Profil Anne Avantie Anne Avantie dikenal sebagai sosok wanita multilaten. Lahir di Semarang, 20 Mei. Ia adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Setelah menikah ia dikarunia 3 anak, yang pertama, Intan Avantie, Anak kedua dan ketiga Anne semua laki-laki yakni Ernest Christoga Susilo (18 th) dan Ian Tadio Christoga Susilo (12 th). Anne menilik darah seni yang mengalir deras dalam dirinya berasal dari ibunya, Ny Amie Indriati, yang sejak mudanya berkecimpung dalam dunia fashion dan kecantikan. Sejak bersekolah di bangku sekolah dasar, Anne telah menunjukkan ketertarikannya di bidang mode. Hal ini ditunjukkan dengan kemampuannya membuat hiasan pita rambut yang dijual kepada teman-temannya. Bakat menjahit ibunya rupanya mengalir didalam darah Anne Avantie. Ia juga pernah dipercaya beberapa kali untuk membuat kostum panggung untuk grup vokal dan tari di sekolah, hingga berbagai ajaran hiburan remaja lainnya di Solo. Namun, pendidikannya yang hanya sebatas tamatan SMP (Sekolah Menengah Pertama) sempat membuatnya dirinya berputus asa. Tak ingin berlarut-larut dalam kesedihan, Anne Avantie berusaha untuk segera bangkit lagi dan berhenti meratapi nasib hidupnya. Ia berusaha untuk meyakinkan diri bahwa keterbatasan yang dimilikinya seharusnya tidak boleh menjadi batasan yang menghambat dirinya untuk maju di masa depan. Di dunia fashion tanah air, namanya dikenal sebagai Produk acuan trend kebaya. Wanita dari Sabang sampai yang Digarap Merauke, rela antre di butiknya demi mendapatkan sentuhan personal dari tangan Anne. Ia bahkan mampu membuktikan bisnisnya mampu bertahan di tengah kepungan plagiat. Bisnisnya berkembang, di bawah naungan Avantie Manajemen, kini ia dan keluarga menangani belasan bidang usaha. Selain kebaya Anne Avantie, ada produk Inav (Intan Avantie), Batiken Lawasan, ready to wear Anne by Avantie, selendang Puspawarni, Anne Avantie uniform (seragam hotel, rumah sakit dan airline), handicraft, resto Nesco the Bistro, Nyonya Kopi Tiam, dan fashion photography. Tipe Wirausaha Seller, menjual sebuah produk atau jasa. Selain seller, ada juga creator, karena Beliau menciptakan trend trend kebaya di dunia Fashion Proses Mendapatkan Kesuksesan Kesuksesan yang telah diraih Anne Avantie dalam membangun bisnis fashion dan kebaya tidak didapat dengan cara mudah. Anne mulai menekuni bisnis ini pada tahun 1989 di Solo. Pada waktu itu ia hanya memiliki dua mesin jahit bekas dengan nama usahanya Griya Busana Permata Sari.Perlahan tapi pasti, Anne mulai membangun bisnisnya hingga akhirnya ia mempekerjakan 50 orang karyawan yang membantunya dalam menjalankan usaha. Tak lama berselang, ketika terjadi kerusuhan sosial di Solo pada tahun 1998, pabrik nya juga ikut dibakar. Kompetensi Meski hanya lulusan Sekolah menengah pertama, sejak muncul di kancah dunia fashion nasional, Anne Avantie sudah bergabung di Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Jawa Tengah dan belakangan menjadi anggota APPMI Jakarta. Penghargaan • 48 Heroes of Philanthropy di Majalah Forbes Asia • Pada tahun 2004, 2005, dan 2008, Ibu Negara, Ny. Ani Bambang Yudhoyono memberikan penghargaan "Kartini Award" • Pada tahun 2008, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia, Meutia Hatta memberikan penghargaan kepada Anne sebagai "Wanita Indonesia Bisa" atau "Indonesian Woman Able"