A Final Project
Submitted in Partial Fulfillment of the Requirements
For the degree of Sarjana Sastra
in English
By:
Triana Cahyaningtyas
2211419064
PENDAHULUAN
Bab 1 menjelaskan secara singkat tentang fundamental dari penelitian ini. Bab 1
terdiri dari tujuh bagian. Tujuh bagian tersebut meliputi latar belakang penelitian,
tidak adil dalam berbagai aspek. Perempuan juga digambarkan dimedia sebagai
sosok yang lemah karena dianggap selalu bergantung pada laki-laki dan
sering mendapat perlakuan berbeda dalam kehidupan sosial seperti dalam aspek
politik, ekonomi dan bisnis, profesi, dan lain sebagainya, dimana seharusnya
permasalahan mengenai gaji yang tidak setara antara laki-laki dan perempuan
2
padahal kontribusi dan nilai yang diberikan oleh keduanya sama (Ananda, 2021).
Permasalahan ini merupakan isu yang harus menjadi perhatian setiap orang, baik
yang berjudul “A Room of One's Own” bahwa laki-laki telah dan terus
segala bentuk deskriminasi atas dasar jenis kelamin. Protes itu hadir karena
pelaku dari penindasan perempuan. Selain itu, (Ruthven, 1985) juga menyatakan
bahwa pemikiran dan gerakan feminisme lahir untuk mengakhiri dominasi laki-
laki terhadap perempuan yang terjadi dalam masyarakat. Tujuan feminisme adalah
perempuan adalah pribadi yang berharga dan memiliki hak yang sama seperti
perubahan. Tak jarang, pada zaman atau era sekarang, gerakan feminisme telah
3
oleh Emma Watson dalam pidatonya sebagai UN Women's Goodwill
Gita Savitri, mendapat hujatan dari warga internet karena mengatakan bahwa
memilih tidak memiliki anak (child-free) dapat membuat perempuan awet muda
karena tidak stress mendengar tangisan/teriakan anak dan bisa memiliki uang
lebih untuk perawatan diri. Padahal feminisme bukan perihal menolak ciri-ciri
atau peran yang berkaitan dengan perempuan pada umumnya. Hakikat feminsme
Masyarakat dan litarasi merupakan dua hal yang saling berpengaruh satu sama
lain. Apa yang terjadi dalam masyarakat seringkali dicerminkan dalam literasi,
khususnya karya sastra (Arjun Dubey, 2013). Karena karya sastra merupakan
cerminan dari masyarakat, tak heran topik yang diangkat dalam sebuah karya
sastra adalah topik yang sama seperti yang terjadi dalam masyarakat. Masalah
perempuan seperti yang dijelaskan diatas juga terdapat di dalam karya sastra,
contohnya novel.
mirip dengan prosa yang diperpanjang. Sebagai narasi yang panjang, novel
berbeda dengan cerita pendek dan karya yang tidak terlalu panjang yang disebut
4
novella. Dengan panjangnya, novel memungkinkan lebih banyak variasi karakter,
komplikasi plot yang lebih besar, pengembangan latar belakang yang lebih luas,
dan eksplorasi karakter serta motif yang lebih berkelanjutan dari pada mode
Novel Little Women dan Letters of a Javanese Princes merupakan contoh dari
novel tersebut banyak membahas aspek emansipasi wanita melalui karakter, alur
pendekatan feminisme.
Novel Little Women merupakan novel yang ditulis oleh Louisa May Alcott.
Novel ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1868 dan 1869 dan menceritakan
saat ayahnya berjuang di medan perang sipil yang terjadi sekitar tahun 1860an.
Keempat perempuan tersebut bernama Jo, Meg, Beth dan Amy. Mereka memilki
bakat dan sifat masing-masing. Hal itu membuat jalan cerita menjadi menarik
kumpulan surat yang ditulis oleh salah satu pahlawan nasional Indonesia yaitu
R.A. Kartini pada masa kolonial Belanda sekitar tahun 1879-1904. Kumpulan
surat tersebut ditulis oleh Kartini dalam bahasa Belada dan diberi judul Door
Duisternis tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang/Out of Dark Comes Light).
5
emansipasi wanita. Kisah hidupnya sangat menginspirasi masyarakat Indonesia
untuk menjadi lebih baik dengan memperbaiki sistem pendidikan bagi perempuan
Sayangnya, novel Little Women yang ditulis oleh Louisa May Alcott hanya
yang ditulis oleh RA Kartini seringkali hanya dimaknai sebagai kumpulan surat-
surat biasa. Untuk itu, penelitian ini mencoba mengkaji lebih dalam mengenai
ini akan menyajikan alternatif makna yang bisa pembaca gunakan untuk
karena itu penelitian ini penting untuk dilakukan mengingat karya sastra memiliki
Berdasarkan latar belakang diatas, berikut adalah rumusan masalah yang diajukan:
6
d. Apa penyebab perbedaan emansipasi wanita dalam kedua novel?
novel?
novel.
kedua novel.
a. Teoritis
Princess.
b. Praktis
7
Manfaat praktis penelitian ini adalah memberikan pemahaman lebih
novel Little Women karya Louisa May Alcott dan Letters of a Javanese Princess
a. Feminisme
b. Emansipasi Wanita
8
Menurut Cambridge Dictionary kata “emansipasi” berarti tindakan
istilah yang sudah digunakan sejak awal abad ke 19. Emansipasi wanita
politik.
Bab I dalam penelitian ini berisi latar belakang penelitian, alasan memilih
topik, rumusan masalah, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, dan garis besar
penelitian.
Bab II menyajikan kajian pustaka. Bab ini dibagi menjadi tiga sub-bab.
Ketiga sub-bab tersebut terdiri dari kajian penelitian sebelumnya, latar belakang
9
Bab III menyajikan metodologi yang akan digunakan untuk menganalisis
data. Bab ini juga terdiri dari beberapa sub-bab. Beberapa sub-bab tersebut adalah
Bab IV fokus pada analisis. Bab ini menyajikan temuan dan pembahasan
dari penelitian. Dalam bab ini juga berisi hasil analisis penelitian. Taknik analisis
yang digunakan adalah kritik sastra feminis sebagai pisau bedah atau alat untuk
10
CHAPTER II
Dibab ini disajikan tinjauan pustaka dan kerangka teoritis. Bab ini terdiri dari tiga
rangkuman dari penelitian terkait yang dilakukan dalam sepuluh tahun terakhir.
Bagian kedua adalah tinjauan pustaka yang mendiskusikan tentang teori yang
akan digunakan dan beberapa aspek terkait dengan topik penelitian ini. Bagian
terakhir atau yang ketiga berisi tentang kerangka teoritis dari penelitian ini.
penelitian dengan objek, teori atau metode yang sama seperti penelitian penulis.
Novel Little women adalah novel yang populer. Bahkan, pada tahun 2019
novel ini difilmkan dan ditayangkan di Netflix. Dibagian ini, peneliti menyajikan
rangkuman dari beberapa penelitian dan artikel yang menggunakan little women
penggambaran perempuan dalan novel Little Women karya Louisa May Alcott.
yang merupakan salah satu dari tokoh kritik sastra dan pengembang konsep serta
11
dijelaskan bahwa penggambaran perempuan mempunyai pengaruh dalam
perbedaan dan pilihan serta tanggung jawab. Feminisme, dalam penelitian ini,
penting dari alur cerita. Penelitian ini berfokus pada penggambaran perempuan
dalam novel little women, sedangkan penelitian saya berfokus pada perbandingan
emansipasi wanita dalam novel Little Women dan Letters of a Javanese Princess
film “Little Women (2019)”. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa dalam
memperoleh penghasilan sekitar 30% lebih sedikit dari pada laki-laki baik di
kalangan pegawai atau karyawan maupun dalam dunia wirausaha. Hal ini
lain juga memiliki masalah ketidakadilan gender yang sama. Salah satu
12
Wanita juga sering dilabeli sebagai ibu rumah tangga dan dipandang tidak mampu
melindungi keadilan gender dalam sektor politik, ekonomi, personal dan sosial.
Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa masalah yang paling jelas adalah
stereotip negative perempuan yang sudah menikah dan perjuangan karakter utama
untuk hidup. Penelitian ini berfokus pada perjuangan perempuan dalam film
emansipasi wanita dalam novel Little Women dan Letters of a Javanese Princess
perempuan dalam ranah domestik pada novel “Little Women” karya Louisa May
Alcott. Novel “Little Women” merupakan salah satu novel yang menceritakan
sebuah perjuangan seorang ibu untuk membesarkan empat orang anak dengan
karakter yang berbeda-beda. Keempat anak tersebut bernama Meg, Jo, Beth dan
Amy. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa perjuangan seorang ibu yang
Bentuk-bentuk dari emansipasi perempuan dapat dilihat dari berbagai aspek yaitu
cara mendidik (pendidikan), pekerjaan dan sosial. Penelitian ini berfokus pada
13
sedangkan penelitian saya berfokus pada perbandingan emansipasi wanita dalam
feminisme pada novel "Little Women" karya Louisa May Alcott. Penelitian ini
utamanya yaitu Jo. Penelitian ini menyebutkan bahwa karya sastra yang baik
khususnya bagi perempuan, berawal dari stereotip dari perempuan itu sendiri. Hal
menunjukkan bahwa nilai-nilai feminis yang ada dalam novel "Little Women"
(care), waktu (time) dan pengalaman (experience). Penelitian ini berfokus pada
nilai feminisme yang dibawa Jo, sedangkan penelitian saya berfokus pada
14
menggunakan novel Little Women karya Lousa May Alcott sebagai objek
penelitian.
figur dari novel Little Women oleh Louisa May Alcott pada akhirnya tunduk atau
mengikuti stereotip peran perempuan di akhir abad ke-19. Seperti yang diketahui
bahwa perempuan Amerika pada waktu itu memprotes ideologi “ruang terpisah”
sosiologi yang bertujuan untuk menjunjukkan hubungan antara karya sastra dan
kondisi sosial pada waktu karya itu ditulis. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan
bahwa Little Women karya Louisa May Alcott merupakan karya yang
saya berfokus pada perbandingan emansipasi wanita dalam novel Little Women
Keduanya menggunakan novel Little Women karya Lousa May Alcott sebagai
objek penelitian.
pengaruhnya yang sangat besar, novel ini banyak dikaji oleh para peneliti. Dalam
bagian ini disajikan rangkuman dari penelitian yang menggunakan novel Letters
wanita dan pendidikan dalam buku Habis Gelap Terbitlah terang serta
15
Kartini adalah pelopor emansipasi wanita dan feminisme di Indonesia. Emansipasi
diartikan sebagai proses pelepasan diri wanita dari pengekangan hukum yang
yakni persamaan hak untuk memperoleh pendidikan bagi perempuan dan laki-
laki. Penelitian ini fokus pada pemikiran Kartini mengenai emansipasi dan
pendidikan yang dituangkan dalam bukunya yaitu Habis Gelap Terbitlah Terang
perempuan Jawa dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang. Penelitian ini
merupakan studi stilistika Feminis. Buku Habis Gelap Terbitlah Terang telah
pemikirannya yang luar biasa baik dari segi nasionalisme maupun tentang
Feminis oleh Sarah Mills. Pendekatan ini lebih melihat posisi karakter dalam teks
yang akan menentukan bagaimana struktur teks dan makna dalam teks
16
keseluruhan. Sedangkan penelitian saya berfokus pada perbandingan emansipasi
wanita dalam novel Little Women dan Letters of a Javanese Princess dengan
Sanulita (2018) melakukan penelitian tentang etos kerja tokoh utama yang
tercermin dalam novel Habis Gelap Terbitlah Terang. Etos kerja merupakan
dengan baik. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dan
bentuk etos kerja dalam novel Habis Gelap Terbitlah Terang. 3 Bantuk Etos kerja
tersebut ialah kerja adalah rahmat yang harus disyukuri, kerja bersifat amanah dan
yang terakhir adalah kerja bersifat penggilan untuk mencapai cita-cita. Penelitian
ini berfokus pada etos kerja dalam novel Habis Gelap Terbitlah Terang sedangkan
penelitian saya berfokus pada perbandingan emansipasi wanita dalam novel Little
penelitian.
anaknya dalam pemikiran pendidikan r.a. kartini. Fokus kajian dalam penelitian
ini adalah seputar konsep pendidikan kartini dan pandangan Kartini seputar peran
ibu sebagai madrasah bagi anak-anaknya. Peran ibu sangat penting dalam
akhlak baik pada diri peserta didik atau anak-anaknya. Dalam pembentukkan
akhlak, kartini memandang kalau peran ibu sangatlah penting sebagai madrasah
17
bagi anaknya. Peran ayah juga sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Ayah
dan ibu, keduanya harus bisa bersinergi untuk menciptakan Lembaga pendidikan
informal yang berkualitas bagi anak. Ibu sebagai salah satu pendidik utama
anak. Penelitian ini berfokus pada sosok perepuan sebagai Ibu dalam pemikiran
dalam novel Little Women dan Letters of a Javanese Princess dengan pendekatan
perempuan sesuai dengan pemikiran r.a. kartini. Penelitian ini bertujuan untuk
kognitif akan tetapi juga pada aspek psikomotorik. Keempat, Pendidikan dengan
kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Dan yang terakhir adalah pendidikan
sebagai rasa cinta tanah air. Penulis artikel ini juga menekankan gagasan bahwa
rendah daripara derajad laki-laki. Penelitian ini berfokus pada urgensi pendidikan
18
Javanese Princess dengan pendekatan Feminisme Marxis. Keduanya
menggunakan teori yang sama dengan yang akan penulis gunakan. Teori tersebut
adalah teori Feminisme Marxis dan Sosialis. Berikut adalah beberapa tinjauan
dalam Kumpulan Cerpen SAIA karya Djenar Maesa Ayu (Feminisme Marxis).”
kedudukan perempuan dapat dilihat dari dua aspek. Kedua aspek tersebut adalah
perempuan lebih rendah atau subordinat dari laki-laki. Hal tersebut terjadi karena
Marxist sebagai teori dan Novel Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan sebagai
Selama ini perempuan selalu dianggap pelengkap laki-laki sehingga posisi mereka
19
lebih rendah dalam masyarakat. Teori Feminisme Marxis digunakan untuk
mengetahui ketertidasan apa saja yang dialami perempuan dalam novel Cantik Itu
Luka. Hasilnya, penelitian ini mengungkap bahwa sistem patriaki dan kapitalisme
telah menindas perempuan baik dalam ranah domestik maupun ranah publik.
Hati Sinden Karya Dwi Rahyuningsih (Kajian Feminisme Marxis)”. Penelitian ini
novel dan bentuk ketidakadilan yang dialami perempuan dalam novel serta usaha
tokoh perempuan dalam melawan patriarki dalam novel. Hasilnya, penelitian ini
kebutuhan keluarga yang rela berkorban, mandiri dan memiliki harga diri. Bentuk
Feminisme Marxist, dominasi, alienasi, perjuangan kelas, dan revolusi yang ada
dalam novel Mockingjay. Tokoh utama dalam novel, Katniss Everdeen, sangat
Novel Mockingjay merupakan salah satu novel yang sangat populer dan
kesulitan yang dialami oleh kelas tertentu. Hal yang paling menarik dari novel ini
20
adalah keberadaan seorang perempuan yang tegas dan kuat yaitu karakter
karakter utama memainkan peran yang paling penting dalam keseluruhan cerita
sebagai perempuan, tidak selalu bergantung pada laki-laki dan mampu mengambil
bawah melawan Capitol atau kelas atas yang otoriter membuktikan keberadaan
perempuan didalam novel Sense and Sensibility karya Jane Austen. Penelitian ini
konflik sebelum akhirnya menikahi lelaki atas dasar cinta dan hidup bahagia
selamanya.
metode yang sama seperti yang akan digunakan oleh peneliti yaitu metode sastra
21
Basyiroh (2014) melakukan penelitian tentang emansipasi wanita yang
digambarkan dalam Habis Gelap Terbitlah Terang terjemahan Pane dan The Color
teks lintas budaya, waktu dan tempat. Dengan metode ini juga peneliti bisa
melalui kewirausahaan.
membandingkan antara cerpen Indonesia yang ada pada media cetak dengan
cerpen Amerika yang ada pada media elektronik. Melakukan kajian sastra
bandingan memungkinkan kita untuk mengetahui dua atau lebih karya sastra.
Karya sastra tak hanya menyampaikan cerita tetapi juga meliputi nilai-nilai
cerpen dari kedua negara yang telah disebutkan diatas. Hasilnya menunjukkan
bahwa pesan yang ada dalam setiap cerpen dapat digunakan sebagai media untuk
pembangunan karakter.
banding dari cerita rakyat Goa Mampu dan Bowerman’s Nose. Penelitian ini
22
bertujuan untuk mengidentifikasi kesamaan dan perbedaan dari legenda Goa
Mampu dan Bowerman’s Nose. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui
pesan moral dibalik cerita Goa Mampu dan Bowerman’s Nose. Menurut
Anggraini & Febrianto (2019), karya sastra adalah representasi dari kehidupan
melalui udaya yang diekpresikan dalam bentuk kreatifitas dan imajinasi penulis
dalam karyanya. Karya sastra juga dibagi menjadi dua yaitu karya sastra tulis dan
karya sastra lisan. Cerita rakyat merupakan salah satu karya sastra yang tersebar
secara verbal. Cerita rakyat juga diartikan sebagai tradisi atau wawasan dari
sekelompok orang dengan budaya yang sama dan telah diturunkan dari generasi
legenda dari indonesia yaitu Goa Mampu dan legenda dari Inggris yaitu
Bowerman’s Nose.
makmur. Kerajaan ini memiliki putri yang sangat cantik namun banyak orang
menganggap dia sombong karena tidak pernah meninggalkan istana dan bahkan
tidak pernah menginjakkan kakinya ke tanah. Suatu hari sang putri menjatuhkan
kain tenunnya dan berteriak seraya berkata “siapapun yang bisa mengambilkan
alat tenunku jika laki-laki akan aku jadikan suami dan jika perempuan akan aku
batu granit di Dartmoor, Devon, Inggris. Menurut legenda batu itu dulunya
sengaja berurusan dengan penyihir dan dikutuk menjadi batu. Dalam penelitian ini
Kesamaannya terletak pada tema minor. Goa Mampu dan Bowerman’s Nose
23
bercerita tentang kutukan. Sedangkan perbadaan dari kedua cerita rakyat tersebut
terletak pada tema mayornya. Tema mayor dari Goa Mampu adalah janji yang
tidak ditepati sedangkan tema mayor dari Bowerman’s Nose adalah kesalahan
Between Fitsgeral's The Great Gatsby and Hamka's Tenggelamnya Kapal Van
karaterisasi dan pemikiran. hal ini si pengaruhi olah latar belakang histori dan
sosial dari pengarang. Jadi penelitian ini mempunyai korelasi dengan sejarah dari
daerah dari setting novel dan akan menunjukkan budaya maupun tradisi dari
yang merubah hidupnya karena cinta. Peneliti hanya berfokus pada posisi karakter
utama dalam kedua novel. Gatsby adalah karakter utama dari novel The Great
Gatsby. Bercerita tentang Gatsby tag terobsesi dengan Daisy, cinta pertamanya,
tetapi tidak bisa menikah dengan Daisy karena dia sudah menjadi istri dari Tom
24
Selanjutnya, Zainudin adalah karakter utama dari novel Tenggelamnya Kapal Van
dan Hayati yang saling mencintai tetapi terjebak dalam tradisi Minangkabau.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan Gatsby sebaga karakter utama dipengaruhi
oleh orang Amerika dalam budaya amerika lalu menghasilkan sosok Gatsby yang
Rose for Emily karya Faulkner dan Panggil Saja Aku Kartini karya Pramodya.
menganalisis kesamaan dan perbedaan dalam kedua novel. Dalam Rose for Emily,
sang karakter utama bernama Emily terisolasi karena ayahnya tidak merestui
hubungannya dengan seorang laki-laki dan bahkan dia dilarang untuk menikah.
Sedangkan dalam Panggil Saja Aku Kartini, sang karakter utama yaitu Kartini
budaya dan interdisciplinary, serta terkait dengan pola koneksi dalam sastra dan
kajian lainnya yang juga lintas tempat dan waktu. Kesamaan dari kedua karakter
utama adalah bahwa mereka berasal dari keluarga yang kaya. Sedangkan untuk
perbedaannya terletak pada negara dan budaya serta pada reaksi kedua karakter
dalam menghadapi keadaan sosial. Kartini dapat mengubah keadaan sosial waktu
25
Tasnimah dkk (2021) melakukan penelitian dengan objek puisi berjudul
penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pasan dari kedua puisi
menjadi magnet bagi para penyair untuk menulis berbagai puisiyang menyentuh
agar menyalakan semangat optimisme dalam menghadapi dunia yang tidak baik-
baik saja. Puisi Bubarnya Agama merupakan puisi karya Said Muniruddin dari
Indonesia sedangkan puisi Syukran Kuruna merupakan puisi karya Jabeer Ali
Ba'adany dari Yaman. Kedua penyair melihat Corona sebagai sesuatu yang
tatanan agama. Hasilnya diketahui bahwa kedua puisi saling berhubungan dengan
serta kemanusiaan.
Literature Analysis in Suzanne Collins' Novel “The Hunger Games” and Veronica
dalam setiap novel, yaitu Katniss dan Triss, menggunakan pendekatan feminis.
Penelitian ini juga bertujuan untuk menemukan kesamaan dan perbedaan peran
26
karakter-karakter utama dalam mempengaruhi kondisi sosial dalam aspek
sastra bandingan. Sastra bandingan adalah cabang studi yang fokus pada sastra
dan budaya, juga aksi membandingkan dua atau lebih karya sastra. Cara paling
karya sastra. Sastra bandingan menganalisis kesamaan dan perbedaan antara dua
atau lebih karya sastra. Kemudian, secara lebih lanjut mengkaji tema, mode, dan
dari dua karya sastra yaitu The Hungger Games dan Divergent dalam artikel ini.
Kedua novel dipilih karena memiliki tema yang sama. Selain itu, kedua karya
sastra menyajikan seorang perempuan sebagai karakter utama. Oleh karena itu,
laki-laki dan perempuan. Keserataan yang dimaksud adalah keserataan dalam hak
dilakukan dalam bentuk demonstrassi atau aktifitas fisik, akan tetapi gerakkan ini
juga dapat dilaksanakan dalam berbagai cara -contohnya melalui karya sasta.
Hasil penelitian ini menunjukkan banwa karakter utama dalam kedua novel yaitu
Katnis dan Tris memiliki karakter yang tanggunh dan dominan. Keduanya juga
27
Katnis menggunakan gestur/cara yang bijak sedangkan Tris melakukan
konfrontasi.
gender antara novel hanauzumi karya jun’ichi watanabe dengan novel habis gelap
terbitlah terang karya armijn pane. Melalui noveldapat diketahui budaya maupun
Masyarakat percaya bahwa laki-laki memiliki kedudukan lebih tinggi dari pada
umumnya masih berada dibawah laki-laki. Hal yang sama juga terjadi di Jepang.
Oleh karena itu peneliti membahas pengenai upaya pencapaian kesetaraan gender
melalui dua karyasastra yaitu karya sastra dari Jepang dan Indonesia, yakni novel
Terang” karya Armijn Pane. Peneliti tertarik untuk mengkaji kedua novel tersebut
karena keduanya memiliki latar belakang budaya dan tempat yang berbeda akan
tetapu mengangkat konsep yang sama yaitu pencapaian kesetaraan gender. Teori
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori sastra bandingan dengan analisis
kritik sastra feminis. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode analisis
tetapi terdapat perbedaan dalam upaya meminta izin kepada orang tua mereka.
28
Ginko yang ditentang keinginannya tetap pergi ke Tokyo untuk belajar.
emansipasi wanita dalam novel Little Women dan Letters or a Javanese Princess
layak dilakukan karena penelitian ini mengandung kebaruan dan relevan dengan
Bagian ini menjelaskan definisi dari novel dan elemen intrinsik yang
relevan dengan penelitian ini (karakter, plot dan setting), sejarah perkembangan
2.2.1 Novel
Salah satu karya sastra yang populer adalah novel. Novel merupakan karya
fiksi yang panjang. Sebagai karya yang panjang, novel memungkinkan lebih
banyak variasi karakter, komplikasi plot yang lebih besar, pengembangan latar
belakang yang lebih luas, dan eksplorasi karakter serta motif yang lebih
2.2.1.1 Karakter
29
Karakter merupan tokoh yang ada dalam novel. Karakter biasanya
karakter dalam novel meliputi ciri fisik, keadaan sosial, tingkah laku, sifat
2002). Menurut Stanton (2007: 33) alasan satu karakter melakukan atau
2.2.1.2 Latar
mempengaruhi tingkah laku dan cara berfikir karakter dalam suatu cerita
latar yang tidak sesuai dengan karakter dan tema menjadikan cerita kurang
2.2.1.3 Plot
30
Alur juga sering disebut dengan rangkaian peristiwa dalam novel.
akibat atau dengan kata lain peristiwa yang satu disebabkan atau
akibat.
Konflik yang telah dirancang sedemikian rupa dan telah mencapai puncak
31
(1792). Menurut (Sanders, 2006) tulisan Wollstonecraft merupakan
dari laki-laki. Tujuan Marry dengan menulis essay tersebut adalah untuk
mengkonstruksikan femininitas.
yang lain dari pendidikan wanita, menurut Marry, juga untuk memberi
wanita atau tujuan feminisme secara umum bukan untuk membuat wanita
32
2). Feminisme Gelombang Kedua
sebagai gerakan yang paling kompak. Buktinya pada tahun 1966 berdiri
Oleh karena itu, sejarah dan perkembangan feminisme pun juga berbeda
sesuai dengan kelas, ras dan etnis tertentu. Kenyataan bahwa feminisme
lahirnya postfeminisme.
33
dari golongan tertentu dan belum bisa mewakili perempuan secara
perkembangan feminisme.
perempuan (Genz dan Brabon, 2009). Selain itu, menurut (Brooks, 1997)
tujuan dari feminisme secara general harus tetap sama. Tujuan tersebut
bahwa mereka adalah subjek yang juga memiliki kedudukan yang sama
34
kekuarangan. Hal itu merupakan bukti bahwa feminisme menyesuaikan
postmodern feminisme dll. Sehubungan dengan fokus penelitian ini, maka peneliti
dapat dilakukan. Feminis marxis percaya bahwa sumber dari penindasan kaum
hanya kapitalisme yang menjadi sumber dari penindasan perempuan tetapi juga
budaya patriarki. Oleh karena itu, usaha untuk memisahkan feminis marxis dan
sosialis tidak banyak berguna karena perbedaan dari keduanya hanya masalah
penekanan.
sejarah. Oleh karena itu masyarakat terbagi menjadi dua kelas sosial yaitu borjuis
dan proletariat. Borjuis adalah adalah kelompok orang yang memiliki alat-alat
35
produksi dan properti pribadi. Sedangkan proletariat dikenal sebagai kaum buruh
atau pekerja yang bekerja untuk kaum borjuis agar mendapat upah.
produksi yang mereka miliki. Kedua kelompok sosial tersebut memang saling
Dapat dikatakan bahwa kaum proletar adalah kelas lemah atau bawah sedangkan
kaum borjuis adalah kelas kuat atau atas. Pembagian masyarakat menjadi kelas
atas dan kelas bawah ini menjadi ciri khas dari masyarakat kapitalis.
superstruktur. Basis merujuk pada cara produksi, bahan atau sumber daya yang
produksi. Yang termasuk contoh dari superstruktur adalah politik, budaya, agama,
dan sastra. Antara basis dan superstrukur, keduanya saling berhubungan dan
teori ini sistem patriarki dan kapitalisme adalah penyebab utama ketimpangan
gender. Asumsi dalam teori ini menekankan bahwa penindasan perempuan berasal
36
dari exploitasi kelas dan cara produksi. Dijelaskan dalam feminisme marxis-
sosialis, perempuan digambarkan sebagai kelas bawah yang lemah atau proleariat
sebagai kelas atas yang kuat atau borjuis yang dapat menindas perempuan.
berdasar pada gagasan Karl Marx, bapak dari sosialisme. Feminisme marxis-
pekerjaan rumah tangga dan sering memegang pekerjaan dengan gaji yang
gagasan.
produksi juga menjadi poin yang penting. Selain itu, adanya kebijakan yang
berkaitan dengan ketidakseimbangan gender dalam ranah publik dan privat juga
perlu dibuat. Frederic Engels (1884) dalam bukunya The Origin of the femily,
private property and the state mengatakan bahwa dibawah kapitalisme pekerjaan
rumah tangga tidak menjadi perhatian dalam masyarakat. Hal itu mengakibatkan
dalam keluarga. Perempuan harus sadar bahwa mereka menempasti posisi sebagai
37
kelas bawah yang tidak diuntungkan. Kesadaran ini diharapkan dapat mendorong
perempuan untuk berjuang bukan dengan tujuan agar menjadi superior dari laki-
laki akan tetapi dengan tujuah agar peran perempuan diakui dan dihormati
layaknya laki-laki.
Dikutip dari Gramedia.com, Little Women adalah novel yang ditulis oleh
pengarang atau novelis asal Amerika Serikat bernama Louisa May Alcott. Novel
ini diterbitkan dalam 2 jilid yang berjudul Little Women dan Good Wives pada
tahun 1868 dan 1969. Kemudian, pada tahun 1880, kedua jilid itu disatukan dan
dan pekerjaan. Dalam Little Women terdapat 4 sosok perempuan bersaudara yaitu
Meg, Jo, Beth dan Amy. Meg adalah perempuan cantik sekaligus disiplin. Jo
merupakan perempuan yang aktif dan memiliki kemauan yang keras. Beth
memiliki sikap pendiam dan baik hati. Sedangkan Amy adalah perempuan yang
bersama ibunya yaitu Mrs. March sementara ayahnya, Mr. March, pergi berperang
pada perang saudara di Washington. Dalam suasana perang dan krisis yang terjadi
38
Keluarga Louisa May Alcott secara tidak langsung mempengaruhi
penulisan novel ini. Louisa May Alcott berasal dari keluarga yang cukup
intelektual tetapi sedang menghadapi kesulitan finansial. Oleh karena itu Louisa
Georgetown, DC. Louisa banyak menulis karya-karya lain, akan tetapi karyanya
yang paling sukses adalah Little Women. Terinspirasi oleh kisah masa kecilnya
bersama tiga saudara perempuannya yaitu Abigail May Alcott, Elizabeth S Alcott
dan Anna Alcott Pratt, Louisa memberikan pelajaran tentang feminisme, usaha
2.2.5 Sinopsis Habis Gelap Terbitlah Terang dan Latar Belakang Kartini
Kartini dalam bahasa Belanda yang berjudul Door Duisternis Tot Licht. Kartini
kaum perempuan di Jawa. Kaum perempuan di Jawa pada masa Kartini tidak
emansipasi perempuan.
pahlawan nasional Indonesia. Dia merupakan perempuan yang lahir pada tanggal
21 April 1879. Dia merupakan putri dari pejabat Jawa bernama Sosroningrat dan
39
Kartini adalah perempuan yang berbeda dengan perempuan lain pada
masanya. Dia gemar membaca dan menulis. Dia bahkan belajar bahasa belanda
pun tergerak untuk meningkatkan status sosial kaum perempuan di Jawa yang
Kartini memang perempuan yang cerdas, hal itu bukan berarti Kartini
dalam kumpulan suratnya. Terlepas dari itu, Kartini berhasil mengubah beberapa
aturan yang merugikan kaum perempuan Jawa dan meningkatkan status sosial
mereka.
membebaskan seseorang dari kontrol atau kendali orang lain. Kata “emansipasi”
juga merupakan proses pemberian kebebasan dan hak sosial atau politik kepada
sejak awal abad ke 19. Emansipasi wanita diartikan sebagai perlawanan atau
40
perbaikan (improvement) pada posisi legal, social, kultural, dan politikal (Sylvia
kemandirian ekonomi, dan akses yang sama terhadap pendidikan (Gamble, 2006).
kepedulian Kartini terhadap perempuan pada masanya dia menulis surat yang
perempuan di Indonesia.
41
Data berbentuk kata, frasa dan kalimat diambil dari kedua novel untuk
42
BAB III
METODOLOGI
43
Bab III terdiri dari desain penelitian, objek penelitian, peran peneliti, prosedur
pengumpulan data, dan prosedur dalam menganalisis data. Dalam bab ini
berasal dari suatu masalah sosial atau kemanusiaan oleh individu atau
kelompok(Creswell & Creswell, 2017). Metode ini juga disebut metode artistik
karena lebih berkenaan dengan interpretasi dari data yang ditemukan (Sugiyono).
Selain itu, (Sugiyono) juga mengatakan bahwa ada beberapa tujuan dari penelitian
pemahaman makna pada Novel Little Women dan Letters of Javanese Princess,
Seperti yang dijelaskan pada 3.1, metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode kualitatif. Oleh karena itu, maka bentuk data yang digunakan
adalah data yang bersifat kualitatif atau bukan angka. Data yang diambil adalah
kata, frasa, klausa dan kalimat dalam sumber data primer yaitu novel Little
Women dan Letters of Javanese Princess. Selain itu, penelitian ini juga
menggunakan data sekunder yang diambil dari buku, jurnal artikel, dan website
44
3.3 Asumsi Penelitian
Hasil dari penelitian ini akan berupa penjelasan dari definisi emansipasi
perempuan dalam novel Little Women dan Letters of a Javanese Princess melalui
perbedaan emansipasi perempuan dalam kedua novel dan implikasi dari peredaan
definisi dari emansipasi wanita dalam kedua novel melalui perspektif Feminisme
Marxis.
Data primer diambil dari novel Little Women dan Letters of a Javanese
Princess termasuk narasi, dan dialog antar karakter. Sedangkan data sekunder
diambil dari buku, jurnal dan website yang berkaitan dengan topik penelitian.
intrumen lain. Akan tetapi, mereka mungkin menggunakan alat perekam atau
catatan dalam proses pengumpulan data. Dalam hal ini, peneliti menggunakan
tabel inventori dari data yang diambil dari novel Little Women dan Letters of a
Javanesse Princess.
45
3.6 Teknik Pengumpulan Data
berikut:
dan Letters of a Javanese Princess. Hal ini dilakukan untuk menemukan topik atau
mengidentifikasi data yang berkaitan dengan topik yang dibahas dalam penelitian
ini. Data yang diidentifikasi berupa kata, frasa, kausa atau kalimat dalam novel
memasukkan data tersebut dalam tabel inventaris agar lebih mudah dianalisis.
46
3.6.5 Menganalisis data
untuk menemukan definisi dari emansipasi perempuan dalam Little Women dan
dapat menjawab rumusan penelitian. Terkait dengan penelitian ini, data dianalisis
47