Anda di halaman 1dari 5

REVIEW BUKU BIOGRAFI

Andy F. Noya

Giordano Pramodana Ladeka


X-3/20
Judul Buku : Andy F. Noya Kisah Hidupku
Penerbit : Kompas
Tanggal Terbit : 3 Agustus 2015
Tebal Halaman : 436
ISBN : 978-979-709-954-1

Buku yang direview di dalam karya ini adalah sebuah buku Biografi seorang tokoh bernama
Andy F. Noya yang sekarang sering dikenal melalui acaranya bernama Kick Andy. Di dalam
buku ini, dituliskan beberapa pengalaman dalam hidupnya yang menurut dia sendiri merupakan
sebuah pengalaman yang sangat berarti baginya di dalam kehidupannya. Dimulai dari saat dia
masih sangat muda sampai saat lahirnya acara Kick Andy. Pengalaman-pengalaman yang dia
ceritakan di dalam buku ini sebagian besar adalah saat dia masih kecil sampai dia mendapat kerja
sampai membuat Kick Andy, namun buku ini tidak menjelaskan pengalaman Andy Noya selama
bekerja di Kick Andy.

Bagian 1 : Masa Kecil di Surabaya


Di dalam bab pertama ini, Andy Noya menceritakan beberapa pengalamannya yang sangat
berarti bagi dia saat tinggal di Surabaya pada saat dia masih sangat kecil. Beberapa pengalaman
yang dia ceritakan dalam bukunya adalah saat dia sering diejek karena merupakan keturunan
Belanda, mengenai bagaimana ayahnya bertemu dengan ibunya, mengenai kakeknya yang
dibunuh oleh warga, saat dia kena teluh dan terpaksa meninggalkan pulau Jawa, ada juga saat
teman baiknya meninggal karena kecelakaan dengan mobil ayah temannya dan saat dia memiliki
ingatan buruk dengan orang berkaki pincang karena salah satu warga di tempat tinggalnya.
Kutipan-kutipan dalam bagian pertama :

Bagian 2 : Hidup Serba Kekurangan


Di dalam bab kedua ini, Andy Noya menceritakan beberapa pengalamannya yang sebenarnya
sebagian besar sangat menyakitkan bagi dia saat dia tinggal dengan ekonomi keluarga yang
kurang. Beberapa pengalaman yang dia ceritakan adalah saat dia tinggal di rumah ukuran 3x4
meter untuk 3 orang, saat dia menetap di rumah kenalan ibunya, saat dia tinggal di garasi mobil,
saat dia menjadi korban tabrak lari, saat dia tidak naik kelas, saat dia memecahkan kaca spion
mobil orang lain, saat kakaknya yang bernama Gaby terkena polio, saat ibunya membuatkannya
baju ulang tahun yang banyak diejek teman-temannya dan saat dia mendapat nilai jelek dalam
pelajaran membuat prakarya.

Bagian 3 : Kehidupan di Jalanan


Di dalam bab ketiga ini, Andy Noya menceritakan beberapa pengalamannya saat dia jarang
sekali pulang dan biasanya malah tidur di luar rumahnya. Di bab ini Andy menceritakan
mengenai bagaimana kehidupan di jalanan yang dia lalui itu memiliki banyak kenangan yang
dialaminya karena saat itu dia masuk kedalam sebuah geng pembuat onar karena rasa
dendamnya terhadap orang kaya dalam kejadian tragedi kaca spion. Di dalam bab ini juga Andy
menceritakan bagaiman dia melihat muka ayahnya yang belum pernah dia lihat semenjak mereka
berpisah saat Andy masih bayi.

Bagian 4 : Ludruk dan Kebun Binatang


Di dalam bab keempat ini, Andy Noya menceritakan beberapa pengalamannya dalam tempat
yang saat kecil dulu sering dia kunjungi untuk bermain yaitu ludruk dan kebun binatang. Dia
menceritakan bagaimana pertunjukan yang ditampilkan di ludruk dan juga bagaimana dia dan
teman-temannya sering menyelinap masuk untuk melihat penampilan di ludruk tersebut. Dia
juga menceritakan hal yang sering dia lakukan saat berada di kebun binatang seperti main dan
bersembunyi di sungai dan mengintip orang pacaran.

Bagian 5 : Kehidupan Baru di Malang


Di dalam bab kelima ini, Andy Noya menceritakan beberapa pengalamannya saat dia tinggal di
Malang selama satu tahun. Dia menceritakan bagaimana kehidupannya yang cukup bahagia saat
itu, dia memiliki teman yang baik, guru yang sangat mempengaruhinya serta saat dia lulus ujian.
Hanya setahun dia tinggal di Malang, ayahnya kemudian mengajak mereka tinggal di Jayapura,
saat itu ibunya ragu-ragu oleh karena itulah Andy dibawa ke Jayapura terlebih dahulu sedangkan
ibu dan kakak-kakak Andy tinggal di Malang sampai ada keputusan. Andy ke Jayapura bersama
kenalan ayahnya dengan menggunakan kapal yang sangat tidak nyaman menurut ceritanya.

Bagian 6 : Tumbuh Dewasa di Jayapura


Di dalam bab keenam ini, Andy Noya menceritakan hidupnya saat dia tumbuh besar di Jayapura
setelah sampai di Jayapura. Dia menceritakan bagaimana tempat tidurnya yang kurang nyaman
dibandingkan sebelumnya yaitu di gudang, pengalaman saat dia sekolah yaitu saat dia menjadi
kiper cadangan sampai saat dia jatuh cinta pada seorang guru walaupun akhirnya cintanya tidak
diterima, ada juga saat dai diolok-olok karena menjadi anak teknik yang membaca puisi dan
karena profesi ayahnya yaitu seorang montir mesin TIK. Dia juga menceritakan bagaimana dia
tidak mau ke gereja disana karena beberapa iman yang menurut dia tidak mengikuti nilai
kekristenan, saat dia dan ayahnya tinggal di kohs, saat ibunya pindah ke Jayapura. Namun yang
paling menyedihkan adalah saat ayahnya meninggal secara mendadak saat mereka masih
bertengkar, kematian ayahnya saat itu sangat menyulitkan hidup keluarganya terutama karena
tidak ada lagi yang dapat membantu ibu menghidupi keluarga dan juga para langganan perbaikan
mesin TIK harus mencari orang baru.

Bagian 7 : Kehidupanku di Ibu kota


Di dalam bab ketujuh ini, Andy Noya menceritakan hidupnya saat dia sudah cukup dewasa dan
keluarganya pindah ke Jakarta. Saat itu di Jakarta dia merasakan bahwa cara hidup di Jakarta
sangat berbeda dengan Jayapura saat itu, seperti misalnya sikap murid terhadap gurunya. Dia
juga menceritakan pengalamnannya dimana dia bertahan hidup selama seminggu hanya dengan
menggunakan uang Rp5.000,00 dan juga saat dia dan ibunya mengemis setiap hari di Sekolah

Tinggi Publisistik(STP) dan uang yang dikeluarkan keluarganya termasuk kakaknya agar dapat
bersekolah disana. Dia juga memiliki 2 sahabat saat itu, yang satunya, Agus Pramono sekarang
menjadi seorang senior produser acara Kick Andy.

Bagian 8 : Terjun ke Dunia Kewartawanan


Di dalam bab kedelapan ini, Andy Noya menceritakan hidupnya saat dia kerja didalam bidang
Kewartawanan. Dia menceritakan bagaimana pekerjaannya sebagai seorang wartawan
berlangsung saat itu. Di dalam bab ini pun dia juga menceritakan bagaimana dia bertemu istrinya
dan bagaimana mereka menikah, ternyata dia bertemu istrinya di tempat kerjanya, saat itu
istrinya adalah seorang sekretaris di tempat kerjanya, keluarga istrinya pun saat itu menerima
Andy dengan tangan terbuka karena kesan baik yang ditunjukannya kepada nenek dari istrinya
tersebut. Dia juga memiliki pengalaman meliput latihan Kapal Latih Angkatan Laut, KRI Dewa
Ruci, ke Thailand dan Brunei Darussalam yang dimana saat dia berpisah dengan anggota
angkatan laut tersebut, Andy diterjunkan ke laut sebagai perpisahan spesial mereka.

Bagian 9 : Memimpin Media indonesia


Di dalam bab kesembilan ini, Andy Noya menceritakan beberapa pengalamannya lebih lanjut
saat dia bekerja sebagai seorang wartawan. Di dalam bab ini dia memberitahukan bahwa dia
tidak hanya bekerja di satu tempat, pada awalnya dia bekerja di Bisnis Indonesia lalu pada
pertengahan tahun 1991, 2 wartawan surat kabar Media Indonesia datang ke rumahnya dan
menawarinya bekerja di tempat mereka sebagai asisten redaktur eksekutif. Menurut tulisan
dalam bab ini, selama dia bekerja di tempat tersebut, dia telah mengalami banyak permasalahan,
permasalahan tersebut biasanya merupakan sebuah permasalahan bersama seperti saat pikiran
anak buahnya yang tidak sama dengan dia dalam hal bekerja keras juga saat ada seorang
wartawan yang melakukan pemerasan. Dia juga pernah mengalami beberapa pengalaman lainnya
seperti menjadi seorang penyiar radio sebelum kejatuhan rezim orde baru.

Bagian 10 : Seputar Indonesia, Pam Swakarsa, sampai Cardiff


Di dalam bab kesepuluh ini, Andy Noya menceritakan beberapa pengalamannya terutama
pengalamannya saat dia bekerja di Seputar Indonesia sampai saat dia belajar di Cardiff, ibukota
Wales. Di dalam bab ini, pengalaman yang dia ceritakan sebagian besar merupakan pengalamanpengalaman yang dialaminya ketika dia bekerja di dunia Televisi seperti Metro TV dan RCTI,
kemudian dia pun juga menceritakan pengalamannya saat dia memimpin Seputar Indonesia. Dia
pun juga menceritakan pengalamannya saat dia belajar di Cardiff, pengalaman yang dia ceritakan
adalah pengalaman yang telah dia lalui bersama 4 temannya yang juga belajar disana saat itu,
dan ada juga sedikit pengalamannya saat dia berkunjung ke Amerika bersama teman-temannya
dan saat mereka memiliki pemandu asal Seattle selama disana.

Bagian 11 : Amplop, Xin Wen, dan Kick Andy Foundation


Di dalam bab kesebelas ini, Andy Noya menceritakan pengalamannya lebih lanjut saat dia
bekerja di dunia Televisi dalam pekerjaannya di Metro TV dan RCTI. Pengalaman yang dia
ceritakan ada yang cukup mengesankan karena isi cerita cukup menegangkan terutama saat Andy
Noya diperiksa polisi dan saat pernyataannya dalam televisi secara live yang menyatakan bahwa
jika oknum polisi yang saat itu merampas hasil rekaman tidak mengembalikannya dalam waktu 2
kali 24 jam, maka Metro TV saat itu akan menempuh jalur hukum, ada pun juga masa yang
sepertinya kurang menyenangkan saat dia memecat banyak orang seperti tim Papua yang bekerja
di tempatnya sampai memecat teman dekatnya sendiri, lalu ada juga saat dia menguji presenter
Xin Wen, orang-orang yang diujinya adalah orang-orang yang dapat berbahasa Mandarin.
Disamping pekerjaannya, dia juga menceritakan bagaimana dia bertemu kembali dengan guru
yang sangat menginspirasinya saat dia bersekolah di SD Sang Timur di Malang. Dia juga
menceritakan saat-saat acara televisi yang sekarang dia lakukan yaitu acara Kick Andy telah
lahir. Yang terakhir dia ceritakan adalah saat ibunya dan kedua kakaknya, Gaby dan Yoke
meninggal karena kanker.

Anda mungkin juga menyukai