Walau begitu, gadis tuna rungu ini sukses menjadi seorang bintang dan
mengambil peran penting dalam Linda the Librarian dalam sebuah program
televisi Sesame Street mulai tahun 1971 sampai tahun 2003.
Hmm, ini adalah pencapaian yang hebat karena program ini menjadi
program terlama yang pernah ditayangkan, dan lebih uniknya lagi,
diperankan oleh seorang gadis tulis. Bisa dikatakan, hal ini adalah
pencatatan sejarah bagi dunia pertelevisian.
Ya, gadis yang dilahirkan pada 30 November 1945 di Garfield, New Jersey
ini terlahir dalam kondisi tuna rungu atau tuli. Tapi, keterbatasan
pendengaran ini bukanlah hal untuk dikeluhkan baginya. Dengan
semangat juang yang terus dijaga, ia berusaha untuk tetap berkarir dan
bisa bermanfaat bagi banyak orang lain di sekitarnya. Ia pun muncul
sebagai sosok bintang dengan karakternya yang khas. Linda Bove (born
November 30, 1945) is a deaf American actress who performed as Linda the Librarian on
the PBS children's series Sesame Street from 1971 to 2002.
Contents
[hide]
Career[edit]
Television[edit]
Bove appeared in an episode of Happy Days as Allison, Arthur Fonzarelli's deaf girlfriend. She
also performed on the soap opera Search for Tomorrow.
With her role on Search for Tomorrow, Bove became one of the first deaf actresses to become a
regular on a soap opera series. She performed as a member of the National Theater of the
Deaf,[2] founded in 1967.
Sesame Street[edit]
Bove debuted on Sesame Street circa 1971-72 as the deaf character Linda. On Sesame Street,
she has introduced millions of children to sign language and issues surrounding the deaf
community. Her character owns a very playful dog, Barkley. Her role on Sesame Street lasted
from 1971[3] to 2002, making it the longest running role for a deaf person in television history.[citation
needed]
Also, in her role on Sesame Street, she increased public awareness of deaf culture and
made it known that being deaf was not shameful.[4]
Initially a part-time cast member, by the mid-late 1970s, Bove became a full-fledged and more
regular cast member and she was portrayed as being in a romantic relationship with Bob on the
show.
In addition to playing Linda, Bove appeared frequently in various sketches and silent film
segments, where she was often paired up with Sonia Manzano (Maria). She often played a
supporting role in Manzano's Charlie Chaplin silent film sketches (with occasional voiceovers),
usually as a pretty woman, but did play a second Tramp if two were needed (e.g. the mirror
sketch and the opening umbrellas sketch). Manzano and Bove worked in many other sketches
together, both with and without dialogue - on-camera or voiceover.
Deaf Theatre[edit]
In the 1970s, Bove and some of her colleagues started a company called Little Theatre of the
Deaf to attract more deaf people, as well as children. This company gained national and
international attention. The company dealt with communication among deaf people and the
importance of teaching sign language to deaf children.
In 1979, Bove and the NTD traveled on a 30,000 mile world tour. Their biggest success was in
Japan where they were well received. There, they were invited to come on a television show and
later, their show was attended by the royal family.
Bove was, with Waterstreet, one of the founders of the Deaf West Theater Company in Los
Angeles in 1991, which was the first of its kind based on deaf actors and actresses. In this
company, she starred in a play produced by George Bernard Shaw called Saint Joan based
on Joan of Arc. The plays performed by this company were translated into sign language and
adjusted accordingly in order to make sense. This company uses speech along with signs in
order to help bridge the gap between the deaf and hearing worlds.[5]
Not only did Bove help found the Deaf West Theater Company, she was also involved in a
number of projects pertaining to the deaf community. Several of her involvements were related to
children as well as the deaf. She had a brief role in The Land Before Time IV. When the
characters, which were dinosaurs, would talk in the movie, she would have a pop-up box in the
corner of the video and interpret what they were saying using sign language. She also made
videos, such as Sign Me a Story.
Bove has starred in several productions of the stageplay Children of a Lesser God.[2]
Filmography[edit]
1973 Search for Tomorrow Melissa Hayley Weldon TV Series, unknown episodes
e yudistia terpuruk.
Founder dan ceo thisable enterprise itu malah menerabas Tembok bernama pesimisme dan
bangkit berprestasi
Namun pencapaian sukses perempuan kelahiran medan, 5 juni 1987 itu tak dengan mudah
dilaluinya. Melainkan penuh caci dan diskriminasi hingga pernah membuatnya depresi
Dikisahkan, angkie mengalami tunarungu sejak berusia 10 tahun. Meski hal itu membuatnya
terguncang, namun ia dan keluarga tetap memutuskan agar dirinya menempuh pendidikan di
sekolah umum
Praktis, keterbatasan angkie itu menimbulkan banyak masalah selama belajar di sd hingga
sma. Tak jarang ia mengaku sering kali menerima cacian dan hinaan
dulu aku diledekin, dikatain budek, tuli itu sering banget di lingkungan, ungkapnya. Ketika
itu, rasa malu meang membuat angkie menutupi jati dirinya sebagai penyandang tunarungu
kalau ditanya, aku bilang, nggak apa-apa kok. Alat bantu dengar aku tutupi terus pakai
rambut. Tapi nggak bisa dibohongi ya, dan bikin orang curiga kau kenapa.
Aku sering dipanggil nggak denger, guru ngomong, nggak dengar, sambungnya lagi.
Pernah menyalahkan kondisi? itu sering banget. Kenapa sih Tuhan aku harus begini? Itu
pertanyan yang sering aku ucapkan. Tapi aku mau menyalahkan siapa? Orangtuaku pun
nggak pernah memperlakukan Aku berbeda dengan anaknya yang lain, sahutnya
Hingga suatu ketika, seorang Bapak di kereta api menyadarkannya untuk bangkit. Singkat
cerita, sejak saat itu angkie pun mulai bisa menerima keadaan dan berusaha menemukan jati
dirinya yang sesungguhnya. Bungsu dari dua bersaudara itu pun berusaha bangkit dan
mengejar ketertinggalan. Agar tak tertinggal pelajaran di sekolah, ia belajar dua kali lebih
keras dari teman-temannya yang lain hingga lulus
Aku sadar Aku sulit mengikuti pelajaran di sekolah umum. Makanya setipa pulang sekolah
aku pasti les. Banyak baca buku juga. Jadi dua kali belajar dari yang lainnya dan itu aku
benar-benar jalani sampai lulus, terangnya
Dilema dihadapi angkie yudistia saat lulus SMA. Dokter yang merawatnya menyarankan agar
ia tidak melanjutkan kuliah karena stress bisa memperparah kondisi pendengarannya
Saat itu, te linga kanan angkie hanya mampu mendengar
suara 70 desibel sedangkan yang kiri 98 desibel. Sementara, rata-rata percakapan pada
manusia normal berada di 40 desibel
itulah yang mebuat aku divonis dokter sebagai tunarungu pas usia 10 tahun. Makanya aku
bisa dengar hanya kalau pakai hearing aid (alat bantu dengar) saja, ungkapnya
Namun angkie ngotot untuk tetap meneruskan pendidikannya. Ia kemudian kuliah dan
menyelesaikan studinya di jurusan periklanan di london school of public relations (LSPR),
jakarta, dan lulus dengan indeks prestasi 3.5
Tekad angkie yang kuat dan kemauan untuk terus menggali potensi diri, membuatnya tumbuh
menjadi anak yang penuh percaya diri. Semasa kuliah, ia selalu aktif dalam kegiatan positif
Kecintaan angkie di dunia pendidikan pun mengantarkannya meraih gelas master setelah
lulus dari bidang komunikasi pemasaran lewat program akselerasi di LSPR. dunia
komunikasi dan public speaking memang sudah menjadi passion aku, katanya seraya
tersenyum
P emilik tinggi 170 cm dan berat 53 kg itu pernah pula bekerja sebagai humas di beberapa
perusahaan. tapi bukan berarti aku nggak pernah ditolak kerja ya, sudah sering banget.
Alasannya karena waktu mereka tahu aku tunarungu dan nggak bisa pakai telepon, kisahnya
ketika aku sekarang sudah nyaman dengan diri aku sendiri, sekarang giliran aku untuk
membantu orang yang sama seperti aku dulu. Membantu menyadarkan orang juga agar
jangan mendiskriminasi kami, tukasnya
Kepeduliaannya tak berhenti sampai di situ. Berbagai pengalaman hidupnya mencari jati diri
kemudian dituangkannya lewat buku berjudul invaluable experience to pursue
dream(perempuan tuna rungu menembus batas) akhir 2011 lalu
Sosok angkie dan segudang prestasinya itu menunjukkan bahwa setiap orang, bahkan yang
punya cacat fisik sekalipun bisa jadi luar biasa. keterbatasan bisa jadi kelebihan. Setiap
masalah pasti ada jalan keluarnya asal ada kemauan, ucapnya
Orang yang menyandang difabel ini mempunyai kelebihan karena usahanya yang
keras dan tekat untuk maju. Dengan keterbatasan yang ada akhirnya diraihlah suatu
kesuksesan. Jadi, bagi orang-orang yang normal tidak mempunyai prestasi
seharusnya merasa malu pada mereka ini.
Seperti 10 orang-orang berikut ini yang sukses dan terkenal karena mereka tuli
seperti dilansir Bold Sky (22/10/2013). Semoga ini menjadi semangat dan inspirasi
bagi kita semua.
Foto: gramophone.co.uk
Ludwig van Beethoven adalah seorang komponis Jerman dan pianis. Pada usia 26,
Beethoven mulai kehilangan pendengarannya. Pada dekade terakhir hidupnya, ia
menjadi hampir sepenuhnya tuli. Tapi, sebagian besar komposisi terkenal dibuat
selama ini.
2. Louis Frisino
Foto: aolanswers.com
Louis Frisino adalah salah satu orang tuli yang paling sukses. Frisino adalah
seorang seniman kreatif dan pelukis. Frisino yang tertarik lebih dalam lukisan mata
pelajaran alam yang realistis, seperti anjing, ikan dan bebek. Ia juga disewa oleh
orang untuk melukis hewan peliharaan pribadi dengan menggunakan foto.
3. Helen Keller
Foto: biografiasyvidas.com
Helen Keller mungkin yang paling terkenal dan inspirasi orang-orang tuli sukses
yang pernah ada. Dia menjadi tuli dan buta ketika dia masih berumur 19-bulan.
Dengan kekuatan kehendaknya yang kuat, ia mencapai ketenaran sebagai penulis,
kemanusiaan, dan aktivis sosial.
4. Thomas Alva Edison
Foto: graciasvrs.com
Thomas Alva Edison adalah salah satu di antara orang-orang tuli yang sukses.
Edison menjadi tuli pada anak usia dini karena demam berdarah dan infeksi telinga
berulang. Dia adalah seorang penemu, yang mengembangkan banyak perangkat
termasuk fonograf dan bola lampu.
5. Linda Bove
Foto: fanpix.net
Linda Bove adalah salah satu dari orang-orang tuli yang terkenal dan sukses. Bove
adalah seorang aktris Amerika. Dia memainkan bagian dari Linda, Pustakawan
pada anak-anak program televisi Sesame Street. Bove mendorong anak-anak untuk
bahasa isyarat juga.
6. Johnnie Ray
Foto: violafair.com
John Alvin Ray adalah seorang penyanyi Amerika, penulis lagu, dan pianis. Ray
mengembangkan gaya berbasis ritme tunggal dan pendekatan pop klasik yang
lebih konvensional. Ia menjadi parsial pada usia 13 setelah kecelakaan selama
acara pramuka.
7. Harold MacGrath
Foto: Wikipedia
Harold MacGrath adalah salah satu dari orang-orang terkenal dan tuli
yang sukses.Ia adalah novelis Amerika, penulis cerita pendek, dan penulis
skenario. Dengan kemauan, ia mengatasi cacatnya dengan semangat untuk menulis
surat. Ia menjadi kaya dengan bakat dan bepergian di seluruh dunia.
Heather Whitestone adalah yang pertama dan satu-satunya Miss America yang tuli.
Ia adalah salah satu orang tuli sukses yang menjabat sebagai Dewan Nasional
Penyandang Cacat dan Penelitian Yayasan Helen Keller pada Pendidikan.
9. Gertrude Ederle
Foto: glogster.com
Foto: (folda.net
Laurant Clerc disebut sebagai Pemimpin bagi orang tuli di Amerika dan Bapak
bagi orang tuli oleh orang-orang tuli Amerika. Ia adalah pendiri sekolah pertama
untuk orang tuli di Amerika Utara. Clerc adalah salah satu orang tuli yang paling
sukses dalam sejarah Amerika
Heather Leigh Whitestone McCallum (born February 24, 1973) is a former beauty queen who
was the first deaf Miss America title holder, having lost most of her hearing at age 18 months.
Contents
[hide]
1Early life
2Pageant record
3After Miss America
o 3.1Bibliography
4References
5External links
Early life[edit]
This section of a biography of a living person needs
additional citations for verification. Please help by adding reliable
sources. Contentious material about living persons that is unsourced
or poorly sourced must be removed immediately, especially if
potentially libelous or harmful. (October 2016)(Learn how and when to
remove this template message)
Whitestone was born in Dothan, Alabama. When she was 18 months old, she lost her hearing
due to a serious ear infection. In fourth grade, Heather learned about the story of a young woman
from Alabama who would forever change her life Helen Keller. Keller became her role model.
She was unable to keep up with her classwork and began to fall behind her peers. She asked her
family to send her to a special school that would enable her to catch up with other students in her
class. While at the Central Institute for the Deaf in St. Louis, Missouri, she learned two grade
levels per year.[1] After three years, she caught up with her peers and returned to Alabama to
graduate from public high school with a 3.6 grade point average (GPA).[citation needed]
She moved to Birmingham at age sixteen, following her parents' divorce. She attended the
Alabama School of Fine Arts for a year and graduated from Berry High School (now Hoover High
School) in 1991. Her passion was ballet and she had spent most of her time developing her
ballet skills. She then went on to study at Jacksonville State University.
Pageant record[edit]
Whitestone first participated in Shelby County Junior Miss program. While not actually a beauty
pageant, the experience gave her the confidence to begin entering pageants. Her first year in the
Miss America system, she won the Miss Jacksonville State University title, and went on to
be Miss Alabama.[2] She stood next to Miss Virginia (Culen Johnson) in the finals of the Miss
America 1995 pageant. When the first runner-up was announced, she could not hear the
host Regis Philbin but could read his lips. Surprised, she looked to her fellow contestant for
confirmation that she had won.[3]
As Miss America, she showcased her S.T.A.R.S. program around the country. S.T.A.R.S. stands
for "Success Through Action and Realization of your dreams." It has five points which are:
positive attitude, belief in a dream, the willingness to work hard, facing obstacles, and building a
strong support team.
Whitestone also served as an executive member on the President's Committee on Employment
of People Disabilities. She has written three books.
Bibliography[edit]
References[edit]
1. Jump up^ Kanwar, Tanuja. "Former pageant winners send congratulations to student", Gadsden
Times, September 18, 1994. Accessed July 18, 2010.
2. Jump up^ "Miss Alabama History". Miss Alabama. Retrieved June 11, 2015.
3. Jump up^ Northstar Media (Summer 2007). Journey Out of Silence: The Heather Whitestone
Story (Biography). American Public Television.
4. Jump up^ Miss America - Through the years.... Miss South Central Scholarship Program, Inc.
Accessed June 20, 2010.
5. Jump up^ "After 29 Silent Years, Ex-Miss America Hears". ABC News. 20 September 2002.
Retrieved 9 June 2017.
6. Jump up^ Whitestone, Heather (2005). "Frequently Asked Questions". HeatherWhitestone.com.
Archived from the original on December 23, 2008.
7. Jump up^ Miss America Organization (2008). "1995: Heather Whitestone, Birmingham,
Alabama". Miss America History.
8. Jump up^ Miss America Organization. "Miss America 1995: Heather Whitestone." Miss America
Organization. Miss America Organization, 2012. Web. 19 Oct. 2012