Anda di halaman 1dari 4

Biografi Tokoh Seni Rupa Indonesia Raden Saleh

Raden Saleh Sjarif Boestaman atau yang lebih dikenal dengan nama
Raden Saleh, adalah seorang pelukis terkemuka dari Indonesia yang hidup
pada abad ke-19. Ia lahir pada tanggal 16 Juli 1811 di Semarang, Jawa
Tengah, yang pada saat itu merupakan wilayah Hindia Belanda.
Raden Saleh berasal dari keluarga bangsawan Jawa, dengan ayahnya
adalah seorang bangsawan dari Mataram. Pada usia yang sangat muda, ia
menunjukkan bakat dan minat yang besar dalam seni lukis. Maka, ia pun
diperbolehkan untuk belajar seni di Hindia Belanda. Raden Saleh saat itu
belajar di Taman Siswa dan di bawah bimbingan pelukis Belanda, Nicolaas
Pieneman. Pada tahun 1839, Raden Saleh berangkat ke Eropa untuk
melanjutkan pendidikan seninya
Di Eropa, ia mengikuti Akademi Seni Rupa di Den Haag, Belanda. Selama di sana, Raden
Saleh terinspirasi oleh berbagai gaya seni Barat, terutama Romantisme dan Realisme.
Dia juga mengunjungi Paris dan mengagumi karya-karya seniman terkenal seperti Eugene
Delacroix.
Ketika masih di Eropa, Raden Saleh meraih kesuksesan internasional dengan karyanya yang
mencerminkan kehidupan dan alam Indonesia.
Lukisan-lukisannya sering menggambarkan tema-tema sejarah, pemandangan alam, serta
kehidupan dan kebudayaan masyarakat Jawa. Salah satu lukisannya yang terkenal adalah
“Pemberontakan di Jawa” yang menggambarkan pemberontakan Diponegoro melawan penjajah
Belanda. Setelah kembali ke Indonesia pada tahun 1852, Raden Saleh terus melukis dan
menciptakan karya-karya seni yang indah.
Dia juga mendapatkan pengakuan dan dukungan dari pemerintah Hindia Belanda. Pada
tahun 1875, ia dianugerahi gelar kebangsawanan oleh Raja Belanda Willem III. Raden Saleh
meninggal pada tanggal 23 April 1880 di Bogor, Jawa Barat, meninggalkan warisan seni yang luar
biasa.
Karya-karyanya terus dihargai dan diakui sebagai sumbangan penting dalam seni lukis Indonesia.
Museum Raden Saleh di Semarang dan Museum Nasional di Jakarta adalah beberapa tempat di
mana karya-karyanya dipamerkan dan disimpan hingga saat ini.
Raden Saleh diakui sebagai pelopor seni rupa Indonesia yang berperan dalam
memperkenalkan seni lukis Barat ke tanah air. Karya-karyanya menggabungkan elemen-elemen
seni Barat dengan tradisi seni lokal, menciptakan suatu gaya yang unik dan bermakna.
Keberanian dan semangat inovatifnya dalam seni telah menginspirasi generasi seniman
selanjutnya dan menjadikannya sebagai salah satu ikon seni Indonesia yang tak terlupakan.
BIOGRAFI AFFANDI KOESOEMA

Affandi Koesoema, lebih dikenal dengan nama Affandi, adalah seorang seniman lukis
Indonesia yang terkenal dengan gaya ekspresionisnya. Biografi tokoh seni rupa Indonesia Affandi
lahir tanggal 26 Oktober 1907 di Cirebon, Jawa Barat. Affandi tumbuh dalam keluarga yang
memiliki minat seni. Sejak kecil ia telah menunjukkan bakat dan minat dalam melukis. Affandi
memulai pendidikan seninya di sekolah rakyat setempat. Namun ia tidak melanjutkan pendidikan
formalnya ke jenjang yang lebih tinggi.
Sebagai seorang seniman otodidak, ia belajar melalui pengamatan, praktek, dan
eksperimen sendiri. Affandi mengembangkan gaya lukisnya yang khas, dengan menggunakan
sapuan kuas yang enerjik, warna-warna yang mencolok, dan penggambaran yang ekspresif.
Karir seni Affandi dimulai pada tahun 1930-an. Karya-karyanya menggambarkan kehidupan sehari-
hari masyarakat Indonesia, pemandangan alam, dan potret diri yang penuh emosi.
Karyanya juga sering memperlihatkan pengaruh kehidupan dan pengalamannya serta pemikiran
tentang sosial dan politik.
Affandi sering bepergian ke luar negeri untuk memperluas wawasannya dan
memamerkan karyanya di berbagai pameran internasional. Ia dikenal di dunia seni internasional dan
diakui sebagai salah satu seniman terkemuka Indonesia.
Pada tahun 1974, ia mendapatkan penghargaan dari Museum Seni Kontemporer Asia di
Taipei. Selama hidupnya, Affandi telah menciptakan ribuan lukisan dan meninggalkan warisan seni
yang besar.
Karya-karyanya dapat ditemukan di berbagai museum dan koleksi pribadi di Indonesia maupun di
luar negeri. Ia juga aktif dalam berbagai kegiatan seni dan memainkan peran penting dalam
pengembangan seni rupa Indonesia.
Affandi meninggal dunia pada tanggal 23 Mei 1990 di Yogyakarta, meninggalkan
warisan seni yang tak tergantikan. Karya-karyanya terus dihargai dan diakui sebagai sumbangan
penting dalam perkembangan seni lukis Indonesia.
Biografi Abdullah Suriosubroto

https://www.senipedia.id
Abdullah Suriosubroto adalah seorang seniman terkenal di Indonesia yang terkenal karena karya lukisannya
yang beragam. Dia adalah anak dari pahlawan nasional Dr. Wahidin Sudirohusodo. Seiring berjalannya
waktu, nama Abdullah semakin dikenal pada abad ke-20.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Fikry dalam sebuah jurnal tentang Biografi tokoh seni rupa
Abdullah Suriosubroto, dia adalah seniman yang terkenal karena kecintaannya terhadap pemandangan alam.
Tanpa disadari, Abdullah sering kali menampilkan pemandangan alam dalam karya-karyanya. Contohnya
adalahi lukisan “Pemandangan Priangan” yang dibuat pada tahun 1935.
Karena kecintaannya terhadap pemandangan alam, Abdullah dikenal dengan aliran seni yang disebut “Mooi
Indie” atau “Hindia Indah”.

Abdullah Suriosubroto lahir pada tahun 1878 di Semarang. Ia sempat mengikuti sekolah kedokteran
di Belanda. Tetapi di masa pendidikan tersebut, ia menyadari bahwa dokter bukan karir yang diinginkannya
karena ia lebih menyukai seni.
Akhirnya Abdullah pun memutuskan untuk menjadi seorang pelukis. Setelah kembali ke Indonesia, ia pun
terus mengasah kemampuannya dan yakin untuk menggeluti profesinya itu.
Selain Pemandangan Priangan, lukisan terkenal lainnya adalah Pemandangan di Jawa Tengah dan Hamparan
Sawah.

Abdullah menghabiskan masa hidupnya di Solo, Bandung, dan juga Yogyakarta. Alasannya karena
ketiga kota ini memiliki pemandangan yang indah. Namun Abdullah memilih tinggal di Yogyakarta hingga
akhir hayatnya pada tahun 1941.
Biografi Basuki Abdullah

https://museumbasoekiabdullah.or.id/
Biografi seniman seni rupa Indonesia ini adalah anak dari Abdullah Suriosubroto. Ia lahir pada tanggal 25
Januari 1915 di Surabaya.

Pelukis dengan nama lengkap Fransiskus Xaverius Basuki Abdullah ini mendapatkan pengakuan
sebagai pelukis Istana Merdeka oleh Soekarno pada tahun 1970-an.
Gaya lukisan Basuki Abdullah didasarkan pada aliran realisme. Abdullah telah diakui sebagai maestro seni
rupa di tingkat internasional. Bahkan, dalam sebuah kompetisi seni rupa di Belanda, ia berhasil mengungguli
87 pelukis Eropa.
Basuki Abdullah meninggal pada 5 November 1993. Beberapa karya lukisan Basuki Abdullah yang terkenal
adalah Dalam Sinar Bulan, Dr. Ir. Soekarno Presiden RI, Gatutkaca dan Anak-anak Arjuna, Jaka Tarub,
Pantai Flores, dan Pemandangan.

Anda mungkin juga menyukai