Anda di halaman 1dari 3

Seniman Affandi Kosoema

(Biografi seniman terkenal Affandi Koesoma)

Affandi Koesoema adalah seorang pelukis berbakat yang lahir di Cirebon


pada tanggal 18 Mei 1907 sebagai putra dari Raden Koesoema yang bekerja
sebagai mantra ukur di pabrik gula Ciledug. Affandi Koesoema punya istri
Maryanti,Rubiyem dan dua anak yaitu Kartika Affandi dan Juki Affandi, dan
kartika juga menekuni sebagai pelukis yang gayanya sama dengan ayahnya.
Seniman Affandi juga pernah ada di Indonesia dan dunia. Ia dikenal sebagai
seorang maestro dalam seni lukis dengan gaya lukisannya yang berbau abstrak
dan romantisme dengan aliran ekspresionisme. Ia terkenal dengan teknik lukisnya
yang khas yaitu dengan menumpahkan cat langsung dari tube ke kanvas lalu
menyapukan sebagian cat menggunakan jari – jarinya, untuk bermain dan
mengolah warna sebagai media pengekspresian diri.

Sebelum Affandi Koesoema mrnjadi pelukis , Affandi juga pernah


menjadi guru dan sebagai penyobek karcis di

Affandi Koesoema sangat gemar menggambar sejak dari kecil yaitu mulai
sekolah dasar dan beliau menempuh sekolah hanya sampai AMS (Algemene
Middelbare School) yang setara dengan SMA.

Affandi adalah seorang yang sangat rendah hati sehingga menjuluki


dirinya sebagai “Pelukis Kerbau” tidak mau membaca teori – teori mengenai
teknik melukis karena lebih senang mempelajarinya dengan praktek langsung. Ia
juga sering mengatakan bahwa dirinya lebih pantas untuk disebut sebagai ‘tukang
gambar’. Sepanjang hidupnya, Affandi yang selalu produktif telah menciptakan
kurang lebih sekitar 2000 karya lukisan yang sudah dipamerkan di berbagai
bagian dunia seperti London, Amsterdam, Brussels, Paris, Venezia, Roma dan
India, benua Australia dan Amerika seperti di Brazil, Sao Paulo dan Amerika
Serikat.
Affandi dalam berkarya cenderung ekspresionisme aliran eksoresionisme adalah
aliran yang mengusung ide bahwa seni munculdari dalam diri seniman,bukan dari
penggambaran alam dunia sekitarnya, meskipun asalnya tetap dari alam
sekitarntya,namun seniman memiliki ingatan dan cara pandang tersendiri yang
kemudian diekspresikan dalam karyanya.

Pada tahun 1930an dalam biografi Affandi bergabung dengan kelompok Lima di
Bandung, yang beranggotakan lima orang pelukis Bandung dan semuanya kelak
memiliki andil besar terhadap perkembangan seni rupa Indonesia. Mereka adalah
Barli, Sudarso, Hendra Gunawan, Wahdi dan Affandi sendiri yang memimpin
kelompok tersebut. Kelompok ini memiliki pengaruh yang cukup besar dalam
perkembangan seni rupa Indonesia, tetapi berbeda dengan kelompok serupa
lainnya, kelompok ini lebih fokus kepada kegiatan melukis dan belajar bersama
untuk kalangan pelukis sehingga tidak formal seperti Persagi (Persatuan Ahli
Gambar Indonesia). Di tahun 1933, Affandi menikah dengan Maryati yang
merupakan seorang gadis kelahiran Bogor dan memiliki seorang putri yang kelak
meneruskan jejaknya sebagai pelukis, yaitu Kartika Affandi. Ketahui juga
mengenai biografi R.A. Kartini sebagai salah satu pahlawan nasional
wanita Indonesia.
Pameran Tunggal
Pameran tunggal yang menjadi bagian dari biografi Affandi ini digelar pada tahun
1943 di Gedung Poetera Jakarta pada masa pendudukan Jepang di Indonesia.
Bukan hanya Affandi, para tokoh proklamasi Indonesia yang terdiri dari
Soekarno, Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan Kyai Haji Mas Mansyur
juga ikut ambil bagian dalam pameran itu. mereka terlibat dalam memimpin Seksi
Kebudayaan Poetera atau Poesat Tenaga Rakyat. Affandi juga ikut berpartisipasi
sebagai tenaga pelaksana dalam seksi kebudayaan tersebut, begitu juga tokoh
penting lain yang berperan sebagai penanggung jawab yaitu S. Soedjojono dengan
berhubungan langsung kepada Soekarno.

Pada tahun 1945 ketika berlangsungnya proklamasi kemerdekaan, banyak pelukis


yang ikut ambil bagian dengan menulisi gerbong – gerbong kereta dan tembok –
tembok dengan tulisan “Merdeka atau Mati!” yang diambil dari pidato penutup
Bung Karno berjudul Lahirnya Pancasila pada 1 Juni 1945. Affandi pada saat itu
bertugas membuat poster berdasarkan ide Soekarno yang menggambarkan
seseorang yang sedang dirantai, tetapi rantainya sudah putus. Model dari poster
itu adalah pelukis Dullah, dan Chairil Anwar memberikan ide untuk kata – kata
dalam poster yang berbunyi: “Bung Ayo Bung”. Poster itu diperbanyak oleh
sekelompok penulis dan mengirimnya ke daerah – daerah. Ketahui juga
mengenai biografi Soeharto dan biografi Pangeran Diponegoro serta biografi
Ahmad Yani.
Karir di Luar Negeri
Biografi Affandi kemudian memasuki babak baru ketika ia mendapat beasiswa
Santiniketan, India berkat bakat melukisnya yang mendapatkan perhatian dunia.
Tawaran tersebut ia terima, namun sesampainya disana ia justru ditolak karena
dianggap tidak memerlukan pelatihan melukis lagi. Pada akhirnya biaya untuk
beasiswa tersebut digunakan untuk menggelar pameran – pameran di  India.
Affandi akhirnya mengadakan perjalanan keliling India dan tinggal disana selama
dua tahun untuk terus melukis, sehingga namanya semakin dikenal sebagai salah
satu pelukis terbaik dari Indonesia.

Sejak tahun 1951 hingga 1977 Affandi mengadakan pameran keliling di negara –
negara Eropa. Pada tahun 1954 dalam biografi Affandi, ia ditunjuk oleh
pemerintah Indonesia untuk mewakili Indonesia dalam pameran internasional di
Brazil dan Venezia dan memenangkan hadiah pertama di Sao Paolo, Brazil. Lalu
pada tahun 1957, Affandi mendapatkan tawaran program residensial dari Amerika
Serikat untuk belajar mengenai metode pendidikan seni selama empat bulan, dan
sempat menggelar pameran tunggal di World House Gallery, New York.

Pada tahun 1952 ia mendapatkan gelar guru besar kehormatan dari Ohio State
University dan mengajar mata kuliah seni lukis di universitas tersebut. Kemudian
pada tahun 1969, menerima anugerah seni dan medali emas dari Mendikbud RI
dan diangkat sebagai anggota kehormatan seumur hidup di Akademi Jakarta,
dipilih menjadi ketua IAPA (International Art Plastic Association), suatu badan
seni yang berada di bawah UNESCO sebagai wakil dari Indonesia.

Pengaruh

Pengaruh yang diberikan adalah keberhasilannya yang sebagai sesuatu


yang sangat bermanfaat untuk memberi inspirasi bagi bangsa ini untuk terus
mengembangkan inovasi di berbagai kehidupan dan khususnya untuk memberi
semangat pada anak-anak muda untuk terus berkarya.

Alasan memilih Affandi Koesoema sebagai tokoh saya

Alasan saya memilih tokoh Affandi Koesoema adalah karena lukisannya


yang sangat indah dengan lukisan yang berbau abstrak dan romantisme dengan
aliran ekspresionisme. Ia terkenal dengan teknik lukisnya yang khas yaitu dengan
menumpahkan cat langsung dari tube ke kanvas lalu menyapukan sebagian cat
menggunakan jari – jarinya.

Anda mungkin juga menyukai