Rahma Adellia
04084822124026
Pembimbing:
dr. Andi Miarta, SpAn, KIC
Pendahuluan
PENDAHULUAN
3
2
STATUS
PASIEN
4
IDENTITAS PASIEN
5
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
STATUS GENERALIS
Sens : E4M6V5
TD : 90/60 mmHg
HR : 100 kali per menit
RR : 24 kali per menit
Suhu : 36,4oC
SpO2 : 99%
Status Fisik : ASA II
KEADAAN FISIK SPESIFIK
Kepala
Normosefali, konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil bulat isokor 3mm/3mm, refleks
cahaya +/+. arcus faring simetris, uvula ditengah, tonsil T0-T0
Thorax
PULMO JANTUNG
I : Dinding dada kanan dan kiri simetris statis dan I : Iktus kordis tidak terlihat
dinamis P : Iktus kordis tidak teraba
P : Stem fremitus kanan sama dengan kiri P : Batas jantung normal
P : Sonor pada kedua lapang paru A: Bunyi jantung I-II normal, irama reguler.
A : Suara napas vesikuler normal, ronki Murmur dan gallop tidak ada.
tidak ada,
wheezing tidak ada.
Abdomen
Datar, lemas, timpani, bising usus (+) normal. Ekstremitas
Akral hangat, CRT < 2 detik
Genitalia
Tidak diperiksa
PEMERIKSAAN
MRI Kepala PENUNJANG
Massa solid kistik bentuk lobulated intraventrikel ukuran 6,5 x 5,5 x 5,8
cm yang heterogenous contrast enhancement pada bahan solid dan
meluas ke foramen dan menyebabkan pendesakan pada cerebellum
posterior serta aspek posterior midbrain, pons dan medulla oblongata.
Rontgen Thorax PA
—Diagnosis
—Rencana Anestesi
Posisi : Supinasi
Ventilasi : Single lumen ETT ukuran 7,0 dengan balon
Cairan
Total Asupan Cairan
Kristaloid : Tutofusin 1000 ml
Koloid :-
Komponen Darah :-
Total Keluar Cairan
Perdarahan : 400 ml
UO : 600 ml
Waktu TD HR RR SpO2 Udara Keterangan
(WIB) (mmHg (x/m) (x/ (%)
) min)
O2 Air Volatile
(L/m) (L/m) (Vol%)
Lakukan manajemen
GCS: DPO
Kesadaran pasien breathing dan circulation
Pupil bulat, isokor, diameter pupil
Disability dalam pengaruh dengan baik sehingga
kanan dan kiri 3 mm, refleks cahaya
obat perfusi jaringan adekuat,
pupil kanan dan kiri (+).
dan memasang monitor.
GCS : E3M6V3
Tekanan Darah : 105-120/70-80 mmHg
Nadi : 100-110 x/menit
Frekuensi Napas : 23 kali/menit
SpO2 : 98 %
S O
- CNS: GCS E3M4V3, pupil isokor 3 mm/3 mm, RC +/+ Laboratorium:
TD: 120/85 mmHg Hb: 12,3
pH: 7.465
N: 110 x/menit Eritrosit: 4.45 PCO2: 26.6
Resp: RR spontan 24x/m, terpasang O2 nasal kanul 2 Leukosit: 18.45 PO2: 133.6
LED: 34
Albumin: 3.3
Ureum: 17
Creatinin: 0.62
Natrium : 140
Kalium : 4.4
Klorida: 104
S O
- CNS: GCS E3M4V3, pupil isokor 3 mm/3 mm, RC +/+ Laboratorium:
TD: 120/80 mmHg Hb: 12,3
N: 112 x/menit Eritrosit: 4.45
pH: 7.465
Resp: RR spontan 22x/m, terpasang O2 nasal kanul 2 lpm Leukosit: 18.45
PCO2: 26.6
SpO2 99% Hematokrit: 34
PO2: 133.6
GUT: kateter (+), urin (+) Hitung jenis: 0/0/89/10/1 HCO3: 19.3
BEb: -2.6
LED: 34
PO2/FiO2: 556.7
Albumin: 3.3
Ureum: 17
Creatinin: 0.62
Natrium : 140
Kalium : 4.4
Klorida: 104
2
3
manajemen anestesi perioperatif (evaluasi pasien preoperatif,
monitoring intraoperatif dan monitoring pasca operatif).
teknik anestesi yang dilakukan adalah anestesi umum
dengan menggunakan obat-obat induksi yaitu Sufentanyl
20mcg IV, Thiopental 200 mg IV dan Rocuronium 20 mg IV.
Prioritas 2
Pasien ini memerlukan pelayanan pemantauan canggih di
ICU. Contoh pasien seperti ini antara lain mereka yang
menderita penyakit dasar jantung-paru, gagal ginjal akut dan
berat atau yang telah mengalami pembedahan mayor.
Prioritas 3
Pasien golongan ini adalah pasien sakit kritis, yang tidak stabil
status kesehatan sebelumnya, penyakit yang mendasarinya,
atau penyakit akutnya, secara sendirian atau kombinasi.
.
Airway Disability
Pastikan jalan napas paten dan
tidak ada risiko aspirasi saat Lakukan pemantauan terhadap
sebelum melakukan transfer kesadaran
Circulation Exposure
Pertahankan IV Line.
Selimuti pasien untuk
Termonitor tekanan
mencegah hipotermia.
darah, dan HR
Transfer Pasien
1
3
Evaluasi
Personel
Kebutuhan Pendamping
Transfer
2
Kordinasi dan 4
komunikasi Persyaratan
sebelum peralatan
transportasi
5 Identifikasi pasien berisiko
Pasien dengan ventilasi mekanis, terutama yang
berkebutuhan tinggi tekanan ekspirasi akhir
positif dan FiO2>0,5.
Perawatan Selama
Transfer
DOKUMENTASI
Terima Kasih