Abdullah Suriosubroto (Semarang, 1878 - Yogyakarta, 1941)
adalah seorang pelukis Indonesia. Dia adalah anak angkat Wahidin Sudirohusodo, seorang tokoh gerakan nasional Indonesia. Dia adalah juga ayah pelukis Indonesia terkenal Sudjono Abdullah dan Basoeki Abdullah. Mengikuti jejak ayah angkatnya, Abdullah masuk sekolah kedokteran di Jakarta. Kemudian dia meneruskan kuliahnya di Belanda. Di sana, dia beralih ke seni lukis dan masuk sekolah seni rupa. Sepulangnya di Indonesia, dia meneruskan kariernya sebagai pelukis. Abdullah dipandang sebagai pelukis Indonesia yang pertama pada abad ke- 20. Benda lukisan kesukaannya adalah pemandangan. Dia dimasukkan dalam aliran yang dijuluki "Mooi Indie" ("Hindia Indah").
2. Affandi Koesoema (1907-1990)
(Affandi Koesoema lahir di Cirebon,jawa barat 18 mei 1907 – meninggal
di yogyakarta,23 mei 1990 pada umur 83 tahun adalah seorang pelukis yang dikenal sebagai Maestro Seni Lukis Indonesia .Affandi merupakan pelukis Indonesia yang paling terkenal di dunia internasional, berkat gaya ekspresionis dan romantismenya yang khas. Pada tahun 1950-an dia banyak mengadakan pameran tunggal di India, Inggris, Eropa, dan Amerika Serikat. Affandi tergolong sebagai pelukis yang produktif karena telah melukis lebih dari 2.000 lukisan. 3. Agus Djaya (1913-1994)
Agus Djaya merupakan seorang pelukis Indonesia yang terlahir dari keluarga bangsawan Banten, lahir pada tahun 1913. Berkat kondisi ekonomi keluarganya, beliau dapat melanjutkan pendidikan di Akademi Rijks, Amsterdan, Belanda.
Selama belajar di Belanda, beliau sempat berkenalan dengan beberapa
seniman dunia, seperti Pablo Picasso dan Salvador Dali. Setelah menyelesaikan pendidikannya, beliau kembali ke Indonesia dan mendirikan persatuan ahli gambar Indonesia yang merupakan organisasi pertama seniman senirupa di Indonesia. Beliau juga pernah direkomendasikan oleh Soekarno pada tahun 1942-1945 untuk menjadi ketua pusat kebudayaan bagian senirupa. Ciri khas lukisan beliau memiliki warna biru, merah dan nuansa magis, serta banyak menuangkan objek wayang ke dalam karyanya.
4. Barli Sasmitawinata (1921-2007)
Barli Sasmitawinata merupakan seorang pelukis Indonesia yang lahir di
Bandung pada tahun 1921. Beliau adalah seorang maestro seni lukis realisme yang berasal dari kota Bandung , Jawa barat.Beliau mulai menekuni dunia seni lukis semenjak tahun 1935, ketika kakak iparnya yang seorang pelukis memintanya belajar melukis. Tidak cukup hanya belajar dengan sang kakak ipar, beliau juga belajar dengan pelukis asal Italia yaitu Luigi Nobili. Kemudian beliau berkenalan dengan Affandi dan mendirikan kelompok lima bandung dengan rekannya yang lain. Meskipun beliau sudah cukup terkenal, beliau tetap melanjutkan pendidikannya di Academie de la Grande Chaumiere Paris, Perancis dan Rijksakademie van beeldende kunsten Amsterdam, Belanda. Setelah menyelesaikan pendidikannya, beliau kembali ke Indonesia dan mendirikan Rangga Gempol di Dago, Bandung. Atas dedikasinya, Presiden bahkan memberikan penghargaan Satyalancana kepada beliau pada tahun 2000.
5. Basuki Abdullah (1915-1993)
Fransiskus Xaverius Basuki Abdullah (lahir di Surakarta, Jawa
Tengah, Hindia Belanda, 25 Januari 1915 – meninggal di Jakarta, Indonesia, 5 November 1993 pada umur 78 tahun) adalah salah seorang maestro pelukis Indonesia. Ia dikenal sebagai pelukis aliran realis dan naturalis. Ia pernah diangkat oleh Presiden Soekarno sebagai pelukis Istana Merdeka Jakarta,dan karya-karyanya menghiasi istana-istana negara dan kepresidenan Indonesia, disamping menjadi barang koleksi dari penjuru dunia.