Anda di halaman 1dari 13

1.

Abdullah Suriosubroto (1878-1941)

Abdullah Suriosubroto lahir di Semarang pada tahun 1878. Ia adalah anak angkat dari Dr. Wahidin

Sudirohusodo, seorang Tokoh Gerakan Nasional Indonesia. Ia dikenal sebagai pelukis Indonesia

pertama pada abad 20.Pada mulanya Abdullah mengikuti jejak ayah angkatnya untuk masuk ke

sekolah kedokteran di Jakarta. Setelah lulus dari Jakarta ia meneruskan kuliahnya di belanda. Setelah

menetap disana, entah mengapa Abdullah tiba-tiba banting setir ke seni lukis dan masuk sekolah

seni rupa.Sepulangnya di Indonesia Abdullah konsisten menggeluti profesinya sebagai pelukis. Ia

sangat menyukai pemandangan, dimana ia sering menuangkan ke dalam lukisannya.Keputusan yang

diambilnya sewaktu muda tidaklah sia-sia, berkat karya yang dihasilkannya ia dimasukkan dalam

aliran yang dijuluki “Mooi Indie” atau Hindia Indah.Abdullah Suriosubroto sering dibicarakan melalu

karya-karya lukis cat minyaknya sebagai hasil memandang alam dari jarak jauh dan bersifat

romantik.Salah satu pelukis terkenal Indonesia ini lebih banyak menghabiskan waktunya di bandung

agar dekat dengan pemandangan alam, sebelum akhirnya pindah ke Yogyakarta dan meninggal pada

tahun 1941.
2. Affandi Koesoema (1907-1990)

Diantara para maestro dan legenda pelukis terkenal Indonesia, mungkin Affandi lah yang

menggunakan teknik lukis paling aneh. Ia melukis tidak menggunakan kuas.Proses awal yang ia

lakukan adalah menumpahkan cat-cat berwarna ke dalam kanvas, jika dilihat mungkin akan memberi

kesan yang amburadul. Namun setelah itu Affandi akan menyikat warna-warna cat tersebut dengan

jarinya hingga tahap finishing dengan hasil yang menawan.Affandi Koesoema termasuk seniman

yang berumur panjang. Ia lahir di Cirebon pada tahun 1907 dan meninggal pada tahun 1990.Affandi

digadang-gadang sebagai pelukis Indonesia yang paling terkenal di kancah dunia, berkat gaya

ekspresionisnya dan romantisme yang khas. Pada tahun 1950-an ia banyak mengadakan pameran

tunggal di Amerika Serikat, Inggris, India dan Eropa.Ia juga dikenal sebagai sosok yang sederhana

dan rendah hati. Pernah pada suatu ketika, kritisi lukisan dari Barat menanyakan apa gerangan aliran-

aliran lukisannya. Tanpa disangka ia malah balik bertanya dan meminta kritikus Barat tersebut untuk

menjelaskan perihal aliran-aliran yang ada dalam lukisan.Namun, banyak orang yang menilainya

jenius. Karena semasa hidupnya Affandi telah menghasilkan karya lebih dari 2000.

3. Agus Djaya (1913-1994)


Pelukis terkenal Indonesia ini lahir dari keluarga Bangsawan Banten pada tanggal 1 April 1913

dengan nama asli Raden Agus Djaja Suminta.Dengan latar belakang tersebut, tak heran ia

mendapatkan pendidikan yang baik. Setelah menamatkan pendidikan di Indonesia, Agus Djaja

melanjutkan belajar di Akademi Rijks (Academy of Fine Art) Amsterdam, Belanda.Selama berada di

Eropa, ia sempat berkenalan dengan beberapa seniman besar dunia, diantaranya Pablo Picasso,

Salvador Dali termasuk Ossip Zadkine, pematung Polandia yangterkenal.Sekembalinya ke Indonesia

Agus Djaja mendirikan Persagi (Persatuan Ahli Gambar Indonesia) sekaligus memimpinnya pada

tahun 1938-1942 yang merupakan organisasi pertama seniman senirupa di Indonesia. Oleh sebab itu,

Agus Djaja dinyatakan sebagai salah seorang cikal bakal seni lukis Indonesia.Setelah itu, ia

direkomendasikan oleh Bung Karno untuk menjadi Ketua Pusat Kebudayaan Bagian Senirupa pada

tahun 1942-1945.Selain menjadi pelukis, pada jaman revolusi kemerdekaan Agus Djaja aktif sebagai

Kolonel Intel dan F.P (persiapan lapangan). Ia absen untuk tidak mengadakan pameran tunggal

hampir selama 40 tahun karena peran dan kondisi bangsa pada saat itu.Setelah jaman revolusi telah

usai, April pada tahun 1976 ia mengadakan pameran tunggal di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Lebih

dari 70 lukisan dipajangnya. Agus Djaja mempunyai ciri khas dengan warna biru dan merah yang

terkesan memberi nuansa magis. Ia juga sering menuangkan objek wayang dalam setiap

karyanya.Setelah lama malang melintang di Ibukota, akhirnya Agus Djaja memutuskan untuk pindah

Bali. Di sana ia mendirikan galeri impian di tepi pantai Kuta.

4. Barli Sasmitawinata (1921-2007)


Barli Sasmitawinata merupakan seorang maestro seni lukis realis kebanggaan Indonesia. Ia lahir di

Bandung pada 18 Maret 1921 dan meninggal di Bandung 8 Februari 2007.Barli mulai menggeluti

dunia seni lukis di tahun 1935, saat kakak iparnya memintanya belajar melukis di studio milik Jos

Pluimentz, pelukis asal Belgia yang sempat tinggal di Bandung.Belum puas mendapatkan ilmu dari

Jos Pluimentz, ia kemudian belajar pada Luigi Nobili, pelukis asal Italia. Di studio ini Barli mulai

berkenalan dengan Affandi.Perkenalan tersebut tidaklah menjadi angin lalu. Bersama Affandi, Hendra

Gunawan, Soedarso dan Wahdi Sumanta. Barli Sasmitawinata mendirikan “kelompok Lima

Bandung”. Kelompok ini menjadikan hubungan mereka layaknya saudara. Kalau ada event melukis,

mereka selalu bersama-sama.Hebatnya seorang Barli Sasmitawinata, ia tetap haus akan ilmu

meskipun sudah memiliki ketenaran nama. Pada tahun 1950, ia melanjutkan pendidikannya di

Academie de la Grande Chaumiere Paris, Perancis. Disusul di Rijksakademie van beeldende kunsten

Amsterdam, Belanda pada tahun 1956.Barli juga dikenal sebagai pelukis terkenal Indonesia yang

mementingkan pendidikan seni, untuk itu sepulang dari Belanda ia mendirikan Rangga Gempol di

Dago, Bandung pada tahun 1958.Demi mengapresiasi sepak terjangnya yang panjang dalam hal seni

lukis, pemerintah melalui presiden memberikan penghargaan Satyalancana kepada Barli

Sasmitawinata pada tahun 2000.

5. Basuki Abdullah (1915-1993)


Basuki Abdullah merupakan pelukis potret yang terkenal di dunia. Ia lahir di Surakarta, 25 januari

1915 dan meninggal pada 5 November 1993.Pelukis terkenal indonesia yang beraliran realis dan

naturalis ini pernah diangkat menjadi pelukis Istana Kerajaan Thailand pada tahun 1960-an dan

pelukis resmi Istana Merdeka pada tahun 1974.Lebih dari itu, obsesinya yang mengejar kemiripan

wajah dan bentuk membuat Basuki Abdullah disukai orang-orang kalangan atas. Berbagai negarawan

dan istri mereka berlomba meminta agar dilukis olehnya, seperti Bung karno, Pangeran Philip dari

Inggris, Pangeran Bernard dari Belanda, Sultan Brunei sampai kaum jetset seperti Nyonya Ratna Sari

Dewi.Bakat melukis Basuki Abdullah terwarisi dari jiwa seni ayahnya, Abdullah Suriosubroto yang

juga sebagai pelukis.Basuki Abdullah memulai pendidikannya di HIS Katolik dan Mulo Katolik Solo,

Jawa Tengah. Kemudian ia mendapatkan beasiswa pada tahun 1933 untuk belajar di Academie Voor

Beeldende Kunsten Den Haag, Belanda.Ia juga merupakan salah satu pelukis Indonesia yang

mengharumkan nama bangsa, karena pada 6 September 1948, sewaktu penobatan Ratu Yuliana di

Belanda Basuki berhasil mengalahkan 87 pelukis kaliber internasional dalam sebuah sayembara yang

diadakan di Amsterdam.Selain di Indonesia, ia sering menyelenggarakan pameran tunggal di luar

negeri, seperti Thailand, Malaysia, Jepang, Belanda, Inggris dan Negara-negara lainnya. Bahkan tidak

kurang dari 22 negera di dunia mengoleksi karyanya.

Pablo Picasso

i
Pablo Ruiz Picasso atau akrab disapa Pablo Picasso memiliki darah seni yang mengalir dari
sang ayah yang bernama Josse Ruiz Blasco. Ayahnya merupakan seorang profesor seni. Ia
merupakan sosok yang memiliki sifat ingin selalu belajar. Ia rela berpindah-pindah tempat
demi memburu sebuah ilmu. Pada usia 14 tahun, ia masuk School of Fine Arts di
Barcelona, Spanyol. Dua tahun kemudian, ia hijrah ke Madrid untuk menempuh
pendidikan di Royal Academy. Tak lama berselang, ia kembali ke Barcelona dan bergabung
dengan  Els Quatre Gats, tempat para penyair, artis dan kritikus saling menularkan ide
yang didapat dari luar Spanyol. Dan di usianya yang menginjak 23 tahun, Picasso pindah ke
Paris, Perancis.Picasso merupakan tokoh penting akan lahirnya gaya "kubisme" dalam
dunia seni. Dia juga dikagumi karena kepintarannya dan kemampuan tekniknya yang
tinggi.Picasso memiliki kemampuan yang jempolan akan lukisan realistis. Bukan hanya itu,
dia hampir selalu untuk mengubah perawakan suatu obyek. Suatu waktu dia pernah
berkata, "Bila kumau melukis cangkir, akan kutunjukkan padamu bahwa bentuknya
bundar; tetapi itu sesuatu irama umum dan konstruksi lukisan memaksa aku menunjukkan
bawa yang namanya bundar itu sebagai suatu yang persegi.”Picasso memang seorang
seniman yang sangat produktif. Dia menghabiskan hidupnya hampir sekitar masa waktu
tiga perempat abad untuk menciptakan karya seni. Picasso telah melahirkan 20.000 karya
semasa hidupnya. Menariknya, ia sering berganti-ganti karya lukisan. Hal ini terjdi
dikarenakan ia memiliki banyak teman. Contohnya, ia merubah gaya lukisan biru dan
merah jambu (karena warna lukisan didominasi warna biru ke merah jambu) ke aliran
"Kubisme".  Ini merupakan akibat dari pertemenannya dengan Georges Braque.

Picasso merupakan sosok yang mengawali hadirnya aliran kubisme ini. Aliran ini sempat
mengagetkan dunia seni. Alasan yang paling mendasar karena aliran ini mengubah
persepsi orang akan keindahan seni. Contoh paling sederhana adalah Picasso membuat
lukisan yang dinamai dengan Demoiselles d’Avignon. Lukisan ini tentang sosok wanita
tetapi ia melukiskannya dengan sosok yang sulit sekali untuk dikenali. Ini bukan berarti,
Picasso telah "membuat keanehan" dalam membuat karya. Karena sebelumnya, ia telah
mempelajari karya pematung Iberia dan patung-patung Afrika lainnya yang menggunakan
bentuk-bentuk melengkung dan tidak proporsional."Keanehan" Picasso ini juga dibuktikan
dengan beberapa eksperimen yang telah dilakukannya, terutama pada perspektif dan
distorsi yang ada pada sebuah lukisan. Hal ini  membuat gaya kubisme temuan Picasso
mengubah wawasan dunia akan penilaian suatu lukisan. Lukisan bukan hanya dilihat
sebagai keindahan seni, tetapi juga merupakan hasil penelitian dan eksperimen.Tak salah
jika ia dijuluki seniman yang produktif. Dia sudah mencipta kan lebih dari 20.000 hasil seni
yang terpisah-pisah satu sama lain, rata-rata lebih dari 5 karya dalam seminggu yang
berlangsung selama 75 tahun! Sebagian terbesar dari waktu itu, karyanya selalu berdiri
paling depan dalam hal harga, karena itu Picasso menjadi orang yang kaya raya. Dia
meninggal dunia di kota Mougins, Perancis, tahun 1973.Meskipun dia pelukis, tetapi ia
juga membuat karya pahat. Selain itu, dia juga merupakan perancang panggung ballet.
Hasil karya Picasso juga diilhami oleh masalah politik. Contohnya,  lukisannya yang
berjudul "Guernica” (1937)". Lukisan ini bercerita tentang perang saudara yang terjadi di
Spanyol.Tak heran, kritikus-kritikus seni memberinya julukan-julukan seperti “periode
biru,” “periode merah muda,” “periode neo-klasik” dan sebagainya. Picasso juga
merupakan salah satu pencetus aliran "Kubisme". Dia terkadang ikut serta untuk
menentang perkembangan-perkembangan baru dalam dunia lukis-melukis modern.
Mungkin tak ada pelukis dalam sejarah yang sanggup menciptakan karya dengan kualitas
begitu tinggi dan dengan begitu banyak gaya serta cara.
Riset dan analisa oleh Dyanara Putri

Pendidikan
1. School of Fine Arts di Barcelona, Spanyol, 1895
2. Royal Academy, 1897
Penghargaan

Karya:
1. Lukisan biru dan merah jambu
2. Demoiselles d'Avignon
3. Guernica
aliran : kubisme
Salvador Dali

Nama Lengkap : Salvador Dali


Alias : Salvador Domingo Felipe Jacinto Dalà i Domènech, 1st Marqués de Dalà de
Pubol
Profesi : Seniman
Tempat Lahir : Figueres, Catalonia
Tanggal Lahir : Rabu, 11 Mei 1904
Zodiac : Taurus
Hobby : Menggambar, Fotografi, Membuat patung, Menulis, Bermain Film dan Teater
Warga Negara : Spanyol
aliran : surealisme
Istri : Gala DalÃ
BIOGRAFI
Salvador Dalí adalah seorang pelukis surealis terkemuka yang lahir di Figueres, Spanyol. Dalí
mengakui bahwa nenek moyangnya adalah keturunan dari Moors, sehingga ia menjadi
keturunan Arab. Dalí juga adalah juru terampil dan paling dikenal akan gambar mencolok
dan aneh dalam pekerjaan surealisnya. Keterampilan painterly-nya sering dikaitkan sebagai
pengaruh master-master Renaissance. Karya-karya opera artistik Dalí termasuk film, patung
dan fotografi, adalah hasil kolaborasi dengan berbagai seniman di berbagai media.

Dalí sangat imajinatif, ia menikmati terlibat dalam perilaku yang tidak biasa dan megah.
Gaya eksentrik yang menarik perhatian publik kadang-kadang mendapat perhatian lebih
daripada karya seninya, terutama bagi mereka yang mengagumi karyanya dengan harga
tinggi dan pengkritiknya.

Pada tahun 1980, kesehatan Dali seperti mengalami suatu bencana, istriny yang pikun, Gala,
diduga telah memberinya obat dengan obat berbahaya yang merusak sistem saraf nya,
mempengaruhi daya cipta seni Dalí.

Pada tahun 1982, Raja Juan Carlos memberikan Dalí gelar Marqués de Dalí de Púbol
(Marquis of Dalí de Púbol) sebagai bangsawan Spanyol. Untuk menunjukkan rasa terima
kasihnya, Dalí kemudian memberi raja sebuah gambar (Head of Europa, yang ternyata
menjadi gambar terakhir Dalí) setelah raja mengunjunginya di ranjang kematiannya.
 
Georges Pierre Seurat

Georges Seurat (lahir, 2 Desember 1859 di Paris, Prancis - meninggal, 29 Maret 1891 di Paris)


adalah seorang pelukis Prancis yang terkenal dengan menggunakan teknik gambarnya, yang
bermain pada cahaya dan juga kontras warna yang sekarang dikenal sebagai Pointillism,
dengan menggunakan teknik ini, ia menciptakan komposisi besar dengan kecil, yang
memisahkan warna murni dari yang terkecil secara bertahap hingga membentuk kontras warna
yang indah dan tampak bersinar.[1]
Seurat berasal dari keluarga pemilik properti, ayahnya bernama Antoine-Chrisostome Seurat,
berasal dari Champagne, dan Ernestine Faivre.[1] Ayahnya memiliki kepribadian tunggal yang
merupakan petugas pengadilan dan menghabiskan sebagian besar waktunya di Le Raincy.
[1]
 Pada masa mudanya Seurat tinggal bersama ibunya, saudaranya Emile, dan adiknya Marie-
Berthe.[1] Seurat menempuh pendidikannya di Ecolo des Beaux-Arts.[2] Sebagai mahasiswa,
Seurat bekerja di sekolah pematung Justin Lequien, selama kurang dari satu tahun
selama 1878-1879, Selama tahun ini Seurat mengembangkan rasa yang mendalam untuk
patung antik dan lukisan Renaissance.[2] Seurat sangat mengagumi lukisan JAD Ingres,
kemudian membuat studi yang cermat terhadap tradisi lanskap baru yang telah dimulai dengan
sekolah Barbizon dan memuncak dalam impresionisme.[2]

Deskripsi
Georges Seurat adalah seorang pelukis Prancis yang terkenal dengan menggunakan teknik
gambarnya, yang bermain pada cahaya dan juga kontras warna yang sekarang dikenal sebagai
Pointillism, dengan ... Wikipedia

Kelahiran: 2 Desember 1859, Paris, Perancis

Meninggal: 29 Maret 1891, Paris, Perancis

Pendidikan: National School of Fine Arts

Aliran : neo-impresionisme
Claude Monet
Claude Monet dikenal juga dengan nama Oscar-Claude Monet atau Claude Oscar Monet
(kelahiran di Paris, 14 November 1840 – meninggal di Giverny, 5 Desember 1926 pada
umur 86 tahun) adalah pelukis Perancis dengan arus impresionisme. Lukisannya
Impression, Sunrise adalah asal nama penamaan arus impresionisme.
Perjalanan hidup
Monet lahir dari pasangan Adolphe dan Louise-Justine Monet di 45 Rue Laffitte.
Keluarganya kemudian pindah ke Le Havre pada 1845 di Normandia masa beliau baru
berumur lima tahun. Nama baptisnya Oscar-Claude di Nortre-Dame-de-Lorette. Ayahnya
sangat menginginkan beliau meneruskan usaha keluarga.
Awal April 1851 Monet memasuki sekolah Le Havre. Beliau segera terkenal dengan
karikatur-karikatur carchoalnya, yang sering dipajang dan dijual seharga 10 hingga 12
francs. Monet pertama kali mendapat pelajaran drawing dari Jean-Francois Ochard,
sebelumnya murid dari Jacques-Louis David (1748 - 1825). Di pantai Normandia, beliau
bertemu Eugène Boudin, yang melihat pajangan karya-karya karikaturnya dan kemudian
menjadi mentor and mengajarinya memakai cat minyak. Boudin juga mengajarkan Monet
teknik en plein air (melukis luar ruangan).
Pada 28 Januari 1857 ibunya meninggal. Beliau kemudian dirawat bibinya Marie-Jeanne.
Masa Monet berkunjung ke Paris untuk mengunjungi The Louvre, beliau melihat sangat
banyak pelukis yang meniru lukisan yang sudah semakin dulu terkenal. Monet, dengan
kegigihannya semakin memilih memperhatikan jendela dan melukis pemandangan dengan
alat dan tekniknya sendiri.

Pada Juni 1861 Monet bergabung dengan pasukan Resimen I Kavaleri Ringan Afrika di
Aljazair untuk dua tahun dari tujuh tahun masa wajib militer. Tapi penyakit tipusnya
membuat bibinya Madame Lecadre menyarankan untuk keluar dari militer dan
menyelesaikan studi seni rupanya di universitas. Karena merasa bertentangan dengan
pelajaran klasik yang diajarkan di universitas, beliau kemudian bergabung dengan studio
Charles Gleyre di Paris, dan kemudian bertemu Pierre-Auguste Renoir, Frederic Bazille, dan
Alfred Sisley. Kemudian mereka bersama mengembangkan teknik baru dalam seni rupa
dengan melukis berlandaskan efek-efek pantulan cahaya yang ditangkap mata, awal dari
arus yang sekarang kita kenal sbg impresionisme.

Karya Monet Camille atau La Femme à la Robe Verte pada 1868, yang menaikkan
popularitas dirinya, adalah salah satu dari sekian banyak dari lukisan dengan objek yang
akan menjadi istrinya, Camille Doncieux.

Selama masa Perang Perancis-Prusia (1870 - 1871), Monet mengungsi ke Inggris untuk
menghindari konflik. Di sana beliau berupaya bisa kepada John Constable dan J. M. W.
Turner, yang lukisannya menjadi inspirasi untuk Monet dalam memahami warna.

Pada rentang masa 1871 hingga 1878 Monet tinggal di Argenteuil, desa di Seine di tidak
jauh Paris. Di sinilah banyak karya terbaiknya dihasilkan.

Impression, Sunrise (Impression, soleil levant) (1872/1873).


Masa kembali ke Paris, sekitar 1872 - 1873 beliau melukis Impression, Sunrise (Impression,
soleil levant) yang menggambarkan pemandangan Le Havre. lukisan ini ditampilkan dalam
pameran Impresionis pertama pada 1874 dan hingga sekarang menjadi koleksi Musée
Marmottan-Monet, Paris. Dari judul yang sebenarnya asal pilih ini, Kritikus Louis Leroy
memberikan sindiran "Kaum Impresionis", yang kemudian malah terkenal sbg identitas
utama mereka.

Pada 1870, Monet and Doncieux menikah dan pada 1873 pindah ke rumah di Argenteuil di
tidak jauh Sungai Seine. Mereka mendapat anak kedua, Michel, pada 17 Maret, 1878. Istri
Monet kemudian meninggal akhir suatu peristiwa tuberculosis pada 1879.

Alice Hoschedé membantu merawat kedua anak Monet. Mereka tinggal di Poissy. Pada
April 1883 mereka pindahke rumah di Giverny, Eure, di Haute-Normandie, yang kemudian
ditatanya dengan halaman kebun yang mulia dan berupaya dilukisnya kembali hingga
kesudahan hayatnya. Monet and Hoschedé menikah pada 1892.

Pada periode 1880-an dan 1890-an, karya Monet banyak berkutat pada eksperimen lukisan
dengan berbagai variasi sudut pandang dan cahaya. Seri pertamanya adalah Katedral
Rouen from dari berbagai sudut pandang dalam masa berbeda-beda sepanjang hari. Dua
puluh sudut pandang ini kemudian dipamerkan di Durand-Ruel pada tahun 1895.

Water Lily Pond (Le bassin aux Nymphéas) (1899)


Pada kurun masa 1883 hingga 1908, Monet memperagakan perjalanan ke Mediterania dan
melukis banyak pemandangan darat dan laut seperti Bordighera. Bangunan penting juga
menjadi subjek utama Monet di sana. Istrinya Alice meninggal pada 1911 dan anaknya Jean
pada 1914.

Katarak menjangkitinya sehingga mesti menjalani dua kali operasi pada1923. Lukisannya
pun berubah menjadi hadir tonality merah, suatu hal yang wajar menjadi pemandangan
sehari-hari bagi penderita katarak. Selain itu diduga beliau juga kadang-kadang bisa
mendeteksi pantulan sinar ultraviolet akhir suatu peristiwa perlakuan pembedahan
katarak.Setelah operasi beliau banyak menggarap ulang karya-karyanya terdahulu. Monet
meninggal pada 5 Desember 1926 pada umur 86 dan dikuburkan di pemakaman gereja
Giverny. Rumah dan tamannya yang sudah menjadi terkenal menjadi kekuatan tarik utama
bagi turis di Giverny.Di rumah ini juga banyak ditemukan karya-karya grafis Jepang.
Pada 2004, London, Le Parlement, Effet de Brouillard (1904), terjual semakin dari US$20
juta.
Tautan luar
Biografi Claude Monet
A Monet biography
Biografi Yayasan Claude Monet à Giverny
Artikel ini mungkin bisa menjelaskan efek warna yang ditangkapnya setelah pembedahan.
Galeri foto Claude Monet
Galeri lukisan dan biografi Claude Monet
Henri Matisse
Matisse adalah putra dari seorang juragan pasir. Pernah kuliah di bidang hukum,
Mattise  menjadi seorang admin di sebuah pengadilan setelah menamatkan
pendidikannya. Dia mulai melukis di tahun 188o setelah ibunya membawakannya
peralatan melukis saat dia terserang sakit. Sejak itu, Matisse merasa dirinya sudah
menemukan “surganya”. Dia pun beralih profesi menjadi seorang seniman dan belajar
seni di Paris, juga kemudian, London. Hal ini tentu saja mengecewakan ayahnya.
Wajar, dari dulu sampai hari ini, orangtua manapun akan lebih bangga jika anak-
anaknya lebih memilih untuk menjadi seorang dokter, insinyur, atau pengacara
ketimbang seorang seniman. Padahal, kalau lebih sukses menjadi seorang seniman,
apa salahnya?

Seumur hidupnya, Matisse pernah menikah dua kali, dan dua-duanya adalah
modelnya. Sebagai seorang seniman, Matisse juga menghargai karya pelukis lainnya
dan menjadi kolektor dari lukisan mereka. Dari kedua istrinya, Matisse mendapatkan 3
orang anak. Matisse juga pernah menggunakan teknik divisionisme, yang ia dapatkan
setelah membaca sebuah esai karya Paul Signac. Divisionisme atau yang juga disebut
dengan nama chromoluminarisme adalah sebuah gaya menggambar neo-impressionis
dengan cara memilah-milah warna dengan titik-titik. Agak mirip dengan pointilisme,
tapi sedikit berbeda.

Kelahiran: 31 Desember 1869, Le Cateau-Cambrésis, Perancis


Meninggal: 3 November 1954, Nice, Perancis
Kebangsaan: Prancis
Seri: The Dance, Blue Nudes, The Back Series, Yellow Odalisque
Periode: Fauvisme, Impresionisme, Seni modern, Pasca-impresionisme, Modernisme, Neo-
Impresionisme
Anak: Marguerite Duthuit Faure, Jean Matisse, Pierre Matisse

Anda mungkin juga menyukai