karya tulis. Salah satu karya cerita pendek buatan Eka yang juga menjadi
Skripsi Eka Kurniawan juga berhasil diterbitkan menjadi sebuah buku oleh
Yayasan Aksara Indonesia pada tahun 1999. Skripsi Eka itu berjudul
Pramoedya Ananta Toer dan Sastra Realisme Sosialis. Dari situ, Eka
Pada tahun 2000, Eka kembali menuliskan karya cerita pendek yang
Selain cerita pendek, Eka Kurniawan juga merambah untuk menulis sebuah
novel. Novel karya pertamanya yang berjudul “Cinta Itu Luka” berhasil
diterbitkan oleh Penerbit Jendela pada tahun 2002. Novel ini berhasil
internasional.
Clause Awards 2018, dan 100 buku terbaik versi The New York Times.
dengan judul “Man Tiger”. Novel Lelaki Harimau ini juga meraih
Novel lain karya Eka Kurniawan yang juga meraih kesuksesan adalah
Novel ini berhasil diadaptasi menjadi film layar lebar yang mencuri
Selanjutnya, novel karya Eka yang berjudul “O” dengan sinopsis “Tentang
seekor monyet yang ingin menikah dengan kaisar dangdut”, berhasil masuk
terkait dengan karya Eka, karena Eka menggunakan gaya bahasa yang blak-
bangkit dari kuburannya setelah dua puluh satu tahun meninggal. Kuburan
itu bergoyang, tanahnya retak dan berhamburan seperti ditiup dari bawah,
timbul badai dan gempa kecil, rumput dan nisan melayang ke udara, dan di
balik tanah yang berjatuhan seperti hujan itu muncul sosok perempuan tua
Dewi Ayu yang melihatnya hanya batuk-batuk dan terkejut melihat dirinya
ada di tengah kuburan. Ia juga mengomel sendiri entah pada siapa. Sebab,
bagi Dewi Ayu, ada sekelompok orang yang berbuat jahat kepadanya
tidak tahu bagaimana cara untuk menghitung usianya. Dewi Ayu dulunya
adalah seorang pelacur yang memiliki rupa sangat cantik, pelacur yang
paling dicari-cari para tentara Jepang dan Belanda sejak masa perang.
langsung bergerak mencari bayinya, yang tentunya pada saat itu bukan lagi
bayi. Bayi itu diberi nama Cantik, bertolak belakang dengan rupanya yang
Tidak seperti ketiga anaknya yang lain, walaupun ia tidak mengetahui sosok
ayah semua anaknya, Dewi Ayu tidak menginginkan anak keempatnya itu
untuk hidup. Dewi Ayu kemudian mencoba berbagai cara untuk dapat
Fisik buruk Cantik mungkin adalah akibat dari minum 5 butir parasetamol
pemberian mantri dengan satu botol soda. Mungkin juga karena tertusuk
oleh tongkat kayu kecil yang dimasukkan ke dalam perut, yang membuat
Mungkin juga itu adalah akibat dari 4 cara lain dalam rangka percobaan
gen dari keturunannya, yang tidak bisa diketahui siapa sosok ayahnya itu.
hasilnya sia-sia, Dewi Ayu mempelajari bahwa bayi itu adalah seorang
petarung sejati. Bayi itu ingin memenangkan pertarungan yang tak pernah
dimenangkan oleh ibunya. Maka itu, Dewi Ayu akhirnya membiarkan bayi
perempuan yang dilahirkan Dewi Ayu akan mengalami patah hati tiada
henti.
Meski ketiga anak perempuannya memiliki rupa yang cantik, itu tidak
Dewi Ayu dipaksa untuk menikah dengan seorang Jenderal yang tidak
Jenderal. Namun, pada akhirnya ia tetap diperkosa oleh pria yang berstatus
Anak kedua Dewi Ayu yang bernama Adinda menikah dengan Kliwon Sang
Kamerad Komunis. Ya, Adinda mencintai lelaki yang sama, yang dicintai
meski ia tahu bahwa Kliwon hanya mencintai kakaknya. Kisah cinta Adinda
menjadi sangat menyakitkan, karena mencintai seseorang yang mencintai
orang lain.
Anak ketiga Dewi Ayu yang bernama Maya Dewi menikah dengan preman
paling kuat yang ada di Kota Halimunda. Preman itu pernah bersetubuh
dengan ibunya, walaupun memang hampir semua orang yang ada di Kota
Anak keempat Dewi Ayu, Si Cantik, orang yang memiliki tampilan fisik
Semua kutukan ini disebabkan oleh tangisan seorang laki-laki, yang bukan
Kekasih yang dicintainya itu tak lain dan tak bukan adalah Ma Iyang, ibu
dari Dewi Ayu. Ma Iyang menikah dengan orang Belanda bernama Henri
Lelaki itu memiliki dendam yang sungguh besar dan membuatnya dendam
rasakan.
Kelebihan Novel Cantik Itu Luka
Novel Cantik Itu Luka ini disusun oleh Eka Kurniawan secara rapi dan
telaten. Walaupun Eka menggunakan alur maju dan mundur, para pembaca
Meskipun cerita dalam novel ini kompleks, dengan perpaduan antara kisah
unik, dan kuat. Setiap tokoh dalam cerita ini memiliki peran yang sama
penting, jadi tidak hanya berfokus pada satu tokoh sentral saja.
Banyak hal yang dapat dipelajari dari novel ini. Eka Kurniawan nampaknya
kata-kata vulgar, dan mungkin dianggap eksplisit bagi sebagian orang. Oleh
sebab itu, novel ini mungkin tidak cocok untuk dibaca oleh mereka yang
akibat tidak memahami keseluruhan maksud cerita yang ditulis. Novel ini
juga tidak cocok untuk dibaca oleh mereka yang masih di bawah umur,
penyiksaan.
Novel ini menggunakan bahasa yang cukup sulit dimengerti, dengan adanya
istilah-istilah sastra dan istilah sejarah, menjadikan novel ini menjadi bacaan
yang cukup berat dan mungkin dapat membuat bosan para pembacanya
Kecantikan bukan lah segalanya dan tidak menjadi hal yang selalu bisa
membawa hal yang positif. Sebab, ternyata kecantikan bisa membawa ‘luka’
dan malapetaka bagi mereka yang tidak bisa menjaga dan memanfaatkannya
Karma itu nyata, apa yang kamu lakukan, maka itu lah yang akan kamu
dapatkan. Jika kamu berbuat buruk, adalah hukum yang pasti sesuatu yang
buruk akan mengintai dan menimpamu. Maka, lakukan lah hal baik kepada
rendah derajatnya di antara manusia yang lain. Seperti Dewi Ayu yang
dianggap hina dan sangat berdosa karena merupakan seorang pelacur, Dewi
Ayu merupakan seorang ibu yang baik, yang menanamkan nilai-nilai agama