Mbak Isa, kakak Iwan yang baik, pintar, pendiam dan sederhana; Mbak Inan, kakak Iwan
yang baik, pintar, sederhana dan pekerja keras; Rini, adik Iwan yang baik, tekun ,pekerja
keras, sederhana dan penyabar; Mira, adik Iwan yang Baik, sederhana, lugu, pekerja keras
dan pintar; Nicolas, teman Iwan baik; Mas Mul, guru mengaji Iwan baik dan agamis; Daus,
teman Iwan baik dan ramah; serta Bapak Juliar Arfandi (Babe) baik dan ramah. Novel ini
menggunakan sudut pandang orang pertama.
Latar dalam novel 9 Summers 10 Autumns tempat di Kota Batu (rumah, Pasar Sayur
Batu, dan alun-alun Kota Batu); New York (apartemen, Washington Square Park, dan Studio
Jivamukti Yoga); Bogor (kos, kampus IPB, dan Warung Mas Agustus); Jakarta (Blok M
Plaza, Kantor Nielsen Jakarta, dan Kebun Pala); serta Venesia.
Latar suasana tegang Aku di kamar bersama saudara-saudaraku. Menutup pintunya
rapat-rapat, diam, tegang. Setelah seperempat jam kemudian setelah tak terdengar adu mulut,
aku pun keluar kamar; bahagia Dari beberapa nama, tersebutlah namaku sebagai lulusan
terbaik fakultas MIPA dengan IPK 3,52. Aku merasa melayang, maju ke depan panggung, air
mataku pecah; haru Pernah suatu hari ketika aku membawa satu kerak teh botol kosong
untuk diantar ke toko lain, Ibu melihatku, hatinya retak melihat pemandangan itu.
Latar waktu pagi: Pagi itu, bersama ratusan eksekutif muda di Terminal
Baranangsiang Bogor, aku berangkat ke Jakarta menggunakan pakaian ala eksekutif ke
Kantor Nielsen, yang ternyata berada di salah satu gedung yang aku lihat di sepanjang
perjalanan ke Blok M dulu.; Siang: Selesai makan siang, aku menerima sebuah email dari
Fidi Sjamsoedin, salah satu rekan kerja sewaktu bekerja di Nielsen Jakarta; Malam: Tak
terasa, jam telah menunjukan pukul 9 malam.
Novel ini menggunakan alur campuran (maju-mundur) dijelaskan bahwa dalam cerita
ini, saat Iwan akan melihat pesta kembang api, ia dirampok oleh dua orang saat menuju ke
pertunjukan pesta kembang api. Kemudian setelah perampokan itu, Iwan bertemu dengan
bocah kecil, lalu mengajaknya berbicara dan menceritakan masa lalunya. Gaya bahasa yang
digunakan adalah majas Hiperbola, Metafora, perumpamaan dan pencitraan. Amanat dalam
novel tersebut adalah impian harus menyala dengan apapun yang kita miliki meskipun yang
kita miliki tidak sempurna, meskipun retak retak.
Adapun unsur ekstrinsik 9 Summers 10 Autumns: Dari Kota Apel ke The Big Apple
adalah nilai moral, dalam novel ini memiliki nilai moral yang sangat baik, dimana Iwan sngat
keluarganya. Iwan berasal dari keluarga yang kurang mampu, ia bersama kakak dan adiknya
bekerja sampingan saat masih di bangku sekolah untuk memperingan beban keluarganya
dalam mencukupi kehidupan sehari-harinya.
Nilai Agama, dalam novel ini Iwan mempelajari ilmu agamanya lebih dalam, dengan
belajar shalat lebih dalam, menghafal ayat-ayat Al-Quran, menggali artinya, bahkan
mengulas sedikit sejarahnya.
Nilai Sosial, dalam novel ini Iwan meminjam uang untuk kuliah dan kos ke
saudaranya di Jakarta, Luk Tukeri. Disini terlihat adanya nilai sosial dimana saudara saling
membatu atau menolong untuk kebaikan masa depan.
Nilai Budaya, dalam novel ini Iwan mengirim surat kepada Ibu nya untuk
memberikan kabar gembira bahwa ia berhasil menjadi, Director Internal Client Management.
Iwan meminta kepadanya ibunya untuk membuat nasi kuning untuk syukuran. Disini
terlihat masih adanya nilai budaya dimana kebiasaan orang Jawa sebagai tanda bersyukur
setelah mendapatkan rezeki mereka akan membuat Nasi kuning dan slametan.
Novel dengan judul 9 Summers 10 Autumns saya pilih karena novel ini telah best
seller (terlaris) pada tahun 2011. Hal ini dibuktikan Iwan sendiri dalam pengalaman
hidupnya, yang hanya seorang anak sopir angkot namun berhasil menjadi salah seorang
direktur di lembaga riset ternama, AC Nielsen, New York, Amerika Serikat.
Novel ini juga pernah difilmkan dengan judul sama. Disutradarai oleh Ifa
Isfansyah dan dibintangi oleh Ihsan Tarore dan Alex Komang. Dirilis pada tanggal 25 April
2013 dan berhasil menyabet penghargaan Film terbaik - Festival Film Internasional
Bali 2013, Pilihan resmi - Festival Film Internasional Kamboja 2013, Festival Film
Bandung 2013,Pe
meran
Pendukung
Pria
Terbaik
- Alex
Komang,
Pemeran
Pendukung Wanita
Terbaik
- Dewi
Irawan, dan Penata
Seni
Terbaik
- Eros Eflin.