NPM : 212121045
No. Absen : 7
Kelas : 2B
SINOPSIS
1
Kisah yang ditampilkan adalah kisah Dahlia dan Sukat. Dahlia adalah
seorang gadis yatim piatu yang bekerja di sebuah took. Dahlia diceritakan adalah
gadis cantic dan memiliki kepribadian yang baik. Kemudian ia dipertemukan
dengan seorang lelaki bernama Sukat dan membuat laki-laki itu jatuh hati.
Sayangnya setelah mereka menjalin hubungan, Sukat kemudian membawa Dahlia
ke rumah bordil itu. Di rumah bordil itu terdapat seorang mucikari bernama
Magdalena. Sukat merupakan anak buah kesayangan Magdalena. Sukat mengajak
Dahlia ke sana adalah untuk menjadikannya sebagai pelacur di rumah border itu.
Magdalena memerankan seorang bibi dari Sukat. Tak lama dari itu, sandiwara antar
Magdalena dan Sukat berjalan.
Setelah empat puluh dua tahun kemudian Sukat kembali dengan wajah
penuh penyesalan. Namun Dahlia sudah tidak mempercayai laki-laki itu. Kemudian
mereka terlibat bertengkar dan pada akhirnya Sukat mati setelah Dahlia mencekik
lehernya. Dahlia memiliki tujuan untuk membalaskan dendamnya baik kepada
Sukat maupun si muchikari, Magdalena.
PENDAHULUAN
Novela adalah cerita pendek yang termasuk ke dalam bentuk prosa dan
panjang ceritanya sedang, tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek. Bentuk
atau isi dari novel juga berlaku dalam novela, namun yang membedakan adalah
pada panjang ceritanya. Novela memiliki jalan cerita yang padat, latar yang lebih
2
bervariasi, dan permasalahan yang kompleks, serta kisahnya lebih banyak dari
cerpen. Novela menjadi pembeda antara cerpen dan novel. Panjang ceritanya tidak
terlalu panjang seperti novel dan tidak terlalu pendek seperti cerpen.
LANDASAN TEORI
Menurut Nurhasanah (dalam Een, 2022) alih wahana adalah salah satu
alternatif karya sastra dalam mengalami perubahan sesuai perkembangan sastra
serta berkolaborasi dengan bidang lain. Pemanfaatan teori dan kajiannya bisa
memperkenalkan bidang lainnya. Ada empat bentuk alih wahana yaitu ekranasi,
musikalisasi, dramatisasi, dan novelisasi. Dalam hal ini bentuk wahana dari novela
Hari Terakhir di Rumah Bordil adalah dramatisasi, yaitu mengubahnya ke dalam
bentuk naskah drama menjadi Lakon yang Ditulis Kemudian.
KAJIAN RELEVAN
3
DALAM ANTOLOGI CERPEN KAMI (TAK BUTUH) KARTINI INDONESIA
KARYA NOVELA DIAN, DKK oleh Eka dkk. (2014). Eka dkk. membuat kajian
terkait cerpen tersebut dengan menggunakan kajian feminisme. Tujuannya untuk
mengetahui bentuk ketidakadilan gender berupa marginalisasi, subordinasi,
stereotype, kekerasan, dan double burden yang dialami tokoh cerpen tersebut.
PEMBAHASAN
Berdasarkan kajian feminisme dalam Novela Hari Terakhir di Rumah Bordil yang
dialih wahanakan menjadi pementasan drama Lakon yang Ditulis Kemudian
terdapat fakta-fakta yang diantaranya sebagai berikut :
4
Lalu membalaskan dendamnya kepada Sukat yang sudah menipunya selama
berpuluh-puluh tahun dengan mencekik lehernya menggunakan selendang
yang Dahlia gunakan.
SIMPULAN
Dari kedua karya ini pula kita menjadi lebih tahu bahwa ketidakadilan
gender masih terjadi terhadap kaum perempuan, khususnya para perempuan yang
bekerja sebagai pelacur. Pelacur dianggap pekerjaan yang sangat hina dan
mendapat banyak protes dari masyarakat. Namun dibalik itu ada perjuangan mereka
yang terpaksa menghadapi hidupnya sebagai seorang pelacur demi memenuhi
kehidupannya maupun orang-orang yang mereka nafkahi.
5
DAFTAR PUSTAKA
Fitriawati, E., dkk. (2014). Kajian Feminisme Dalam Antologi Cerpen Kami (Tak
Butuh) Kartini Indonesia Karya Novela Nian, dkk (Online),
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/4493/4580. Diakses 09 Juni
2023
Nurhasanah, E. (2022). Kajian Alih Wahana Cerita “Kedai Kopi Odyssey” Karya
Leopold A. Surya Indrawan menjadi Naskah Drama (Online),
https://diglosiaunmul.com/index.php/diglosia/article/view/355/169. Diakses 09
Juni 2023