Anda di halaman 1dari 14

Mata Kuliah Analisis Wacana kelas D

Analisis Wacana
pada Iklan Kecap
ABC
Presented by Kelompok 3
Meet the Group
1. Siti Rohmawati 121911133009 (02)

2. Ernanda Viki Alawiyah 121911133065 (09)

3. Ida Rahmawati Rohyani 121911133067 (10)

4. Amilatul Khoiriyah 121911133068 (11)

5. Dinar Faradila 122011133055 (19)

6. Dwi Muthi'atul Izzah 122011133079 (23)

7. Maulidya Cahya Kaffin A. 122011133071 (21)


Latar Belakang
Iklan Kecap ABC ini mengandung tiga konteks, yaitu konteks kesetaraan
gender, konteks sosial, dan konteks budaya. Analisis wacana dalam sebuah

Masalah iklan ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan mikrostruktural dan
makrostruktural

bagaimana identifikasi wacana Iklan Kecap ABC


menggunakan pendekatan mikrostruktural dan
Rumusan
makrostruktural?
Masalah
Tujuan Penelitian Untuk memaparkan analisis wacana dalam sebuah Iklan
Kecap ABC menggunakan pendekatan mikrostruktural dan
makrostruktural.
Teori yang
Digunakan
Pendekatan mikrostruktural berfokus pada mekanisme kohesi tekstual untuk mengungkapkan
urutan kalimat yang dapat membentuk sebuah wacana menjadi koheren (kata, kalimat,
proposisi, anak kalimat, klausa, dan gambar)

Pendekatan makrostruktural adalah pendekatan dengan mempertimbangkan faktor


background ‘latar belakang’ dan foreground ‘latar depan’, konteks situasi, faktor sosial
kultural serta budaya yang melingkupinya (tema wacana)
Refrensi/Pengacuan Pelesapan
Waktu : 0.04 – 0.06 Waktu : 0.31 – 0.45
Wacana Verbal : Wacana Verbal :
Ayah : “Itu Adik, ya?” Kecap ABC dibuat dari perasan pertama kedelai pilihan, Ø bikin masakan
Anak : “Ini super bunda.”
lebih kaya rasa, lebih mudah, siapapun yang masak. Kecap ABC bantu
Waktu : 0.28 – 0.30 suami sejati masak lebih baik.
Wacana Verbal :
Ayah : “Maaf yah, nggak pernah bantu. Harusnya kalau kamu Unsur kalimat yang dilesapkan adalah “perasan pertama kedelai pilihan”
bisa kerja, aku juga bisa masak.” dan ditandai dengan lambang zero (Ø). Pelesapan unsur tersebut
Ibu : “Mau bantu? Ini bisa bantu.” menyebabkan kalimat di atas menjadi lebih efektif.

kohesi gramatikal ini berbentuk pengacuan yang bersifat


eksoforis karena mengacu ke anteseden yang ada di luar
wacana.

Kohesi
Gramatikal
Kohesi Leksikal
Aspek kohesi leksikal dalam Iklan Suami Sejati Mau Masak, Terima kasih Kecap ABC ialah
pengulangan satuan lingual (bunyi, suku kata, kata, atau bagian kalimat) yang dianggap penting
untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai.

Kecap ABC dibuat dari perasan pertama kedelai pilihan, bikin masakan lebih kaya rasa, lebih
mudah, siapapun yang masak. Kecap ABC bantu suami sejati masak lebih baik.
Kata “lebih” diulang dua kali secara berturut-turut untuk menekankan pentingnya kata tersebut
dalam konteks tuturan itu.
Kohorensi
merupakan hasil dari kecocokan antara unsur satu dengan yang lain di dalam
wacana atau arti diluar wacana tersebut

“ayah cuma ngantor, bunda udah ngantor masih kuat masak” setelah mendengar perkataan anaknya, sang
Hubungan sebab- ayah berkata kepada istrinya, “maaf ya, ngga pernah bantu, harusnya kalau kamu bisa kerja, aku juga bisa
akibat masak”. Kalimat pertama menyatakan sebab dari kalimat kedua.

“maaf ya ga pernah bantu, harusnya kalau kamu bisa kerja, aku juga bisa masak” setelah itu sang
istri menjawab, “mau bantu? Ini bisa bantu”. Kalimat pertama menyatakan alasan di kalimat
Hubungan alasan-
selanjutnya tindakan
Iklan ini bercerita tentang seorang ayah yang baru saya pulang kerja dan melihat anaknya menggambar.

Hubungan waktu Dari gambar tersebut akhirnya sang ayah sadar akan arti sebuah ‘kesetaraan’. Sang ayah akhirnya berkata
kepada sang istri “harusnya kalau kamu bisa kerja, aku bisa masak juga" lalu ikut membantu istrinya
memasak.

“maaf ya ga pernah bantu, harusnya kalau kamu bisa kerja, aku juga bisa masak”. Karena
perkataan anaknya, akhirnya sang ayah sadar bahwa selama ini ia tidak pernah membantu istrinya
Hubungan latar
memasak, lalu ia meminta maaf kepada sang istri serta membantu istrinya memasak.
simpulan
Tujuan Informatif
"Kecap ABC dibuat dari perasan pertama kedelai pilihan." Tujuan Wacana
Pada tuturan tersebut, penutur memberikan informasi mengenai produk
kecapnya yang dibuat dari perasan pertama kedelai pilihan. Hal ini
menginformasikan calon pembeli terkait kualitas yang dimiliki produk
tersebut.

Tujuan Persuasif
"Bikin masakan lebih kaya rasa, lebih mudah, siapapun yang masak. Kecap
ABC bantu suami sejati masak lebih baik. "
Tuturan di atas mengandung sifat persuasif yang ditandai dengan pengucapan
keunggulan-keunggulan produk dan bahwa produk tersebut dapat membantu
suami memasak lebih baik.
Ayah: “Wah capeknya!”
Ayah: “Itu adek ya?”
Anak: “Ini super bunda.”
Ayah: “Kekuatan super bunda apa?”
Anak: “Banyak, bangun pagi, kerja, masak.”
Tujuan Wacana
Ayah: “Kalau ayah?”
Anak: “Ayah cuman ngantor, bunda udah ngantor masih kuat masak.”
Ayah menghampiri bunda yang sedang masak
Ayah: “Maaf ya ga pernah bantu, harusnya kalo kamu bisa kerja aku juga bisa masak.”
Ibu: “Mau bantu? Ini bisa bantu.” (menyerahkan sebotol kecap ABC)

Tujuan Emotif
terdapat kesan emosional yakni seorang suami merasa prihatin terhadap
istrinya yang mengerjakan pekerjaan rumah memasak padahal beliau
juga bekerja di kantor. Selain rasa prihatin, dialog tersebut juga dapat
menimbulkan rasa haru karena sang suami berinisiatif untuk membantu
istrinya memasak dan sadar akan kesetaraan yang seharusnya dimiliki
oleh laki-laki dan perempuan.
Teks
Ayah: “Wah capeknya!”
Ayah: “Itu adek, ya?” (menunjuk gambar)
Anak: “Ini super bunda.”
Ayah: “Kekuatan super bunda apa?”
Anak: “Banyak, bangun pagi, kerja, masak.”
Ayah: “Kalau ayah?”
Anak: “Ayah cuman ngantor, bunda udah ngantor masih kuat masak.”
Ayah menghampiri bunda yang sedang masak
Ayah: “Maaf ya ga pernah bantu, harusnya kalo kamu bisa kerja aku juga bisa masak.”
Ibu: “Mau bantu? Ini bisa bantu.” (menyerahkan sebotol kecap ABC)
Kecap ABC dibuat dari perasan pertama kedelai pilihan. Bikin masakan lebih kaya rasa, lebih mudah, siapapun yang
masak. Kecap ABC bantu suami sejati masak lebih baik.
Ko-Teks
Ko-teks pada teks wacana iklan kecap ABC dapat dilihat dalam
dialog berikut.

Anak: “Ayah cuman ngantor, bunda udah ngantor masih kuat


masak.”
Ayah lalu menghampiri bunda yang sedang masak.

Teks yang diucapkan oleh tokoh Anak mengundang reaksi


timbal balik ko-teks yang diwujudkan dengan tindakan tokoh
Ayah.
Konteks
Kesetaraan Gender
Wacana iklan ini secara eksplisit
menyampaikan bahwa tidak hanya
perempuan (istri) saja yang memasak, Sosial
tetapi laki-laki (suami) juga harus bisa
Pada umumnya, suami akan mencari
nafkah dan istri akan mengurus
pekerjaan rumah. Namun, dalam iklan
ini perempuan (istri) dapat berkarir Budaya
sekaligus menjadi ibu rumah tangga
Teks wacana iklan di atas secara tidak
langsung juga turut menyinggung
budaya patriarki yang menganggap
bahwa urusan dapur adalah urusan
wanita saja.
Kesimpulan
Dalam analisis mikrostruktural, adapun kohesi pada teks iklan kecap ABC yakni kohesi
gramatikal dan leksikal. Selanjutnya, yakni koherensi atau adanya hubungan sebab akibat
dalam teks iklan tersebut.

Selain itu, dalam analisis makrostruktural meliputi teks, ko-teks, dan konteks, yakni pada
teks terdapat reaksi timbal balik ko-teks. Sementara konteks, terdapat konteks kesetaraan
gender, budaya, dan sosial.
Thank
You!
Do you have any questions for us?

Anda mungkin juga menyukai