Anda di halaman 1dari 11

IDENTITAS

Nama : Ananda Savira Tri Octaviani

Kelas :G-2

Absen:03

DAFTAR PUSTAKA:
Baiq, Pidi.2018.Milea, Suara dari Dilan.Bandung: Pastel Books.

IDENTITAS BUKU:

Judul Buku : Milea,Suara dari Dilan

Penulis : Pidi Baiq

Penerbit : Pastel Books

Jumlah Halaman: 357 Halaman


Milea, Suara dari Dilan

Langit akan mendung tanpa mentari


Karena takkan lagi kulihat senyuman dari Milea ku
Malam akan sunyi tanpa rembulan
Karena takkan lagi kudengar tawa dari Milea ku
Hilang asaku hilang harapanku
Ingin teriak menembus langit yang beku dihatiku
Agar kau bisa mendengar tangisanku yang kutahan
di dalam sesak dadaku
Hanya melalui puisi ini aku ceritakan deritaku bersama getaran hatiku

Rindu sudah sampai di kepala


Aku dalam keadaan darurat
Bisakah aku bertemu dengan Lia?
Memberi aku tempat berlindung
Dari godaan sunyi yang terkutuk
Ingin aku menyapa serpihan kenangan bersamamu
Agar tidak ada kesedihan mengenangmu
Dari aku yang basah oleh air mata

Setiap hal ketika aku menunggumu


Waktu berjalan menjadi lebih lambat untukku
Malam berjalan lebih lambat
Siang berjalan lebih melambat
Jam dinding bergerak lebih lambat
Usia bertambah lebih lambat

Dan saat mana jantungku berdetak lebih cepat

Melebihi kecepatan cahaya

Disitu aku mulai merindukanmu, Milea


Teoriku tentang gerak lurus
Gerak lurus menjadi berubah tidak beraturan
Apabila gerak lintasannya berubah menjadi garis tidak lurus
Itu seperti aku yang bergerak mencari kecepatan
Sekarang berapa jarak yang harus aku tempuh?
Berapa waktu yang aku butuhkan
Untuk bisa bertemu denganmu,Milea
BAB 1 :

Pendahuluan

Pada bab ini terdapat unsur intrinsik yang ditonjolkan. Unsur Intrinsik tersebut berupa sudut
pandang cerita. Maka, pada bab ini saya ingin memfokuskan untuk mengulas unsur tersebut

1) Kelemahan:
Penulis tidak menceritakan bahwa novel ini dibuat sebagai ‘klarifikasi’ Dilan
untuk mengatasi segala kesalahpahaman Milea di series buku sebelumnya yaitu buku
Dilan: Dia adalah Dilanku tahun 1990. Pembaca mungkin mengira bahwa buku ini adalah
cerita yang berbeda dari series novel sebelumnya. Seharusnya, penulis menceritakan
bagaimana awal mula novel ini dibuat karena mengangkat alur cerita yang sama dengan
buku Dilan:Dia adalah Dilanku tahun 1990 namun menurut sudut pandang Dilan, bukan
Milea.

2) Kelebihan
Pada bab ini menggambarkan seolah penulisnya, Pidi Baiq yang berbaik hati
dalam mengorek kisah cinta Dilan dan Milea dengan sedetail-detailnya. Jika di seri
pertama dan kedua novel tersebut terkesan seperti intrik menaklukkan hati seorang
wanita. Maka, di novel ini juga menggambarkan bagaimana Milea benar-benar
menguasai Dilan. Meski sejujurnya tidak ada yang bisa memiliki siapapun secara utuh.
BAB 2
Aku

Pada bab ini terdapat unsur intrinsik yang ditonjolkan. Unsur Intrinsik tersebut berupa tokoh
dan alur. Maka, pada bab ini saya ingin memfokuskan untuk mengulas kedua unsur tersebut

1) Kelemahan:

Memperkenalkan tokoh Dilan dengan menarik sehingga membuat pembaca penasaran


untuk membaca buku tersebut lebih lanjut. Dilan diceritakan dalam novel ini adalah sosok
cowok remaja kelas dua SMA yang memiliki karakter diri yang otentik. Dilan adalah
anggota geng motor lebih tepatnya panglima tempur dan menjadi salah satu "jagoan"
sekolah tapi otaknya cerdas. Ia selalu juara satu dalam kelasnya, cerdas, memiliki jiwa
revolusioner. Dia orang yang humoris, seneng iseng dan asiknya.Dilan adalah penikmat
karya-karya sastra, koran Tempo dan pengagum tokoh-tokoh revolusioner. Ia orang yang
unik, ia memiliki gaya romantisnya tersendiri.

BAB 2
Kelebihan:

 Alur jelas dan runtut sehingga jalan ceritanya mudah dipahami


 Menceritakan tokoh ‘Ayah Dilan’ dengan pembawaan yang menarik
 Mampu membawa pembaca ke dalam suasana kebahagiaan Dilan yang memiliki keluarga
yang harmonis
 Dilengkapi gambar ilustrasi yang dapat mempermudah pembaca dalam
memvisualisasikan kejadian yang terjadi

Kekurangan:

 Terdapat bahasa gaul dan bahasa sunda yang tidak dijelaskan artinya sehingga membuat
pembaca kurang mengerti
 Menceritakan tokoh seperti Mang Saman(Teman dari Ayah Dilan) tanpa detail yang jelas
 Pada bab ini, hanya diceritakan salah satu bagian dari kenangan Dilan bersama ayahnya,
dan tidak ada kelanjutannya yang jelas.

BAB 3

Kelebihan:
 Mampu menceritakan tokoh-tokoh yang merupakan teman Dilan dengan jelas dan
menarik
 Bab yang berisi salah satu cerita keseruan kehidupan remaja Dilan yang mulai bergabung
dengan geng motor, bagian ini mampu membawa pembaca ke dalam situasi ketegangan
pada saat Dilan mulai sering bertarung atau melakukan tawuran dengan teman-temannya
 Dapat menceritakan sifat Bunda Dilan yang cerewet namun penyayang dan perhatian,
yang tidak pernah menghakimi maupun membuat Dilan terpojok akan segala
perbuatannys, hal ini diceritakan dengan runtut dan jelas

Kelemahan:
 Terlalu bertele-tele dalam menceritakan salah satu tokoh yang tidak terlalu berperan
penting karena hanya muncul dalam bab 3 saja, yaitu tokoh Erni.
 Tidak menjelaskan dengan detail bagaimana awal mula tokoh Milea bisa pindah ke
sekolah Dilan sehingga membuat pembaca merasa heran karena kehadiran Milea yang
tiba-tiba bisa menarik perhatian Dilan.

BAB 4

Kelebihan:
 Pada Bab 4 merupakan momen manis bagaimana Dilan bisa bertemu dengan Milea, hal
ini mampu membuat pembaca merasakan momen romantis Dilan yang mulai melakukan
hal-hal manis untuk PDKT pada Milea.
 Mampu menceritakan karakteristik Milea dengan menarik yang juga dilengkapi gambar
ilustrasi, sehingga membuat pembaca lebih mudah dalam mengimajinasikan bagaimana
kecantikan dan manisnya Milea.
 Pada Bab ini, banyak lelucon dalam dialog tokoh-tokohnya dan juga terdapat kejadian
konyol yang diceritakan sehingga mampu membuat pembaca ikut tertawa.

Kelemahan:

 Terdapat dialog tokoh yang terlalu singkat sehingga membuat pembaca kurang
memahami maksud dari dialog tersebut seperti dialog Dilan dan Bi Eem.
 Terlalu banyak kata-kata gaul dan bahasa sunda pada dialog tokoh, hal ini juga membuat
dialog lebih sulit untuk dipahami
 Terdapat alur yang tidak dijelaskan dengan runtut dan tidak diceritakan dengan detail
yaitu bagaimana awal mula Milea bisa ditampar oleh Anhar.

BAB 5:

Kelebihan:
 Mampu membawa pembaca kedalam suasana tegang karena pada bab ini menceritakan
perselisihan Anhar dan Dilan yang semakin panas dan rumit
 Pada Bab ini juga menceritakan sifat posesif Dilan pada Milea, alurnya dikemas dengan
romantis sehingga mampu membuat pembaca ikut baper
 Latar tempat pada bab ini juga diceritakan dengan rinci sehingga dapat mempermudah
pembaca dalam mengimajinasikan dimana cerita tersebut terjadi
 Mampu menceritakan sisi kelam Dilan pada saat remajanya yaitu suka mabuk-mabukan
dengan geng motornya hingga berurusan dengan polisi, hal ini cukup menjelaskan dan
mendukung betapa nakalnya sifat Dilan di kala remaja.

Kelemahan:
 Sama seperti bab-bab sebelumya, pada bab ini juga menggunakan beberapa bahasa sunda
yang tidak dijelaskan artinya dalam bahasa Indonesia sehingga membuat pembaca
bingung.
 Terdapat beberapa alur yang kurang bisa dipahami karena ada kata-kata yang masih
ambigu artinya, seperti kata-kata” strategi membelah diri”

BAB 6
Kelebihan:
 Menceritakan sifat Dilan yang sebenarnya sopan kepada orang yang lebih tua walaupun
ia dicap ‘nakal’ di masa remajanya, hal ini mampu menjelaskan bahwa tidak sepenuhnya
Dilan adalah anak yang nakal namun ia juga memiliki sisi baik yang perlu dicontoh
 Pada bab ini terdapat lelucon-lelucon dan gombalan yang Dilan lontarkan pada Milea
mampu membuat pembaca terhibur.
 Pada bab ini juga menceritakan sifat Milea yang sangat perhatian pada Dilan, Milea
selalu menasehati Dilan agar tidak melakukan hal-hal yang tidak terpuji dengan geng
motornya seperti melarang Dilan untuk merokok dan tawuran.

Kelemahan:
 Terdapat alur yang bertele-tele dan sudah berulang kali diceritakan di bab sebelumnya

BAB 7

Anda mungkin juga menyukai