Anda di halaman 1dari 5

Nama : Mentari Mayangsari

No

: 36

Kelas : X IS 4

PROFIL DESAINER IVAN GUNAWAN

Nama Asli

: Ivan Gunawan Putra

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 31 Desember 1981


Orang Tua

: Bambang Cahyo Gunawan, Erna


Gunawan

1. PERJALANAN KARIER
Ivan Gunawan awalnya dikenal sebagai desainer. Namun kemudian dia
mulai melebarkan sayap sebagai presenter dan pemain film. Bukan itu saja,
keponakan

Adjie

Notonegoro

ini

juga

menjajal

dunia

tarik

suara.

Ivan Gunawan lahir di penghujung tahun, tepatnya di Jakarta pada 31 Desember


1981. Ivan Gunawan adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Dua kakaknya
adalah Eman Sadiani dan Indra Gunawan yang lahir dari orang tuanya Bambang
Cahyo Gunawan dan Erna Gunawan. Dari kedua orangtuanya inilah perawakan
tinggi besar Ivan didapat.
Saat kecil Ivan dan dan keluarganya belum sempat punya rumah sendiri.
Mereka tinggal ramai-ramai dengan saudara yang lain di rumah di kawasan
Kebayoran Baru (Jakarta Selatan), tepatnya di Jalan Mendawai 1 No 92.
Di tempat itulah Ivan mulai berkenalan dengan aktivitas mendesain. Di
lantai bawah ada butik pamannya desainer Adjie Notonegoro. Di lantai atas ada

para penjahit yang bekerja untuk Adjie. Ivan yang hidup di ruko kemudian
menjadi terbiasa berbisnis.
Saat memasuki usia sekolah, TK dan SD, Ivan bersekolah di Singapura.
Karena ayahnya yang diplomat berdinas di sana. Negara itu tempat dinas pertama
ayahnya. Mereka lalu tinggal di sebuah apartemen yang penghuninya banyak dari
Indonesia.
Ivan sekeluarga lalu pindah ke Hong Kong. Di kelas 3 SD Ivan kembali ke
Jakarta. Sedari kecil, Ivan memang punya sifat pemalas. Sifat malasnya tak
berubah, sehingga sempat tidak naik kelas. Selain itu dia dianggap stres dengan
sistem pendidikan di Jakarta. Oleh keluarganya akhirnya Ivan diikutkan berbagai
les.
Di tahun 1993, ayahnya berdinas di Kiev, Ukraina. Saat itu, Ivan sudah
lulus SD. Karena di Kiev tak ada sekolah Indonesia, Ivan akhirnya disekolahkan
di sekolah Indonesia di Moskow, Rusia.
Jarak Kiev-Moskow cukup jauh, seperti Jakarta-Yogyakarta. Untuk itu
Ivan harus menyewa apartemen sendiri. Hidup tanpa orangtua membuat Ivan
lebih mandiri. Begitu juga, ia harus mengelola keuangan sendiri. Cukup atau tidak
cukup, Ivan hanya diberi uang saku 15 dolar AS per pekan. Uang itu memang
hanya untuk jajan dan ongkos ke sekolah. Sedangkan untuk makan, uang sudah
dititipkan oleh orang tuanya lewat kepala sekolah. Yah, di sanalah Ivan mendapat
pendewasaan hidup.
Setelah dewasa, Ivan tumbuh menjadi seorang pembawa acara, perancang
busana, dan pemain film. Pria yang mempunyai tinggi badan 185 cm ini
mempunyai

darah

keturunan

Jawa,

Tionghoa,

dan

Belanda.

Film yang pernah dibintanginya antara lain 5 Sehat 4 Sempurna, ia juga menjadi
pembawa acara infotainment di ANTV yaitu Espresso juga pernah membintangi
beberapa sinetron religius di beberapa TV Swasta.
Bersama dengan Ulfa Dwiyanti, Ivan melakukan duet presenter
dalam Mendadak Dangdut. Ivan juga tampil sebagai komentator dalam
acara realiti show, Mamamiabersama Ponky Jikustik, dan Emilia Contesa.
Selain berkecimpung di dunia presenter, ia mulai mejajal dunia tarik suara.

Dengan menggadeng Rossa, mantan pacarnya, sebagai produser eksekutif, ia


meluncurkan single

Ijah

Jangan

Gila

Dong. Yang

menarik, single ini

didistribusikan melalui RBT (Ring Back Tone).

2. SEMPAT RUBAH IMAGE


Ivan selama ini berpenampilan feminin. Namun, dia mengaku laki-laki
tulen, hanya kemasannya saja yang kewanita-wanitaan. Dengan gaya centilnya
Ivan tampil sebagai presenter. Namun Ivan sempat mengubah imej dengan
berdandan maskulin.
Ivan bahkan memperlihatkan jambang dan bulu dadanya. Meski demikian
penampilan maskulin Ivan tidak bertahan lama. Dia kemudian kembali
berpenampilan feminim. Bagaimanapun juga penampilan centil Ivan itu yang
lebih dikenal publik dan menjadi semacam trade mark-nya. Bahkan dalam
aktingnya di film yang dia bintangi imej feminin yang selalu ditonjolkan.

3. BERBISNIS
Ivan semakin melebarkan bisnis butiknya, dengan butik 'Miss To Mom' di
Tanah Abang, Jakarta. Ia juga akan membuka butik sejenis dengan kosentrasi
pakaian pria. Hal ini bermula saat sahabatnya Ruben Onsu mempopulerkan
jargon 'Mahal!'
Ungkapan itu tak sengaja tercetus menanggapi harga butik Ivan Gunawan
yang 'Mahal!' itu. Karena itu Ivan membuat butik dengan harga yang tak mahal.
Kalau dulu para ibu khawatir menginjakkan kaki ke butik Ivan Gunawan,
sekarang Ivan sudah buka toko yang lokasinya lebih membumi. Tepatnya, di
pertokoan grosir Tanah Abang.
Meski buka butik di Pasar Tanah Abang, Ivan mengaku tidak ikut arus.
Dia mengatakan tidak akan mengikuti selera pasar, namun selera pasar yang akan
mengikuti seleranya.

Ivan merancang sendiri semua busana perempuan yang ia jual secara


grosir itu. Tak cuma rancangan pribadi, baju keponakan Adjie Notonegoro itu
juga dijual murah. Alasannya, biar perputaran modalnya cepat.
Butik Ivan yang tidak lagi 'mahal' itu bisa jadi alternatif para ibu-ibu
arisan dan putrinya. Ivan menjelaskan saat ini tengah melirik peluang dari sifat
boros kaum hawa. Ivan mengatakan perempuan kan konsumtif banget walau lagi
krisis sekalipun. Selain itu merancang baju perempuan adalah keahlian terbesar
Ivan.
Untuk busana lain seperti baju anak-anak misalnya, Ivan mengaku malas.
Dia mengatakan tidak suka melakukan hal yang tidak dia sukai.

4. HASIL KARYA IVAN GUNAWAN


a. Baju Pengantin

b. Gaun

c. Baju Muslim

d. Baju Santai

Anda mungkin juga menyukai