasien
menolak karena takut merepotkan
DO :
- Pasien berbicara pelan dan lirih
- Tampak lesu dan kurang bergairah beraktivitas
- Saat menceritakan pasien menunduk
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas
3. Harga diri rendah situasional berhubungan dengan penyakit
RENCANA TINDAKAN
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi (SIKI) Rasional Nama
Keperawatan /TTD
1 Bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan nafas
nafas tidak keperawatan selama 3x24 jam O:
efektif bd sekresi diharapkan masalah bersihan jalan Monitor pola nafas (frekuensi, Untuk mengetahui keadaan pola
yang tertahan nafas dapat tertasi dengan kriteria : kedalaman, usaha napas) nafas
Indikaor A T Monitor bunyi napas tambahan Untuk mengetahui kondisi paru
Produksi sputum 3 1 Monitor sputum Untuk mengetahui kondisi sputum
Batuk efektif 3 1 T: adakah darah atau kelainan lain
Keterangan : Posisikan semi fowler/fowler Untuk membantu meredakan
1 = menurun sesak nafas
2 = cukup menurun Berikan minuman hangat Untuk membantu mengencerkan
3 = sedang Lakukan fisioterapi dada sputum
4 = cukup meningkat Berikan oksigen Untuk memberikan oksigen
5 = meningkat E: tambahan
Ajarkan teknik batuk efektif Untuk memudahkan pengeluaran
C: sputum
Kolaborasi pemberian nebulizer/uap
2 Pola nafas tidak Setelah dilakukan tindakan Pemantauan respirasi
efektif bd keperawatan selama 3x24 jam O:
diharapkan masalah pola nafas Monitor frekuensi, irama, kedalaman, Untuk mengetahui kondisi
tidak efektif dapat tertasi dengan dan upaya nafas pernafasan pasien
kriteria : Monitor pola nafas (bradipnea, Untuk mengetahui bagaimana
Indikaor A T takipnea, hiperventilasi, dll) pola nafasnya
Dyspnea 3 1 Monitor kemampuan batuk efektif Untuk mengetahui adakah
Penggunaan otot bantu 3 1 sumbatan dari sputum/tidak
nafas Monitor adanya produksi sputum Untuk mengetahui kondisi sputum
Frekuensi nafas 3 1 Palpasi kesimetrisan paru Untuk mengetahui kondisi paru
Kedalaman nafas 3 1 Auskultasi bunyi nafas
Keterangan : Monitor SPO2 Untuk mengetahui kadar oksigen
1 = menurun T: dalam darah
2 = cukup menurun
3 = sedang Atur interval pemantauan respirasi Untuk memantau respirasi pasien
4 = cukup meningkat sesuai kondisi pasien secara berkala
5 = meningkat Dokumentasikan hasil pemantauan
E:
Edukasi pasien dan keluarga untuk Untuk mengetahui kondisi batuk
memonitor batuk dan produksi sputumnya setiap
Edukasi pasien dan keluarga untuk saat
monitor hasil sputum
3 Harga diri rendah Setelah dilakukan tindakan Promosi harga diri
situasional bd keperawatan selama 3x24 jam O:
penyakit diharapkan masalah harga diri Monitor verbalisasi yang merendahkan Untuk mengetahui frekuensi
rendah dapat tertasi dengan kriteria: diri sendiri pasien merendahkan dirinya
Indikaor A T Monitor tingkat harga diri setiap waktu Untuk mengetahui kondisi
Perasaan bersalah 3 1 T: suasana hati pasien
Penilaian diri positif 3 5 Motivasi terlibat dalam verbalisasi
Perasaan malu 3 1 positif untuk diri sendiri Untuk membantu pasien dalam
Keterangan : Diskusikan kepercayaan terhadap meningkatkan percaya diri
1 = menurun penilaian diri Untuk mengetahui penilaian diri
2 = cukup menurun Diskusikan pengalaman yang pasien
3 = sedang meningkatkan harga diri Untuk membantu meningkatkan
4 = cukup meningkat Diskusikan alasan rasa bersalah kepercayaan diri pasien
5 = meningkat Diskusikan penetapan tujuan realistis Untuk mengetahui alasan pasien
untuk mencapai harga diri yang lebih Untuk memberikan pasien target
tinggi meningkatkan diri
Berikan umpan balik positif atas Untuk membantu pasien
peningkatan mencapai tujuan meningkatkan kepercayaan diri
E:
Anjurkan mempertahankan kontak
mata saat berkomunikasi dengan orang Untuk melatih kepercayaan diri
lain
Anjurkan mengevaluasi perilaku
Latih peningkatan tanggungjawab Untuk mengetahui perilaku
untuk diri sendiri adakah yang kurang tepat/tidak
Latih cara berfikir dan berperilaku Untuk membantu pasien
positif meningkatkan kepercayaan diri

IMPLEMENTASI HARI KESATU (15 NOVEMBER 2021)


Nama/
No Tgl/Jam No. Diagnosa Implementasi Evaluasi
TTD
1 15/11/ Bersihan jalan Melakukan pengkajian S:
2021 nafas tidak Memonitor pola nafas (frekuensi, Saat dikaji, pasien mengatakan masuk ke RS dengan keluhan
21.30 efektif kedalaman, usaha napas) sesak nafas dan batuk sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit,
berhubungan Memonitor bunyi napas tambahan sudah minum salbutamol namun belum membaik akhirnya
dengan sekresi Memonitor sputum memutuskan ke RS
yang tertahan Memposisikan semi fowler/fowler Pasien mengatakan saat ini masih sesak nafas, namun batuk sudah
Memberikan oksigen berkurang
Berkolaborasi pemberian nebulizer Pasien mengatakan setelah diuap dahak keluar sedikit
/uap O:
- Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris, pernafasan
dangkal, irama nafas cepat
- Asukultasi : ronchi
- Perkusi : sonor
- Palpasi : taktil premitus simetris, tidak ada nyeri tekan
- Pasien terpasang oksigen nasal kanul 5lpm
- penggunaan otot bantu nafas
- dahak yang keluar berwarna bening agak keputihan, kental,
sedikit
- pemberian nebulizer combivent+pulmicort
TD : 122/73 N : 83 RR : 24x S : 37,1 SpO2:
98%
A : masalah keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif belum
teratasi
Indikaor A S T
Produksi sputum 3 3 1
Batuk efektif 3 3 1
P : lanjutkan intervensi, ajarkan batuk efektif dan fisioterapi dada
2 15/11 Pola nafas Monitor frekuensi, irama, S:
2021 tidak efektif kedalaman, dan upaya nafas Pasien mengatakan masih sesak nafas
21.00 berhubungan Monitor pola nafas (bradipnea, O:
dengan takipnea, hiperventilasi, dll) - Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris, pernafasan
hambatan Palpasi kesimetrisan paru dangkal, irama nafas cepat
upaya nafas Auskultasi bunyi nafas - Asukultasi : wheezing
Monitor SPO2 - Perkusi : sonor
- Palpasi : taktil premitus simetris, tidak ada nyeri tekan
- Pasien terpasang oksigen nasal kanul 5lpm
- penggunaan otot bantu nafas
SPO2 98%
A : masalah keperawatan pola nafas tidak efektif belum teratasi
Indikaor A S T
Dyspnea 3 3 1
Penggunaan otot bantu nafas 3 3 1
Frekuensi nafas 3 3 1
Kedalaman nafas 3 3 1
P : lanjutkan intervensi, monitor pola pernafasan
IMPLEMENTASI HARI KEDUA (16 NOVEMBER 2021)
Nama/
No Tgl/Jam No. Diagnosa Implementasi Evaluasi
TTD
1 16/11/ Bersihan jalan Memonitor pola nafas (frekuensi, S:
2021 nafas tidak kedalaman, usaha napas) Pasien mengatakan saat ini masih sesak nafas, batuk berkurang
08.00 efektif Memonitor bunyi napas tambahan Pasien mengatakan merasa lega ketika dahak bisa dikeluarkan
berhubungan Memonitor sputum Keluarga pasien mengatakan akan mencoba mengulangi cara
dengan sekresi Memposisikan semi fowler/fowler fisioterapi dada dan batuk efektif setiap selesai nebulizer
yang tertahan Memberikan oksigen O:
Menganjurkan pasien untuk minum - Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris, pernafasan
air hangat bukan air biasa dangkal, irama nafas cepat
Berkolaborasi pemberian nebulizer - Asukultasi : ronchi
/uap - Perkusi : sonor
Melakukan fisioterapi dada setelah - Palpasi : taktil premitus simetris, tidak ada nyeri tekan
terapi nebu - Pasien terpasang oksigen nasal kanul 5lpm
Mengajarkan cara batuk efektif - penggunaan otot bantu nafas
- dahak yang keluar berwarna bening agak keputihan, kental,
sedikit
- pasien tampak merasa lega setelah dahaknya keluar
- pemberian terapi nebulizer Combivent + pulmicort
TD : 125/78 N : 85 RR : 22x S : 36,1 SpO2: 97%
A : masalah keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif belum
teratasi
Indikaor A S T
Produksi sputum 3 2 1
Batuk efektif 3 2 1
P : lanjutkan intervensi, ajarkan terapi uap dengan minyak kayu
putih
2 16/11 Pola nafas Monitor frekuensi, irama, S:
2021 tidak efektif kedalaman, dan upaya nafas Pasien mengatakan masih sesak nafas, namun mendingan
08.00 berhubungan Monitor pola nafas (bradipnea, dibandingkan hari kemarin
dengan takipnea, hiperventilasi, dll) O:
hambatan Palpasi kesimetrisan paru - Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris, pernafasan
upaya nafas Auskultasi bunyi nafas dangkal, irama nafas cepat
Monitor SPO2 - Asukultasi : wheezing
- Perkusi : sonor
- Palpasi : taktil premitus simetris, tidak ada nyeri tekan
- Pasien terpasang oksigen nasal kanul 5lpm
- penggunaan otot bantu nafas
SPO2 98%
A : masalah keperawatan pola nafas tidak efektif belum teratasi
Indikaor A S T
Dyspnea 3 2 1
Penggunaan otot bantu nafas 3 2 1
Frekuensi nafas 3 2 1
Kedalaman nafas 3 2 1
P : lanjutkan intervensi, monitor perkembangan pola nafas, latih
untuk mengurangi kecepatan oksigen
2 16/11 Harga diri Memonitor verbalisasi yang S:
2021 rendah merendahkan diri sendiri - Pasien mengatakan merasa tidak berguna hidupnya karena
10.00 situasional Memotivasi terlibat dalam diumurnya yang 37 tahun ini pasien belum menikah, memiliki
berhubungan verbalisasi positif untuk diri sendiri penyakit asma, tidak memiliki pekerjaan tetap
dengan Mendiskusikan pengalaman yang - Pasien mengatakan pekerjaannya dirumah hanya membantu
penyakit meningkatkan harga diri kedua orangtuanya sebagai petani, jika tidak ada kegiatan di
Mendiskusikan alasan rasa bersalah sawah pasien hanya dirumah
Melatih cara berfikir dan - Pasien mengatakan sulit untuk mencari pekerjaan karena
berperilaku positif pendidikannya SD
- Pasien mengatakan tidak memiliki modal jika hendak
berjualan
- Pasien sering merasa minder karna belum menikah
- Saat hendak dibantu ganti baju, pasien menolak karena takut
merepotkan
O:
- Pasien berbicara pelan dan lirih
- Tampak lesu dan kurang bergairah beraktivitas
- Saat menceritakan pasien menunduk
A : masalah keperawatan harga diri rendah belum teratasi
Indikaor A S T
Perasaan bersalah 3 3 1
Penilaian diri positif 3 3 5
Perasaan malu 3 3 1
P : lanjutkan intervensi, monitor verbalisasi merendahkan diri
IMPLEMENTASI HARI KETIGA (17 NOVEMBER 2021)
Nama/
No Tgl/Jam No. Diagnosa Implementasi Evaluasi
TTD
1 17/11/ Bersihan jalan Memonitor pola nafas (frekuensi, S:
2021 nafas tidak kedalaman, usaha napas) Pasien mengatakan hari ini sesak nafas berkurang, batuk jarang
09.00 efektif Memonitor bunyi napas tambahan Pasien mengatakan akan mencoba untuk terapi uap dengan air
berhubungan Memonitor sputum hangat dan minyak kayu putih saat merasa tidak bisa
dengan sekresi Memposisikan semi fowler/fowler mengeluarkan dahak
yang tertahan Memberikan oksigen O:
Menganjurkan pasien untuk minum - Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris, pernafasan dalam,
air hangat bukan air biasa irama nafas tidak terlalu cepat
Berkolaborasi pemberian nebulizer - Asukultasi : ronchi sudah tidak terdengar, hanya wheezing
/uap - Perkusi : sonor
Mengajarkan pasien dan keluarga - Palpasi : taktil premitus simetris, tidak ada nyeri tekan
untuk terapi inhalasi buatan dengan - Pasien terpasang oksigen nasal kanul 3lpm
air hangat dan minyak kayu putih - Pasien terlihat lega setelah terapi inhalasi buatan
- Terapi nebulizer Combivent + Pulmicort
TD : 124/73 N : 95 RR : 20x S : 36,5 SpO2: 99%
A : masalah keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif teratasi
sebagian
Indikaor A S T
Produksi sputum 3 1 1
Batuk efektif 3 2 1
P : lanjutkan intervensi, monitor frekuensi batuk
2 17/11 Pola nafas Monitor frekuensi, irama, S:
2021 tidak efektif kedalaman, dan upaya nafas Pasien mengatakan sesak nafas berkurang, terkadang pasien
09.00 berhubungan Monitor pola nafas (bradipnea, melepas oksigennya
dengan takipnea, hiperventilasi, dll) O:
hambatan Palpasi kesimetrisan paru - Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris, pernafasan dalam,
upaya nafas Auskultasi bunyi nafas irama nafas tidak terlalu cepat
Monitor SPO2 - Asukultasi : wheezing
- Perkusi : sonor
- Palpasi : taktil premitus simetris, tidak ada nyeri tekan
- Pasien terpasang oksigen nasal kanul 3lpm
SPO2 99%
A : masalah keperawatan pola nafas tidak efektif teratasi
Indikaor A S T
Dyspnea 3 1 1
Penggunaan otot bantu nafas 3 1 1
Frekuensi nafas 3 1 1
Kedalaman nafas 3 1 1
P : lanjutkan intervensi, monitor perkembangan pola nafas sampai
bisa melepas oksigen dalam waktu yang lama
2 16/11 Harga diri Memonitor verbalisasi yang S:
2021 rendah merendahkan diri sendiri Pasien mengatakan merasa masih merepotkan orangtuanya karena
10.00 situasional Memotivasi terlibat dalam sudah dewasa namun malah sakit-sakitan
berhubungan verbalisasi positif untuk diri sendiri Pasien mengatakan penacpaiannya hanya sebatas pernah
dengan Mendiskusikan kepercayaan mengikuti lomba rebana semasa sekolah SD
penyakit terhadap penilaian diri Penetapan tujuan realistis yang ingin dicapai Nn S ketika nanti
Mendiskusikan pengalaman yang sudah pulang adalah membantu orangtuanya dan mengajar rebana
meningkatkan harga diri anak-anak disekitar rumahnya
Mendiskusikan penetapan tujuan O:
realistis untuk mencapai harga diri - Pasien berbicara pelan dan lirih
yang lebih tinggi - Tampak pasien mencoba mengobrol sambil kontak mata
Menganjurkan kontak mata saat dengan lawan bicaranya
berkomunikasi dengan orang lain - Pasien terlihat lebih santai dan akrab ketika mengobrol
A : masalah keperawatan harga diri rendah teratasi sebagian
Indikaor A S T
Perasaan bersalah 3 2 1
Penilaian diri positif 3 4 5
Perasaan malu 3 2 1
P : lanjutkan intervensi, motivasi pasien untuk mencapai targetnya

Anda mungkin juga menyukai