Anda di halaman 1dari 4

Nama: Kezia Jemima Tjahaja

No: 18
Kelas: XII IPS 1

Affandi Koesoema

Affandi Koesoema adalah seorang pelukis yang dikenal sebagai Maestro Seni
Lukis Indonesia. Affandi merupakan pelukis Indonesia yang paling terkenal di
dunia internasional, berkat gaya ekspresionis dan romantismenya yang khas.
Affandi dilahirkan di Cirebon pada tahun 1907, putra dari R. Koesoema,
seorang mantri ukur di pabrik gula di Ciledug. Ia termasuk seorang yang
memiliki pendidikan formal yang cukup tinggi, memperoleh pendidikan HIS,
MULO, dan selanjutnya tamat dari AMS, termasuk pendidikan yang hanya
diperoleh oleh segelintir anak negeri.
Sebelum mulai melukis, Affandi pernah menjadi guru dan pernah juga bekerja
sebagai tukang sobek karcis dan pembuat gambar reklame bioskop di salah satu
gedung bioskop di Bandung. Pekerjaan ini tidak lama digeluti karena Affandi
lebih tertarik pada bidang seni lukis.
Sekitar tahun 30-an, Affandi bergabung dalam kelompok Lima Bandung, yaitu
kelompok lima pelukis Bandung. Affandi yang dipercaya menjabat sebagai
pimpinan kelompok. Kelompok ini memiliki andil yang cukup besar dalam
perkembangan seni rupa di Indonesia.Kelompok ini merupakan sebuah
kelompok belajar bersama dan kerja sama saling membantu sesama pelukis.
Pada tahun 1943, Affandi mengadakan pameran tunggal pertamanya di Gedung
Poetera Djakarta yang saat itu sedang berlangsung pendudukan tentara Jepang
di Indonesia. Suatu saat, dia pernah mendapat beasiswa untuk kuliah melukis di
Santiniketan, India, suatu akademi yang didirikan oleh Rabindranath Tagore.
Ketika telah tiba di India, dia ditolak dengan alasan bahwa dia dipandang sudah
tidak memerlukan pendidikan melukis lagi. Akhirnya biaya beasiswa yang telah
diterimanya digunakan untuk mengadakan pameran keliling negeri India.
Sepulang dari India, Eropa, pada tahun lima puluhan, Affandi dicalonkan oleh
PKI untuk mewakili orang-orang tak berpartai dalam pemilihan Konstituante.
Dan terpilihlah dia untuk mewakili orang-orang tak berpartai. Dalam sidang
konstituante.

Semasa hidupnya, ia telah menghasilkan lebih dari 2.000 karya lukis. Karya-
karyanya yang dipamerkan ke berbagai negara di dunia, baik di Asia, Eropa,
Amerika maupun Australia selalu memukau pecinta seni lukis dunia. Affandi
dijuluki sebagai Pelukis Ekspressionis Baru Indonesia bahkan julukan Maestro.
Untuk mendekatkan dan memperkenalkan karya-karyanya kepada para pecinta
seni lukis, Affandi sering mengadakan pameran di berbagai tempat. Di negara
India, dia telah mengadakan pameran keliling ke berbagai kota. Demikian juga
di berbagai negara di Eropa, Amerika serta Australia. Di Eropa, ia telah
mengadakan pameran antara lain di London, Amsterdam, Brussels, Paris, dan
Roma. Begitu juga di negara-negara benua Amerika seperti di Brasil, Venezia,
San Paulo, dan Amerika Serikat. Hal demikian jugalah yang membuat namanya
dikenal di berbagai belahan dunia. Bahkan kurator terkenal asal Magelang, Oei
Hong Djien, pernah memburu lukisan Affandi sampai ke Rio de Janeiro.
Lukisan karya Affandi Koesoema

Pelukis: Afandi
Tahun karya: 1971
Judul: 'Jatayu'
Media: Oil on Canvas
"Jatayu" dalam cerita pewayangan jawa, merupakan nama burung yang setia
dalam pengabdian kepada sang tuanya "Ramayana", kehebatan kesetiaan dan
pengabdian Jatayu terkenal pada saat pertarunganya melawan Rahwana, dalam
menyelamatkan Dewi Shinta (Istri Ramayana) yang akan diculik oleh Rahwana
seorang Raja angkara murka, Jatayu rela mengorbankan jiwa raganya demi
menyelamatkan Dewi Shinta, hingga akhirnya Jatayu gugur dalam pertarungan
melawan Rahwana tersebut.
Cerita dari pengabdian dan kesetiaan burung Jatayu telah menginspirasi Affandi
untuk menciptakan sebuah karya lukisan berjudul "Jatayu" dengan gaya abstrak
yang memukau, warna-warna berani, sesuai dengan keberanian sang Jatayu
hingga titik darah penghabisan.
Pelukis: Afandi
Tahun karya: 1971
Judul: 'Perahu dan Matahari'
Media: Oil on Canvas
Lukisan “Perahu dan Matahari (Badai pasti berlalu)” memiliki makna dan
falsafah kehidupan yang dalam, ada pembelajaran yang tinggi dari Lukisan ini.
Makna lukisan mengisahkan perjuangan manusia mengarungi samudera luas
untuk mencapai suatu tempat yang dituju, dan dalam perjalanan tersebut banyak
sekali rintangan, mulai dari ombak badai yang kecil hingga besar, namun
setelah ombak dan badai berlalu, secercah matahari memberikan sinarnya,
membawa mereka hingga suatu tempat tujuan yang mereka inginkan. Dari kisah
mereka bisa diambil falsafah kehidupan, dimana mereka berhasil mengarungi
samudera luas, karena memiliki sebuah tujuan pasti dan keinginan yang besar
untuk meraih apa yang mereka inginkan, mereka gigih berusaha dan tidak
pernah menyerah, mereka tidak perduli sebanyak apapun, sebesar apapun badai
dan ombak menghadang, mereka menghadapinya, karena ombak dan badai pasti
akan berlalu, berganti dengan indahnya sinar matahari, menuju tempat impian
mereka.
Begitu juga makna dalam kehidupan, manusia seperti mengarungi sebuah
samudera kehidupan, Manusia disimbolkan dengan Perahu, harapan
disimbolkan dengan Matahari, Kehidupan disimbolkan dengan lautan
Samudera, rintangan, masalah, ujian dalam kehidupan disimbolkan dengan
ombak dan badai. Setiap manusia memiliki arah tujuan kehidupanya masing-
masing.
Lukisan ini bisa menjadi inspirasi, motivasi dan falsafah bagi para kolektor
ataupun pecinta karya Lukisan Maestro. Karena ada makna dan falsafah yang
dalam dibalik Lukisan ini, yang ingin disampaikan oleh Sang pelukis maestro.

Anda mungkin juga menyukai