Anda di halaman 1dari 6

LITERASI BUKU NONFIKSI

La Tahzan for True Love Muslimah


A. Identitas Buku

1. Judul buku : La Tahzan for True Love Muslimah


2. Nama pengarang : Elfaira Shaifiyah
3. Nama penerbit : Araska
4. Tahun terbit : September 2017
5. Tebal buku : 14 x 20,5 cm 212 halaman
6. Harga buku : 65.000

B. Isi Buku Singkat


Bagian 1 : Jomblo Juga Bisa Bahagia

Bagian ini menjelaskan mengenai makna kesendirian tanpa pasangan. Di samping itu, juga
ada beberapa cara untuk mengisi kesendirian supaya waktu yang ada bisa diisi dengan kegiatan
yang produktif dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain juga tidak terbuang sia-sia.
Penulis juga menjelaskan mengenai hikmah yang patut disyukuri di balik kesendirian. Namun,
banyak orang yang bersedih karena hal-hal sepele, salah satunya kesendirian. Padahal selalu ada
penyelesaian apabila tetap berusaha berlapang dada dan menyerahkan semuanya pada Allah
SWT. Penulis menuliskan bahwa ada modal utama dan beberapa cara untuk menghilangkan
kesedihan akibat kesendirian dan memciptakan kegembiraan sebagai seorang jomblo yang sesuai
dengan tuntunan Islam. Terdapat juga anjuran untuk bertobat karena setiap manusia tidak bisa
menghindari kematian dan segala sesuatu nya pasti akan dipertanggungjawabkan di sisi Allah
SWT.

Bagian 2 : La Tahzan Allah Bersamamu

Bagian ini menjelaskan mengenai Allah ada di setiap langkah, di setiap waktu, saat hati
sedang merindu, saat sedang berputus asa terhadap proses yang panjang atau sedang gundah.
Penulis juga menjelaskan mengenai cara-cara mengisi waktu dengan kegiatan yang bemanfaat
yang dapat mengalihkan focus. Terdapat juga tips-tips dari dalam diri dalam menghadapi
permasalahan yang dihadapi, seperti memperkuat iman dan tersenyumlah, bersabar di setiap
keadaan dan lapangkan hati, yakin bahwa akan ada hari indah di esok hari.

Bagian 5 : Perjuangan dan Doa untuk Mendapatkan Jodoh

Bagian ini menjelaskan mengenai setiap orang pasti mendapatkan jodohnya. Banyak wanita
yang merasa rendah diri, minder, sedih, dan takut. Tidak akan ada satu laki-laki pun yang akan
mencintai, buang-buang pikiran itu jauh-jauh. Jangan bersedih sebab tiap insan diciptakan
berpasangan. Penulis juga menjelaskan kriteria seorang jodoh ideal menurut islam. Terdapat juga
tips-tips yang perlu dilakukan agar segera mendapatkan jodoh, seperti harus berupaya untuk
memperbaiki diri. Juga terdapat cara mencari jodoh menurut islam, dan upaya lainnya seperti
doa-doa mustajab mendekatkan jodoh. Disini kita diajarkan untuk menjadikan Allah sebagai
tempat memohon dan meminta setelah berikhtiar.
Bagian 6 : Membangun Mahligai Rumah Tangga

Bagian ini menjelaskan mengenai membangun rumah tangga yang sesuai dengan tuntunan
Islam. Selain itu, juga ada beberapa langkah-langkah untuk mendapat perhatian suami dan sitri
dlama menjalani kehidupan rumah tangga yang islami. Ada penjelasan juga mengenai senyuman
istri mempunyai pengaruh kuat dalam rumah tangga. Karena senyuman membawa kedamaian
dalam sebuah keluarga, terutama bagi sang suami. Lalu, sepasang suami istri harus mampu
mengevaluasi pengalaman pernikahan guna mencapai pernikahan yang sukses. Istilah “Baiti
Jannati” atau rumahku surgaku harus diusahakan dari kedua belah pihak, yakni suami dan istri.
Harus ada timbal balik di antara keduanya. Penulis juga mencantumkan tata cara mengontrol
amarah dalam berumah tangga. Memperkuat ikatan pernikahan dan menggauli juga ada tata
caranya. Dengan begitu Allah SWT akan memberikan barokah dan anugerah yang baik dalam
pernikahan.

C. Kelebihan dan Kekurangan Fisik/Isi Buku


1. Kelebihan
a. Ringan bahasanya sehingga mampu dipahami secara mudah tanpa perlu berpikir kritis.
b. Bahasanya sesuai umur remaja, yaitu bahasa gaul. Sehingga penulis benar-benar melihat
konsumen buku ini.
2. Kekurangan
a. Sampul pada buku ini kurang menarik karena perpaduan warna yang kurang padu dan
terkesan kurang profesional.

D. Pendapat Berdasarkan Kelebihan dan Kekurangan Buku


Menurut kami, buku ini mempunyai beberapa kelebihan, di antaranya adalah
bahasa yang digunakan ringan sehingga mudah dipahami dan tidak perlu untuk berpikir
keras dalam membacanya. Juga, bahasanya sesuai dengan umur remaja masa kini atau
yang lebih dikenal sebagai bahasa gaul. Sehingga, buku ini, cocok untuk semua kalangan
mulai dari remaja sampai orang tua. Isi dari buku ini juga lumayan bagus dan bermakna.
Mengandung isi yang bermanfaat terutama bagi orang yang belum menikah untuk
mempersiapkan jodohnya.
Namun, disisi lain, buku ini juga memiliki beberapa kekurangan yakni sampul
pada buku ini kurang menarik sehingga sedikit membosankan dan monoton. Warna yang
digunakan pada cover kurang padu dan terkesan kurang professional.
E. Simpulan Berdasarkan Kelebihan dan Kekurangan Buku
LITERASI BUKU FIKSI

A. Identitas Buku

1. Judul buku : Dilan 1990


2. Nama pengarang : Pidi Baiq
3. Nama penerbit : Pastel Books
4. Tahun terbit : 2015
5. Halaman buku : 332 halaman
6. Harga buku : 60.000

B. Sinopsis Singkat
1. Aku
Bagian ini berisi perkenalan seorang Milea Adnan Hussain, seorang pelajar pindahan dari
Sumatra Barat ke Bandung. Memasuki salah satu SMA Negeri di Bandung. Ia juga
memperkenalkan keluarganya, hobinya, dan riwayat hidupnya. Ia juga menjelaskan keadaan
Bandung saat tahun 1990.
2. Sang Peramal
Bagian ini menjelaskan Milea yang bertemu dengan Sang Peramal ketika akan berangkat
sekolah di pagi hari. Diberi nama peramal karena lelaki itu meramal apa yang akan terjadi pada
Milea dengannya yang tidak selalu terbukti. Pada hari Minggu, Milea kedatangan tamu, yaitu
Sang Peramal tersebut dan salah seorang temannya. Milea diberi undangan olehnya dan
berbincang-bincang dengan bahasa yang menggemaskan dan lucu sehingga selalu terngiang-
ngiang oleh Milea. Milea menceritakan bahwa ia memiliki seorang pacar bernama Beni yang
sedang menjalani pacaran jarak jauh.
3. Dia Adalah Dilan
Bagian ini menceritakan Milea yang sedang mengikuti upacara, matanya lihai mencari
keberadaan Sang Peramal itu. Lalu, ia melihatnya setelah upacara yang dipamerkan oleh guru BP
yang sedang marah. Temannya, Revi, memberitahu nama Sang Peramal itu, Dilan. Dilan adalah
seorang panglima tempur geng motor yang pasti dianggap oleh Milea adalah anak yang nakal.
Milea berencana menjauhi Dilan ketika nanti akan didekati lagi. Benar, sepulang sekolah Dilan
meninggalkan motornya dan menaiki angkot yang sama dengan Milea. Hanya sekadar mengantar
Milea pulang dan kembali lagi ke sekolah untuk mengambil motornya. Dilan juga mengatakan
bahwa Milea cantik dan berkata bahwa Dilan belum mencintainya, tidak tahu kalau sore nanti.
Milea kepikiran dengan kalimat itu. Hingga pada suatu malam, ia ditelpon oleh Beni, ia
akan berkunjung ke Bandung minggu depan. Besoknya, Milea mendapatkan surat dari Rani,
temannya, surat itu dari Dilan yang berisi bahwa Dilan telah mencintai Milea. Milea khawatir
Rani telah membaca surat itu.
4. Warung Bi Eem
Bagian ini menceritakan Milea dan kawan-kawannya sedang makan di kantin. Milea
mencari-cari Dilan, lalu salah seorang temannya, Nandan, berkata bahwa pasti banyak yang
makan di Warung Bi Eem. Tempat nongkrong geng motor, perokok, dan peminum. Pokoknya
tempat anak nakal. Milea bisa menebak, pasti Dilan ada di sana. Milea menceritakan tentang
Warung Bi Eem panjang lebar dalam bagian ini.
Tiba-tiba ketika makan, Dilan datang ke kantin dengan temannya. Lalu, Dilan menyapa
Milea dan sedikit perbincangan dengan Nandan dan membuat Nandan risih. Dilan mengaku
mencintai Milea pada Nandan, Nandan terlihat kesal. Kata Rani, Nandan memang suka pada
Milea, sebenarnya Milea juga sudah tahu. Kemudian, Dilan mengikuti Milea ke kelas dan
membuat sebuah daftar yang menyukai Milea. Semua nama dicoret kecuali namanya, Dilan. Tak
lama kemudian, guru Milea datang dan Dilan diusir dari kelas.
Sepulang sekolah, Dilan menemui Milea untuk mengatakan bahwa nanti malam ia akan
berkunjung. Milea melarang karena ayahnya sedang cuti dari militer. Ia mengatakan bahwa
ayahnya galak. Tetapi, Dilan tetap kekeuh. Malam harinya, Milea mendengar suara motor Dilan.
Benar saja, Milea segera masuk kamar dan tak lama mendengar motor pergi. Lalu, Milea keluar
kamar dan menemui ibunya, ibunya berkata bahwa ada teman yang mencari Milea dan ayahnya
menjawab bahwa Milea telah tidur. Kemudian, ayah Milea diberi menu kantin baru.
Lalu, beberapa waktu kemudian, Milea mendengar dering telepon. Milea sudah menebak
itu Dilan. Benar. Mereka berbincang di telepon lama. Milea merasa mulai suka pada Dilan.
Milea pun bingung harus berbicara pada siapa tentang Dilan. Tidak mungkin dengan Beni yang
pendek sumbunya.
5. Papan Pembatas Kelas
Pada bagian ini Milea menceritakan bahwa Dilan tidak ada di kantin. Milea heran,
padahal Dilan itu menyukainya, tetapi kenapa tidak terkesan mengejar? Nandan dan teman-
temannya selalu berkata buruk mengenai Dilan, tetapi Milea tidak memercayai begitu saja. Lalu,
saat perjalanan ke kelasnya dari kantin, ia berpapasan dengan Dilan. Dilan menanyakan apakah
ia boleh mengikuti kelas Milea lagi, tetapi ia menjawab tidak boleh. Kemudian, guru Milea
datang dan pembelajaran dimulai.
Saat di tengah-tengah pembelajaran, tiba-tiba papan pembatas di sebelah kanan roboh.
Ternyata itu ulah Dilan dan Piyan. Mereka berkata bahwa Dilan ingin mengintip Milea. Setelah
itu, Dilan dipukul dengan buku oleh Wati. Alhasil, dipanggillah Dilan dan Piyan ke ruang guru
oleh Pak Suripto dengan cara yang kasar. Sejak itu, Dilan tidak ada di hadapan Milea, Milea
sempat berpikir, apakah Dilan di-skorsing atau memang tidak ada. Milea ingin tahu
kebenarannya, ia ingin menggali kebenaran. Namun, ia merasa tidak berhak mengetahui
segalanya.
Suatu hari, Wati akhirnya bersama Milea ke kantin. Milea sangat senang karena dapat
mengetahui informasi tentang Dilan dari saudara Dilan langsung. Dari situlah Milea tahu bahwa
Dilan tidak senakal yang dibicarakan Nandan. Juga dari saat itulah Milea berjanji akan main ke
rumah Wati.
6. Dilan Menghilang
Bagian ini menceritakan kesedihan Milea karena memang Milea melihat Dilan setiap hari
di sekolah. Tetapi, Dilan tidak pernah mengganggunya lagi. Padahal, waktu itu adalah hari ulang
tahun Milea. Bahkan, Nandan memberi kado boneka besar pada Milea. Milea berpikir Dilan
lupa. Beni pun datang memberi kejutan pada 00.00 bersama teman-teman Jakartanya. Milea
senang, tetapi tidak sepenuhnya senang. Milea tidur dalam perasaan gundah.
7. Teka-Teki Silang
8. Dilan Menjauh
9. Cerdas Cermat
10. Geng Motor
11. Peristiwa Jakarta
12. Aku Sakit
13. Beni Dan Mas Ato
14. Pendapatku Tentang Beni
15. Putus Dengan Beni
16. Susiana
17. Kang Adi
18. Dilan Vs Suripto
19. Bunda
20. Jalan-Jalan
21. Syukuran
22. Rencana Penyerangan
23. Pergi Dengan Kang Adi
24. Berantem Dengan Anhar
25. Malam Ini

C. Unsur Instrinsik
1. Tema
Persahabatan, romansa, kekeluargaan
2. Penokohan
 Dilan: jagoan, cerdas, humoris, memiliki jiwa revolusioner, romantis, iseng,
tidak terduga, mudah terpancing emosi
 Milea: cantik, acuh namun perhatian
 Nandan: rajin, keren
 Anhar: pemarah
 Kang Adi: pintar, pebisnis
 Pak Suripto: pemarah
3. Alur
Cerita ini menggunakan alur mundur, terbukti dengan pada awal bab, Milea
menceritakan kisah cintanya pada tahun 1990 bersama Dilan
4. Setting
 Latar waktu: tahun 1990
 Latar tempat: Kota Bandung, sekolah, dan rumah
 Latar Suasana
5. Amanat
 Amanat untuk saling menghormati siapapun orangnya, kita tidak boleh
menyalahgunakan jabatan, entah itu guru, ataupun yang lain. Jangan
menggunakan jabatan untuk berbuat semena-mena
 Amanat untuk saling memaafkan sehebat apapun permasalahannya
 Amanat untuk menghormati dan bersikap santun terhadap orang tua

D. Unsur Ekstrinsik
1.
E. Identifikasi Ciri Kebahasaan

F. Pendapat Terhadap Fisik dan Isi Unsur Instrinsik/Ekstrinsik Berdasarkan


Kelebihan dan kekurangan
1. Kelebihan Buku
a. Kisah yang diangkat tidak pasaran sehingga membuat pembaca ingin membaca berkali-
kali. Bahkan, penasaran dengan kisah berikutnya.
b. Bahasa daerah yang diangkat meningkatkan keindahan novel ini.
c. Penulis bisa membawa pembaca menuju imajinasi tertinggi dengan bahasa dan cerita
yang ditorehkan.
d. Sampul yang menarik dengan pengenalan gambar-gambar tokoh.
e. Pemberian gambar pada sela cerita meningkatkan kualitas novel ini.
2. Kekurangan Buku
a. Bahasa yang digunakan kurang baku.
b. Deskripsi mengenai toko kurang detail
c. Novel ini di khususkan untuk kalangan terbatas, tidak semua umur diperbolehkan
membaca novel yang bergenre roman
d. Novelnya terkesan mewah, karena novelnya terlalu tebal padahal isi tulisan tidak terlalu
memenuhi lembar kertas
e. Peran milea kurang menonjol
f. Ada beberapa kalimat yang terdengar aneh seperti banyak percakapan yang tidak
nayambung, barangkali pengaruh latar waktu tahun 1990

Anda mungkin juga menyukai